Matangglumpangdua, 2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia menuntut agar peserta didik mampu
menguasai materi yang di disampaikan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, guru harus mampu menguasai semua materi yang akan
diajarkan dan juga mampu menyampaikannya kepada semua peserta
didik. Dalam menyampaikan materi yang akan di ajarkan, perlu
adanya model dan strategi pembelajaran yang harus di miliki, agar
peserta didik dengan mudah dan gembira ketika menerima informasi
atau ilmu pengetahuan dari gurunya.
Di zaman sekarang, paradigma mengenai proses pembelajaran
yang menyatakan bahwa seorang anak bagaikan kertas putih bersih
yang menunggu dan membutuhkan coretan dari guru-gurunya sudah
tak lagi tepat. Namun peserta didik di wajibkan untuk bias lebih
mandiri dan tidak lagi hanya menunggu apa yang di berikan oleh guru.
Guru hanyalah sebagai fasilitator dan mengarahkan peserta didik
dalam proses belajar mengajar. Namun, guru tetap saja memiliki
tanggung jawab untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada
peserta didik. Guru harus mengemas proses pembelajaran agar
menjadi proses pembelajaran yang menyenangkan dan se-efektif
mungkin, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran
Number Heads Together (NHT).
NHT adalah model pembelajaran yang dikembangkan
oleh Spencer Kaganyang di rancang agar seluruh peserta didik lebih
mampu menguasai materi yang di sampaikan dan meningkatnya
1
tujuan akademik peserta didik. Peserta didik di ajak untuk menelaah
dan mengukur pemahaman terhadap materi yang di sampaikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT)?
2. Apa tujuan dari pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT)?
3. Bagaimana ciri-ciri dari model pembelajaran Numbered Heads
Together (NHT)?
4. Bagaimana tahapan pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT)?
5. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT)?
6. Apakah manfaat, kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)?
C. Tujuan
1. Mengetahui pa yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif
tipeNumbered Heads Together (NHT).
2. Mengetahui tujuan dari pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT).
3. Mengetahui bagaimana tahapan pelaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).
4. Mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together (NHT).
5. Mengetahui manfaat, kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran. Struktur yang dikembangkan oleh Kagen ini menghendaki
siswa belajar saling membantu dalam kelompok kecil dan lebih
dicirikan oleh penghargaan kooperatif dari pada penghargaan
individual. Ada struktur yang memiliki tujuan umum untuk
meningkatkan penguasaan isi akademik dan ada pula struktur yang
tujuannya untuk mengajarkan keterampilan sosial. Model NHT adalah
bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang
menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagen menghendaki
agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-kelompok
kecil secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai bahan
alternatif dari struktur tradisional seperti mangacungkan tangan
terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab
pertanyaan yang telah dilontarkan. Suasana seperti ini menimbulkan
kegaduhan dalam kelas, karena siswa saling berebut dalam
mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan guru.
4
memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan
kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-
tugas akademik dan saling menghargai satu sama lain.
3. Pengenbangan katerampilan sosial
Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosila siswa.
Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagai tugas, aktif
bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan
ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.
5
beranggotakan 3-5 orang sesuai dengan jumlah
dan memberi siswa siswa di dalam
nomor kelompok.
Fase 2. Guru mengajukan Siswa menyimak dan
Pengajuan pertanyaan kepada siswa menjawab pertanyaan
Pertanyaan sesuai dengan materi
(Questioning) yang sedang dipelajari
yang bervariasi dari
yang spesifik sehingga
bersifat umum dan
dengan tingkat kesulitan
yang bervariasi.
Fase 3. Berfikir Guru memberikan Siswa berfikir bersama
Bersama (Heads bimbingan bagi untuk menemukan
Together) kelompok siswa yang jawaban dan
membutuhkan. menjelaskan jawaban
kepada anggota dalam
kelompoknya sehingga
semua anggota
mengetahui jawaban
dari masing-masing
pertanyaan.
Fase 4. -Guru menyebut salah -Setiap siswa dari tiap
Pemberian satu nomor kelompok yang
Jawaban bernomor sama
(Answering) -Guru secara random mengangkat tangan
memilih kelompok yang dan menyiapkan
6
harus menjawab jawaban untuk seluruh
pertanyaan tersebut kelas
Siswa yang nomornya
disebut guru dari
kelompok tersebut
mengangkat tangan
dan berdiri untuk
menjawab pertanyaan
7
Langkah 3: Berfikir Bersama
a. Siswa memikirkan pertanyaan yang diajukan oleh guru.
tangan.
c. Siswa menyiapakn jawaban untuk seluruh kelas, ditanggapi oleh
kelompok lain.
d. Jika jawaban dari hasil diskusi kelas sudah dianggap betul siswa
menjawab betul.
3. penutup
a. Melakukan refleksi.
8
a. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
b. Memperbaiki kehadiran
c. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar
d. Konflik antara pribadi berkurang
e. Perilaku menggangu menjadi lebih kecil
f. Pemahaman yang lebih mendalam
g. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
h. Hasil belajar lebih tinggi
2. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT)
a. Setiap siswa menjadi siap semua.
b. Dapat melakukan diskusi
c. Mengajari siswa yang kurang pandai.
3. Kekurangan Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT)
a. Kemungkinan nomor yang dipanggail, dipanggil lagi oleh
guru.
b. Tidak semua anggota kelompok dipanggil guru.
c. Kelas cenderung jadi ramai, dan jika guru tidak dapat
mengkondisikan dengan baik, keramaian itu dapat menjadi
tidak terkendali.
9
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Cooperative learning tipe Numbered Heat Together (NHT)
dikembangkan oleh Spencer Kagen pada tahun 1993. Penerapan tipe
NHT ini pada umumnya digunakan umtuk melibatkan siswa dalam
penguatan pemahaman pembelajaran atau mengecek pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan tipe NHT dilakukan dengan empat tahapan
dalam NHT tersebut yaitu:
a. Penomoran
b. Pengajukan pertanyaan
c. Berfikir bersama
d. Pemberian Jawaban
10
DAFTAR PUSTAKA
11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
A. Kompetensi Inti
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
Percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaanya.
KI-3 Memahami Pengetahuan (Faktual, Konseptual, dan
Prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang di pelajari di sekolah dan sumberlain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
12
B. Kompetensi Dasar
3.1 Memahami gerak pada makhluk hidup, sistem gerak pada
manusia, dan upaya menjaga kesehatan sistem gerak
C. Indikator Pencapaian
Setelah Pembelajaran, diharapkan siswa dapat :
3.1.1 menjelaskan pengertian gerak
3.1.2 menjelaskan fungsi rangka, sendi dan otot
3.1.3 menyebutkan bagian-bagian rangka manusia
3.1.4 menunjukan macam tulang berdasarkan bentuk dan
zat penyusunnya
3.1.5 menyebutkan jumlah tulang penyusun bagian tubuh
3.1.6 menggambarkan bagian-bagian sel tulang dengan
penjelasannya
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan dan diskusi informasi, diharapkan siswa dapat :
3.1.1 menjelaskan pengertian gerak
3.1.2 menjelaskan fungsi rangka, sendi dan otot
3.1.3 menyebutkan bagian-bagian rangka manusia
3.1.4 menunjukan macam tulang berdasarkan bentuk dan
zat penyusunnya
3.1.5 menyebutkan jumlah tulang penyusun bagian tubuh
3.1.6 menggambarkan bagian-bagian sel tulang dengan
penjelasannya
13
E. Materi Pembelajaran
1. MATERI REGULER
Sistem Gerak pada Manusia
Struktur sistem rangka dan fungsi rangka bagi tubuh manusia.
1. Fungsi rangka bagi tubuh manusia:
· memberi bentuk dan mendukung tubuh kita
· melindungi organ dalam
· tempat menempel otot
· tempat pembentukan sel darah
2. Jenis tulang penyusun rangka manusia
· tulang panjang
· tulang pendek
· tulang pipih
· tulang tak beraturan
3. Struktur tulang
· epifisis
· diafisis
· periosteum
· tulang kompak
· tulang spons
Gangguan Tulang
Gangguan tulang meliputi:
a. Retak Tulang : Retak tulang dibedakan menjadi beberapa macam,
yaitu:
· Fraktura sederhana, apabila tulang yang retak tidak sampai
melukai otot.
· Greenstick (retak tak lengkap), apabila tulang hanya retak dan
sebagian tidak sampai memisah.
14
· Fraktura tertutup, apabila tulang yang patah menyebabkan otot
terluka, tetapi tidak keluar dari kulit.
· Fraktura terbuka, apabila tulang yang patah sampai mencuat
keluar kulit.
b. Rakhitis
Rakhitis adalah penyakit tulang menjadi rapuh karena kekurangan
vitamin D. Penderita gangguan ini memiliki tulang kaki berbentuk X
atau O.
c. Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah kelainan yang disebabkan oleh pengumpulan
yang abnormal dari cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak
sehingga kepala membesar.
d. Mikrosepalus
Mikrosepalus adalah kelainan yang disebabkan oleh terhambatnya
pertumbuhan tulang tengkorak karena kekurangan zat kapur pada
waktu bayi. Hal ini menyebabkan kepala menjadi kecil.
e. Osteoporosis
Osteoporosis adalah gangguan tulang karena reabsorpasi bahan tulang
terhambat. Hal ini disebabkan oleh kekurangan hormon kelamin pria
atau wanita.
f. Gangguan pada Tulang Belakang
Gangguan pada tulang terjadi karena kedudukan tulang belakang
bergeser dari kedudukan normal. Kelainan pada tulang belakang ada
beberapa macam, yaitu:
· Kifosis, jika tulang punggung melengkung ke belakang,
sehingga penderita kelihatan bungkuk
· Skoliosis, jika tulang belakang melengkung ke arah samping,
sehingga badan tampak melengkung ke kiri atau ke kanan.
15
· Lordosis, jika tulang belakang melengkung ke depan yang
menyebabkan kepala tertarik ke belakang.
1. Pengertian Sendi
Pengertian sendi adalah penghubung antartulang sehingga tulang
dapat digerakkan.
2. Macam-Macam Sendi
a. Macam-Macam Sendi Berdasarkan Arah Gerakannya
Macam-macam sendi berdasarkan Arah gerakannya antara lain
sebagai berikut..
· Sendi Engsel adalah hubungan antartulang yang memungkinkan
gerakan satu arah maju atau mundur. Contoh sendi engsel adalah
persendian pada siku, lutut, dan persendian antararuas jari
tangan.
· Sendi Peluru adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan
gerak ke segala arah. Contoh sendi peluru adalah persendian
antara tulang paha dan tulang gelang panggul serta antara
persendian pangkal lengan atas dan gelang bahu.
· Sendi Putar adalah hubungan antartulang yang memungkinkan
gerakan tulang yang satu mengelilingi tulang lainnya sebagai
poros. Contoh sendi putar adalah persendian tulang tengkorak
dan tulang atlas serta persendian tulang hasta dan tulang
pengumpul.
· Sendi Geser adalah hubungan antartulang yang memungkinkan
gerakan tulang yang satu menggeser pada tulang yang lain.
Contoh sendi geser adalah persendian antartulang karpal.
· Sendi Pelana adalah antartulang yang memungkinkan gerakan
tulang ke dua arah yang saling tegak lurus seperti gerakan orang
16
naik kuda. Contoh sendi pelana adalah persendian tulang tumit
dan tulang kering.
b. Macam-Macam Sendi Berdasarkan Sifat
Macam-macam sendi berdasarkan sifat dan biasa pula dikatakan
dengan pergerakan atau fungsinya, antara lain sebagai berikut.
· Sinartosis (Synarthrosis) atau Sendi mati adalah hubungan
antartulang yang tidak memungkinkan terjadinya gerakan,
contohnya persendian pada tulang tengkorak.
· Amfiartrosis (Amphiarthrosis) atau Sendi kaku adalah
hubungan antartulang yang hanya sedikit memungkinkan
terjadinya gerakan. Contohnya sendi kaku adalah persendian
tulang-tulang pergelangan tangan, persendian tulang
pergelangan kaki, dan persendian ruas-ruas tulang belakang
· Diartrosis atau Sendi gerak adalah hubungan antartulang yang
memungkinkan terjadinya gerak, baik gerak satu arah, dua
arah, maupun ke segala arah.
c. Macam-Macam Sendi Berdasarkan Strukturnya
Macam-macam sendi berdasarkan Strukturnya antara lain sebagai
berikut...
· Sendi Fibrosa adalah sendi yang terdiri atas serat-serat
kolagen yang sebagian besar dari sendi fibrosa tidak dapat
digerakkan sama sekali karna jarak antar tulang sangat dekat
yang dipisahkan selapis jaringan ikat fibrosa. Contoh letak
sendi fibrosa adalah sutura pada antara tulang tengkorak.
· Sendi Kartilaginosa adalah persendian yang arahnya
gerakannya kurang atau terbatas. yang hubungkan oleh tulang
rawan hialin. Contohnya Tulang iga.
17
· Sendi Sinovial adalah sendi yang arah gerakannya leluasa atau
bebas, sendi sinovial adalah sendi yang paling banyak pada
tubuh manusia. Contohnya sikut dan lutut, bahu dan panggul,
pergelangan tangan dan kaki, sendi pada tulang jari tangan dan
kaki.
d. Macam-Macam Sendi Berdasarkan Anatomi Lokasi
· Sendi artikulasi Tangan, Sendi pergelangan, Sendi siku, Sendi
Bahu aksila (Glenohumeral dan sendi
akromioklavikularis), Sendi sternoklavikularis, Sendi
artikulatoris vertebra, Sendi Sakroiliaka panggul, Sendi
temporomandibular rahang, Sendi artikulasi Kaki, Sendi
pinggul, Sendi lutut
- Otot adalah penggerak bagian – bagian tubuh sehingga
otot disebut alat gerak aktif.
- Otot adalah jaringan yang dapat berkontraksi
(mengkerut) dan relaksasi (mengendur).
· Pada saat otot berkontraksi otot menjadi lebih pendek.
- Serabut otot tersusun dari serat – serat otot (miofibril).
- Serabut – serabut otot pada hakekatnya adalah sel – sel
otot.
- Bagian tengah dari otot menggembung, sedangkan
bagian ujungnya mengecil.
- Kedua bagian ujung otot yang bersifat liat dan keras
disebut urat (tendon).
- Tendon yang menempel pada tulang yang dapat
bergerak disebut Insensio.
- Tendon yang menempel pada tulang yang tidak dapat
bergerak disebut Origo.
18
- Berdasarkan strukturnya otot dapat dibedakan menjadi
tiga macam : otot polos, otot lurik dan otot jantung.
19
sistem gerak bagi manusia.
Atas jawaban siswa, guru kemudian
memberikan penegasan agar siswa
lebih mengerti.
2. Guru menugaskan siswa untuk
membentuk kelompok. Masing-
masing kelompok terdiri dari 3-6
orang yang anggotanya bersifat
heterogen, baik dari segi
kemampuan intelektual maupun
jenis kelamin. Guru kemudian
memberikan nomor kepada
setiap siswa dalam kelompok,
sehingga masing-masing anggota
memiliki nomor yang berbeda.
3. Guru menunjukkan media
berupa gambar sistem gerak
kepada siswa kemudian
dipajang/ditempel di papan tulis
(gambar media terlampir). Siswa
ditugaskan untuk mengamati
gambar tersebut. Guru kemudian
menjelaskan tentang bagian-
bagian rangka dengan gambar
tersebut.
4. Guru menugaskan siswa untuk
mencari informasi di buku
tentang fungsi rangka.
Berdasarkan jawaban yang
diberikan siswa, guru
memberikan penegasan agar
siswa lebih mengerti.
5. Jika siswa sudah mengerti
tentang sistem gerak, guru
mengajukan pertanyaaan kepada
siswa.
Apakah kegunaan dari rangka
tengkorak?
Guru menjelaskan bahwa
berdasarkan bagian-bagian
rangka.
20
Elaborasi
1. Untuk menjawab pertanyaan
yang diberikan guru tadi, siswa
ditugaskan untuk bekerja
(berpikir bersama) dalam
kelompoknya masing-masing.
Masing-masing kelompok
kemudian ditugaskan untuk
mengamati beberapa sistem
rangka manusia dari yang
diberikan guru agar diketahui
bagian-bagian yang dimiliki.
2. Guru memberikan Lembar Kerja
Siswa (terlampir) yang berisi
petunjuk tentang tugas tersebut.
3. Siswa mengerjakan tugas di
masing-masing kelompoknya,
sementara guru membimbing
dan memfasilitasi siswa dalam
menyelesaikan tugas tersebut.
4. Setelah semua kelompok selesai
mengerjakan tugasnya, guru
kemudian menyebut/memanggil
satu nomor.
5. Para siswa dari tiap kelompok
dengan nomor yang sama, maju
ke depan kelas. Di depan kelas
siswa bertukar jawaban dan
membacakan hasil diskusi yang
di dapat setelah bertukar
jawaban.
Konfirmasi
1. Berdasarkan jawaban-jawaban
yang diberikan oleh siswa, guru
kemudian menyimpulkan
jawaban-jawaban tersebut atau
memberikan penegasan dengan
lebih formal agar tidak terjadi
mis-konsepsi.
2. Guru memberikan motivasi
kepada semua siswa untuk ikut
21
berpartisipasi secara aktif dalam
pembelajaran karena hal itu
sangat terkait dengan hasil
belajar siswa.
3. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan
hal-hal yang belum dipahami
terkait dengan materi
G. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Observasi dan diskusi
Model : NHT
H. Media Pembelajaran
1. Media : LCD, dan Komputer
2. Alat dan Bahan :
Tubuh manusia ( Teman), gambar kerangka tubuh manusia
I. Sumber Pembelajaran
· Buku Paket
· Lembar Kegiatan Peserta Didik.
· Gambar
22
J. Penilaian
1. Teknik Penilaian Sikap
a. Sikap Spiritual : Pengamatan/ observasi
Instrumen penilain spiritual (jurnal)
Waktu Nama Siswa Catatan Butir
No. Ket.
Perilaku Sikap
1
2
3
Dst
23
LAMPIRAN
24
IV. Hasil Pengamatan
No Macam aktifitas Termasuk sendi
1 1. Menggelengkan serta
menganggukkan kepala.
2. Memutar pergelangan tangan.
3. Memegang pinsil dan menulis.
4. Berlari.
5. Meluruskan tangan dan kemudian
membengkokkan tangan ke atas.
V. Pertanyaan
1. Bagian-bagian tubuh yang mana yang terlibat dalam gerakan
yang sudah kalian lakukan?
2. Apa yang akan terjadi bila persendian mengalami gannguan?
3. Buatlah simpulan dari kegiatan yang sudah kalian lakukan!
25