Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

Studi Kasus Penunjukan Basuki Tjahaya Purnama Sebagai


Direktur Utama BUMN di Bidang Energi

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Manajemen Sektor Publik
Dosen Pembimbing : Dr. Ike Rachmawati M.Si

Disusun oleh:
Dede Khaerul Rizal

MAGISTER ILMU ADMINISTRASI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2019
Sebelum menilisik dan menilai kemampuan SDM dari Basuki Tjahaya Purnama alangkah

baiknya kita melihat dari jenjang pendidikan dan pengalaman beliau bekerja :

PENDIDIKAN

SDN 3, Gantung, Belitung Timur, 1977

SMP 1, Gantung, Belitung Timur, 1981

SMA III PSKD Jakarta, 1984

S1, Sarjana Teknik Geologi di Universitas Trisakti Jakarta, 1990

S2, Manajemen Keuangan di Prasetiya Mulya Jakarta, 1994

KARIER

Direktur PT Nurindra Ekapersada, 1992

Asisten Presiden Direktur PT Simaxindo, 1994

Direktur PT. Nurindra Ekapersada, Belitung Timur, 1992 - 2005

Ketua DPC PIB Kabupaten Belitung, 2004

Anggota DPRD Kabupaten Belitung, 2004

Bupati Belitung Timur, 2005 - 2006

Anggota Komisi II DPR RI, 2009 - 2012

Wakil Gubernur DKI Jakarta, 2012-2014

Gubernur DKI Jakarta, 2014-2017


Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di tunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina

(Persero). Sesuai fungsi dan tugasnya, Ahok akan mengawasi direksi dalam menjalankan

perusahaan, termasuk memberi nasihat. Maka di lihat dari segi kemampuan tentu saja ahok

mempunya pengalaman yang mumpuni dalam memanage sebuah perusahaan di lihat dari track

record dia dalam karir bekerja serta memimpin berbagai perusahaan yang pernah dia pimpin.

Ahok mengemban tugas berat sebagai komisaris utama di perseroan migas BUMN. Dan

dituntut untuk meningkatkan produksi minyak (lifting), mengingat capaiannya tak pernah

mencapai target dalam beberapa tahun terakhir Artinya, Ahok harus mendorong direksi

Pertamina untuk meningkatkan eksplorasi ladang minyak, baik onshore maupun offshore. Di sisi

lain, Pertamina harus menjalankan peran sebagai Public Service Obligation (PSO) subsidi Bahan

Bakar Minyak (BBM) dan BBM Satu Harga. Artinya kemampuan ahok sudah sesuai dengan apa

yang di butuhkan oleh pertama kita lihat dari segi pendidikan ahok yang sudah sesuai jurusan

dimana ahok adalah lulusan Sarjana Teknik Geologi di Universitas Trisakti Jakarta sedikit

banyak nya mengetahui tentang Cakupan ilmu geologi mulai dari mempelajari jenis batuan,

proses terjadinya, mineral yang terkandung di dalam kerak bumi (termasuk minyak dan gas

bumi), seputar gunung api, panas bumi, hingga ilmu tentang gempa bumi, sehingga ahok sebagai

komisaris utama bias mempush pertamina untuk mencapai target dalam proses lifting minyak

dan lain lain.

Dan ahok adalah lulusan S2 Manajemen Keuangan yang diharapkan bisa membuat

pertamina membaik dari segi keuangan dimana tiap tahun mengalami defisit sehingga pertamina

harus mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa subsidi. Di tambah dari segi prestasi ahok
sewaktu menjabat sebagai gubernur diantaranya ada 14 prestasi mulai dari, pemimpin anti

grativikasi dari kpk, tokoh anti korupsi dan lain nya sehingga kalau di lihat dari segi esdm ahok

sudah mumpuni dan memenuhi syarat yang sudah ada,

Akan tetapi dari Tantangan suplai, makin besar jumlah pelamar yang memenuhi syarat

(qualified), semakin mudah bagi departemen personalia untuk memperoleh pegawai baru yang

berkualitas. Pada kenyataannya sulit untuk menemui banyak pelamar yang memenuhi

persyaratan yang diinginkan oleh lowongan jabatan dibalik adanya kepentingan politik. Sebagai

contoh banyak calon kandidat yang di ajukan dari kalangan professional untuk menempati posisi

komisaris pertamina akan tetapi kalah oleh kepentingan politik sehingga ahok bisa terpilih.

Tantangan ethis, bahwa dalam seleksi pegawai banyak dilakukan sistem keluarga/famili,

kolega politik, pemberian komisi, lebih ekstrem adanya suap menyuap ataupun praktik KKN. Ini

semua merupakan tantangan bagi pengelola organisasi dalam pertamina itu sendiri. terlepas dari

berbagai macam kontroversial yang telah ahok lakukan seperti penistaan agama dan mantan

narapidana yang menduduki jabaatan public yang strategis dimana rakyat di tuntut untuk

membuat skck untuk melamar kerja, kenapa pejabat publik tidak ?

Anda mungkin juga menyukai