PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu instrumen pasar modal yang dijadikan sarana investasi adalah reksa
dana (mutual fund). Dari segi hukum ada dua bentuk reksa dana, yaknl reksa dana
yang berbentuk perseroan dan reksa dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif
(KIK). Dalam perkembangannya KIK lebih banyak diminati para investor. KIK dapat
diperjualbelikan secara harian dan dapat saling dikonversi satu dengan lainnya melalui
manajer investasi, dan pemodal dapat menjual kembali unit penyertaan melalui
manajer investasi dan agen yang ditunjuk.
Di dalam KIK terdapat klausula yang menyatakan bahwa dengan membeli unit
penyertaan, maka pemegang unit penyertaan dianggap menyatakan kehendaknya
untuk menggunakan janji-janji manajer investasi dan bank kustodian serta
memberikan kuasa kepada mereka untuk melaksanakan janji, yakni mengelola,
menyimpan, dan mengadministrasikan dana untuk pemegang unit penyertaan.
Sehubungan dengan hal ini perlu diketahui kedudukan hukum pemegang unit
penyertaan dalam hubungannya dengan manajer investasi dan bank kustodian dalam
kontrak investasi kolektif. Pemegang unit penyertaan di atas menjadi pihak ketiga
dalam kontrak investasi kolektif antara manajer investasi dan bank kustodian yang
melaksanakan janji-janji mereka untuk kepentingan pemegang unit penyertaan.
Hubungan antara manajer investasi, bank kustodian, dan pemegang unit
penyertaan reksa dana KIK, adalah hubungan yang didasarkan pada suatu kepercayaan
dan dibuat atas beban. Perjanjian yang bersifat atas beban menurut Pasal 1314 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata adalah perjanjian di mana terhadap prestasi pihak
yang satu terdapat prestasi pihak lain, dan antara kedua prestasi tersebut terdapat
hubungan dengan yang lain.1 Pada perjanjian atas beban ini masing-masing pihak
mempunyai beban dengan nilai yang sama, sehingga terdapat kewajiban pokok pada
kedua belah pihak seperti pada perjanjian timbal balik. Dengan perkataan lain,
perjanjian atas beban merupakan persetujuan di mana terhadap prestasi yang satu
selalu ada kontra prestasi pihak lain; dan kontra prestasinya bukan semata-mata
1
Setiawan, “Pokok-pokok Hukum Peiikatan”, Bandung: Bina Cipta, 1997, him 50.
1
2
merupakan pembatasan atas prestasi yang satu atau hanya sekedar menerima kembali
prestasinya sendiri.
Reksa Dana KIK ini di Indonesia tidaklah lepas dari permasalahan sekalipun
telah memiliki aturan, salah satunya adalah kasus PT Antaboga Delta Security
Indonesia. Kasus Antaboga ini banyak sekali melibatkan nasabah Bank Century.
Sebab sebagian besar investor adalah nasabah bank yang sekarang berganti nama
menjadi Bank Mutiara. Dana nasabah Bank Century yang tersangkut di produk
Antaboga diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun. Dana itu dikelola dalam bentuk
portofolio discretionary fund, Reksadana Berlian, Berlian Plus dan Berlian
Terproteksi. Kabarnya dana kelolaan Reksa dana Berlian per 21 Oktober 2008
Rp49,44 miliar, lalu Berlian Plus Rp5,24 miliar. Produk investasi yang ditawarkan
kepada nasabah Bank Century adalah jenis reksadana terproteksi. Sehingga modal
awal pasti akan kembali ditambah dengan hasil bunga. Investasi Antaboga
menawarkan imbal hasil 13 persen per tahun.
PT Antaboga Delta Sec.Ind. diketahui mendapat izin usaha sebagai perantara
pedagang efek dan manajer investasi sejak tahun 1992, tepatnya tanggal 21 Maret
1992. Sebanyak 82,18% saham Antaboga dimiliki PT Aditya Rekautama dan sisanya
17,82% dimiliki PT Mitrasejati Makmurabadi. PT Aditya Rekautama sendiri sebanyak
12,5% sahamnya dimiliki Robert Tantular, Hartawan Aluwi dan Budi PV Tanudjaja.
Robert dan Hartawan merupakan menantu Sukanta Tanudjaja, mantan pemilik
Great River. Budi merupakan kerabat Sukanta. Sedangkan PT Mitrasejati
Makmurabadi dimiliki Harry Sutomo Raharjo dan Hendro Wiyanto. Hendro kini
menjabat sebagai direktur utama Antaboga. Perusahaan didirikan dengan modal dasar
Rp60 miliar dan modal disetor Rp55 miliar. Antaboga sendiri merupakan pemilik
Bank Century dengan andil saham 7,44%. Di Century selain lewat Antaboga, keluarga
Tantular juga memiliki saham lewat PT Century Mega Investindo yang menguasai 9%
saham bank dan PT Century Super Investindo yang memegang 5,64% saham.
Bapepam-LK melakukan investigasi terkait adanya kesalahan yang dilakukan
oleh Bank Century dan PT. Antaboga saat itu, Badan Pengawas Pasar Modal –
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) harus ikut bertanggung jawab atas kasus Bank
Century. Sebab, kolapsnya bank tersebut berawal dari penerbitan discretionary fund
oleh PT. Antaboga Delta Sekuritas yang dimiliki keluarga Tantular.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hubungan antara manajer investasi, bank kustodian, pemodal dan
otoritas pasar modal dalam reksa dana kontrak investasi kolektif?
2. Bagaimana tanggung jawab manajer investasi, bank kustodian, otoritas pasar modal
terhadap kerugian pemegang unit penyertaan reksadana dalam bentuk kontrak
investasi kolektif ?
BAB II
TINJAUAN UMUM REKSA DANA KONTAK INVESTASI KOLEKTIF
4
5
2
Eko Priyo P. dan Ubaidillah Nugraha, Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era
Modern, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009, hal. 48-49.
3
Ibid.
4
Ibid.
6
termasuk tagihan kredit rumah, hutang dijamin oleh pemerintah dan tagihan kartu
kredit.
7. Reksa Dana Penyertaan Terbatas, yaitu Reksa Dana yang ditujukan bagi investor
profesional.
deviden saham, bunga obligasi, dan hak-hak lain yang berkaitan dengan surat berharga
yang dititipkan, serta melakukan agen pembayaran, menghitung NAB dari Unit
Penyertaan (UP) setiap hari bursa dan juga membayar biaya-biaya yang berkaitan
dengan Reksa Dana atas perintah Ml.
Akuntan Publik yang terdaftar pada Bapepam yang memeriksa laporan
keuangan Emiten, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, dan Pihak lain yang melakukan kegiatan di bidang
Pasar Modal wajib menyampaikan pemberitahuan yang sifatnya rahasia kepada
Bapepam. Akuntan Publik bertanggung jawab terhadap kewajaran penyajian laporan
keuangan dari Reksa Dana sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan
ketentuan BAPEPAM, juga memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan
yang baik (apabila diperlukan). Notaris membantu membuatkan perjanjian-perjnajian
yang dibuat oleh perusahaan seperti akte perubahan anggaran dasar, perjanjian
penjaminan emisi antara perusahaan dan penjamin emisi. Penilai melakukan penilaian
terhadap kekayaan sebenarnya dari perusahaan yang go public berdasarkan nilai wajar.
Konsultan Hukum menyatakan pendapatnya tentang keadaan perusahaan dari segi
hukum seperti keabsahan kekayaan perusahaan, kelengkapan perizinan, kasus-kasus
tuntutan hukum terhadap perusahaan yang mungkin ada, dan lain-lain.
Reksa Dana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian
dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan
untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya
transaksi. Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila
investor individu melakukan transaksi sendiri di bursa.
6. Terdapat Banyak Pilihan Jenis Investasi
Reksa Dana memiliki banyak klasifikasi produk, ada Reksa Dana Saham,
Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana
Campuran, dan lain-lain. Dari masing-masing klasifikasi tersebut memiliki
karakteristik, tingkat return dan tingkat risiko yang berbeda. Selain itu, setiap
investor juga dapat melakukan switching atau mengganti kepemilikan Reksa
Dananya dari satu jenis ke jenis lainnya.
12
13
unit penyertaan reksa dana KIK,. maka manajer investasi dan bank kustodian diberi
kewenangan oleh pemegang unit penyertaan reksa dana KIK untuk melakukan
perbuatan-perbuatan hukum atas nama pemegang unit penyertaan reksa dana dalam
pengelolaan reksa dana. Perwakilan dalam reksa dana KIK merupakan perwakilan
tidak langsung. Artinya, si wakil (manajer investasi) menjadi pemilik dari hak-hak
yang timbui dari perbuatan, namun ia wajib memindahkannya kepada pihak yang
diwakilinya (pemegang unit penyertaan). Dapat pula dikatakan perwakilan tidak
langsung karena PT go public yang efeknya dibeli oleh manajer Investasi sebagai
pengelola reksa dana KIK tidak mengetahui dengan siapa sebenamya la berhubungan.
Secara yuridis, karena hubungan antara investor atau pemegang unit penyertaan
reksa dana dengan saham asili yang dibeili oieh manajer investasi dengan dana dari
reksa dana tidak pernah ada secara langsung, maka kepemilikan yuridis (juridische
eigenaar) ada pada manajer investasi. Dengan demikian, secara hukum para pemegang
unit penyertaan reksa dana KIK tidak mempunyai kepemilikan apa pun daiam
investasi reksa dana, kecuali selembar kertas surat konfirmasi kepemilikan unit atau
konfirmasi pemesanan reksa dana. Sebaliknya, dana yang ditarik dari para investor
(pemegang unit penyertaan) dan efek yang dibeli bukan merupakan bagian dari aset
perusahaan, hanya merupakan portofolio yang disimpan dalam bank custodian. Hal ini
berarti, unit penyertaan yang dikeloia oieh manajer investasi merupakan aset yang
berdiri sendiri terpisah dari aset perusahaan. Selanjutnya hubungan antara otoritas
pasar modal (OJK) dengan manajer investasi, bank kustodian, dan unit penyertaan
ialah OJK bertindak sebagai pengawas yang melindungi kepentingan semua pihak.
“Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank
Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan di mana Manajer Investasi
diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank
Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif”.
Pada kasus posisi berdasarkan temuan BI produk investasi reksa dana yang
diterbitkan PT. Antaboga Delta Sekuritas tidak memiliki izin dari Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Atas dasar ini maka reksadana
kontrak investasi kolektifnya dikatakan palsu. Reksadana kontrak investasi kolektif
palsu tersebut menimbulkan suatu tanggung jawab. Tanggung jawab tersebut terdapat
pada manajer investasi, bank kustodian dan otoritas pasar modal.
Menurut Pasal 1 angka 4 POJK No. 23/POJK.04/2016 tentang Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif manajer investasi adalah:
“Manajer Investasi adalah Pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio
Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk
sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang
melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan”.
Bank kustodian menurut Pasal 1 angka 6 POJK No. 23/POJK.04/2016 tentang
Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif adalah:
“Bank Kustodian adalah Bank Umum yang telah mendapat persetujuan Otoritas
Jasa Keuangan sebagai Bank Kustodian”.
Menurut Pasal 2 POJK No. 23/POJK.04/2016 tentang Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, tanggung jawab manajer investasi dan bank kustodian
adalah:
(1) Manajer Investasi dan Bank Kustodian wajib dengan itikad baik dan penuh
tanggung jawab menjalankan tugas sebaik mungkin untuk kepentingan
Reksa Dana sesuai peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam hal Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian tidak melaksanakan
kewajibannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Manajer Investasi
dan/atau Bank Kustodian tersebut wajib bertanggung jawab atas segala
kerugian yang timbul karena tindakannya masing-masing.
Dilihat dari tanggung jawab perdata manajer investasi dan bank kustodian
terhadap kerugian yang diderita pemegang unit penyertaan reksadana adalah terkait
15
dengan hubungan hukum kontraktual. Hal ini berdasarkan Pasal 58 POJK No.
23/POJK.04/2016 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yaitu:
“Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana wajib memuat hak dan tanggung jawab
Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Unit
Penyertaan”.
Maka tanggung jawabnya juga kontraktual, karena tidak dilaksanakan atau tidak
dipenuhinya kewajiban yang telah disepakati oleh para pihak di dalam kontrak
investasi kolektif dalam suatu produk reksadana KIK. Tanggungjawab manajer
investasi dan bank kustodian terhadap kerugian yang diderita oleh pemegang unit
penyertaan reksadana KIK dalam hal ini adalah perbuatan yang diakibatkan oleh
wanprestasi. Dapat terjadinya wanprestasi apabila manajer investasi tidak memenuhi
atau lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian
yang dibuat.
Selanjutnya sebagai otoritas pasar modal saat ini OJK memiliki tanggungjawab
dalam reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif. Tanggungjawab OJK yaitu
membuat sistem pengaturan dan pengawasan agar dapat meminimalisir reksa dana
kontrak investasi kolektik palsu, yang akan merugikan pemegang unit penyertaan
reksa dana kontrak investasi kolektif tersebut. Pengaturan dan pengawasan ini dahulu
berada pada Bapepam-LK.
BAB IV
KESIMPULAN
Hubungan hukum antara manajer investasi dan pemegang unit penyertaan reksa
dana KIK merupakan hubungan kontraktual. Terjadinya hubungan kontraktual
ditimbulkan karena adanya kontrak tertulis atau perjanjian antara manajer investasi
dan bank kustodian dengan mengikat pihak ketiga yaitu pemegang unit penyertaan
reksa dana KIK. Akibat dari adanya hubungan kontraktual, maka timbulah hak dan
kewajiban yang harus diikuti oleh masing-masing pihak. Dalam hal dengan
disepakatinya pembentukan suatu reksa dana KIK antara manajer investasi dan bank
kustodian serta disepakatinya pembelian suatu unit penyertaan reksa dana KIK oleh
masyarakat pemegang unit penyertaan, maka telah lahir suatu perikatan atau hubungan
hukum kontraktual antara ketiga pihak (manajer investasi, bank kustodian, dan
pemegang unit penyertaan).
Tanggung jawab manajer investasi dan bank kustodian terhadap kerugian yang
diderita pemegang unit penyertaan reksadana adalah terkait dengan hubungan hukum
kontraktual, maka tanggung jawabnya juga kontraktual, karena tidak dilaksanakan
atau tidak dipenuhinya kewajiban yang telah disepakati oleh para pihak di dalam
kontrak investasi kolektif dalam suatu produk reksadana KIK. Tanggung jawab
manajer investasi dan bank kustodian terhadap kerugian yang diderita oleh pemegang
unit penyertaan reksadana KIK dalam hal ini adalah perbuatan yang diakibatkan oleh
wanprestasi. Dapat terjadinya wanprestasi apabila manajer investasi tidak memenuhi
atau lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian
yang dibuat. Selanjutnya sebagai otoritas pasar modal saat ini OJK memiliki
tanggungjawab dalam reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif.
Tanggungjawab OJK yaitu membuat sistem pengaturan dan pengawasan agar dapat
meminimalisir reksa dana kontrak investasi kolektik palsu, yang akan merugikan
pemegang unit penyertaan reksa dana kontrak investasi kolektif tersebut. Pengaturan
dan pengawasan ini dahulu berada pada Bapepam-LK.
16
DAFTAR PUSTAKA
Eko Priyo P. dan Ubaidillah Nugraha. 2009. Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era
Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Setiawan. 1997. Pokok-pokok Hukum Perikatan. Bandung: Bina Cipta.
17