Disusun oleh:
Dede Khaerul Rizal
baiknya kita melihat dari jenjang pendidikan dan pengalaman beliau bekerja :
PENDIDIKAN
KARIER
(Persero). Sesuai fungsi dan tugasnya, Ahok akan mengawasi direksi dalam menjalankan
perusahaan, termasuk memberi nasihat. Maka di lihat dari segi kemampuan tentu saja ahok
mempunya pengalaman yang mumpuni dalam memanage sebuah perusahaan di lihat dari track
record dia dalam karir bekerja serta memimpin berbagai perusahaan yang pernah dia pimpin.
Ahok mengemban tugas berat sebagai komisaris utama di perseroan migas BUMN. Dan
dituntut untuk meningkatkan produksi minyak (lifting), mengingat capaiannya tak pernah
mencapai target dalam beberapa tahun terakhir Artinya, Ahok harus mendorong direksi
Pertamina untuk meningkatkan eksplorasi ladang minyak, baik onshore maupun offshore. Di sisi
lain, Pertamina harus menjalankan peran sebagai Public Service Obligation (PSO) subsidi Bahan
Bakar Minyak (BBM) dan BBM Satu Harga. Artinya kemampuan ahok sudah sesuai dengan apa
yang di butuhkan oleh pertama kita lihat dari segi pendidikan ahok yang sudah sesuai jurusan
dimana ahok adalah lulusan Sarjana Teknik Geologi di Universitas Trisakti Jakarta sedikit
banyak nya mengetahui tentang Cakupan ilmu geologi mulai dari mempelajari jenis batuan,
proses terjadinya, mineral yang terkandung di dalam kerak bumi (termasuk minyak dan gas
bumi), seputar gunung api, panas bumi, hingga ilmu tentang gempa bumi, sehingga ahok sebagai
komisaris utama bias mempush pertamina untuk mencapai target dalam proses lifting minyak
Dan ahok adalah lulusan S2 Manajemen Keuangan yang diharapkan bisa membuat
pertamina membaik dari segi keuangan dimana tiap tahun mengalami defisit sehingga pertamina
harus mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa subsidi. Di tambah dari segi prestasi ahok
sewaktu menjabat sebagai gubernur diantaranya ada 14 prestasi mulai dari, pemimpin anti
grativikasi dari kpk, tokoh anti korupsi dan lain nya sehingga kalau di lihat dari segi esdm ahok
Akan tetapi dari Tantangan suplai, makin besar jumlah pelamar yang memenuhi syarat
(qualified), semakin mudah bagi departemen personalia untuk memperoleh pegawai baru yang
berkualitas. Pada kenyataannya sulit untuk menemui banyak pelamar yang memenuhi
persyaratan yang diinginkan oleh lowongan jabatan dibalik adanya kepentingan politik. Sebagai
contoh banyak calon kandidat yang di ajukan dari kalangan professional untuk menempati posisi
komisaris pertamina akan tetapi kalah oleh kepentingan politik sehingga ahok bisa terpilih.
Tantangan ethis, bahwa dalam seleksi pegawai banyak dilakukan sistem keluarga/famili,
kolega politik, pemberian komisi, lebih ekstrem adanya suap menyuap ataupun praktik KKN. Ini
semua merupakan tantangan bagi pengelola organisasi dalam pertamina itu sendiri. terlepas dari
berbagai macam kontroversial yang telah ahok lakukan seperti penistaan agama dan mantan
narapidana yang menduduki jabaatan public yang strategis dimana rakyat di tuntut untuk