Anda di halaman 1dari 1

INTERNAL MEMO

Contoh Yurisprudensi Penggugat Berhak Menentukan Pihak Dalam Suatu Perkara

Dengan hormat,

Berikut adalah hasil riset mengenai Contoh Yurisprudensi Penggugat Berhak


Menentukan Pihak Dalam Suatu Perkara:

Putusan Mahkamah Agung RI No. 305 K/SIP/1971, tanggal 16 Juni 1971.


Bahwa dalam pertimbangannya Majelis Hakim menyatakan bahwa Pengadilan
Tinggi Medan telah salah, dengan alasan karena:
a. Dengan secara jabatan menempatkan Marijo yang tidak digugat sebagai Tergugat
II, karena hal itu bertentangan dengan asas hukum acara perdata bahwa
Penggugatlah yang berhak menentukan siapa-siapa yang akan digugatnya
b. Bahwa Pengadilan Tinggi hanya menempatkan Marijo sebagai Tergugat II
dengan begitu saja di tingkat banding tanpa pemeriksaan ulangan.

Terkait dengan asas hukum acara perdata bahwa Penggugatlah yang berhak
menentukan siapa-siapa yang akan digugatnya, maka hal ini dapat dikaitkan
dengan asas hukum acara perdata yaitu asas hakim bersifat pasif. Hakim dalam
memeriksa perkara perdata bersifat pasif artinya ruang lingkup sengketa yang
diajukan, ditentukan oleh pihak-pihak yang berperkara dan bukan oleh hakim.

Pihak yang merasa haknya dirugikan yang menentukan apakah ia akan mengajukan
gugatan, seberapa luas tuntutan, perkara akan dilanjutkan atau dihentikan (karena
terjadi perdamaian atau karena gugatan dicabut). Semuanya tergantung pada para
pihak, bukan pada hakim. Oleh karena itu, hakim tidak boleh menambah atau
mengurangi pokok sengketa yang diajukan oleh pihak-pihak. Hal ini sebagaimana
terdapat dalam Pasal 178 ayat (3) HIR yang menyatakan bahwa “hakim dilarang
menjatuhkan keputusan atas perkara yang tidak dituntut, atau memberikan lebih daripada
yang dituntut.”

Sumber: Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Bidang Perdata Umum, Jakarta: Pilar


Yuris Ultima, 2009, hlm.313

Anda mungkin juga menyukai