“ PENYESUAIAN DIRI ”
OLEH :
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
KATA PENGANTAR
Sebagai insan yang lemah, sudah sepatutnya penyusun tunduk akan kebesaran Ilahi
Robbi. Suatu keharusan penyusun menghanturkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas
segala anugerah serta rahmat yang telah diberikaNya berupa nalar dan mengalirnya darah
nafas insan dengan cinta kepada kita. Syukur Alhamdulillah, atas segala nikmat, karunia,
kesehatan, kesehatan dan kesabaran yang diberikan kepada penyusun sehingga makalah ini
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena masih
banyak terdapat kekurangan yang dikarenakan keterbatasan Penyusun miliki. Untuk itu kritik
Semoga segala bantuan, bimbingan dan dorongan yang diberikan kepada penyusun
dari berbagai pihak, menjadi amal saleh baginya serta mendapatkan balasan yang berlimpah
Penyusun
2|Page
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................................. 12
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak permasalahan yang dialami oleh setiap individu maupun seorang remaja
baik itu dalam memenuhi kebutuhannya maupun faktor lain. Untuk senantiasa memenuhi
kehidupannya individu membutuhkan orang lain sebagai suatu bentuk interaksi dirinya baik
itu dengan lingkungan sekitarnya. Banyak tuntutan-tuntutan yang dihadapi oleh individu
dalam proses interaksinya baik itu dari orang lain, lingkungan bahkan dirinya sendiri.
sehingga hal tersebut dapat memicu terjadinya permasalahan hidup individu itu sendiri
hingga menjadi stress.
Permasalahan seperti hal di atas merupakan suatu permasalahan yang wajar. Akan
tetapi dapat menyebabkan krisis psikologis pada tingkat yang lebih tinggi. Untuk
menghindari atau mengatasi permasalahan tersebut, individu dapat melakukannya dengan
cara penyesuaian diri. Penyesuaian diri yang baik adalah ketika individu dapat menghindari
dan mengatasi tuntutan-tuntutan dari permasalahan tersebut. Begitupula sebaliknya ketika
individu tidak dapat mempertemukan tuntutan-tuntutan dengan permasalahan dirinya dan
lingkungannya maka individu tersebut dapat dikatakan gagal dalam penyesuaiannya. Agar
dapat diterima di masyarakat diperlukan tingkah laku yang baik sebagai suatu respon yang
tidak bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat merupakan tuntutan dari
penyesuaian diri.
Banyak orang yang tidak mampu untuk mencapai kebahagiaan akibat tidak adanya
kemampuan dalam aspek penyesuain diri. Karena penyesuaian diri merupakan persyaratan
untuk terciptanya mental yang baik pada remaja. Tidak adanya tanggung jawab dan
mengabaikan pelajaran, perasaan tidak aman, adanya perasaan ingin kembali atau menjaga
jarak dari lingkungan yang tidak dikenalinya dan adanya perasaan menyerah adalah bahaya
yang ditimbulkan akibat kegagalan remaja dalam melakukan penyesuaian diri (Hurlock :
2006). Bahaya lainnya mecangkup melakukan pertahanan diri dengan rasionalisasi,
pemindahan, proyeksi, berkhayal karena ketidakpuasannya.
Menurut Kartini (2006. Hal 260) untuk memperoleh kesejahteraan dalam bentuk
jasmaniah dan rohaniah, dan untuk mempertahankan asistensinya pula mengadakan relasi
yan memuaskan dengan tuntutan-tuntutan pada kehidupan sosial merupakan pengertian dari
adjusment atau penyesuaian diri.
4|Page
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui konsep dan
proses penyesuaian diri pada remaja. Pula, permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh
remaja dalam penyesuaian dirinya.
D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah memberi sumbangan pemikiran dan informasi yang
berkaitan dengan penyesuaian diri pada remaja sehingga dapat menjadi bahan pengembangan
bagi ilmu pengetahuan baik itu dalam bidang pendidikan dan psikologis.
5|Page
BAB II
PEMBAHASAN
Penyesuaian diri juga dapat dikatakan sebagai suatu proses yang mencangkup
respon mental dan perilaku yang dperjuangkan individu agar dapat berhasil menghadapi
kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik, serta untuk menghasilkan
kualitas kesetaraan antara tuntutan yang berasal dari diri maupun dari orang lain ataupun
lingkungan (Ali dan Asrori, 2011, hal 175).
Adapun pendapat lain yang berpendapat bahwa penyesuaian diri merupakan salah
satu faktor yang memiliki kedudukan yang cukup penting dalam suatu kehidupan
manusia. Hingganya dalam hidup ini dilakukan penyesuaian agar tidak ada tekanan yang
dapat mengganggu suatu dimensi kehidupan kita.
Pembentukan jiwa sosial dan perubahan tingkah laku adalah suatu proses
pertumbuhan kemampuan dalam aspek penyesuaian sosial agar dapat menahan dan
mengendalikan diri. Ketika pertumbuhan kemampuan mengalami poses penyesuaian
sosial maka daat digunakan sebagai pengawas yang mengatur kehidupan sosial dan
kejiwaan.
7|Page
menjadi sosok yang dicontohinya adalah orangtua atau seseorang yang menjadi
idolanya.
3) Lingkungan Sekolah
Sekolah bukan hanya sebagai tempat untuk mendapatkan pengetahuan semata.
Peran seorang guru sangatlah penting dalam hal ini. Tidak hanya sekedar mengajar,
namun seorang guru juga memiliki peran sebagai pendidik yang akan membentuk
masa depan, ia adalah langkah awal dalam pembentukan kehidupan yang menuntut
individu untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitar.
Seiring dengan berkembangnya kehidupan, maka guru dituntut agar mengamati
perkembangan indvidu. Sehingga dapat disimpulkan proses pendidikan adalah
menciptakan penyesuaian antara nilai yang diharuskan oleh lingkungan dengan
individu dalam kepentingan perkembangan dan spritual.
8|Page
Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi dimana seseorang tidak menunjukkan
resaan cemas dan tegang pada situasi tertentu.
9|Page
2. Kepribadian
Bagian dari kepribadian yang memiliki peran penting terhadap penyesuaian diri yaitu
sebeagi berikut;
Kemauan dan kemampuan untuk berubah; dalam penyesuaian diri membutuhkan
kecendrungan untuk berubah dalam bentuk kemauan, tingkah laku dan sikap. Oleh
karena itu, semakin kaku serta tidak adanya kemauan yang dimiliki oleh remaja
maka semakin besar kemungkinan dalam kesulitan penyesuaian diri
Pengaturan diri; dalam hal ini penyesuaian diri akan lebih terarah terhadap
kepribadian normal dan realisasi diri sehingga dapat mencegah individu dari
penyimpangan.
Realisasi Diri; seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa untuk
mendapatkan penyesuaian diri yang baik maka dibutuhkan realisasi diri. Hl ini erat
kaitannya dengan perkembangan kepribadian. Karena jika kepribadian berjalan
dengan normal dari semenjak kanak-kanak hingga remaja maka di dalamnya tersirat
potensi dalam bentuk sikap, toleransi dan tanggung jawab penrta penghargaan diri
dan lingkungan sehingga membentuk kepribadian yang lebih dewasa.
Intelegensi; merupakan suatu kualitas dasar dalam penyesuaian diri.
3. Proses belajar
Termasuk unsur penting dalam pendidikan dimana dapat mempengaruhi penyesuaian
diri seseorang, yang terdiri atas;
Belajar; dibutuhkan kemauan untuk belajar dengan adanya respon dan sifat
kepribadian yang dibutuhkan bagi penyesuaian diri remaja maka diperlukan adanya
suatu proses pembelajaran. Kemauan belajar sangat penting karena proses belajar
akan terjadi dan berlangsung dengan baik dan berkelanjutan manakala individu yang
bersangkutan memiliki kemauan untuk belajar.
Pengalaman; dimana pengalaman ini terbagi atas dua yaitu pengalaman yang
menyehatkan dan pengalaman traumatic. Pengalaman yang menyehatkan adalah
peristiwa yang dialami oleh individu dirasakan sebagai sesuatu yang mengenakkan,
mengasyikkan, bahkan ingin untuk mengulanginya lagi. Sedangkan pengalaman
traumatic adalah pengalaman yang berkelabalikan dari pengalaman yang
menyehatkan.
Latihan; merupakan proses belajar yang dioreientasikan kepada perolehan
keterampilan sehingga penyesuaian diri sebagai suat proses sosiologis dan psikologis
maka memerlukan latihan yang sungguh-sungguh.
Deteminasi diri; berkaitan erat dengan penyesuaian diri dimana individu itu sendiri
melakukan proses penyesuaian diri.
4. Lingkungan
Dimana meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat
10 | P a g e
5. Agama serta budaya
Dimana agama berkaitan erat dengan faktor budaya. Agama memberikan sumbangsih
nilai-nilai keyakinan, praktik dan memberikan makna yang mendalam serta
keseimbangan kehidupan. Sedangkan budaya merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap kehidupan individu.
Dalam kehidupannya banyak permasalahan yang dihadapi oleh ramaja sehingga dapat
menghambat penyesuaian dirinya. Psikologis dan sikap orangtua sangat memiliki peran
penting bagi remaja untuk melakukan penyesuaian diri serta pertumbuhannya. Orangtua yang
memiliki sikap otoriter dengan memaksakan kekuasaan dan otoritasnya terhadap remaja dapat
menghambat proses penyesuian diri. Sikap orangtua yang otoriter akan membuat remaja akan
menentangnya dan akibatnya remaja tersebut dapat cenderung otoriter kepada teman-
temannya serta menentang otoritas yang ada di lingkungannya.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa remaja yang hidup atau berkembang dalam
keluarga yang retak, dan mengalami masalah emosi merupakan permasalahan-permasalaha
dalam penyesuaian diri yang asalnya dari psikologis keluarga. Hal itu ditandai dengan
kecendrungan untuk lebih menyendiri, kurang peka terhadap permasalahan-permasalahan
sosial dan kurang mampu menahan diri serta gelisah dibandingkan remaja yang hidup pada
keluarga yang memang harmonis. Adapun masalah yang diakibatkan dari teman remaja
dimana ketika individu berpindah tempat yang artinya hidup di suatu masyarakat yang baru
lagi maka individu tersebut akan kehilangan teman dan terpaksa mencari teman baru. Banyak
remaja yang sulit untuk menyesuaikan diri pada lingkungan baru terutama untuk membentuk
suatu persahabatan dengan hubungan sosial yang lain dari sebelumnya. Disini remaja dituntut
agar mampu untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat yang baru hingga ia menjadi bagian
dari masyarakat tersebut.
11 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyesuaian diri dapat dikatakan sebagai suatu proses yang mencangkup respon
mental dan perilaku yang dperjuangkan individu agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-
kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik, serta untuk menghasilkan kualitas
kesetaraan antara tuntutan yang berasal dari diri maupun dari orang lain ataupun lingkungan.
Adapun aspek-aspek penyesuaian diri yaitu penyesuaian diri secara pribadi dan secara sosial.
Dengan proses penyesuaian diri di lingkungan. Lingkungan tersebut meliputi lingkungan
keluarga, teman sebaya, dan lingkungan sekolah. Dengan karakteristik penyesuaian diri yang
terdiri atas penyesuaian diri secara positif dan negatif yang diakibatkan oleh beberapa faktor
dan permasalahan yang dialami oleh remaja seperti kondisi fisik, kepribadian, dan karena
lingkungannya.
B. Saran
Mengetahui makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami sebagai
penyusun makalah ini mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna
menyempurnakan makalah ini. Sehingga diharapkan makalah ini dapat bermanfaat
kedepannya sesuai dengan yang kita harapkan.
12 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&rl=http://etheses.uin-
malang.ac.id.1825/6/07410139_Bab_2.pdf&ved=2ahUKEwjr-
5zqp7nhAhW07XMBHYSCBiUQFjAAegQICRAC&usg=AOvVaw0LtlzRxDgyXvFpwvfHy
8ab&cshid=1554479503637
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&rl=http://a-
research.upi.edu/opertor/ipload/t_bk_0808228_chapter2.pdf&ved=2ahUKEwjQ_6alqrnhAh
Wz4HMBHXi8DvAQFjAGegQIARAB&usg=AOvVaw0M16QY5eHYIu32EaPo_9nz
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&rl=http://repo.iain-
tulungagung.ac.id/9809/5/BAB%252011.pdf&ved=2ahUKEwjQ_6alqrnhAhWz4HMBHXi8
DvAQFjAHegQIBRAB&usg=AOvVaW30li7_b8T8VtLKAYpc4INK
https://raflengerungan.wordpress.com/korupsi-dan-pendidikan/permasalahan-dan-upaya-
penanganan--masalah-penyesuaian-diri/
13 | P a g e