Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

yang berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan

negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang

termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Tujuan tersebut

adalah melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial (Undang-Undang Dasar 1945).

Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur

berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, pemerintah mengadakan

pembangunan dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu upaya

pemerintah dalam rangka pembangunan nasional adalah pembangunan

infrastruktur ketenagalistrikan, dimana pemerintah telah melakukan evaluasi

terhadap pembangunan proyek listrik 35.000 MW. Pengadaan tanah dalam rangka

pelaksanaan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dilakukan oleh PT. PLN

(Persero) UPP 1 Sumatera Bagian Utara dengan cara pemanfaatan atas tanah yang

digunakan untuk tapak tower trasmilsi line.

Salah satu upaya PT. PLN (Persero) UPP 1 Sumatera Bagian Utara

dalam rangka pembangunan nasional adalah pembangunan untuk kepentingan

umum. Pembangunan untuk kepentingan umum, ruang lingkupnya mencakup

1
pembangunan berbagai insfrastruktur ketenagalistrikan berupa pembangunan

transmisi line.

Berbagai macam pembangunan untuk kepentingan umum, dalam

pelaksanaannya memerlukan ketersediaan lahan atau tanah yang sangat luas.

Tanah (lahan) dalam hal ini memiliki peranan yang sangat penting dalam

menentukan berhasil tidaknya suatu pembangunan. Keterbatasan ketersediaan

tanah yang dikuasai Negara, sering kali lokasi tanah yang diperlukan

pembangunan untuk kepentingan umum merupakan tanah yang dimiliki atau

dikuasai oleh masyarakat, bahkan tidak jarang lokasi merupakan pemukiman

penduduk atau lahan mata pencaharian penduduk. Persoalan muncul ketika

lokasi pembangunan yang akan dilakukan tidak dapat dipindahkan ke lokasi

lain. Pada kasus ini, masyarakat sebagai pemegang hak atas tanah atau yang

menguasai tanah pada lokasi yang dibutuhkan untuk kepentingan

pembangunan harus melepaskan tanahnya. Masyarakat sebagai pemilik tanah

tidak pada posisi ingin menyerahkan tanahnya.Untuk memenuhi kebutuhan

tanah tersebut, maka pemerintah perlu melakukan proses yang disebut

pengadaan tanah.

Masalah nilai ganti kerugian menjadi komponen yang paling sensitif

dalam proses pengadaan tanah. Negosiasi mengenai bentuk dan besarnya nilai

ganti kerugian sering kali menjadi proses yang paling panjang dan berlarut-larut

akibat tidak adanya titik temu yang disepakati oleh para pihak yang bersangkutan.

Proses yang berlarut-larut tersebut sangatlah merugikan bagi jalannya

pembangunan itu sendiri. Namun, dalam mewujudkan Pembangunan T/L 150

Kv Kuala – Binjai tidaklah mudah karena tidak semua tapak tower transmisi line

2
berada pada tanah kepemilikan negara, misalnya tanah PT. Perrkebunan

Nusantara (PTPN). Oleh karena itu, harus dilaksanakan proses pembebasan

tanah pada kepemilikan swasta maupun masayarakat. Pengadaan tanah bagi

pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum oleh PT. PLN (Persero)

UPP 1 Sumatera Bagian Utara dilaksanakan dengan cara pelepasan/penyerahan

hak atas tanah. Pelepasan/penyerahan hak atas tanah tersebut dilakukan

berdasarkan prinsip kehormatan terhadap hak atas tanah yaitu pemberian ganti

rugi lahan yang terkena proyek Pembangunan T/L 150 Kv Kuala – Binjai.

Pembangunan TL 150 kV Kuala – Binjai terdiri dari 125 tapak tower

dengan ukuran lahan 20 m² yang akan di bebaskan. Permasalahan yang sering

muncul selama ini adalah masih banyaknya keluhan besarnya nilai ganti dari

masyarakat khususnya masyarakat yang terkena ganti rugi lahan untuk tapak

tower Pembangunan TL 150 kV Kuala – Binjai. Dengan adanya fenomena diatas

yang mendorong dilakukannya penelitian ini, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS FAKTOR – FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI NILAI TANAH DALAM GANTI RUGI

LAHAN TOWER PLN PADA PEMBANGUNAN TL 150 KV KUALA -

BINJAI”.

3
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang sebagaimana tersebut diatas, ada beberapa

masalah penting yang perlu untuk dicari jawabannya melalui penelitian ini,

dimana masalah-masalah tersebut penulis rumuskan dalam bentuk pertanyaan -

pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah luas bidang tanah mempengaruhi nilai tanah pada Pembangunan TL

150 Kv Kuala – Binjai?

2. Apakah topografi tanah mempengaruhi nilai tanah pada Pembangunan TL

150 Kv Kuala – Binjai?

3. Apakah jarak tanah ke CBD mempengaruhi nilai tanah pada Pembangunan

TL 150 Kv Kuala – Binjai?

4. Apakah jarak tanah ke jalan utama mempengaruhi nilai tanah pada

Pembangunan TL 150 Kv Kuala – Binjai?

5. Apakah lebar jalan di sekitar bidang tanah mempengaruhi nilai tanah

pada Pembangunan TL 150 Kv Kuala – Binjai?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dapat di simpulkan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh luas bidang tanah pada Pembangunan TL 150

kV Kuala – Binjai.

2. Untuk mengetahui topografi bidang tanah pada Pembangunan TL 150 kV

Kuala – Binjai.

3. Untuk mengetahui jarak lokasi bidang tanah dengan Central Businnes

Distric (CBD) pada Pembangunan TL 150 kV Kuala – Binjai.

4
4. Untuk mengetahui jarak lokasi bidang tanah ke jalan utama pada

Pembangunan TL 150 kV Kuala – Binjai.

5. Untuk mengetahui jenis dan lebar jalan di sekitar bidang tanah terhadap

nilai tanah pada Pembangunan TL 150 kV Kuala – Binjai.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberi solusi permasalahan terhadap pihak pelaksana pembebasan tanah

pada PT. PLN (Persero) UPP 1 Sumatera Bagian Utara

2. Bagi pihak universitas, sebagai bahan untuk pengembangan penelitian

yang berfokus pada ganti kerugian tanah yang layak dan adil terhadap

masyarakat, yang dimana belum banyak melakukan penelitian ini di

Universitas Sumatera Utara.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau

sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah

khazanah ilmu pengetahuan khususnya dalam hal yang berkaitan

dengan kebijakan dan kesejahteraan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai