Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN INDEKS SOSIAL DAN

BAHASA

DISUSUN
OLEH
KELOMPOK III

NAMA : HAIYA SOFIYA


NPM : 1802050004
MK : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PRODI PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan

Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk

maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun

isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang

saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca

untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk

kesempurnaan makalah ini.

Bireuen, 03 Desember 2019

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................. 1

BAB 1I PEMBAHASAN .................................................................................. 2


2.1 Perkembangan Indeks Sosial ........................................................... 2
2.2 Perkembangan Indeks Bahasa ........................................................... 4

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 8


3.1 Kesimpulan........................................................................................ 8
3.2 Saran .................................................................................................. 8
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Intelegensi atau sering banyak digunakan dengan sebutan kecerdasan,
suatu karunia yang dimiliki individu untuk mengembangkan dan mempertahankan
hidupnya, serta bagaimana individu itu berusaha menghambakan dirinya kepada
PenciptaNya. Ketika baru lahir seorang anak sudah mempunyai kecerdasan, hanya
sangat bergantung pada orang lain untuk memenuhi perkembangan hidupnya.
Dalam perkembangannya anak makin meningkatkan berbagai kemampuan untuk
mengurangi ketergantungan dirinya pada orang lain dan berusaha untuk dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri. Manusia tumbuh dan berkembang pada masa
bayi ke masa dewasa melalui beberapa langkah dan jenjang . Kehidupan anak
dalam menelusuri perkembangan itu pada dasarnya merupakan kemampuan
mereka berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi sosial merupakan proses
sosialisasi yang mendudukan anak sebagai insan yang secara aktif melakukan
proses sosialisasi. Bersosialisasi pada dasarnya merupakan proses penyesuaian
diri terhadap lingkungan kehidupan sosial.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Perkembangan Indeks Sosial
2. Apa yang dimaksud dengan Perkembangan Indeks Bahasa

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui Perkembangan Indeks Sosial
2. Untuk mengetahui Perkembangan Indeks Bahasa

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Indeks Sosial


2.1.1 Pengertian Perkembangan Hubungan Sosial
Hubungan sosial merupakan hubungan antar manusia yang saling
membutuhkan. Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana yang
didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa, kebutuhan manusia
menjadi kompleks dan dengan demikian, tingkat hubungan sosial juga
berkembang menjadi amat kompleks. Pada jenjang perkembangan remaja,
seorang remaja bukan saja memerlukan orang lain demi memenuhi kebutuhan
pribadinya, tetapi mengandung maksud untuk disimpulkan bahwa pengertian
perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia
sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.

2.1.2 Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja


Remaja pada tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang
menjelang dewasa. Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah cukup kompleks,
cakrawala interaksi sosial dan pergaulan remaja telah cukup luas. Dalam
penyesuaian diri terhadap lingkungannya, remaja telah mulai memperlihatkan dan
mengenal berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan norma yang berlaku
sebelumnya di dalam keluarganya. Remaja menghadapi berbagai lingkungan,
bukan saja bergaul dengan berbagai kelompok umur.

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Remaja


Perkembangan sosial anak/remaja dipengaruhi beberapa faktor yaitu :
1. Keluarga
2. Kematangan
3. Status Sosial Ekonomi
4. Pendidikan
5. Kapasitas Mental : Emosi dan Intelegensi

2
2.1.4 Pengaruh Perkembangan Sosial Terhadap Tingkah Laku
Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan
orang lain. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengarah
kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya dengan orang lain. Hasil
pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang lain, bahkan sering ada yang
menyembunyikannya atau merahasiakannya.
Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang
menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada orang
tuanya. Kemampuan abstraksi anak sering menimbulkan kemampuan
mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan keadaan bagaimana
yang semestinya menurut alam pikirannya. Disamping itu pengaruh egoisentris
sering terlihat, diantaranya berupa :
1. Cita-cita dan idealisme yang baik, terlalu menitik beratkan pikiran sendiri,
tanpa memikirkan akibat labih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan
praktis yang mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan
persoalan.
2. Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat
orang lain daalm penilaiannya.
Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta
dalam menghadapi pendapat orang lain, maka sikap ego semakin
berkurang dan diakhir masa remaja sudah sangat kecil rasa egonya
sehingga mereka dapat bergaul dengan baik.

2.1.5 Perbedaan Individual dalam Perkembangan Sosial


Bergaul dengan sesama manusia (sosialisasi) dilakukan oleh setiap orang,
baik secara individual maupun berkelompok. Dilihat dari berbagai aspek, terdapat
perbedaan individual manusia, yang hal itu tampak juga dalam perkembangan
sosialnya.
Sesuai dengan Teori komprehensif yang dikemukakan oleh Erickson yang
menyatakan bahwa manusia hidup dalam kesatuan budaya yang utuh, alam dan
kehidupan masyarakat menyediakan segala Hal yang dibutuhkan manusia. Namun
sesuai dengan minat, kemampuan, dan latar belakang kehidupan budayanya maka
berkembang kelompok-kelompok sosial yang beranekaragam. Remaja yang telah

3
mulai mengembangkan kehidupan bermasyarakat, maka telah mempelajari pola-
pola yang sesuai dengan kepribadiannya.

2.1.6 Upaya Pengembangan Hubungan Sosial Remaja dan Implikasinya


dalam Penyelenggaraan Pendidikan
1. Penciptaan kelompok sosial remaja perlu dikembangkan untuk
memberikan rangsang kepada mereka kearah perilaku yang bermanfaat.
2. Perlu sering diadakan kegiatan kerja bakti, bakti karya dan kelompok
kelompok belajar untuk dapat mempelajari remaja bersosialisasi
sesamanya dan masyarakat.

2.2 Perkembangan Indeks Bahasa


2.2.1 Pengertian Perkembangan Bahasa
Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang
digunakan oleh seorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain
dan bahasa merupakan alat bergaul.
Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif yang berarti
faktor intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan
berbahasa. Contohnya bayi yang tingkat intelektualnya belum berkembang dan
masih sangat sederhana, bahasa yang digunakannya juga sangat sederhana.
Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami
lingkungan, maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang sangat sederhana
menuju ke bahasa yang kompleks. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh
lingkungan, karena bahasa pada dasarnya merupakan hasil belajar dari
lingkungan. Bayi belajar menambah kata-kata dengan meniru bunyi-bunyi yang
didengarnya. Manusia dewasa (terutama ibunya) disekelilingnya membetulkan
dan memperjelas.
Belajar bahasa yang sebenarnya baru dilakukan oleh anak berusia enam
sampai tujuh tahun, disaat anak mulai bersekolah. Jadi perkembangan bahasa
adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat
komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda-tanda dan
isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi di sini diartikan sebagai upaya
seseorang untuk dapat memahami dan dipahami orang lain.

4
2.2.2 Karakteristik Perkembangan Bahasa
Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang ia telah banyak
belajar dari lingkungan, dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari
kondisi lingkungan. Lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga,
masyarakat dan khususnya pergaulan teman sebaya, dan lingkungan sekolah. Pola
bahasa yang dimiliki adalah bahasa yang berkembang di dalam keluarga atau
bahasa itu.
Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan
masyarakat di mana mereka tinggal. Hal ini berarti pembentukan kepribadian
yang dihasilkan dari pergaulan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus
dalam perilaku bahasa. Pengaruh pergaulan di dalam masyarakat (teman sebaya)
terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai
pola bahasa pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya. Dari
kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok yang bentuknya amat
khusus, seperti istilah baceman dikalangan pelajar yang dimaksudkan adalah
bocoran soal ulangan atau tes.
Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga masyarakat, dan
sekolah dalam perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara anak
yang satu dengan yang lain. Hal ini ditunjukkan oleh pilihan dan penggunaan
kosakata sesuai dengan tingkat sosial keluarganya. Keluarga dari masyarakat
lapisan pendidikan rendah atau buta huruf, akan banyak menggunakan bahasa
pasar, bahasa sembarangan, dengan istilah- istilah yang kasar. Masyarakat
terdidik yang pada umumnya memiliki status sosial lebih baik, menggunakan
istilah-istilah lebih selektif dan umumnya anak-anak remajanya juga berbahasa
lebih baik.

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa


Berbahasa terkait erat dengan kondisi pergaulan. Oleh karena itu
perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Umur anak
Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya,
bertambahnya pengalaman, dan meningkatkan kebutuhan. Faktor fisik dan
ikut mempengaruhi sehubungan semakin sempurnanya pertumbuhan

5
organ bicara, kerja otot- otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan
isyarat. Pada masa remaja perkembangan biologis yang menunjang
kemampuan berbahasa telah mencapai tingkat kesempurnaan, dengan
dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual, anak akan mampu
menunjukkan cara berkomunikasi dengan baik.
2. Kondisi lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil untuk
cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa dilingkungan
perkotaan akan berbeda dengan dilingkungan pedesaan. Begitu pula
perkembangan bahasa di daerah pantai, pegunungan dan daerah-daerah
terpencil menunjukkan perbedaan.
3. Kecerdasan anak
Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan kata-kata yang diingat,
kemampuan menyusun kalimat dengan baik dan memahami atau
menangkap maksud suatu pernyataan fisik lain, amat dipengaruhi oleh
kerja pikir atau kecerdasan seseorang anak.
4. Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan
situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dengan anggota
keluarganya. Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota
keluarga yang berstatus sosial tinggi berbeda dengan keluarga yang
berstatus sosial rendah.
5. Kondisi fisik
Kondisi fisik di sini kesehatan anak. Seseorang yang cacat yang terganggu
kemampuannya untuk berkomunikasi, seperti bisu, tuli, gagap, dan organ
suara tidak sempurna akan mengganggu perkembangan alam berbahasa.

2.2.4 Pengaruh Kemampuan Berbahasa terhadap Kemampuan Berfikir


Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling mempengaruhi
satu sama lain. Bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan
berbahasa dan sebaliknya kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap
kemampuan berpikir. Seseorang rendah kemampuan berpikirnya, akan mengalami
kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis dan sistematis. Hal ini akan

6
berakibat sulitnya berkomunikasi.
Bersosialisasi berarti melakukan konteks dengan yang lain. Seseorang
menyampaikan ide dan gagasannya dengan berbahasa dan menangkap ide dan
gagasan orang lain melalui bahasa. Menyampaikan dan mengambil makna ide dan
gagasan itu merupakan proses berpikir yang abstrak. Ketidaktepatan menangkap
arti bahasa akan berakibat ketidaktepatan dan kekaburan persepsi yang
diperolehnya.

2.2.5 Perbedaan Individual dalam Kemampuan dan Perkembangan


Bahasa
Menurut Chomsky (Woolfolk, dkk. 1984) anak dilahirkan ke dunia telah
memiliki kapasitas berbahasa. Akan tetapi seperti dalam bidang yang lain, faktor
lingkungan akan mengambil peranan yang cukup menonjol, mempengaruhi
perkembangan bahasa anak tersebut. Mereka belajar makna kata dan bahasa
sesuai dengan apa yang mereka dengar, lihat dan mereka hayati dalam hidupnya
sehari-hari. Perkembangan bahasa anak terbentuk oleh lingkungan yang berbeda-
beda.
Berpikir dan berbahasa mempunyai korelasi tinggi, anak dengan IQ tinggi
akan berkemampuan bahasa yang tinggi. Sebaran nilai IQ menggambarkan
adanya perbedaan individual anak, dan dengan demikian kemampuan mereka
dalam bahasa juga bervariasi sesuai dengan varasi kemampuan mereka berpikir.

2.2.6 Upaya Pengembangan Kemampuan Bahasa Remaja dan Implikasinya


dalam Penyelenggaraan Pendidikan
Kelas atau kelompok belajar terdiri dari siswa yang bervariasi bahasanya,
baik kemampuannya maupun polanya. Menghadapi hal ini guru harus
mengembangkan strategi belajar- mengajar bidang bahasa dengan memfokuskan
pada potensi dan kemampuan anak.
1. Anak perlu melakukan pergaulan
2. Guru melakukan pengembangan bahasa murid dengan menambahkan
perbendaharaan bahasa lingkungan yang telah di pilih secara tepat dan
benar oleh guru.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perkembangan sosial adalah perkembangannya tingkat hubungan
antarmanusia sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.
Hubungan sosial remaja terutama yang berkaitan dengan proses penyesuaian dari
berpengaruh terhadap tingkah laku.Bahasa memegang peran penting dalam
kehidupan bermasyarakat. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh banyak faktor,
antara lain adalah usia anak, kondisi keluarga dan kondisi fisik anak terutama dari
segi kesehatannya. Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling
berpengaruh satu sama lain. bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap
kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan berbahasa berpengaruh
terhadap kemampuan berpikir.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,khususnya bagi
pemakalah. Dan dalam penulisan dan penyusanan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu pemakalah mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun agar dalam pembuatan makalah yang berikutnya dapat
menjadi lebih baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Ma’mur.2010.Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan inovatif.


Jogjakarta : DIVA Press

Asrori, Muhammad. 2005. Perkembangan Peserta Didik. Malang: Wineka Media.

Sunarto dan B. Agung Hartono. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:


Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai