Anda di halaman 1dari 3

Anemia : penurunan kemampuan darah dalam mengangkut oksigen karena

terjadinya penurunan massa SDM total dalam sirkulasi darah sampai di bawah kadar
normal, tercermin dalam penurunan hematocrit (Ht) dan hemoglobin (Hb).

Indeks Eritrosit

*hematocrit : volume eritrosit dalam darah *retikulosit : volume eritrosit yang belum matang
dalam darah

 Mean cell volume (MCV): volume rata-rata sel darah merah yang dinyatakan
dalam femtoliter (mikron kubik)
MCV = Hct/Jml SDM (AE)
 Mean cell hemoglobin (MCH): rerata massa hemoglobin dalam tiap sel darah
merah yang dinyatakan dalam pico gram
MCH = Hb/Jml SDM (AE)
 Mean cell hemoglobin concentration (MCHC): konsentrasi rerata hemoglobin
dalam volume sel darah merah yang dipadatkan (packed cell) tertentu yang
dinyatakan dalam gram per desiliter
MCHC = Hb/Hct
 Red cell distribution width (RDW): lebar distribusi sel darah merah: koefisien
variasi volume sel darah merah
MORFOLOGI
a. Anemia Normositik Normokromik
- Ukuran dan bentuk sel-sel darah merah normal, mengandung
hemoglobin dalam jumlah yang normal (MCV dan MCHC normal atau
normal rendah), tetapi individu menderita anemia.
- Penyebab anemia ini adalah kehilangan darah akut, hemolisis,
penyakit kronis, termasuk infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal,
kegagalan sumsum tulang, dan penyakit-penyakit infiltrative metastatic
pada sumsum tulang, sdm sabit
b. Anemia Makrositik Normokrom
- Ukuran sel darah merah lebih besar dari normal, tetapi normokrom
terjadi karena konsentrasi hemoglobinnya normal (MCV meningkat;
MCHC normal).
- Hal ini diakibatkan oleh gangguan atau terhentinya sintesis asam nukleat
DNA seperti yang ditemukan pada defisiensi B12atau asam folat
c. Anemia Mikrositik Hipokrom
- Ukuran sel darah merah lebih kecil dari normal, hipokrom berarti
mengandung hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal (MCV
kurang; MCHC kurang).
- Hal ini umumnya terjadi pada anemia defisiensi besi, kehilangan darah
kronis, talasemia

ETIOLOGI
a. Perdarahan
 Perdarahan Akut
- Menyebabkan hipovolemik syok bukan anemia
- Jika pasien bertahan hidup -> hemodilusi (peningkatan volume eritrosit)
dalam 2-3 hari sampai jumlah eritrosit mencapai normal karena
terjadinya eritropoietin
- Termasuk anemia normositik normokromik
 Perdarahan Kronik
- Disebabkan karena cadangan zat besi berkurang sehingga menghambat
terbentuknya HB dan eritropoiesis

b. Peningkatan Laju Destruksi (Anemia Hemolitik)


Adalah anemia yang berkaitan dengan berkurangnya rentang usia
eritrosit. Ditandai dengan :
~ peningkatan laju destruksi eritrosit
~ peningkatan kompensatorik eritropoiesis yang menyebabkan
………retikulositosis
~ retensi produk destruksi eritrosit oleh tubuh (zat besi)
A. Intrinsik
 Herediter
- Gangguan sitoskeleton membrane SDM (sferositosis, eliptositosis)
- Defisiensi enzim SDM (Enzim glikolitik, Enzim pirau heksosa
monofosfat)
- Gangguan sintesis Hb (thalassemia, anemia sel sabit)
 Didapat
- Hemoglobinuria nocturnal paroksismal
B. Ekstrinsik
 Diperantarai antobodi
 Trauma mekanik SDM (anemia hemolitik mikroangiopati)
 Infeksi : malaria

c. Gangguan Produksi Sel Darah Merah

Anda mungkin juga menyukai