Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmatnya serta hidayahnya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tetap
terlimpah curahkan kepada Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW
kepada keluarganya dan para sahabatnya serta sampai ke generasi
berikutnya sampai akhir zaman.
Makalah ini dapat di selesaikan atas izin Allah SWT sehingga
selesainya makalah yang saya buat dan saya menyadari bahwa dalam
penyusunan ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan
kemampuan saya dalam ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas.
Oleh karena itu saya harapkan kritik dan saran dari pembaca semua.
Saya ucapkan terima kasih atas semua dukungan dan bantuan yang
telah memberikan pengetahuan. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
Amin.

Matangglumpangdua, 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................... 3
A. Pengertian Cooperative Learning tipe Numbered Heads
Together (NHT) .................................................................... 3
B. Tujuan Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT) .................................................................... 4
C. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT) .................................................................... 5
D. Langkah-langkah Model Pembelajaran
Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).............. 5
E. Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT) ......................................................... 7
F. Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan dari
Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT) ......................................................... 8

BAB III PENUTUP ....................................................................... 10


A. Kesimpulan .......................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia menuntut agar peserta didik mampu
menguasai materi yang di disampaikan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, guru harus mampu menguasai semua materi yang akan
diajarkan dan juga mampu menyampaikannya kepada semua peserta
didik. Dalam menyampaikan materi yang akan di ajarkan, perlu
adanya model dan strategi pembelajaran yang harus di miliki, agar
peserta didik dengan mudah dan gembira ketika menerima informasi
atau ilmu pengetahuan dari gurunya.
Di zaman sekarang, paradigma mengenai proses pembelajaran
yang menyatakan bahwa seorang anak bagaikan kertas putih bersih
yang menunggu dan membutuhkan coretan dari guru-gurunya sudah
tak lagi tepat. Namun peserta didik di wajibkan untuk bias lebih
mandiri dan tidak lagi hanya menunggu apa yang di berikan oleh guru.
Guru hanyalah sebagai fasilitator dan mengarahkan peserta didik
dalam proses belajar mengajar. Namun, guru tetap saja memiliki
tanggung jawab untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada
peserta didik. Guru harus mengemas proses pembelajaran agar
menjadi proses pembelajaran yang menyenangkan dan se-efektif
mungkin, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran
Number Heads Together (NHT).
NHT adalah model pembelajaran yang dikembangkan
oleh Spencer Kaganyang di rancang agar seluruh peserta didik lebih
mampu menguasai materi yang di sampaikan dan meningkatnya

1
tujuan akademik peserta didik. Peserta didik di ajak untuk menelaah
dan mengukur pemahaman terhadap materi yang di sampaikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT)?
2. Apa tujuan dari pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT)?
3. Bagaimana ciri-ciri dari model pembelajaran Numbered Heads
Together (NHT)?
4. Bagaimana tahapan pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT)?
5. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT)?
6. Apakah manfaat, kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)?

C. Tujuan
1. Mengetahui pa yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif
tipeNumbered Heads Together (NHT).
2. Mengetahui tujuan dari pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT).
3. Mengetahui bagaimana tahapan pelaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).
4. Mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together (NHT).
5. Mengetahui manfaat, kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Cooperative Learning tipe Numbered Heads


Together (NHT)
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang
mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-
kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran
yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif
adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat
terlibat secara aktif dalam proses berfikir dan dalam kegiatan-kegiatan
belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktivitas pembelajaran berpusat
kepada siswa, yaitu mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi
untuk memecahkan masalah.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki
tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini
dikembangkan oleh Spenser Kagen dalam Trianto (2009) dengan
melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam
suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran tersebut. Numbered Head Together dikembangkan pertama
kali oleh Spencer Kagen dengan melibatkan para siswa dalam
mereview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek
atau memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut.
Numbered Head Together (NHT) merupakan suatu pendekatan untuk
melibatkan banyak siswa dalam memperoleh materi yang tercakup

3
dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran. Struktur yang dikembangkan oleh Kagen ini menghendaki
siswa belajar saling membantu dalam kelompok kecil dan lebih
dicirikan oleh penghargaan kooperatif dari pada penghargaan
individual. Ada struktur yang memiliki tujuan umum untuk
meningkatkan penguasaan isi akademik dan ada pula struktur yang
tujuannya untuk mengajarkan keterampilan sosial. Model NHT adalah
bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang
menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagen menghendaki
agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-kelompok
kecil secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai bahan
alternatif dari struktur tradisional seperti mangacungkan tangan
terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab
pertanyaan yang telah dilontarkan. Suasana seperti ini menimbulkan
kegaduhan dalam kelas, karena siswa saling berebut dalam
mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan guru.

B. Tujuan Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads


Together (NHT)
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran
kooperatif dengan tipe NHT yaitu:
1. Hasil belajar akademik struktur
Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-
tugas akademik.
2. Pengakuan adanya keragaman
Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang
mempunyai berbagai latar belakang. Tipe pembelajaran ini

4
memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan
kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-
tugas akademik dan saling menghargai satu sama lain.
3. Pengenbangan katerampilan sosial
Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosila siswa.
Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagai tugas, aktif
bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan
ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.

C. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads


Together (NHT)
Adapun ciri-ciri pembelajaran kooperatif tipe Numbered heads
Together(NHT) yaitu:
1. Kelompok Heterogen
2. Setiap anggota kelompok memiliki nomor kepala yang
berbeda-beda.
3. Berpikir bersama (Heads Together)

D. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif


tipe Numbered Heads Together (NHT)
Tahapan pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe NHT ada
empat fase, yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.1. Sintaks NHT
Fase-fase Perilaku Guru Perilaku Siswa
Fase 1. Guru membagi siswa Setiap siswa dalam
Penomoran menjadi beberapa kelompok mempunyai
(Numbering) kelompok yang nomor berbeda-beda,

5
beranggotakan 3-5 orang sesuai dengan jumlah
dan memberi siswa siswa di dalam
nomor kelompok.
Fase 2. Guru mengajukan Siswa menyimak dan
Pengajuan pertanyaan kepada siswa menjawab pertanyaan
Pertanyaan sesuai dengan materi
(Questioning) yang sedang dipelajari
yang bervariasi dari
yang spesifik sehingga
bersifat umum dan
dengan tingkat kesulitan
yang bervariasi.
Fase 3. Berfikir Guru memberikan Siswa berfikir bersama
Bersama (Heads bimbingan bagi untuk menemukan
Together) kelompok siswa yang jawaban dan
membutuhkan. menjelaskan jawaban
kepada anggota dalam
kelompoknya sehingga
semua anggota
mengetahui jawaban
dari masing-masing
pertanyaan.
Fase 4. -Guru menyebut salah -Setiap siswa dari tiap
Pemberian satu nomor kelompok yang
Jawaban bernomor sama
(Answering) -Guru secara random mengangkat tangan
memilih kelompok yang dan menyiapkan

6
harus menjawab jawaban untuk seluruh
pertanyaan tersebut kelas
Siswa yang nomornya
disebut guru dari
kelompok tersebut
mengangkat tangan
dan berdiri untuk
menjawab pertanyaan

E. Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads


Together (NHT)
Adapun pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu:
1. Tahap Pendahuluan
Langkah 1: Penomoran
b. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang

beranggotakan 3-5 orang dan memberi mereka nomor, sehingga


tiap siswa dalam tim tersebut memiliki nomor yang berbeda.
c. Menginformasikan materi yang akan dibahas atau mengaitkan

materi yang dibahas dengan materi yang lalu.


d. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan apa

yang akan dilaksanakan.


e. Memotivasi siswa, agar timbul rasa ingin tahu siswa tentang

konsep-konsep yang akan dipelajari.


2. Kegiatan Inti
Langkah 2: Pengajuan Pertanyaan
a. Menjelaskan materi secara sederhana.

b. Mengajukan suatu pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat

bervariasi dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum.

7
Langkah 3: Berfikir Bersama
a. Siswa memikirkan pertanyaan yang diajukan oleh guru.

b. Para siswa berfikir bersama untuk menggambarkan dam


meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut.
Langkah 4: Pemberian Jawaban
a. Guru menyebutkan (memanggil) suatu nomor dari salah satu

kelompok secara acak.


b. Siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sam mengangkat

tangan.
c. Siswa menyiapakn jawaban untuk seluruh kelas, ditanggapi oleh

kelompok lain.
d. Jika jawaban dari hasil diskusi kelas sudah dianggap betul siswa

diberi kesempatan untuk mencatat dan apabila jawaban masih


salah, guru akan mengarahkan.
e. Guru memberikan pujian kepada siswa atau kelompok yang

menjawab betul.
3. penutup
a. Melakukan refleksi.

b. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi.

c. Siswa diberikan tugas untuk diselesaikan dirumah atau


mengerjakan kuis.

F. Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan dari Pembelajaran


Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
1. Manfaat Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT)
Ada beberapa manfaat dari pembelajaran kooperatif tipe NHT
terhadap siswa yang hasil belajar rendah, antara lain adalah:

8
a. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
b. Memperbaiki kehadiran
c. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar
d. Konflik antara pribadi berkurang
e. Perilaku menggangu menjadi lebih kecil
f. Pemahaman yang lebih mendalam
g. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
h. Hasil belajar lebih tinggi
2. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT)
a. Setiap siswa menjadi siap semua.
b. Dapat melakukan diskusi
c. Mengajari siswa yang kurang pandai.
3. Kekurangan Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT)
a. Kemungkinan nomor yang dipanggail, dipanggil lagi oleh
guru.
b. Tidak semua anggota kelompok dipanggil guru.
c. Kelas cenderung jadi ramai, dan jika guru tidak dapat
mengkondisikan dengan baik, keramaian itu dapat menjadi
tidak terkendali.

9
BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Cooperative learning tipe Numbered Heat Together (NHT)
dikembangkan oleh Spencer Kagen pada tahun 1993. Penerapan tipe
NHT ini pada umumnya digunakan umtuk melibatkan siswa dalam
penguatan pemahaman pembelajaran atau mengecek pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan tipe NHT dilakukan dengan empat tahapan
dalam NHT tersebut yaitu:
a. Penomoran

b. Pengajukan pertanyaan

c. Berfikir bersama

d. Pemberian Jawaban

Tujuan dari NHT adalah memberi kesempatan kepada siswa


untuk saling berbagi gagasan dan mempertimbangkan jawaban yang
paling tepat. Ciri-ciri dari NHT adalah siswa berkelompok dan berfikir
bersama menemukan jawaban atas pertanyaan yang diberikan guru.
Manfaat yang didapat yaitu pemahaman yang lebih mendalam
terhadap materi dan meningkatnya hasil belajar siswa. Kelebihannya
yaitu semua siswa menjadi lebih siap semua dan mengajari siswa
yang kurang pintar, sedangkan kekeurangannya yaitu tidak semua
siswa dapat dipanggil oleh guru karena keterbatasan waktu.

10
DAFTAR PUSTAKA

Asma’ N.Z. 2009. Peningkatan Partisipasidan Prestasi Belajar Siswa


Melalui Penerapan Strategi Cooperative Learning tipe
Numbered Heads Together (NHT) pada Materi Pokok Bakteri
Kelas X MAN Lasem Tahun Ajaran 2008/2009.Yogyakata: UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran:
Isu-isu Metodis dan Pradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Profresif:
Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
. 2006. Proyeksi Prima: Membentuk Generasi Berprestasi
Prima untuk SMA Semester 1. Jakatra: CV Graha Pustaka.
http://mi1kelayu.blogspot.com/2012/06/model-pembelajaran-
kooperatif-tipe-n.html(Diakses pada tanggal 15 September 2014
pukul 10.58)
http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-
numbered-head-together/ (Diakses pada tanggal 15 September
2014 pukul 10.49)

11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Mata Pelajaran : IPA


Kelas/Semester : VIII / 1
Materi Pokok : Sistem Gerak Pada Manusia
Alokasi Waktu : 90 Menit (1 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
Percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaanya.
KI-3 Memahami Pengetahuan (Faktual, Konseptual, dan
Prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang di pelajari di sekolah dan sumberlain yang sama
dalam sudut pandang/teori.

12
B. Kompetensi Dasar
3.1 Memahami gerak pada makhluk hidup, sistem gerak pada
manusia, dan upaya menjaga kesehatan sistem gerak

C. Indikator Pencapaian
Setelah Pembelajaran, diharapkan siswa dapat :
3.1.1 menjelaskan pengertian gerak
3.1.2 menjelaskan fungsi rangka, sendi dan otot
3.1.3 menyebutkan bagian-bagian rangka manusia
3.1.4 menunjukan macam tulang berdasarkan bentuk dan
zat penyusunnya
3.1.5 menyebutkan jumlah tulang penyusun bagian tubuh
3.1.6 menggambarkan bagian-bagian sel tulang dengan
penjelasannya
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan dan diskusi informasi, diharapkan siswa dapat :
3.1.1 menjelaskan pengertian gerak
3.1.2 menjelaskan fungsi rangka, sendi dan otot
3.1.3 menyebutkan bagian-bagian rangka manusia
3.1.4 menunjukan macam tulang berdasarkan bentuk dan
zat penyusunnya
3.1.5 menyebutkan jumlah tulang penyusun bagian tubuh
3.1.6 menggambarkan bagian-bagian sel tulang dengan
penjelasannya

13
E. Materi Pembelajaran
1. MATERI REGULER
Sistem Gerak pada Manusia
Struktur sistem rangka dan fungsi rangka bagi tubuh manusia.
1. Fungsi rangka bagi tubuh manusia:
· memberi bentuk dan mendukung tubuh kita
· melindungi organ dalam
· tempat menempel otot
· tempat pembentukan sel darah
2. Jenis tulang penyusun rangka manusia
· tulang panjang
· tulang pendek
· tulang pipih
· tulang tak beraturan
3. Struktur tulang
· epifisis
· diafisis
· periosteum
· tulang kompak
· tulang spons
Gangguan Tulang
Gangguan tulang meliputi:
a. Retak Tulang : Retak tulang dibedakan menjadi beberapa macam,
yaitu:
· Fraktura sederhana, apabila tulang yang retak tidak sampai
melukai otot.
· Greenstick (retak tak lengkap), apabila tulang hanya retak dan
sebagian tidak sampai memisah.

14
· Fraktura tertutup, apabila tulang yang patah menyebabkan otot
terluka, tetapi tidak keluar dari kulit.
· Fraktura terbuka, apabila tulang yang patah sampai mencuat
keluar kulit.
b. Rakhitis
Rakhitis adalah penyakit tulang menjadi rapuh karena kekurangan
vitamin D. Penderita gangguan ini memiliki tulang kaki berbentuk X
atau O.
c. Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah kelainan yang disebabkan oleh pengumpulan
yang abnormal dari cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak
sehingga kepala membesar.
d. Mikrosepalus
Mikrosepalus adalah kelainan yang disebabkan oleh terhambatnya
pertumbuhan tulang tengkorak karena kekurangan zat kapur pada
waktu bayi. Hal ini menyebabkan kepala menjadi kecil.
e. Osteoporosis
Osteoporosis adalah gangguan tulang karena reabsorpasi bahan tulang
terhambat. Hal ini disebabkan oleh kekurangan hormon kelamin pria
atau wanita.
f. Gangguan pada Tulang Belakang
Gangguan pada tulang terjadi karena kedudukan tulang belakang
bergeser dari kedudukan normal. Kelainan pada tulang belakang ada
beberapa macam, yaitu:
· Kifosis, jika tulang punggung melengkung ke belakang,
sehingga penderita kelihatan bungkuk
· Skoliosis, jika tulang belakang melengkung ke arah samping,
sehingga badan tampak melengkung ke kiri atau ke kanan.

15
· Lordosis, jika tulang belakang melengkung ke depan yang
menyebabkan kepala tertarik ke belakang.

1. Pengertian Sendi
Pengertian sendi adalah penghubung antartulang sehingga tulang
dapat digerakkan.
2. Macam-Macam Sendi
a. Macam-Macam Sendi Berdasarkan Arah Gerakannya
Macam-macam sendi berdasarkan Arah gerakannya antara lain
sebagai berikut..
· Sendi Engsel adalah hubungan antartulang yang memungkinkan
gerakan satu arah maju atau mundur. Contoh sendi engsel adalah
persendian pada siku, lutut, dan persendian antararuas jari
tangan.
· Sendi Peluru adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan
gerak ke segala arah. Contoh sendi peluru adalah persendian
antara tulang paha dan tulang gelang panggul serta antara
persendian pangkal lengan atas dan gelang bahu.
· Sendi Putar adalah hubungan antartulang yang memungkinkan
gerakan tulang yang satu mengelilingi tulang lainnya sebagai
poros. Contoh sendi putar adalah persendian tulang tengkorak
dan tulang atlas serta persendian tulang hasta dan tulang
pengumpul.
· Sendi Geser adalah hubungan antartulang yang memungkinkan
gerakan tulang yang satu menggeser pada tulang yang lain.
Contoh sendi geser adalah persendian antartulang karpal.
· Sendi Pelana adalah antartulang yang memungkinkan gerakan
tulang ke dua arah yang saling tegak lurus seperti gerakan orang

16
naik kuda. Contoh sendi pelana adalah persendian tulang tumit
dan tulang kering.
b. Macam-Macam Sendi Berdasarkan Sifat
Macam-macam sendi berdasarkan sifat dan biasa pula dikatakan
dengan pergerakan atau fungsinya, antara lain sebagai berikut.
· Sinartosis (Synarthrosis) atau Sendi mati adalah hubungan
antartulang yang tidak memungkinkan terjadinya gerakan,
contohnya persendian pada tulang tengkorak.
· Amfiartrosis (Amphiarthrosis) atau Sendi kaku adalah
hubungan antartulang yang hanya sedikit memungkinkan
terjadinya gerakan. Contohnya sendi kaku adalah persendian
tulang-tulang pergelangan tangan, persendian tulang
pergelangan kaki, dan persendian ruas-ruas tulang belakang
· Diartrosis atau Sendi gerak adalah hubungan antartulang yang
memungkinkan terjadinya gerak, baik gerak satu arah, dua
arah, maupun ke segala arah.
c. Macam-Macam Sendi Berdasarkan Strukturnya
Macam-macam sendi berdasarkan Strukturnya antara lain sebagai
berikut...
· Sendi Fibrosa adalah sendi yang terdiri atas serat-serat
kolagen yang sebagian besar dari sendi fibrosa tidak dapat
digerakkan sama sekali karna jarak antar tulang sangat dekat
yang dipisahkan selapis jaringan ikat fibrosa. Contoh letak
sendi fibrosa adalah sutura pada antara tulang tengkorak.
· Sendi Kartilaginosa adalah persendian yang arahnya
gerakannya kurang atau terbatas. yang hubungkan oleh tulang
rawan hialin. Contohnya Tulang iga.

17
· Sendi Sinovial adalah sendi yang arah gerakannya leluasa atau
bebas, sendi sinovial adalah sendi yang paling banyak pada
tubuh manusia. Contohnya sikut dan lutut, bahu dan panggul,
pergelangan tangan dan kaki, sendi pada tulang jari tangan dan
kaki.
d. Macam-Macam Sendi Berdasarkan Anatomi Lokasi
· Sendi artikulasi Tangan, Sendi pergelangan, Sendi siku, Sendi
Bahu aksila (Glenohumeral dan sendi
akromioklavikularis), Sendi sternoklavikularis, Sendi
artikulatoris vertebra, Sendi Sakroiliaka panggul, Sendi
temporomandibular rahang, Sendi artikulasi Kaki, Sendi
pinggul, Sendi lutut
- Otot adalah penggerak bagian – bagian tubuh sehingga
otot disebut alat gerak aktif.
- Otot adalah jaringan yang dapat berkontraksi
(mengkerut) dan relaksasi (mengendur).
· Pada saat otot berkontraksi otot menjadi lebih pendek.
- Serabut otot tersusun dari serat – serat otot (miofibril).
- Serabut – serabut otot pada hakekatnya adalah sel – sel
otot.
- Bagian tengah dari otot menggembung, sedangkan
bagian ujungnya mengecil.
- Kedua bagian ujung otot yang bersifat liat dan keras
disebut urat (tendon).
- Tendon yang menempel pada tulang yang dapat
bergerak disebut Insensio.
- Tendon yang menempel pada tulang yang tidak dapat
bergerak disebut Origo.

18
- Berdasarkan strukturnya otot dapat dibedakan menjadi
tiga macam : otot polos, otot lurik dan otot jantung.

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Tahapa Kegiatan Pembelajaran Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 10 menit
2. Guru mengajak siswa untuk
berdoa agar pembelajaran yang
akan dilaksanakan bisa berjalan
dengan lancar dan dapat
mencapai tujuan pembelajaran.
3. Guru mengabsen siswa.
4. Guru memberikan apersepsi,
yaitu dengan menampilkan
gambar rangka manusia
Kemudian guru mengajukan
pertanyaan kepada siswa.
 Apa yang ada pada gambar
diatas
 Guru berkata, hal yang
diceritakan dalam gambar
tersebut sama dengan apa yang
akan siswa pelajari sekarang.
5. Guru menyampaikan cakupan
materi yang akan dipelajari.
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.

Kegiatan inti Eksplorasi 70 menit


1. Guru membuka wawasan siswa
tentang materi yang akan
diajarkan dengan mengajukan
beberapa pertanyaan kepada
siswa.
 Siswa ditugaskan mengobservasi
alat gerak pada masing-masing
siswa.
 Guru bertanya tentang manfaat

19
sistem gerak bagi manusia.
Atas jawaban siswa, guru kemudian
memberikan penegasan agar siswa
lebih mengerti.
2. Guru menugaskan siswa untuk
membentuk kelompok. Masing-
masing kelompok terdiri dari 3-6
orang yang anggotanya bersifat
heterogen, baik dari segi
kemampuan intelektual maupun
jenis kelamin. Guru kemudian
memberikan nomor kepada
setiap siswa dalam kelompok,
sehingga masing-masing anggota
memiliki nomor yang berbeda.
3. Guru menunjukkan media
berupa gambar sistem gerak
kepada siswa kemudian
dipajang/ditempel di papan tulis
(gambar media terlampir). Siswa
ditugaskan untuk mengamati
gambar tersebut. Guru kemudian
menjelaskan tentang bagian-
bagian rangka dengan gambar
tersebut.
4. Guru menugaskan siswa untuk
mencari informasi di buku
tentang fungsi rangka.
Berdasarkan jawaban yang
diberikan siswa, guru
memberikan penegasan agar
siswa lebih mengerti.
5. Jika siswa sudah mengerti
tentang sistem gerak, guru
mengajukan pertanyaaan kepada
siswa.
 Apakah kegunaan dari rangka
tengkorak?
 Guru menjelaskan bahwa
berdasarkan bagian-bagian
rangka.

20
Elaborasi
1. Untuk menjawab pertanyaan
yang diberikan guru tadi, siswa
ditugaskan untuk bekerja
(berpikir bersama) dalam
kelompoknya masing-masing.
Masing-masing kelompok
kemudian ditugaskan untuk
mengamati beberapa sistem
rangka manusia dari yang
diberikan guru agar diketahui
bagian-bagian yang dimiliki.
2. Guru memberikan Lembar Kerja
Siswa (terlampir) yang berisi
petunjuk tentang tugas tersebut.
3. Siswa mengerjakan tugas di
masing-masing kelompoknya,
sementara guru membimbing
dan memfasilitasi siswa dalam
menyelesaikan tugas tersebut.
4. Setelah semua kelompok selesai
mengerjakan tugasnya, guru
kemudian menyebut/memanggil
satu nomor.
5. Para siswa dari tiap kelompok
dengan nomor yang sama, maju
ke depan kelas. Di depan kelas
siswa bertukar jawaban dan
membacakan hasil diskusi yang
di dapat setelah bertukar
jawaban.
Konfirmasi
1. Berdasarkan jawaban-jawaban
yang diberikan oleh siswa, guru
kemudian menyimpulkan
jawaban-jawaban tersebut atau
memberikan penegasan dengan
lebih formal agar tidak terjadi
mis-konsepsi.
2. Guru memberikan motivasi
kepada semua siswa untuk ikut

21
berpartisipasi secara aktif dalam
pembelajaran karena hal itu
sangat terkait dengan hasil
belajar siswa.
3. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan
hal-hal yang belum dipahami
terkait dengan materi

Penutup 1. Siswa dengan bimbingan guru 10 menit


merangkum materi pelajaran.
2. Guru memberikan evaluasi dan
tindak lanjut (PR). Siswa diminta
lebih memantapkan lagi pokok
sistem gerak di rumah.

G. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Observasi dan diskusi
Model : NHT

H. Media Pembelajaran
1. Media : LCD, dan Komputer
2. Alat dan Bahan :
Tubuh manusia ( Teman), gambar kerangka tubuh manusia

I. Sumber Pembelajaran
· Buku Paket
· Lembar Kegiatan Peserta Didik.
· Gambar

22
J. Penilaian
1. Teknik Penilaian Sikap
a. Sikap Spiritual : Pengamatan/ observasi
Instrumen penilain spiritual (jurnal)
Waktu Nama Siswa Catatan Butir
No. Ket.
Perilaku Sikap
1
2
3
Dst

b. Sikap Sosial : Pengamatan/ observasi


Instrumen penilain sosial (jurnal)
Waktu Nama Catatan Butir
No. Ket.
Siswa Perilaku Sikap
1
2
3
Dst

23
LAMPIRAN

LEMBAR KERJA SISWA

I. Tujuan : untuk mengetahui sendi-sendi yang bekerja pada


aktifitas sehari-hari
II. Alat dan bahan :
Peserta didik
Buku tulis
Alat tulis

III. Cara Kerja :


1. Mintalah salah satu anggota kelompokmu untuk melakukan
beberapa aktifitas di bawah ini!
1) Menggelengkan serta menganggukkan kepala.
2) Memutar pergelangan tangan.
3) Memegang pensil dan menulis.
4) Berlari.
5) Meluruskan tangan dan kemudian membengkokkan tangan ke
atas.
2. Bersama dengan teman satu kelompokmu, identifikasikanlah sendi-
sendi yang berperan dalam setiap aktifitas tersebut!Dalam
menyelesaikan tugas ini berbagilah tugas dengan teman satu
kelompokmu. Selain itu, perhatikan setiap gerakan yang dilakukan
oleh temanmu dengan cermat agar kamu dapat mengidentifikasi
sendi-sendi yang bekerja pada setiap aktifitas dengan tepat.
3. Catat hasil identifikasi dan hasil diskusimu dalam buku IPA.

24
IV. Hasil Pengamatan
No Macam aktifitas Termasuk sendi
1 1. Menggelengkan serta
menganggukkan kepala.
2. Memutar pergelangan tangan.
3. Memegang pinsil dan menulis.
4. Berlari.
5. Meluruskan tangan dan kemudian
membengkokkan tangan ke atas.
V. Pertanyaan
1. Bagian-bagian tubuh yang mana yang terlibat dalam gerakan
yang sudah kalian lakukan?
2. Apa yang akan terjadi bila persendian mengalami gannguan?
3. Buatlah simpulan dari kegiatan yang sudah kalian lakukan!

25

Anda mungkin juga menyukai