BAHASA
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK III
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1.4 Pengaruh Perkembangan Sosial Terhadap Tingkah Laku
Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan
orang lain. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengarah
kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya dengan orang lain. Hasil
pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang lain, bahkan sering ada yang
menyembunyikannya atau merahasiakannya.
Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang
menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada orang
tuanya. Kemampuan abstraksi anak sering menimbulkan kemampuan
mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan keadaan bagaimana
yang semestinya menurut alam pikirannya. Disamping itu pengaruh egoisentris
sering terlihat, diantaranya berupa :
1. Cita-cita dan idealisme yang baik, terlalu menitik beratkan pikiran sendiri,
tanpa memikirkan akibat labih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan
praktis yang mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan
persoalan.
2. Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat
orang lain daalm penilaiannya.
Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta
dalam menghadapi pendapat orang lain, maka sikap ego semakin
berkurang dan diakhir masa remaja sudah sangat kecil rasa egonya
sehingga mereka dapat bergaul dengan baik.
3
mulai mengembangkan kehidupan bermasyarakat, maka telah mempelajari pola-
pola yang sesuai dengan kepribadiannya.
4
2.2.2 Karakteristik Perkembangan Bahasa
Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang ia telah banyak
belajar dari lingkungan, dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari
kondisi lingkungan. Lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga,
masyarakat dan khususnya pergaulan teman sebaya, dan lingkungan sekolah. Pola
bahasa yang dimiliki adalah bahasa yang berkembang di dalam keluarga atau
bahasa itu.
Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan
masyarakat di mana mereka tinggal. Hal ini berarti pembentukan kepribadian
yang dihasilkan dari pergaulan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus
dalam perilaku bahasa. Pengaruh pergaulan di dalam masyarakat (teman sebaya)
terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai
pola bahasa pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya. Dari
kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok yang bentuknya amat
khusus, seperti istilah baceman dikalangan pelajar yang dimaksudkan adalah
bocoran soal ulangan atau tes.
Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga masyarakat, dan
sekolah dalam perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara anak
yang satu dengan yang lain. Hal ini ditunjukkan oleh pilihan dan penggunaan
kosakata sesuai dengan tingkat sosial keluarganya. Keluarga dari masyarakat
lapisan pendidikan rendah atau buta huruf, akan banyak menggunakan bahasa
pasar, bahasa sembarangan, dengan istilah- istilah yang kasar. Masyarakat
terdidik yang pada umumnya memiliki status sosial lebih baik, menggunakan
istilah-istilah lebih selektif dan umumnya anak-anak remajanya juga berbahasa
lebih baik.
5
organ bicara, kerja otot- otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan
isyarat. Pada masa remaja perkembangan biologis yang menunjang
kemampuan berbahasa telah mencapai tingkat kesempurnaan, dengan
dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual, anak akan mampu
menunjukkan cara berkomunikasi dengan baik.
2. Kondisi lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil untuk
cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa dilingkungan
perkotaan akan berbeda dengan dilingkungan pedesaan. Begitu pula
perkembangan bahasa di daerah pantai, pegunungan dan daerah-daerah
terpencil menunjukkan perbedaan.
3. Kecerdasan anak
Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan kata-kata yang diingat,
kemampuan menyusun kalimat dengan baik dan memahami atau
menangkap maksud suatu pernyataan fisik lain, amat dipengaruhi oleh
kerja pikir atau kecerdasan seseorang anak.
4. Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan
situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dengan anggota
keluarganya. Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota
keluarga yang berstatus sosial tinggi berbeda dengan keluarga yang
berstatus sosial rendah.
5. Kondisi fisik
Kondisi fisik di sini kesehatan anak. Seseorang yang cacat yang terganggu
kemampuannya untuk berkomunikasi, seperti bisu, tuli, gagap, dan organ
suara tidak sempurna akan mengganggu perkembangan alam berbahasa.
6
berakibat sulitnya berkomunikasi.
Bersosialisasi berarti melakukan konteks dengan yang lain. Seseorang
menyampaikan ide dan gagasannya dengan berbahasa dan menangkap ide dan
gagasan orang lain melalui bahasa. Menyampaikan dan mengambil makna ide dan
gagasan itu merupakan proses berpikir yang abstrak. Ketidaktepatan menangkap
arti bahasa akan berakibat ketidaktepatan dan kekaburan persepsi yang
diperolehnya.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan sosial adalah perkembangannya tingkat hubungan
antarmanusia sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.
Hubungan sosial remaja terutama yang berkaitan dengan proses penyesuaian dari
berpengaruh terhadap tingkah laku.Bahasa memegang peran penting dalam
kehidupan bermasyarakat. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh banyak faktor,
antara lain adalah usia anak, kondisi keluarga dan kondisi fisik anak terutama dari
segi kesehatannya. Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling
berpengaruh satu sama lain. bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap
kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan berbahasa berpengaruh
terhadap kemampuan berpikir.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,khususnya bagi
pemakalah. Dan dalam penulisan dan penyusanan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu pemakalah mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun agar dalam pembuatan makalah yang berikutnya dapat
menjadi lebih baik.
8
DAFTAR PUSTAKA