Khairani
Bagian Keilmuan Keperawatan Jiwa dan Komunitas, PSIK-FK Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Mental and Community Nursing Department, School of Nursing
Faculty of Medicine, Syiah Kuala University
ABSTRAK
Kesepian dapat menyebabkan seseorang mudah terserang penyakit, depresi, bunuh diri, bahkan menyebabkan
kematian pada lansia. Kesepian akan sangat dirasakan oleh lanjut usia yang hidup sendirian, tanpa anak, kondisi
kesehatanya rendah, tingkat pendidikanya rendah, introvert, rasa percaya diri rendah, kondisi social ekonomi yang
rendah akibat pensiunan menimbulkan perasaan kehilanganhubungan social, kewibawaan, dan sebagainya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tipe kesepian pada lansia di Gampong Lamme Garot
Kecamatan Montasik Aceh Besar Tahun 2012. Desain penelitian ini adalah deskriptif eksploratif . Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh lansia yang berada di Gampong Lamme Garot Kecamatan Montasik Aceh Besar, yaitu
sebanyak 53 lansia. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposif sampling, dengan jumlah
sampel 46 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner dengan menggunakan skala
dischotomous choice yang terdiri dai 25 pernyataan. Teknik pengumpulan data berupa wawancara terpimpin.
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 11-13 September 2012. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar lansia
mengalami kesepian emosional dengan frekuensi 24 orang (52,2%) sedangkan yang mengalami kesepian kognitif
dengan frekuensi 15 orang (32,6%) dan kesepian perilaku dengan frekuensi 17 orang (37,0%). Berdasarkan hasil
penelitian ini diharapkan kepada tokoh masyarakat setempat agar dapat dijadikan sebagai bahan informasi tentang
masalah psikologis yang sering terjadi pada lansia dan bagaimana mengantisipasinya.
ABSTRACT
Loneliness can make someone susceptible to illness, depression, suicide, and even mortality to the elderly.
Loneliness will be felt by the elderly who live alone, have no kids, have low health, have introvert personality, have
low confidence, have low socio-economic conditions due to retirees causing the feeling of loss of social relations,
authority and so on. The purpose of this study was to find out the description of loneliness types in elderly in
Gampomg Lamme Garot of Montasik Subdistrict of Aceh Besar in 2012. This study used descriptive explorative
design. Samples collected by using total sampling method, amounting to 46 people. Instrument used questionnaires
in the form of dichotomous choice consisting of 25 question items. Data collection technique used guided interview.
Data collected on September 11-13. The results showed that most of the elderly in Gampong Lamme Garot
experienced emotional loneliness with frequency of 24 people (52.2%), cognitive loneliness with frequency of 15
people (32.6%), and behavior loneliness with frequency 17 people (37.0%). Based on the results of this study, it is
expected that local community leaders serve as a source of information about the psychology problems that often
occur in the elderly and how to anticipate them.
PENDAHULUAN
Population reference bereau (PRB) 533 juta jiwa (PRB, 2011). Adapun untuk
mencatat jumlah lanjut usia (65 tahun keatas) wilayah Indonesia berdasarkan data badan pusat
hingga tahun 2011 di dunia berkisar lebih dari statistik (BPS) pada tahun 2010 terdapat
20
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. I No. 1
METODE
Desain yang digunakan dalam penelitian Lamme Garot Kecamatan Montasik Aceh Besar,
ini bersifat deskriptif eksploratif. Menurut yaitu sebanyak 53 lansia. Pengambilan sampel
Notoadmodjo (2010), penelitian deskriptif dengan purposif sampling yang berjumlah 46
bertujuan untuk membuat gambaran atau orang. Instrument penelitian dalam bentuk
deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. kuisioner yang terdiri dari 25 pernyataan. Uji
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini coba instrumen dilakukan pada 10 orang
adalah seluruh lansia yang berada di Gampong responden yang mempunyai
21
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. I No. 1
karakteristik yang sama dengan sampel penelitian ini adalah univariat, sesuai dengan
dalam penelitian ini di Gampong Cot Mancang desain penelitian yaitu deskriptif eksploratif.
Kecamatan Blang Bintang Aceh Besar. Untuk mengetahui gambaran tipe kesepian pada
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik lansia dilakukan dengan mencari mean,
wawancara terpinpin. Analisa data pada distribusi frekuensi, dan persentase.
HASIL
Data Demografi Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tipe Kesepian
Data demografi dalam penelitian ini Kognitif Di Gampong Lamme Garot Kecamatan
meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan Montasik Aceh Besar Tahun 2012 (n=46)
dan tinggal bersama. Dari hasil penelitian
No. Tipe Frekuensi Persentase
diperoleh data demografi lansia sebagai berikut :
Kesepian
Kognitif
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Demografi Lansia
1 Ya 15 32,6
di Gampong Lamme Garot Kecamatan Montasik
2 Tidak 31 67,4
Aceh Besar Tahun 2012 (n=46)
Total 46 100
No Data Demografi F P (%)
1. Umur Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa
a. Lanjut usia 60-74 tahun 36 78,2 sebagian besar lansia di Gampong Lamme
b. Lanjut usia tua 75-90 tahun 9 19,6 Garot Kecamatan Montasik Aceh Besar tidak
c. Usia sangat tua >90 tahun 1 2,2 mengalami kesepian kognitif dengan frekuensi
2. Jenis Kelamin 31 lansia (67,4%) .
a. Laki-laki 15 32,6
b. Perempuan 31 67,4
b. Tipe kesepian perilaku lansia
3. Status Perkawinan
a. Tidak Menikah 7 15,2
Gambaran kesepian perilaku lansia Di
b. Menikah 22 47,8
c. Duda / Janda 17 37,0
Gampong Lamme Garot Kecamatan
4. Montasik Aceh Besar dapat disajikan pada
Tinggal Bersama tabel 3 sebagai berikut :
a. Suami / Istri 23 50,0
b. Anak 14 30,4 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tipe Kesepian Perilaku
c. Sendiri 5 10,9 Di Gampong Lamme Garot Kecamatan Montasik
d. Ibu & keponakan 4 8,7 Aceh Besar Tahun 2012 (n=46)
Total 46 100
No. Tipe Frekuensi Persentase
Kesepian
1. Gambaran Tipe Kesepian Lansia di
Perilaku
Gampong Lamme Garot Kecamatan
1 Ya 17 37,0
Montasik Aceh Besar 2012
2 Tidak 29 63,0
Total 46 100
a. Tipe Kesepian Kognitif
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa
Berdasarkan hasil analisis data
sebagian besar lansia di Gampong Lamme
didapatkan bahwa gambaran tipe kesepian
Garot Kecamatan Montasik Aceh Besar tidak
kognitif disajikan dalam tabel 2 sebagai berikut:
mengalami kesepian perilaku dengan frekuensi
29 lansia (63,0%).
22
Jurnal Ilmu Keperawatan Kharani
ISSN: 2338-6371
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Tipe Kesepian Emosional Di Gampong Lamme Garot Kecamatan Montasik
Aceh Besar Tahun 2012 (n=46)
DISKUSI
1. Gambaran Tipe Kesepian Kognitif pada usia dan kematian yang semakin dekat, dengan
Lansia di Gampong Lamme Garot mempertimbangkan pergeseran fungsi keluarga
Kecamatan Montasik Aceh Besar Tahun yang terjadi dari waktu ke waktu, keluarga
2012 mempertahankan peran yang lebih penting pada
Hasil pengolahan data tentang subvariabel lansia, trend kearah keluarga kecil dapat
tipe kesepian kognitif didapatkan jumlah menimbulkan kesepian diantara lansia
responden yang tidak mengalami tipe kesepian (Stanley,2007)
kognitif yaitu sebesar 31 lansia (67,4%). Lansia Setiti (2009) juga berpendapat bahwa
yang tinggal bersama anak-anaknya yang telah kondisi lansia yang rentan secara psikis,
dewasa tentu saja memiliki waktu yang lebih membutuhkan lingkungan yang mengerti dan
banyak berinteraksi dengan anak maupun cucu memahami kondisinya. Mereka membutuhkan
dibandingkan dengan lansia yang tinggal teman bicara, membutuhkan dijenguk oleh
terpisah dengan anak-anak mereka. Hubungan kerabat, sering disapa dan didengar nasehatnya.
keluarga dan lansia selain dipengaruhi oleh Silaturrahmi kerabat dan masyarakat. lansia
frekuensi berinteraksi juga perhatian yang membutuhkan orang dalam berelasi sosial.
diberikan kepada lansia (Widiasari & Nuryoto, Terutama kerabat, juga teman sebaya.
2010). Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil Sekelompok kegiatan dan masyarakat
penelitian pada item pertanyaan nomor tujuh, dilingkungannya.
yaitu (78.3%) lansia yang menyatakan keluarga Dari pengamatan peneliti dilapangan hasil
selalu bersedia mendengar keluh kesah saya. tersebut didukung oleh banyaknya jumlah
Keluarga juga mempengaruhi kesepian responden yang tinggal bersama dengan anaknya
pada lansia karena manusia memerlukan ikatan yaitu sebanyak 30.4% dan lansia yang tinggal
yang erat dengan keluarga menuju akhir bersama pasangan sebanyak 50.0%, sehingga
kehidupan, ada semacam kebutuhan untuk dekat lansia mampu untuk menjalin keakraban karena
dengan keluarga sejalan dengan bertambahnya mempunyai tempat untuk berbagi ide dan
23
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. I No. 1
24
Jurnal Ilmu Keperawatan Kharani
ISSN: 2338-6371
25
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. I No. 1
26