Roket
Pertama dibuat di Tiongkok pada abad ke-13. Semenjak awal di Tiongkok, roket
digunakan sebagai mercon/kembang api yang mampu melesat ke udara hingga
membentuk kembang api raksasa di angkasa. Belakangan mercon dikembangkan
menjadi roket dan dijadikan sarana untuk membawa muatan dengan tujuan perang
maupun damai.
Hermann Oberth dan Wernher von Braun, roket menjadi senjata ampuh sebagai
peluru kendali disebut RoketV-2 (Vergelstungswaffe Zwei) yang digunakan pada
perang dunia II. Mereka juga merintis pengembangan roket sebagai wahana pembawa
muatan yang kemudian menjadi cikal bakal dalam memajukan roket modern.
Setelah perang dunia ke-II dengan kalahnya Jerman dan sekutunya, maka teknologi
peroketan ini dibawa ke Uni Soviet dan Amerika Serikat.
Amerika Serikat dan Uni Soviet mengembangkan roket untuk peluru kendali pada
tahun 1950. Di tangan Konstantin Tsiolkovsky, Uni Soviet kemudian berhasil
meluncurkan roket pembawa satelit Sputnik ke orbit di ruang angkasa pada 4 Oktober
1957.
Keberhasilan peluncuran satelit untuk pertama kali itu disusul peluncuran roket yang
membawa Sputnik II wahana ruang angkasa berawak. Dan pada tahun 1961, dengan
menggunakan roket A-1 kosmonot pertama Rusia Yuri Gagarin menjadi orang
pertama di dunia yang pergi keluar angkasa.
Sedangkan Amerika Serikat pada tahun 1969, dengan menggunakan roket Sarturnus V
yang membawa pesawat Apollo yang diawaki oleh Neil Amstrong dan Edwin Aldrin
membuat sejarah dengan menjadi manusia pertama yang menginjakan kakinya di
bulan.
Perkembangan teknologi di Indonesia:
Indonesia mulai membentuk LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional) pada tahun 1963 dan hal ini menjadi tonggak awal dari penelitian dan
pengembangan teknologi keantariksaan Indonesia.
Prestasi awal yang pernah dicapai oleh Indonesia dalam dunia keantariksaan
adalah berhasilnya pembuatan roket kartika-1 yang dibuat oleh PRIMA
(Pengembangan Roket Ilmiah dan Militer Awal) pada tahun 1964. Kartika-1
berhasil menangkap dan merekam siaran satelit cuaca Tiros milik Amerika Serikat.
Pada tahun 1964, Indonesia berhasil mengimport roket dari Jepang dengan
nama Kappa-8. Roket ini berhasil meluncur pada Agustus 1965 menjadi roket
pertama yang berhasil diluncurkan dari Indonesia ke antariksa dan berhasil mengorbit
Pada 9 Juli 1976, diluncurkan satelit Palapa A1 yang berguna untuk mengatur Sistem
Komunikasi Satelit Domestik (SKSD). SKSD bermanfaat untuk mempermudah
komunikasi antar daerah dan antar negara, menyambungkan komunikasi telepon,
televisi, radio dan faksimili, serta menghubungkan jaringan internet.
Indonesia sebagai negara ketiga di dunia setelah AS dan Canada yang menggunakan
satelit komunikasi domestiknya sendiri. Indonesia memanfaatkan jasanya untuk
meluncurkan satelit Palapa generasi kedua, Palapa B1, pada 19 Juni 1983.
Lapan berhasil mengorbitkan satelitnya yang bernama Lapan Tubsat atau Lapan
A1. Lapan A1 merupakan satelit mikro hasil kerjasama antara Lapan dan Universitas
Berlin. Satelit kotak ini dilengkapi dengan kamera dengan resolusi tinggi dan tahan
akan panas dan air. Satelit A1 mempunyai fungsi untuk memantau langsung keadaan
daratan di Nusantara. Satelit ini bisa memantau langsung seperti kebakaran
hutan, gunung berapi dan banjir. Selain untuk pengamatan alam, satelit A1 juga
dimanfaatkan untuk komunikasi.
Kelebihan Satelit A1: Pemanfaatan dibidang komunikasi dipakai untuk pemantau
keadaan alam di wilayah yang sama sekali tidak mendapat signal dari operator
komersial
Kekurangan dari satelit ini: kurang mampu untuk memantau keadaan banjir yang
diiringi dengan awan hitam tebal
Satelit LAPAN 2
Pemerintah dan Lapan terus saling bersinergi untuk menciptakan teknologi
antariksa. Hasil cemerlang yang diraih adalah terciptanya satelit mikro Lapan A2 yang
diupayakan dapat menjadi satelit observasi yang dapat memantau wilayah teritorial
Indonesia.
Satelit Lapan A2 atau Satelit Orari ini berbekal kamera digital yang super canggih
yang ditanam dibagian bawah dan menjadi modal penting satelit ini untuk
melakukan tugasnya mengobservasi wilayah Indonesia. Peluncuran Lapan A2 pada
bulan September 2015 Proses peluncuran Orari memerlukan proses yang cukup
panjang dan rumit, karena proses pluncuran Orari membutuhkan bantuan dari roket
peluncur dari India. Satelit Lapan A2 sudah pada orbitnya setelah dilepas
bersama astrosat berbobot 1,5 ton milik India dan enam satelit nano lain milik Kanada
dan Amerika Serikat (AS).
Fungsi Orari adalah 80 persen eksperimen dan 20 persen operasional, dan akan
melintasi wilayah Indonesia 14 kali setiap hari dengan periode orbit 100 menit.
Lapan bekerja sama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) menguji
komunikasi melalui satelit tersebut selama 1 bulan ke depan.Satelit Orari
memiliki misi untuk penggunaan radio amatir saat bencana dan mengidentifikasi
pulau terluar di Indonesia. Alat ini diharapkan dapat membantu menjaga
kedaulatan Indonesia dengan memantau lalu lintas kapal, operasi keamanan laut,
perikanan, dan eksplorasi sumber daya kelautan Indonesia..Hal ini menjadi
kebanggaan bagi pemerintah Indonesia karena Orari 100 persen buatan Indonesia dan
peluncuran satelit merupakan hal bergengsi bagi setiap negara, satelit merupakan
teknologi yang dapat mempengaruhi posisi politik sebuah negara. Proses
peluncuran dijadikan sebagai proses pameran untuk Internasional.
Satelit LAPAN 3
Satelit A3 mempunyai misi untuk pengamatan daerah pertanian. Fungsi dan tujuannya
satelit ini yaitu untuk mengintegrasikan atau mengolah data iklim dan musim dengan
wilayah pertanian, sehingga proses bercocok tanam oleh petani dapat
menghasilkan produk pertanian yang maksimal.
Program pengembangan satelit ini menggandeng IPB (Institut Pertanian Bogor)
sebagai rekan untuk penelitian dari objek satelit A3. IPB mampu memberi masukan
data tentang pertanian di Indonesia, termasuk perkebunan yang saat ini sedang
marak dibuka di wilayah Sumatra dan Kalimantan.
Satelit A3 yang digadang dapat menjadi solusi permasalahan pertanian Indonesia,
misalanya pertanian di wilayah-wilayah kurang air. Satelit A3 berkemampuan untuk
memprediksi musim dan dapat memperkirakan hujan dan angin yang akan melintasi
Indonesia. Petani dapat mengakses data tersebut untuk kebutuhan jadwal bercocok
tanamnya, sehingga saat musim kemarau datang petani dapat mempersiapkan
ketersediaan air dan memperkirakan tanaman apa yang akan ditanam.Swasembada
pangan yang menjadi program pemerintah dapat dibantu dengan satelit ini. Proses
distribusi dari wilayah pertanian ke masyarakat dapat dipantau melalui satelit A3.
Manajemen distribusi juga dapat dipetakan dengan baik, agar produk pertanian yang
mempunyai masa segar pendek dapat segera terserap masyarakat. Dorongan
pemerintah untuk satelit ini akan sangat berguna untuk kemajuan teknologi pangan
selanjutnya.
Merpati Pos
Merupakan alat komunikasi dengan menggunakan burung merpati sebagai mengantar surat
atau pesan, Merpati dipilih karena burung ini pintar, memiliki daya ingat kuat, kemampuan
navigasi dan naluri alamiah untuk kembali ke sarang, metode ini berasal dari orang-orang
Persia yang melatih burung-burung merpati.
Telegraf
Di Indonesia pemanfaatan telegraf dimulai sejak saluran telegraf pertama dibuka 23 Oktober
1855, oleh Pemerintah Hidia Belanda. Telegraf pun dapat dirasakan masyarakat di 28 kantor
telegraf. Tidak hanya menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor), telegraf pun
bisa menghubungkan Jakarta dan Singapura, Jawa dan Australia.
Telefon
Di Indonesia telefon lokal pertama digunakan sejak 16 Oktober 1882 yang diselenggarakan
pihak swasta. Jaringan telefon pertama ini menghubungkan Gambir dan Tanjung Priok
(Batavia). Selanjutnya jaringan telefon dibuat di kota-kota besar lainnya. Tahun 1906,
perusahaan jaringan telefon diambil alih dan dikelola Pemerintah Hindia Belanda.
Telegram
Di Indonesia, telegram dipopulerkan oleh perusahaan Telkom.
Pager
Di Indonesia pager muncul sebelum tahun 1997. pelanggannya mencapai 800.000. namun
karena harga perangkat yang terus menerus melambung pelangan pun perlahan menurun.
Internet
Di Indonesia, sejarah internet dimulai pada awal tahun 1990-an. Tahun 1992 hingga 1994,
beberapa nama muncul diawal pembangunan internet salah satu diantaranya Onno W. Purbo.
Tahun 1994 IndoNet menjadi ISP (Internet Serveci Provider) komersial pertama di Indonesia.
Saat ini pihak Pos dan Telekomunikasi belum melihat celah bisnis internet. Mulai 1995
mucul jasa akses Telnet ke luar negeri, sehingga pemakai internet di Indonesia bisa
mengakses internet (HTTP).
Telepon Genggam
di Indonesia, teknologi telefon genggam pertama kali hadir pada tahun 1984 dengan berbasis
teknologi Nordic Mobile Telephone (NMT). Telefon genggam pun mulai beredar tahun 1985-
1992, tetapi dengan bentuk yang masih besar dan berat. Tahun1993, PT Telkom memulai
proyek percontohan seluler digital GSM (Global System for Mobile) yang dimulai di dua
pulau, Batam dan Bintan. Setahun kemudian (1994) operator GSM pertama di Indonesia
beroperasi melalui PT Satelindo. Selanjutnya mulai bermunculan operator GSM lainnya.
Perkembangan Televisi
Salah satu televisi nasional, yaitu Televisi Republik Indonesia (TVRI) diresmikan pada 24
Agustus 1962. Televisi ini merupakan satu-satunya stasiun televisi pemerintah. Pada
perkembangannya saluran televisi semakin banyak, baik stasiun televisi lokal ataupun
nasional swasta.