Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU KIMIA

PERCOBAAN 7

PEMBUATAN SABUN

Disusun oleh :

Nama : ININDA TAMU INA WULANG

NIM : 191444025

Grup/Kelompok : A2/5

Dosen Pengampu :

Fransisca Ditawati Nur Pamenang S.Pd., M.Sc.

Asisten Dosen :

1. Arya Susila Nugraha

2. Hendrianus Umbu Hunga

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SEMESTER GASAL 2019/2020


A. Judul Praktikum
Pembuatan Sabun
B. Hari dan Tanggal Praktikum
Jumat, 22 November 2019
C. Tujuan Praktikum
Mempelajari cara pembuatan sabun berbahan lemak hewani dan minyak nabati
D. Landasan Teori
Surfaktan merupakan bahan organik yang berperan dalam bahan pembuatan
detergen, sabun, dan shampo. Surfaktan merupakan senyawa yang dapat
menurunkan tegangan permukaan sehingga partikel-partikel yang menempel pada
bahan-bahan yang dicuci terlepas dan mengapung atau juga bisa dapat terlarut dalam
air (Effendi, 2003).
Sabun adalah garam logam alkali atau yang biasanya disebut garam natrium
yang diproduksi dari asam lemak yang mengandung jumlah atom karbon. Sabun
memiliki rumus umum R-COONa, dengan R adalah alkil dari hidrokarbon. Jika
sabun dicampurkan ke dalam air maka partikel-partikel sabun akan larut dan tersebar
diantara molekul-molekul air dan dapat membasahi suatu objek (Sunarya, 2007).
Penyabunan adalah reaksi pembentukan sabun atau biasa disebut reaksi
saponifikasi. Reaksi saponifikasi merupakan reaksi hidrolisis asam lemak oleh
adanya basa kuat (NaOH). Sabun juga mengandung asam karboksilat (Nurika, 2019)
Angka penyabunan adalah banyaknya jumlah miligram(mg) kalium
hidroksida (KOH) yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram lemak (Makfoeld
dkk., 2002)
Konsentrasi Kritis Misel (KKM) adalah konsentrasi awal ketika molekul
tunggal mengalami agregasi membentuk misel isotripik. Misel-misel dapat berupa
kristal cair karena dapat mengalir seperti cairan, tetapi memiliki keteraturan struktuk
seperti kristal (Trisunaryanti, 2018)
Menurut (Chaniago, 2019) dalam buku Ragam olahan sayur Indigenous
Salting-out adalah suatu peristiwa karena adanya zat terlarut yang mempunyai
kelarutannya lebih besar dibandingkan dengan zat utama, yang akan menyebabkan
penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena adanya reaksi
kimia.
Jumlah basa yang diperlukan untuk penyabunan adalah bergantung pada
jumlah mol asam lemak, dan untuk asam lemak yang dengan berat tertentu, jumlah
mol asam lemaknya bergantung pada panjang rantai karbon pada asam lemak
tersebut (Poedjiadi, 1994). Untuk menentukan jumlah basa yang diperlukan dalam
penyabunan adalah digunakan rumus sebagai berikut :

Jumlah gram dari lemak X Angka penyabunan dari lemak = Jumlah gram dari NaOH
dan KOH

E. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Gelas kimia
b. Gelas ukur
c. Pemanas
d. Batang pengaduk
e. Termometer
f. Pengaduk gelas
g. Gelas kertas
2. Bahan
a. Mentega
b. Minyak zaitun
c. Larutan NaOH jenuh
d. Larutan NaCl jenuh
F. Prosedur Kerja

Gelas kimia yang berisi 10 gram lemak (mentega) dan 1 gram


minyak zaitun hingga 35℃ dipanaskan dan diaduk dengan
pengaduk gelas

3 mL larutan NaOH jenuh ditambahkan dan dipanaskan hingga


(50-60℃) dan tetap diaduk (15-20 menit), secara perlahan

2 mL larutan NaOH jenuh ditambahkan dan dipanaskan kurang


lebih 20 menit hingga larut menjadi bening ketika diaduk

Pernyataan dibawah ini dicek untuk memastikan bahwa proses


saponifikasi telah selesai
- Hasillnya licin apabila dioleskan di tangan
- Hasilnya bening dan sedikit lengket
- Hasilnya tidak berminyak dan basah
- Hasilnya bening dan berbusa
- Hasilnya larut ketika dilarutkan pada sedikit alkohol

Ketika saponifikasi selesai, 3 mL larutan NaCl jenuh ditambahkan


dan dipanaskan hingga 5-6 menit hingga larutan keruh

Dibuat lubang kecil dibawah gelas kertas, lalu sabun dituangkan dan
dikeringkan

Catatan
1. Larutan lemak diaduk dengan satu arah
2. Ketika mencampur antara lemak dan NaOH, larutan NaOH ditambahkan
secara perlahan agak tidak terpercik.
G. Data Pengamatan
Penampilan fisik sabun yang didapatkan :
Bentuk : ........, Warna : ........, Berat : ......., Karakteristik fisik :.....
Angka penyabunan
Jumlah basa yang diperlukan untuk
penyabunan

Pertanyaan Pascapraktek
1. Apakah tujuan penambahan larutan NaOH jenuh ?
2. Apakah tujuan penambahan larutan NaCl jenuh ?

Pada pratikum ini kami melakukan praktikum tentang pembuatan sabun, yang bertujuan
untuk mempelajari cara pembuatan sabun berbahan lemak hewani dan minyak nabati.
Daftar Pustaka

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Kualitas Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Yogyakarta : Kanisius
Sunarya. Y., Setiabudi, A. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Bandung : PT. Setia Purna
Inves
Nurika. I., Suhartini, S. 2019. Bioenergi dan Biorefinery. Jakarta : UB Press
Makfoeld. D, Hastuti. P, Raharjo, S. 2002. Kamus Istilah Pangan dan Nutrisi. Yogyakarta :
Kanisius
Trisunaryanti, W. 2018. Material Katalis dan Karakternya. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
Chaniago, R. 2019. Ragam Olahan Sayur Indigenous. Yogyakarta : Budi Utama
Poedjiadi, Anne. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai