C2 Pemahaman.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tenaga kerja menurut UU No. 13 Tahun 2003!
Jawab:
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun orang banyak
(masyarakat).
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reksadana!
Jawab:
Reksadana (mutual fund) adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan dalam bentuk kumpulan surat
berharga (portofolio efek) oleh manajer investasi.
C3 Penerapan.
1. Bagaimana cara mengatasi pengangguran struktural?
Jawab:
Cara mengatasi pengangguran struktural, yaitu:
a. Mengadakan pendidikan dan pelatihan untuk mengisi formasi kerja yang lowong.
b. Memindahkan tenaga kerja dari tempat kerja yang tidak membutuhkan ke tempat
kerja yang membutuhkan.
c. Meningkatkan mobilitas modal dengan tenaga kerja dengan membekali keahliannya.
d. Mendirikan industri yang bersifat padat karya dan bukan padat modal.
2. Diketahui data sebagai berikut (dalam Milyaran Rupiah):
Pengeluaran konsumen Rp. 230.000,00
Pengeluaran pemerintah Rp. 110.000,00
Nilai ekspor Rp. 605.150,00
Nilai impor Rp. 340.500,00
Hitunglah besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran!
Jawab:
Y=I+G+X–M
= 230.000 + 110.000 + 605.150 – 340.500
= Rp. 604.650,00 (dalam Milyaran Rupiah).
C4 Analisis.
1. Hubungan jumlah penduduk, tenaga kerja, angkatan kerja, dan kesempatan kerja!
Jawab:
Semakin besar jumlah penduduk maka akan semakin besar pula angkatan kerja-nya
karena mempunyai hubungan atau korelasi langsung misalnya dengan porsi
45%. Sedangkan kesempatan kerja ditentukan oleh banyaknya investasi yang dilakukan
oleh pengusaha baik dari dalam maupun luar negeri serta pemerintah untuk
menggerakkan roda perekonomian di daerah atau negara tersebut. Jadi korelasi
kesempatan kerja adalah dengan investasi.
C5 Sintesis.
1. Mengapa pengangguran bisa terjadi!
Jawab:
Penganguran jika di lihat dari penyebabnya maka dapat di golongkan sebagai berikut:
a. Pengangguran struktural, yaitu pengangguran terjadi karena ketidak cocokan antara
keterampilan tenaga kerja yang dibutuhkan dan keterampilan tenaga kerja yang
tersedia.
b. Pengangguran siklikal, yaitu pengangguran terjadi karena naik turunya aktifitas atau
karena perekonomian suatu negara.
c. Pengangguran musiman, yaitu pengangguran terjadi karena perubahan permintaan
terhadap tenaga kerja yang sifat nya berkala.
d. Pengangguran friksional yaitu pengangguran terjadi karena pergantian pekerjaan
atau pergeseran tenaga kerja.
2. Bagaimana menurutmu cara yang paling tepat mengatasi pengangguran di Indonesia!
Jawab:
Cara paling utama untuk mengatasi pengangguran adalah melakukan perluasan
kesempatan kerja. Sejumlah upaya dapat dilakukan untuk mengatasi pengangguran.
Meskipun demikian, upaya itu juga berbeda-beda tergantung pada jinis pengangguran
itu. berikut ini cara mengatasi penganguran yaitu:
a. Peningkatan mobilitas tenaga kerja dan modal
b. Pengelolaan permintaan masyarakat
c. Penyediaan informasi tentang kebutuhan tenaga kerja
d. Program pendidikan dan pelatihan kerja
e. Pengiriman tenga kerja ke luar negri
f. Wiraswasta
3. Bagaimana menurutmu tentang system Outsoursing di Indonesia?
Jawab:
Sistem outsourcing adalah perusahaan yang membutuhkan pekerja dan pekerja diambil
dari perusahaan khusus yang menyediakan pekerja, menurut saya dengan seperti itu
adalah hal yang tidak pantas karena dengan sistem ini pekerja menggukan sistem
kontrak dengan perusahaan penyedia jasa outsourcing, bukan dengan perusahaan
pengguna jasa. Dengan adalnya sistem outsourcing ini pekerja juga bisa dipotong gaji
sebesar 30 %. Sebaiknya sistem ini di tiadakan di negara Indonesia.
C6 Evaluasi.
1. Menurut penilaian anda bgaimana peran pemerintah terhadap perkoperasian di
indonesia?
Jawab:
Peran pemerintah turun tangan sebatas memberikan pengamanan, bimbingan dan
pengarahan yang bertujuan agar koperasi mampu menyelesaikan permasalahannya
sendiri. Terkait dengan hal tersebut, maka wujud peran pemerintah melalui pentahapan
pembinaan koperasi yang mencakup tahap ofisialisasi, tahap deofisialisasi dan tahap
otonomi.
Dalam tahap ofisialisasi, pemerintah memberi bimbingan dan pengawasan yang sedikit
demi sedikit dikurangi sehingga tercipta prakondisi yang nantinya menuju kepada
otonomi. Wujud peran pemerintah dalam membina koperasi hendaknya selalu
berorientasi pada kebijakan yang sejalan dengan usaha mengembangkan kehidupan
berkoperasi, mengarah kepada upaya terwujudnya otonomisasi koperasi dan hendaknya
memberi peluang terbukanya kemungkinan agar koperasi mampu bergerak dalam
sektor industri dan atau produksi.
Peran pemerintah hendaknya lebih mendorong terhadap terbentuknya kerjasama dari ke
tiga sektor perekonomian yang saling mengisi dan menghidupi, karena ketiga sektor
tersebut harus dipersiapkan sebagai asset ekonomi nasional yang saling mendukung
demi terwujudnya ketahanan ekonomi bangsa.
2. Coba berikan kesimpulan mengenai Teori Nilai Pasar dari Humme dan Locke!
Jawab:
Teori nilai pasar (Humme and Lock) : Nilai suatu barang sangat bergantung pada
permintaan dan penawaran benda di pasar.
3. Rangkumkan mengenai teori Nilai Tenaga Kerja dari David Ricardo!
Jawab:
Teori nilai tenaga kerja (David Richardo) : Nilai suatu benda ditentukan dari jumlah
biaya tenaa kerja yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut.
4. Beri kesimpulan mengenai teori Nilai Lebih dari Karl Marx!
Jawab:
Teori nilai lebih atau teori nilai kerja rata-rata (Karl Marx) : Tenaga kerja mempunyai
nilai tukar dan nilai pakai untuk produsen. Produsen harus membayarkan nilai tukarnya
untuk mendapatkan nilai pakainya, kelebihan atas nilai pakai dengan nilai tukar disebut
nilai lebih.