IFRS 2
PEMABAYARAN BERBASIS SAHAM
disusun oleh:
INSTITUTE PERBANAS
JAKARTA
2019
A. Pendahuluan
1. Definisi IFRS 2
IFRS 2 –pembayaran berbasis saham mensyaratkan entitas untuk menyajikan transaksi
pembayaran berbasis saham (seperti penerbitan saham, opsi saham, atau hak apresiasi saham) di
dalam laporan keuangannya, termasuk transaksi dengan pegawai atau pihak lain yang diselesaikan
dengan kas, aset lain, atau instrument ekuitas. Syarat khusus sudah termasuk untuk transaksi
pembayaran berbasis saham diselesaikan dengan ekuitas dan diselesaikan dengan kas, dimana
entitas atau supplier mempunyai pilihan kas atau instrument ekuitas.
Transaksi pembayaran berbasis saham adalah transaksi yang mana entitas
a. menerima barang atau jasa dari suplier (termasuk pegawai) berdasarkan persetujuan
berbasis saham, atau
b. menimbulkan utang dalam penyelesaian transaksi dengan supplier berdasarkan persetujuan
pembayaran berbasis saham ketika perusahaan menerima barang atau jasa.
Pada persetujuan pembayaran berbasis saham, rekanan akan menerima
a. instrumen ekuitas (saham atau opsi saham), atau
b. kas atau aset lainnya dari entitas berdasarkan nilai instrumen ekuitas (saham, opsi saham)
2. Tujuan IFRS 2
Tujuan IFRS 2 adalah mensyaratkan entitas untuk menyajikan dalam laporan laba rugi dan
laporan posisi keuangan dampak transaksi pembayaran berbasis saham, termasuk biaya yang
berhubungan dengan transaksi pemberian opsi saham kepada karyawan.
3. Ruang Lingkup
IFRS 2 meliputi tiga jenis transaksi:
a. Transaksi pembayaran berbasis saham Equity-tetap (Equity-Settled), entitas
menerima barang atau jasa yang dibayar dengan instrument ekuitas milik entitas
( termasuk saham dan opsi saham);
b. Transaksi pembayaran berbasis saham Cash-tetap (Cash-Settled), Entitas
memperoleh barang atau jasa dengan menimbulkan liabilitas kepada pemasok
barang atau jasa untuk suatu jumlah tertentu yang dihitung berdasarkan harga
saham milik entitas atau instrument ekuitas;
c. Transaksi dimana entitas menerima atau memperoleh barang atau jasa dan
syarat perjanjiannya memberikan pilihan kepada entitas atau pemasok barang
atau jasa mengenai penyeleseaian transaksi apakah dengan kas (atau asset lain)
atau dengan penerbitan instrument ekuitas.
2
IFRS 2 tidak mencakup transaksi berikut:
a. Transaksi dengan pemegang saham ekuitas (missal karyawan telah memegang
saham dan pembayaran tersebut terkait dengan tambahan saham kepada
pemegang saham);
b. Transaksi dalam lingkup IAS 32 dan IAS 39 (atau IFRS 9)
c. Transaksi penerbitan saham dalam kombinasi bisnis harus dicatat menggunakan
IFRS 3 Kombinasi Bisnis.
d. Transfer aset dalam pengaturan restrukturisasi kelompok tertentu Penghargaan
yang diberikan kepada karyawan dari sebuah diakuisisi dalam kapasitasnya
sebagai karyawan (Misalnya, sebagai imbalan untuk layanan lanjutan) berada
dalam lingkup IFRS 2, seperti pembatalan, penggantian dan modifikasi
penghargaan pembayaran berbasis saham sebagai Hasil dari penggabungan
usaha atau restrukturisasi ekuitas lainnya.
4. Pengakuan
Entitas mengakui barang atau jasa dalam transaksi pembayaran berbasis saham ketika barang
atau jasa tersebut diterima.
Entitas juga harus mengakui kenaikan nilai ekuitas ketika diselesaikan dengan instrument ekuitas
dan kenaikan nilai liabilitas dengan pembayaran diselesaikan dengan kas. Ketika tidak memnuhi
kualifikasi pengakuan sebagai asset, maka barang atau jasa tersebut harus diakui sebagai beban.
5. Terminologi
Terminologi waktu yang ada dalam pembayaran berbasis saham, yaitu grant date, vesting date,
vesting period, dan exercise date.
3
proses persetujuan (misalnya, oleh pemegang saham) pada tanggal pemberian kompensasi adalah
tanggal ketika persetujuan yang diperoleh.
b. Vesting date (tanggal pengakuan kompensasi)
Tanggal pengakuan hak kompensasi (vesting date) merupakan tanggal paling awal saat
karyawan dapat mengeksekusi opsi. Karyawan dapat mengeksekusi kapanpun setelah tanggal
pengakuan hak kompensasi.
4
Opsi saham adalah kontrak yang memberikan hak kepada pemegangnya, tetapi tidak kewajiban
(obligation), untuk membeli saham entitas pada suatu harga tertentu atau yang dapat ditentukan
selama periode waktu tertentu.
B. Akuntansi Untuk Pembayaran Berbasis Saham Yang Diselesaikan Dengan Ekuitas (Equity
Settled)
Entitas harus mengukur barang atau jasa yang diterima pada nilai wajar pada saat barang atau
jasa tersebut diterima kecuali bila nilai wajar tersebut tidak dapat diestimasi secara andal. Jika
entitas tidak dapat mengestimasi nilai wajar barang atau jasa yang diterima secara andal, maka
entitas harus mengukur nilai barang dan jasa tersebut, dan kenaikan ekuitas terkait, secara tidak
langsung, dengan menggunakan referensi pada nilai wajar dari instrument ekuitas yang diberikan.
1. Prinsip Pengukuran
Cara mengukur transaksi yang diselesaikan dengan ekuitas adalah
a. dengan menggunakan fair value nilai barang atau jasa yang diterima saat tanggal
penerimaan (receipt date)
b. apabila tidak bisa mengukur fair value dari barang atau jasa tersebut (misalnya tidak bisa
mengukur fair value pegawai), maka menggunakan fair value instrument ekuitas saat grant
date.
2. Perlakuan Akuntansi
Pembayaran berbasis saham diselesaikan dengan ekuitas pada transaksi atas jasa yang
diterima, mengenal perlakuan kondisi vesting dan non vesting.
a. Jika instrumen ekuitas diberikan vesting dengan segera, jasa yang diberikan telah diterima.
Pengakuan pada tanggal pemberian.
b. Jika instrumen diberikan tidak vesting sampai pihak lawan menyelesaikan pemberian jasa
tertentu, jasa baru diterima di masa depan. Pengakuan pada saat jasa diberikan beserta
kenaikan ekuitas. Kondisi non vesting terdiri atas
- Jika didasarkan pada kinerja pasar, dilakukan estimasi pada tanggal pemberian.
- Jika tidak didasarkan kinerja pasar, estimasi pada tanggal pemberian kemudian
dilakukan revisi selama periode vesting.
Transaksi yang diukur dengan mengacu pada fair value instrumen ekuitas yang diberikan.
a. Perlakuan kondisi vest
- Pemberian instrumen ekuitas bergantung pemenuhan kondisi vesting tertentu yaitu masa
kerja atau kinerja.
- Kondisi vesting, selain kondisi vesting kinerja pasar tidak dipertimbangkan dalam
mengestimasi nilai wajar.
5
- Kondisi vesting mempertimbangkan penyesuaian jumlah instrumen ekuitas, sehingga
akhirnya jumlah barang/jasa yang diterima sebagai imbalan didsarkan pada jumlah
instrumen ekuitas yang akhirnya vesting.
- Tidak ada ada jumlah barang atau jasa yang diterima jika instrumen ekuitas yang
akhirnya diberikan tidak vest karena kegagalan memenuhi kondisi vest.
- Entitas mengakui jumlah barang atau jasa yang diterima pada periode vesting
berdasarkan estimasi terbaik yang tersedia dari jumlah instrumen ekuitas yang
diperkirangakan akan vest dan merevisi estimasi tersebut.
b. Perlakuan kondisi non-vesting
Kondisi non-vesting diperkirakan dalam mengestimasi nilai wajar ekuitas. Entitas mengakui
barang/jasa yang diterima yang telah memenuhi kondisi vesting yang bukan vesting kinerja
pasar.
c. Perlakuan fitur perubahan kembali
Opsi dengan fitur penambahan kembali tidak dipertimbangkan ketika mengestimasi nilai
wajar pada tanggal pengukuran. Opsi penambahan tersebut dicatat sebagai pemberian opsi
baru jika opsi penambahan kembali selanjutnya diberikan.
d. Perlakuan setelah tanggal vesting
Total ekuitas tidak dilakukan penyesuaian setelah tanggal vesting. Misal jika opsi tidak
dieksekusi pada ekuitas tidak dibalik namun boleh diklasifikasikan ke komponen ekuitas
yang lain.
e. Nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal
- Entitas mengukur instrumen ekuitas pada nilai intrinsik pada tanggal pemberian dan pasa
setiap tanggal pelaporan dan tanggal penyelesaian dilakukan penyesuaian
(perubahannya diakui dalam laba rugi).
- Entitas mengakui barang/jasa yang diterima berdasarkan jumlah instrumen ekuitas yang
akhirnya vesting atau akhirnya dieksekusi.
f. Modifikasi ketentuan pemberian instrumen ekuitas
- Entitas mengakui dampak modifikasi terhadap jasa yang diterima selama periode sisa
vesting.
- Pembayaran atas modifikasi diakui sebagai pengurang ekuitas, kecuali jika melebihi nilai
wajar maka diakui sebagai beban. Jika ada komponen liabilitas maka pembayaran diakui
sebagai pengurang liabilitas.
- Jika instrumen ekuitas baru diberikan sebagai pengganti instrumen ekuitas yang lama,
maka entitas mencatat instrumen ekuitas baru dengan cara yang sama dengan
modifikasi pemberian ekuitas awal.
3. Contoh Kasus
6
Contoh 1- diselesaikan dengan ekuitas
Brie memberikan 10,000 pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan ekuitas
kepada 20 dewan pimpinan pada 1 Jan 2015. Opsi vest pada 31 Dec 2017. Perusahaan
mengantisipasi bahwa tidak ada dewan pimpinan yang akan meninggalkan perusahaan dalam
kurun waku 3 tahun.
Opsi fair value adalah sebagai berikut.
1 Jan 2015 $12
31 Dec 2015 $13.50
31 Dec 2016 $13,80
31 Dec 2017 $14.20
Siapkan Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi untuk masing-masing tahun untuk
tahun yang berakhir 31 Dec 2015, 31 Dec 2016, dan 31 Dec 2017.
Jawaban:
Pembayaran berbasis saham diselesaikan dengan ekuitas menggunakan fair value pada saat
grant date dan tidak akan diubah. Grant date adalah tanggal 1 Jan 2015. Fair value adalah $12.
Sehingga fair value pada tanggal lain selain grant date, silakan diabaikan saja.
Rumus menghitung ekuitas/tahun selama 3 tahun= jumlah saham x fair value x jumlah pegawai
x (n/3),
dimana n adalah tahun ke.
Jurnal.
Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Beban 800,000 800,000 800,000
Ekuitas
800,000 1,600,000 2,400,000
7
Contoh 2- diselesaikan dengan ekuitas
1 Jan 2014, Edamame memberikan 20,000 opsi saham kepada 10 orang dewan pimpinan.
Syaratnya adalah dewan pimpinan harus tetap menjadi pegawai Edamame selama 3 tahun. Fair
value saat grant date adalah $60.
31 Dec 2014, estimasi 4 dewan pimpinan akan meninggalkan perusahaan sebelum akhir tahun
ketiga.
31 Dec 2015, estimasi 1 dewan pimpinan akan meninggalkan perusahaan sebelum akhir tahun
ketiga.
Siapkan Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi untuk masing-masing tahun untuk
tahun yang berakhir 31 Dec 2015, 31 Dec 2016, dan 31 Dec 2017.
Jawaban:
Pembayaran berbasis saham diselesaikan dengan ekuitas menggunakan fair value pada saat
grant date dan tidak akan diubah. Grant date adalah tanggal 1 Jan 2014. Fair value adalah $60.
Sehingga fair value pada tanggal lain selain grant date, silakan diabaikan saja.
Rumus menghitung ekuitas/tahun selama 3 tahun= jumlah saham x fair value x jumlah pegawai
x (n/3),
dimana n adalah tahun ke.
2014 2015
Laporan Posisi Keuangan = 20,000 x $60 x (10-4) x (1/3) = 20,000 x $60 x (10-1) x (2/3)
Jurnal
2014 2015
Dr Cr Dr Cr
8
Beban 2,400,000 4,800,000
Ekuitas 2,400,000
7,200,000
Jawaban:
Pada kasus ini, perusahaan akan menggunakan fair value dari barang tersebut, yaitu $10 m.
Abaikan saja market value karena kita hanya menjurnal pembelian berdasarkan fair value
inventory.
Jurnal.
Dr Persediaan $10 juta
Cr Ekuitas- saham yang akan diterbitkan $10 juta
9
2. Pengukuran
Cara mengukur nilai transaksi tersebut adalah fair value yang diukur terus menerus pada setiap
tanggal pelaporan (reporting date) sampai selesai.
Jurnal
Dr Beban (Laporan Laba Rugi)
Cr Liabilitas (Laporan Posisi Keuangan)
3. Contoh Kasus
Contoh 4 - diselesaikan dengan kas
1 Jan 2015, Garuda memberikan pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas
sebesar 10,000 kepada 20 dewan pimpinan. Opsi tersebut diakui pada 31 Dec 2017. Garuda
mengantisipasi bahwa tidak ada dewan akan meninggalkan perusahaan setelah 3 tahun
periode.
Opsi fair value sebagai berikut
1 Jan 2015 $12
31 Dec 2015 $13.50
31 Dec 2016 $13,80
31 Dec 2017 $14.20
Siapkan Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi untuk masing-masing tahun untuk
tahun yang berakhir 31 Dec 2015, 31 Dec 2016, dan 31 Dec 2017.
Jawaban
Pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas menggunakan fair value pada
setiap tanggal pelaporan (reporting date) yaitu 31 Dec 2015, 31 Dec 2016, dan 31 Dec 2017.
Abaikan fair value pada 1 Jan 2015. Vesting date adalah 31 Dec 2017.
Jurnal.
Dr Cr Dr Cr Dr Cr
10
Beban 900,000 940,000 1,000,000
Liabilitas
900,000 1,840,000 2,840,000
Jawaban.
2014 2015
Laporan Posisi Keuangan = 20,000 x $80 x (10-4) x (1/3) = 20,000 x $75 x (10-2) x (2/3)
Jurnal.
2014 2015
Dr Cr Dr Cr
Beban 3,200,000 4,800,000
Liabilitas 3,200,000
8,000,000
11
Entitas memberikan 100 hak atas kenaikan harga saham dengan penyelesaian kas kepada
setiap 500 karyawannya, dengan syarat bahwa karyawan tersebut harus tetap bekerja pada
entitas selama tiga tahun ke depan.
Selama tahun ke-1, 35 karyawan berhenti. Entitas mengestimasi bahwa 60 karyawan lagi
akan berhenti selama tahun ke-2 dan ke-3.
Selama tahun ke-2, 40 karyawan berhenti dan entitas mengestimasi bahwa 25 karyawan lagi
akan berhenti selama tahun ke-3.
Selama tahun ke-3, 22 karyawan berhenti bekerja.
Pada akhir tahun ke-3, 150 karyawan mengeksekusi hak atas kenaikan harga saham, 140
karyawan lainnya mengeksekusi pada akhir tahun ke-4 dan sisanya 113 karyawan
mengeksekusi pada akhir tahun ke-5
Entitas mengestimasi nilai wajar hak atas kenaikan harga saham pada setiap akhir tahun
dimana terdapat liabilitas sebagaimana disajikan dibawah.
Pada akhir tahun ke-3, seluruh hak atas kenaikan harga saham yang dipegang oleh
karyawan yang tersisa vest.
Nilai intrinsik hak atas kenaikan harga saham pada tanggal eksekusi (sama dengan kas yang
dibayarkan) pada akhir tahun ke-3, 4 dan 5 juga disajikan di bawah ini.
Tahun Nilai Wajar/fair value Nilai intrinsik
1 Rp14,40
2 Rp15,50
3 Rp18,20 Rp15,00
4 Rp21,40 Rp20,00
5 Rp25,00
Jawaban.
Tahun Perhitungan Beban Rp Liabilitas Rp
100 x Rp14,40 x (500-95) x 110 194.400 194.400
Cat. 35 karyawan berhenti + 60
1
akan berhenti selama tahun2 & 3
=95
100 x Rp15,50 x (500-100) x 2/3 218.933 413.333
Cat. 35 berhenti tahun-1 + 40 (194.400+218.933)
2 karyawan berhenti tahun-2 + 25
akan berhenti selama tahun 3 =
100
100 x Rp18,20 x (500-97-150) – 47.127 460.460
3
413.333 (413.333+47.127)
12
Cat. 35 berhenti tahun1 + 40
berhenti tahun2 + 22 berhenti
tahun3 = 97
150 adalah total karyawan yang
mengeksekusi pada akhir tahun
ke-3
100 x Rp15,00 x 150 225.000
Total 272.217
100 x Rp21,40 x (253-140)- (218.640) 241.820
Rp460.460 (460.460-218.640)
Cat. 140 adalah total karyawan
4 yang mengeksekusi pada akhir
tahun ke-4
100 x Rp20,00 x 140 280.000
Total 61.360
Rp0-Rp241.820 (241.820) 0
Cat. Rp 0 karena tidak ada nilai
5 wajar lagi
100 x Rp25,00 x 113 282.500
Total 40.680
Total seluruh beban 787.500
D. Akuntansi Untuk Pembayaran Berbasis Saham Yang Diselesaikan Dengan Kas Atau
Penerbitan Saham
13
1. Transaksi pembayaran berbasis saham dengan persyaratan pengaturan yang memberikan
pilihan penyelesaian kepada pihak lawan.
Jika entitas memberikan hak kepada pihak lawan (supplier atau pegawai) untuk memilih
transaksi pembayaran berbasis saham akan diselesaikan dengan kas atau ekuitas, maka entitas
memberikan instrumen keuangan majemuk. Instrumen keuangan majemuk meliputi liabilitas dan
ekuitas. Transaksi dengan pihak selain pegawai, fair value barang atau jasa diukur secara
langsung. Entitas mengukur komponen ekuitas dan instrumen keuangan majemuk sebesar
perbedaan fair value barang atau jasa yang diterima dan fair value liabilitas pada saat barang
atau jasa diterima.
2. Transaksi pembayaran berbasis saham dengan persyaratan pengaturan yang memberikan
pilihan penyelesaian kepada entitas.
Entitas menentukan apakah ia memiliki kewajiban untuk menyelesaikan dengan kas dan
mencatat transaksi pembayaran berbasis saham secara tepat. Entitas memiliki kewajiban untuk
menyelesaikan dengan kas jika (a) pilihan penyelesaian dengan instrumen ekuitas tidak memiliki
substansi komersial, atau (b) entitas memiliki praktik masa lalu atau kebijakan tertulis mengenai
penyelesaian kas, atau (c) secara umum menyelesaikan jika pihak lawan meminta penyelesaian
dengan kas.
Berdasarkan model penetapan harga opsi, dan sesudah memperhitungkan pembatasan transfer
pasca vesting, nilai masuk akal dari alternative saham diestimasi sebesar Rp 4.500 per saham
pada tanggal pemberian. Dalam pola ini nilai masuk ala dari instrument beragam yaitu sebesar
Rp 5.400.000.000 ( 1.200.000 x Rp 4.500), komponen utang (yaitu penyelesaian dengan
pembayaran kas) sebesar Rp 5.000.000.000 (1.000.000 x Rp Rp5.000) sehingga nilai masuk
akal dari komponen ekuitas yaitu sebesar Rp 400.000.000 (Rp 5.400.000.000 – Rp
5.000.000.000)
14
Ayat Jurnalnya sebagai berikut :
31 Desember 2018
Biaya kepegawaian 2.900.000.000
Liabilitas 2.700.000.000 (1.000.000 x Rp 5.400 x ½)
Cadangan Modal 200.000.000 ( Rp400.000.000 x ½)
31 Desember 2019
Biaya kepegawaaian 3.500.000.000
Liabilitas 3.300.000.000 (1.000.000 x Rp 6.000 - 2.700.000.000)
Cadangan Modal 200.000.000 ( Rp400.000.000 x ½)
Diasumsikan CEO menentukan penyelesaian dengan pembayaran kas pada tanggal 1 Januari
2020, maka ayat jurnalnya :
Liabilitas 6.000.000.000
Kas 6.000.000.000
Namun bila CEO itu menentukan penyelesaian dengan penerbitan instrument ekuitas pada
tanggal 1 Januari 2020, maka ayat jurnalnya adalah :
Liabillitas 6.000.000.000
Cadangan Modal 400.000.000
Modal Saham 6.400.000.000 ( 1.200.000 x Rp 1.000)
F. Pengungkapan
Entitas mengungkapkan informasi bagi pengguna laporan keuangan untuk memahami sifat dan
pegaturan pembayaran berbasis saham selama periode. Entitas setidaknya mengungkapkan hal-
hal sebagai berikut.
1. Deskripsi mengenai setiap jenis pengaturan pembayaran berbasis saham yang ada pada
setiap waktu selama periode, termasuk syarat dan ketentuan umum setipa pengaturan.
15
2. Jumlah dan rata-rata tertimbang harga eksekusi opsi saham untuk setiap kelompok opsi.
3. Untuk opsi saham yang beredar pada akhir periode, kisaran harga eksekusi dan rata-rata
tertimbang sisa umur kontrak.
4. Informasi mengenai penentuan fair value barang atau jasa yang diterima.
5. Informasi mengenai fair value instrumen ekuitas yang diberikan selama periode.
6. Informasi mengenai dampak transaksi pembayaran berbasis saham terhadap laba rugi
entitas selama periode.
Ketentuan transisi dan tanggal efektif, entitas harus menerapkan pernyataan ini secara
retrospektif untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal efektif berlaku 1 Januari
2012. Entitas dianjurkan untuk menerapkan IFRS 2. Untuk seluruh pemberian instrumen ekuitas
yang menerapkan PSAK 53, menyajikan kembali informasi komparatif dan jika dapat diterapkan
menyesuaikan pada awal periode sajian. Untuk seluruh pemberian instrumen ekuitas yang belum
menerapkan PSAK, sebagai contoh instrumen ekuitas yang diberikan pada atau sebelum 1 Januari
2012, entitas harus tetap mengungkapkan informasi yang disyaratkan. Entitas menerapkan
pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012.
16