Anda di halaman 1dari 60

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ilmiah tentang teknik penulisan dan presentasi.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah

ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan

manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi

terhadap pembaca.

Matangglumpangdua, 17 Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 3

C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 4

A. Pengertian Makalah ................................................................................ 4

B. Defenisi Makalah Menurut Para Ahli ..................................................... 6

C. Karakteristik Sebuah Makalah ................................................................ 7

D. Kerangka Makalah .................................................................................. 7

E. Teknik Penulisan Makalah ...................................................................... 8

F. Langkah-Langkah Penulisan Makalah .................................................... 14

G. Sistematik Penulisan Makalah ................................................................ 16

H. Pengertian Presentasi .............................................................................. 19

I. Defenisi Presentasi Menurut Para Ahli ................................................... 20

J. Tujuan Presentasi .................................................................................... 22

K. Tahap Presentasi ..................................................................................... 25

L. Teknik Presentasi yang Baik ................................................................... 27

M. Syarat Presentasi yang Baik .................................................................... 39

N. Ciri-Ciri Presetasi Yang Baik ................................................................. 39

O. Tugas-Tugas yang Ada Dalam Presentasi .............................................. 41

P. Teknik Presentasi Agar Mudah Dipahami .............................................. 43

ii
Q. Jenis – Jenis Presentasi ........................................................................... 47

R. Tujuan dan Manfaat Dari Presentasi ....................................................... 50

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 54

A. Kesimpulan ............................................................................................. 54

B. Saran ....................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah merupakan salah satu karya tulis yang berisi mengenai suatu

topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup tertentu. Banyak masalah yang

menghambat kemajuan dunia perbukuan di Indonesia.

Dari masalah mahalnya harga buku, produksi buku yang rendah, sampai

kurangnya minat baca masyarakat. Dalam suatu makalah diperlukan kenyataan

data yang ditemukan di lapangan serta tujuan pembahasan. Nilai suatu makalah

dilihat dari isinya .

Karya Tulis Ilmiah merupakan sebuah karya tulis yang dibuat dan

dipublikasikan berdasarkan penelitian dan atau pengkajian yang telah dilakukan

oleh penyusunnya berdasarkan teori dan fakta empiris dengan menaati kaidah-

kaidah penulisan karya ilmiah. Macam-macam karya tulis ilmiah antara lain :

makalah, paper, esai, artikel, dan jurnal ilmiah. Kamiakan membahas lebih

lanjut tentang teknik pembuatan makalah.

Presentasi merupakan kegiatan yang selalu dilakukan dalam kehidupan

dunia ilmu. Kegiatan presentasi itu bermanfaat untuk penyebaran informasi

ilmiah,baik informasi penelitian dengan mempergunakan rujukan yang terpercaya,

maupun informasi pengetahuan penerapan yang bersifat ilmiah popular. Presentasi

seperti itu lebih banyak berlaku pada dunia kampus yang dilakukan oleh

mahasiswa yang sedang menjalani kuliah. Para mahasiswa tersebut selalu

berhubungan dengan dunia penelitian dan pencarian data yang memerlukan

1
presentasi. Oleh sebab itu, presentasi bagi mahasiswa merupakan kebutuhan

pokok. Mahasiswa perlu melatih diri dalam melakukan presentasi itu agar mereka

mampu menyusun bahasan presentasi dengan bantuan teknologi informasi,

mampu menyajikannnya, dan mampu pula merevisinya berdasarkan umpan balik

dari peserta.

Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen dasar ,yaitu

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan ini diperoleh

secara bertahap dan teratur serta berhubungan satu sama lain. Meskipun

keterampilan berbicara ini telah diperoleh oleh setiap orang ketika masa kanak-

kanak, kebutuhan mahasiswa akan kemampuan berbicara tak dapat diabaikan

begitu saja. Presentasi dapat disejajarkan dengan berbicara. Kebutuhan mahasiswa

akan berbicara lebih berorientasi kepada proses penyajian lisan atau presentasi

sebagai wadah penyampaian suatu gagasan. Kemahiran dalam presentasi bukan

hanya menuntut penggunaan bahasa yang baik dan lancar melainkan juga

menghendaki persyaratan-persyaratan lain, misalnya: kebenaran, ketenangan

sikap, kesanggupan mengadakan reaksi yang cepat dan tepat, kesanggupan

menampilkan gagasan-gagasannya secara lancar dan teratur, serta ketidakkakuan

dan ketidakcanggungan gerak. Seiring dengan perkembangan bahwa presentasi itu

sudah menjadi salah satu kebutuhan mahasiswa. Alasannya bahwa di samping

mahasiswa harus mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, dan sikap ilmiahnya

ke dalam berbagai bentuk karya ilmiah yang berkualitas, juga mereka harus

mampu menyajikan karya ilmiah yang ditulisnya di depan forum sesuai dengan

kriteria penyajian yang baik.

2
B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini, penulis merumuskan masalah yang akan dibahas

sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan makalah ?


2. Bagaimana langkah-langkah dalam pembuatan makalah ?
3. Bagaimana format penulisan makalah ?
4. Bagaimana tehnik penulisan makalah ?
5. Apa pengertian presentasi ?
6. Apa tujuan presentasi ?
7. Bagaimana tahap presentasi ?
8. Bagaimana teknik presentasi yang baik ?
9. Apa syarat presentasi yang baik ?
10. Apa jenis – jenis presentasi ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :

1. Mengetahui yang dimaksud dengan makalah


2. Mengetahui langkah-langkah dalam pembuatan makalah
3. Mengetahui format penulisan makalah
4. Mengetahui tehnik penulisan makalah
5. Mengetahui pengertian presentasi
6. Mengetahui tujuan presentasi
7. Mengetahui tahap presentasi
8. Mengetahui teknik presentasi yang baik
9. Mengetahui syarat presentasi yang baik
10. Mengetahui jenis – jenis presentasi

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Makalah

Makalah adalah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang

tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah merupakan salah satu

syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan.

Sebelum menulis karya tulis ilmiah yang termasuk didalamnya adalah

makalah, terlebih dulu kita harus memahami teori-teori ilmiah, konsep ilmiah,

prosedur penelitian ilmiah dan berpikir secara ilmiah. Hal ini sangat penting agar

karya ilmiah itu benar-benar sesuai dengan alur penulisan karangan ilmiah,

sehingga dapat dibaca dan dipahami. Selain itu materi karya ilmiah harus sesuai

dengan kenyataan yang ada, sehingga dapat terukur kebenarannya.

Karya ilmiah seperti makalah harus ditulis dengan jujur sesuai data yang

ada tanpa ditambah atau dikurangi, dan tidak hanya sekedar menulis saja. Jika

ketidak jelasan data dalam penulisan karya tulis ilmiah maka harus meminta

penjelasan atau mencari kebenaran dari data tersebut.

Tulisan karya ilmiah harus sesuai dengan data bahasa yang benar, bukan

dengan tata bahasa yang baik. Karena istilah baik dalam tata bahasa, belum tentu

benar dalam konteks pemikiran ilmiah. Karya tulis ilmiah bebas memaparkan

kenyataan-kenyataan atau kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data lapangan,

tanpa terikat atau tekanan faham-faham lainnya.

4
Disamping itu karya tulis seperti makalah mempunyai beberapa

karakteristik. Diantara karakteristik malalah adalah sebagai berikut :

1. merupakan hasil kajian literatur dan atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan

lapangan yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu perkuliahan.

2. mendemontrasikan pemahaman mahasiswa tentang permasalahan teoristik

yang dikaji atau kemampuan mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur,

prinsip atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan.

3. menunjukkan kemampuan terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan.

4. mendemontrasikan kemampuan meramu berbagai sumber informasi dalam

suatu kesatuan sintesis yang utuh.

Sebelum membahas mengenai makalah atau yang sering disebut sebagai

prasaran seminar, alangkah baiknya kita mengetahui macam atau jenis makalah.

Diantara jenis makalah ada 2 (dua) jenis malakah yang berlaku di perguruan

tinggi, pertama makalah biasa (ordinary paper),dan kedua makalah posisi

(position paper). Makalah biasa (ordinary paper) dibuat mahasiswa unntuk

menunjukkan pemahamannya terhadap permasalahan yang dibahas. Dalam

makalah ini secara deskriptif, mahasiswa diperkenankan mengemukakan berbagai

aliran atau pandangan yang ada tentang makalah yang dikaji. Ia juga boleh

memberikan pendapat baik berupa kritik atau saran mengenai aliran atau pendapat

yang dikemukakan. Tetapi dia tidak perlu memihak salah satu aliran atau

pendapat tersebut. Dengan demikian dia tidak perlu berargumentasi

mempertahankan pendapat tersebut.

5
Mahasiswa dapat pula diminta membuat makalah untuk menunjukan

posisi teoritiknya dalam suatu kajian. Untuk makalah jenis ini mahasiswa diminta

tidak saja menunjukkan penguasaan pengetahuan tertentu tapi juga dipersyaratkan

untuk menunjukkan di fihak mana ia berdiri. Makalah yang demikian dinamakan

makalah posisi (position paper). Untuk dapat membuat makalah posisi,

mahasiswa harus membaca berbagai sumber dari berbagai aliran tentang topik

yang sedang dibahas. Dari bahasan tersebut mungkin saja mahasiswa tadi

memihak salah satu aliran yang ada tetapi mungkin pula dia membuat suatu

sintesis dari berbagai pendapat yang ada. Jadi kemampuan analisis, sintesis dan

evaluasi merupakan kemampuan mutlak yang harus dikuasai mahasisw. Dengan

kemampuan-kemampuan ini suatu makalah posisi dapat dihasilkan.

B. Defenisi Makalah Menurut Para Ahli

 Menurut Surakhmad: “makalah adalah segala jenis tugas kuliah yang

diselesaikan secara tertulis, baik sebagai hasil dari pembahasan buku maupun

hasil karangan mengenai sebuah topik”.

 Menurut Zaenal Arifin: “makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan

masalah dan pembahasannya berdasar pada data di lapangan yang bersifat

empiris-objektif”.

 Menurut Sudjiman: “makalah adalah sebuah karangan berbentuk prosa, bukan

fiksi, yang membahas mengenai topik tertentu. Makalah juga bisa disebut

sebagai naskah semester yang biasa diminta dosen”.

6
 Menurut Tanjung dan Ardial: “makalah adalah sebuah karya tulis yang memuat

mengenai suatu masalah tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut,

disertai analisis yang logis dan objektif”.

C. Karakteritik Sebuah Makalah

Makalah mahasiswa yang di maksudkan dalam hal ini memiliki karakteristik

sebagai berikut:

1. Diangkat dari suatu kajian literatur atau laporan pelaksanaan kegiatan

lapangan.

2. Ruang lingkup makalah berkisar pada cakupan permasalahan dalam suatu mata

kuliah.

3. Memperlihatkan kemampuan mahasiswa tentang permasalahan teoritis yang di

kaji atau kemampuan mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip

atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan.

4. Memperlihatkan kemampuan para mahasiswa dalam memahami isi dari

sumber-sumber yang di gunakan.

5. Menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam merangkai berbagai sumber

informasi sebagai satu kesatuan sintesis yang utuh.

D. Kerangka Makalah

Secara garis besar makalah terdiri atas tiga bagian,yaitu bagian awal,

bagian inti,dan bagian akhir. Isi ke tiga bagian tersebut di paparkan sebagai

berikut:

7
1. Bagian awal terdiri dari:

Halaman sampul

Kata pengantar

Daftar isi

Daftar tabel dan gambar (jika ada).

2. Bagian inti terdiri dari:

Bab I Pendahuluan (latar belakang,rumusan masalah dan tujuan penulisan).

Bab II Pembahasan

Bab III Penutup (kesimpulan dan saran)

3. Bagian akhir terdiri dari:

Daftar pustaka

Lampiran (jika ada)

E. Teknik Penulisan Makalah

Ada beberapa tata cara dalam tehnik penulisan makalah yang benar,

diantaranya adalah :

1. Tata cara penulisan

a. Penulisan makalah menggunakan bahasa Indonesia yang baku, tidak

berbunga-bunga dan to the point.

b. Penulisan istilah yang berasal dari bahasa asing dan daerah, dengan huruf

miring (italic), seperti kata istinbath al-ahkam (istinbâth al-ahkâm), drop out

(drop out), gugur gunung (gugur gunung).

8
c. Untuk menghindari subyektivitas, penulisan makalah tidak diperbolehkan

menggunakan katasaya, aku, kami atau kita kecuali dalam kata pengantar

dan bisa diganti dengan kata penulis.

2. Bentuk dan format penulisan

a. Naskah makalah diketik dengan jenis huruf standard (Times New Roman)

dengan ukuran font12, Spasi 1,5. Dan mejorok 5 ketukan.

b. makalah berbahasa Arab menggunakan font Traditional Arabic dengan

huruf ukuran 18.

c. Kertas yang dipergunakan untuk penulisan makalah adalah Kuarto (A4)

ukuran 21 x 29,7 cm berat 70 – 80 gram.

d. Batas margin untuk Top Left 4 cm dan Bottom Right 3 cm.

e. Penulisan BAB dan Sub Tema di Bold (tebal)

3. Tehnik notasi ilmiah

a. Kutipan

(1) Kutipan Langsung adalah kutipan yang sama dengan bentuk asli yang

dikutip baik dalam susunan kata maupun tanda bacanya. Kutipan langsung

tidak dibenarkan lebih dari satu halaman. Kutipan langsung dipergunakan

hanya untuk hal-hal yang penting saja seperti definisi atau pendapat

seseorang yang khas. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat

baris, diketik biasa dalam teks skripsi dengan diawali dan diakhiri oleh

tanda petik(“) dan diberi nomor kutipan yaitu dengan pola catatan kaki

(footnote). Ini dimaksudkan jika diperlukan notasi dapat lebih leluasa dan

memudahkan pembaca. Kutipan yang lebih dari empat baris, diketik

9
dengan masuk (menjorok) tujuh ketukan dan tidak dibubuhkan tanda petik,

serta ditulis dengan jarak 1 spasi. Kutipan terjemah al-Qur’an dianggap

seperti kutipan langsung, diketik 1 spasi meskipun kurang dari empat

baris, tidak ditulis miring dan tidak menyebut kata Artinya.

(2) Kutipan tak langsung (parafrase) adalah kutipan yang hanya mengambil

isinya saja, seperti saduran, atau ringkasan. Dalam kutipan semacam ini,

penulis tidak perlu memberi tanda petik, ditulis seperti teks biasa dengan

menyebut sumber pengambilannya.

(3) Kutipan Tafsir dan Hadist harus bersumber pada kitab asli (sumber

primer).

(4) Kutipan dapat bersumber dari internet atau CD dengan mencantumkan

situs dan menunjukkan print-outnya.

b. Catatan kaki (footnote)

(1) Catatan kaki merupakan catatan pada bagian kaki halaman teks yang

menyatakan sumber sesuatu kutipan atau pendapat dan bisa berfungsi

sebagai tambahan yang berisi komentar atau penjelasan yang dianggap

tidak dapat dimasukkan di dalam teks.

(2) Catatan kaki diketik satu spasi dan dimulai langsung dari margin kiri,

dimulai pada ketukan kelima di bawah garis catatan kaki.

(3) Cara penulisannya secara berurutan: nama pengarang (nama gelar dan

tidak dibalik), koma, judul sumber/buku dengan huruf kapital setiap awal

kata kecuali kata tugas, koma, jilid/juz, koma, kurung buka kemudian

tempat/kota penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit

10
kemudian kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, dan nomor halaman

diakhiri dengan titik.

Contoh :

Mastuhu, Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional dalam

Abad 21,(Yogyakarta: Safiria Insania Press dan UII, 2003), Cet. 1, hlm.

15.

(4) Apabila nama pengarang yang jumlahnya terdiri dari dua orang, maka

kedua nama itu ditulis. Apabila lebih dari dua orang hanya disebutkan

nama pengarang yang pertama dan setelah tanda koma dituliskan

singkatan et. al.

Contoh:

Djaali, Pudji Mulyono dan Ramly, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan,

Jakarta: PPS Universitas Negeri Jakarta, 2000. Penulisan

dalam footnote sebagai berikut :

Djaali, et. al., Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: PPS

Universitas Negeri Jakarta, 2000), hlm. 10.

(5) Kumpulan karangan yang dirangkum oleh editor maka yang ditulis

editornya saja dengan (ed.). Bila editornya lebih dari satu maka diberi

tambahan “s” (eds.), .

Contohnya:

Mastuhu (ed.), Penelitian Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1998), hlm. 125.

11
(6) Apabila dari sumber yang sama dikutip lagi pada halaman yang sama

maka cukup dengan “Ibid.” Sedangkan bila dari sumber yang sama dikutip

lagi pada halaman yang berbeda, maka dalam catatan kaki

ditulis: Ibid., lalu disebutkan halamannya,

Contoh:
5
Sutrisno, Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2001), hlm. 20,


6
Ibid. (bila mengutip halaman yang sama).
7
Ibid., hlm. 30. (bila mengutip pada halaman yang berbeda).

(7) Apabila dari sumber tersebut dikutip lagi tetapi telah diselingi oleh kutipan

dari sumber lain, maka pada catatan kaki ditulis: Nama pengarang, Judul

buku / sumber (jika ada lebih dari satu buku), op.cit., diikuti hlm.

Adapun op.cit, singkatan daru “opere citato” yang artinya dalam karangan

yang telah disebut. Sedangkan apabila dari halaman yang sama dikutip lagi

tetapi telah diselingi kutipan dari sumber lain, maka ditulis loc.cit Tanpa

menyebutkan halaman. loc.cit. adalah singkatan dari “loco citato” yang

artinya pada tempat yang telah dikutip.

Contoh :
8
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001),

hlm. 21.

12
(8) Lebih jelasnya lihat contoh sebagai berikut :
5
Sutrisno, Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2001), hlm. 20,


6
Ibid. (bila mengutip halaman yang sama).
7
Ibid., hlm. 30. (bila mengutip pada halaman yang berbeda).
8
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001),

hlm. 21.

c. Daftar pustaka

(1) Daftar pustaka ditempatkan diakhir tulisan dengan jarak satu (1) spasi dan

tidak menggunakan nomor urut. Sedangkan jarak antara dua sumber

pustaka satu setengah (1,5) spasi.

(2) Daftar pustaka ditulis dengan urutan: nama pengarang (sesuai alfabetis,

ditulis nama belakang dahulu), koma, judul buku dicetak miring (italic),

koma, jilid atau volume, koma, tempat penerbitan, titik dua, nama

penerbit, koma, tahun penerbitan, koma, nomor cetakan.

Contoh :

Nasution, Harun, Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya, Jilid I, Jakarta:

UI Press, 1973, Cet. 3.

(3) Apabila penulis terdiri dari dua orang, maka nama kedua-duanya ditulis,

dihubungkan dengan kata dan, seperti Nashiruddin dan Karnadi. Apabila

lebih dari dua orang, ditulis nama pertama dan diikuti kata dkk. (dan

kawan-kawan)

13
(4) Apabila berupa buku terjemahan maka ditulis pengarang yang asli, koma,

judul buku, koma, kata terj. nama penerjemah, koma, tempat penerbit, titik

dua, nama penerbit, koma, tahun terbit diakhiri dengan titik.

Contoh :

Benda, Harry J., Bulan Sabit dan Matahari Terbit : Islam Indonesia pada

Masa Pendudukan Jepang, terj. Daniel Dhakidae, Jakarta: Pustaka Jaya,

1980.

(5) Sumber kutipan yang diambil dari internet cara penulisannya adalah

sebagai berikut: nama penulis, koma, judul artikel diapit tanda petik (“---

“), koma, nama situs, titik. Contoh :

(6) Sapari, Ahmad “Kurikulum Berbaris Kompetensi”,http://www.surya.co.id.

/30052002/12pini.phtml.

F. Langkah-Langkah Penulisan Makalah

Adapun langkah-langkahnya dalam membuat makalah adalah :

1. Menentukan topik makalah,

Pemilihan topik harus ditentukan sebelum memulai menulis, sedangkan

judul bisa dibuat sebelum atau sesudah tulisan itu jadi. Topik penting untuk

membuat rumusan pokok pikiran selama prosesmenulis. Judul juga penting karena

dijadikan headline untuk menarik minat pembaca.

Contoh,

Analisis Perda Larangan Minuman Keras Dan Dampaknya

Judul : Terhadap Tindak Kriminalitas Di Jepara (cakupannya sempit)

14
Topik : Perda Larangan Minuman Keras (lebih luas daripada judul)

2. Mencari bahan atau referensi.

Mencari bahan referensi sangatlah penting supaya terhindar dari kesan

karya tidak ilmiah dan opini sendiri yang terlalu banyak.

3. Penelaahan atau membaca secara mendalam bahan-bahan yang telah

terkumpul.

Referensi bukan hanya untuk diambil pernyataan-pernyataan yang sesuai

makalah saja, melainkan harus dibaca beberapa kali agar apa yang kita tulis dan

bahan yang didapat bisa sinkron.

4. Proses penulisan.

Tidak sedikit mahasiswa yang kesulitan saat proses penulisan, mudah

sebenarnya. Tulis saja apa yang didapat dan gabungkan dengan bahan dari

referensi dengan penghubung kalimat penjelas dari penulis sendiri tanpa berfikir

salah atau kurang.

5. Koreksi dan editing.

Mengatur ukuran kertas, huruf, penomeran, spasi, paragraph dan lainnya

jangan diawal, melainkan diakhir setelah penulisan selesai. Sambil mengoreksi

sambil mengedit teknis aturan makalah yang benar.

6. Revisi.

Revisi bisa dilakukan secara individu atau berkelompok. Dengan menelaah

kembali secara mendalam makalah yang telah dibuat dan dinilai sendiri apakah

sudah tepat atau ada yang perlu dikurangi serta ditambahi.

15
7. Presentasi.

Tahapan akhir dalam penulisan makalah adalah membuat

pertanggungjawaban dengan presentasi. Bersikap tenang dan komunikatif,

biasakan berdiri dengan suara yang jelas bukan duduk dan membaca.

Manfaatkan power point untuk mendukung presentasi. Jangan pernah takut untuk

menjawab atau bertanya.

G. Sistematika Penulisan Makalah

Untuk mendukung terhadap penyusunan makalah yang baik, sederhana

dan mudah namun tidak melupakan ketentuan-ketentuan yang berlaku, maka

makalah dapat disesuaikan dengan sistematika sebagai berikut:

1. Halaman sampul (Cover)

Kerangka utama pada sampul makalah umumnya berisi:

 Judul makalah ( menggambarkan isi tulisan )

 Tujuan pembuatan sebuah makalah

 Nama penulis

 Logo lembaga / Institusi

 Nama lembaga/ Universitas, beserta alamat

 Tahun akademik

2. Kata pengantar

Kata pengantar berisi gambaran umum pelaksanaan tugas dan hasil yang

dicapai. Dalam kata pengantar diuraikan alasan dan tujuan (secara singkat),

ucapan terima kasih kepada pembimbing dan pihak yang telah membantu

pelaksanaan penelitian serta tempat, tanggal, bulan, tahun penyusunan laporan.

16
3. Daftar isi

Daftar yang menggambarkan keseluruhan isi pokok laporan dengan

mencantumkan secara jelas urutan bab dan sub bab beserta halaman tempat bab

atau subbab tersebut berada, dan mencantumkan seluruh lampiran yang ada

dengan nomor halaman masing-masing dimulai dari kata pengantar s.d. lampiran-

lampiran.

4. Bab I Pendahuluan

a. Latar belakang

Latar belakang berisi deskripsi tentang fenomena/informasi yang

berhubungan dengan topik (latar belakang empiris) dan hasil telaah pustaka yang

relevan dengan penelitian (latar belakang teoritis)

b. Rumusan masalah / Ruang lingkup

Masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat Tanya yang meliputi

penjelasan istilah dan kadalaman ilmu/area pembahasan.

c. Tujuan

Tujuan meliputi antara lain hal-hal di bawah ini.

- usaha pokok yang akan dilakukan

- tujuan yang ingin dicapai (umum dan khusus atau tujuan ilmiah dan praktis)

- ungkapan tentang rencana hasil yang akan diperoleh

17
5. Bab II Pembahasan

Pembahasan makalah merupakan hasil reaksi penulis makalah terhadap

tinjauan teoretis yang disusunnya dan merupakan karya penulis makalah bukan

hasil menyontek dari sumber lain.

Pembahasan sebuah makalah dapat berupa analisis, uraian, deskripsi, atau

aplikasi atas kajian teoretis sebelumnya atau dapat berupa dukungan dan

sangkalan terhadap kajian sebelumnya.

6. Bab III Penutup

a. Kesimpulan

Memuat penafsiran atau pemaknaan secara menyeluruh terhadap isi.

kesimpulan bukanlah rangkuman, melainkan berupa jawaban yang mendasar atas

masalah yang diajukan pada bab sebelumnya. Kesimpulan juga harus sejalan

dengan masalah dan tujuan makalah yang ditetapkan.

Teknik penulisan kesimpulan dapat dilakukan melalui dua bentuk yakni :

(1) bentuk butir demi butir dan

(2) bentuk esai padat.

b. Saran

Saran merupakan bentuk tindak lanjut dari penulis makalah atas temuan

yang telah dibahas sebelumnya dan harus selalu berhubungan dengan isi makalah.

Saran dapat ditujukan bagi para pembuat kebijakan, pengguna makalah, atau

kepada penulis makalah selanjutnya.

18
7. Daftar pustaka / daftar rujukan

Daftar yang memuat beragam sumber informasi (buku, jurnal, majalah,

surat kabar, makalah sebelumnya, skripsi, tesis) yang digunakan sebagai pustaka

acuan dalam membuat makalah. Daftar pustaka ditulis secara berurutan dan

alfabetis (tanpa nomor).

Sumber tertulis/ tercetak yang membutuhkan tempat lebih satu baris,

ditulis dengan jarak antarbaris satu spasi, sedangkan jarak antara sumber-sumber

tertulis yang saling berurutan adalah dua spasi.

H. Pengertian Presentasi

Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran

pesan/informasi antara anda dengan seseorang atau beberapa orang.

Seseorang membawa informasi tersebut kemudian menyampaikannya kepada

orang lain melalui sebuah saluran. Selanjutnya orang menerima informasi dan

bereaksi atas informasi yang diterimanya tersebut. Keberhasilan suatu presentasi

ditentukan oleh seberapa banyak informasi yang dapat diterima oleh orang dan

seberapa ketepatan reaksi yang diberikan oleh orang seperti yang inginkan.

Cara seseorang menyajikan penjelasan terhadap data, uraian proses,

maupun pembelajaran, baik disajikan di muka audience dengan bantuan alat

peraga berupaslide show, program aplikasi yang menyajikan informasi interaktif

yang dapat diakses secara personal, maupun presentasi dalam bentuk cetakan yang

dibagikan kepada semua penerima informasi. Menyajikan presentasi secara

elektronik dapat digunakan dengan berbagai macam sarana, misalnya dengan

media animasi 3d (3d max, maya, dan sebagainya), yang paling sederhana dari

19
semuanya itu adalah menggunakan slide show yang dibuat dengan microsoft

powerpoint, dengan powerpoint pun dapat menganimasikan teks, menyisipkan

foto, video, animasi, serta suara.

I. Defenisi Presentasi Menurut Para Ahli

Adapun berberapa defenisi presentasi menurut beberapa ahli adalah

sebagai berikut :

 Merujuk pada pendapat Titik Triwidodo dan Djoko Kristanto : “presentasi

yaitu suatu bentuk laporan lisan mengenai suatu fakta tertentu kepada

komunikan”. Hal ini berarti bahwa presentasi merupakan salah satu bentuk

komunikasi verbal yaitu salah satu bentuk komunikasi yang digunakan

untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain melalui tulisan atau lisan.

Dengan penyampaian pesan secara tulisan atau lisan ini diharapkan orang

dapat memahami apa yang disampaikan oleh pengirim pesan dengan baik.

 Menurut Erwin Sutomo: ”presentasi adalah suatu kegiatan aktif dimana

seorang pembicara menyampaikan dan mengkomunikasikan ide serta

informasi kepada sekelompok audiensi”. Dari pernyataan tersebut dapat

diambil suatu kesimpulan jika presentasi merupakan kegiatan yang

dilakukan secara aktif dengan melibatkan orang lain selain pembicara,

sehingga pembicara harus mampu membuat presentasi menarik untuk

diikuti. Pada umumnya audiens merasa bosan karena topik yang

dibicarakan kurang menarik atau pembicara kurang mampu

menyampaikan materi dengan baik.

20
 Sutrisna Dewi (2007:207) mengemukakan bahwa “Mereka melakukan

presentasi untuk menyampaikan informasi baik kepada pihak intern

maupun ekstern perusahaan”. Dari kutipan tersebut menerangkan bahwa

sasaran penyampaian informasi dalam presentasi bisa berasal dari pihak

intern maupun ekstern perusahaan. Pembicara harus dapat menyesuaikan

gaya bicara atau cara penyampaian informasi sesuai dengan latar belakang

audiens, sehingga tujuan dalam melakukan presentasi dapat tercapai.

Sebelum melakukan presentasi, pembicara juga harus sudah mengetahui

latar belakang audiens dengan harapan dapat mengukur situasidan

membuat persiapan atas segala kondisi atau pertanyaan yang mungkin

muncul dari audiens.

 B. Curtis, James J. Floyd, dan Jerry L. Winsor mengemukakan bahwa

“presentasi bisnis adalah bentuk komunikasi yang berorientasi pada

proposal, yang disajikan dalam suatu lingkungan bisnis kepada khalayak

yang relatife homogen (lebih banyak persamaan daripada perbedaanya)

dari berbagai tingkatan. Presentasi ini berfungsi untuk menyampaikan

informasi dan mempengaruhi pengambil keputusan. Berbagai alat bantu

multimedia digunakan secara khusus melalui mode penyampaian yang

interaktif (yaitu sumber dan penerima berinteraksi secara verbal)”.

 Menurut Terra C. Triwahyuni dan Abdul Kadir : “presentasi merupakan

kegiatan yang penting dalam mengkomunikasikan suatu gagasan kepada

orang lain dengan berbagai tujuan, misalnya untuk menarik audiensi agar

membeli produk, menggunakan jasa, atau untuk kepentingan orang lain”.

21
Hal ini menjelaskan bahwa presentasi mempunyai berbagai macam tujuan.

Penyampaian presentasi disesuaikan dengan maksud dan tujuan

disampaikannya presentasi.

J. Tujuan presentasi

1. Menyampaikan informasi

Banyak pada perusahaan-perusahaan melakukan presentasi hanya

bertujuan menyampaikan berupa informasi saja. Informasi/pesan yang

disampaikan bisa bersifat biasa, penting atau bahkan rahasia. Perusahaan

mengundang seseorang yang dianggap pantas untuk menyampaikan informasi

sesuai tema yang telah ditentukan. Dalam hal ini pembicara memiliki keahlian

sesuai dengan bidang dan pengalamannya.

2. Meyakinkan pendengar

Presentasi yang dilakukan berisikan informasi-informasi, data-data dan

bukti-bukti yang disusun secara logis sehingga informasi yang disampaikan dapat

membuat seseorang atau kelompok orang merasa yakin. Semula yang asalnya

memiliki unsur ketidakjelasan dan ketidakpastian sehingga ketika diadakan

presentasi oleh pembicara, seseorang / kelompok orang tersebut menjadi yakin

atas informasi yang diberikan.

3. Menghibur pendengar

Pada era globalisasi ini banyak acara-acara hiburan pada penayangan

televisi. Acara hiburan tersebut dipimpin oleh presenter yang handal, tujuannya

untuk menghibur para penonton. Prensenter dituntut untuk melakukan

22
pembicaraan yang sifatnya menghibur tetapi relevan dan profesional sehingga

para penonton televisi dapat menikmati acara tersebut. Selain acara televisi, acara

hiburan yang lainnya dapat kita temukan pada pesta perayaan-perayaan. Contoh:

pesta perayaan pernikahan, ulang tahun dan lain-lain. Presenter ditugaskan untuk

berbicara dan menyelipkan kata-kata yang dapat menghibur para tamu yang hadir

pada pesta perayaan tersebut.

4. Memotivasi dan menginspirasi pendengar untuk melakukan suatu tindakan

Demi tercapainya suatu tujuan perusahaan, seorang pimpinan dituntut

untuk mengarahkan dan membimbing para karyawannya agar dapat bekerja secara

maksimal dan tidak lupa untuk memperhatikan kualitasnya. Selain diberi arahan

dan bimbingan, pimpinan perusahaan juga dapat melakukan motivasi agar para

karyawannya dapat bekerja dengan semangat yang tinggi. Kegiatan memotivasi

tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan suatu forum. Forum tersebut terdiri

dari para karyawan dimana bertindak sebagai pendengar, sedangkan yang

bertindak sebagai pembicara yaitu pihak pimpinan perusahaan itu sendiri.

Pimpinan bertugas untuk menyampaikan informasi yang bersangkutan dengan

tujuan perusahaan serta memotivasinya, baik dengan cara mempromosikan

karyawan maupun kenaikan gaji karyawan.

5. Melakukan penjualan

Tujuan presentasi yang keempat yaitu melakukan penjualan. Hal ini

bersangkutan perusahaan yang ingin mempromosikan suatu produk tertentu.

Perusahaan menugaskan kepada salah seorang atau kelompok karyawan untuk

23
mempromosikan produknya kepada calon pembeli. Karyawan tersebut dibekali

pengetahuan mengenai produk dan dibantu dengan alat bantu peraga untuk

memudahkan penyampaian pesan.

6. Membuat suatu ide atau gagasan

Presentasi yang dilakukan hanya bertujuan untuk memunculkan suatu

ide/gagasan dari para peserta pendengar. Tipe tujuan ini biasanya diterapkan pada

suatu perusahan/organisasi yang mengalami suatu masalah yang sulit untuk

dipecahkan sehingga membutuhkan pendapat/argumen orang lain untuk

memecahkannya. Forum yang dilakukan sering dikenal dengan istilah rapat.

Perusahaan mengundang peserta rapat yang dianggap penting baginya serta dapat

memunculkan suatu ide/gagasan sehingga secara tidak langsung dapat membantu

suatu tujuan perusahaan.

7. Menyentuh emosi pendengar

Tujuan yang keenam yaitu untuk menyentuh emosi pendengar. Dalam hal

ini pembicara bertugas untuk melakukan pembicaraannya yang dapat menyentuh

perasaaan/emosi seseorang. Sebagai contoh pembicara melakukan presentasi

kepada para pendengar mengenai korban bencana yang terjadi akhir-akhir ini.

Presentasi yang dilakukan pembicara membuat pendengar merasa tersentuh untuk

membantu para korban bencana dengan cara menyumbangkan sebagian hartanya.

24
K. Tahap Presentasi

Persiapan pertamanya adalah menyusun makalah, penyusunan tersebut

juga harus dilakukan dengan maksimal agar penyampaian bisa sistematis dan

lengkap. Adapun tahap – tahap dalam presentasi, yaitu :

1. Tahap persiapan

a. Pada tahap ini seseorang yang akan melakukan presentasi harus

mempersiapkan segala sesuatu yang penting dan hal yang menunjang bagi

kelancaran presentasi. diantaranya :

Persiapkan materi, jangan memandang remeh materi yang akan kita

sampaikan. Meskipun materi yang akan kita sampaikan berupa materi

ringan, buatlah materi semenarik mungkin.

b. Buat catatan kecil sebagai pengingat ketika anda presentasi.

c. Buatlah Slide presentasi supaya audience lebih memahami apa yang anda

sampaikan

d. Cobalah baca dan pahami materi yang akan anda sampaikan.

e. Banyaklah membaca di buku dan internet sebagai tambahan wawasan.

supaya materi tidak monoton

f. Jaga selalu penampilan agar anda semakin percaya diri.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Berdoa sebelum melakukan presentasi

b. Cek materi yang akan kita sampaikan dan peralatan yang menunjang lainnya

minimal 5 menit sebelum melakukan presentasi

25
c. Periksa kembali penampilan anda, jangan terlalu mencolok dan

berpenampilan aneh, simple dan elegan.

d. Lakukan presentasi dengan santai dan tidak terburu-buru.

e. Sampaikan dengan gaya bicara anda sendiri, tidak meniru-meniru gaya

bicara orang lain karena itu bisa membuat rekan kerja atau teman anda aneh

dan kelihatan lucu. tetapi jika dengan meniru gaya bicara orang lain anda

lebih "PD" ha itu tidak masalah.

f. Jangan melakukan kesalahan di awal karena itu dapat menurunkan rasa

percaya diri anda.

g. Tutup presentasi dengan hal yang berkesan dan tidak bertele-tele. contoh :

tutup presentasi dengan hal yang lucu atau memberi senyuman manis anda.

3. Tahap Penutup

a. Jangan terburu-buru pergi dari tempat presentasi, rapihkan semua hal yang

telah anda sampaikan dan anda bawa. beri kesan anda adalah orang yang

rapih dalam mengerjakan segala hal.

b. Coba untuk menyapa sebagian dari audience anda.

c. Jangan lupa salam dan senyum ketika anda meninggalkan ruangan

presentasi.

26
L. Teknik Presentasi yang Baik

Ada beberapa teknik dalam presentasi, diantaranya :

1. Teknik Membuka Presentasi

Pembukaan yang baik akan meningkatkan kepercayaan diri dan sangat

berpengaruh terhadap keberlangsungan presentasi. Oleh karena itu, sangat penting

untuk melakukannya sesempurna mungkin. Pada saat presentasi jangan membaca

saat membuka presentasi, membaca memang bisa membuat lancar, tapi itu bisa

menjadi jarak bagi Anda dan audiens. Karena harus membagi perhatian antara

catatan dengan audiens, sehingga memungkinkan hilangnya hubungan dengan

pendengar Anda. Membaca bisa menyebabkan hilangnya kontak mata dengan

audiens dan juga mempengaruhi ekspresi wajah kita.

Pembukaan yang baik bertujuan untuk:

 Menarik perhatian

Saat ini banyak sekali pengalih perhatian, ada Blackberry, Tablet, dll.

Salah satu tujuan pembukaan yang baik adalah menjauhkan semua pengalih

tersebut dan membuat perhatian audiens hanya tertuju kepada Anda.

 Memperkenalkan topik dan tujuan presentasi

Mungkin belum semua audiens mengerti dengan topik dan lingkup yang

akan dipresentasikan, serta tujuan yang ingin dicapai. Makanya, perlu

disampaikan saat pembukaan. Sebutkan manfaat apa saja yang akan mereka

dapatkan dari mendengarkan presentasi Anda.

27
2. Teknik menarik perhatian audiens

Banyak teknik yang dapat digunakan dalam membuka presentasi untuk

menarik perhatian audiens, antara lainsebagai berikut:

 Gunakan pernyataan atau kutipan

Teknik ini banyak digunakan dan cukup ampuh untuk menarik

perhatian.“Tahukah Anda, di Indonesia, 46 orang meninggal setiap jamnya akibat

rokok”Contoh pernyataan di atas pasti akan sangat menarik perhatian. Audiens

akan terpancing rasa ingin tahunya akan kebenaran pernyataan tersebut. Setelah

itu Anda tentu harus dapat menjelaskan dari mana data tersebut, jangan asal

menarik perhatian. Dan ingat, pernyataan yang disampaikan saat pembukaan

haruslah relevan dengan isi presentasi kita.

 Berikan pertanyaan

Memberikan pertanyaan yang tepat tidak hanya akan menarik perhatian,

tapi juga mengarahkan fokus audiens pada topik yang akan dibahas. Jika

audiensnya sedikit, Anda bisa langsung menanyakan satu per satu jawabannya.

Kalau banyak bisa dilakukan dengan mengangkat tangan misalnya.”Siapa lebih

rela lari keliling lapangan daripada bicara di depan orang banyak? Ayo angkat

tangan”Pertanyaan seperti ini bisa ditanyakan ketika presentasi tentang “public

speaking”. Selain menarik perhatian, Anda juga dapat melihat seberapa banyak

pendengar Anda yang masih takut berbicara di depan orang banyak.

28
 Ceritakan sebuah kisah

Jika Anda mahir dalam bercerita, Anda bisa juga menceritakan sebuah

kisah yang relevan dan tidak panjang untuk menarik perhatian audiens. Anda

harus yakin tidak membuat audiens justru merasa bosan dan mengalihkan

perhatian mereka akibat cerita yang Anda sampaikan. Pastikan kisahnya menarik,

relevan dengan topik, dan Anda cocok menceritakannya.

 Gunakan humor atau anekdot

Cara ini juga dapat mencairkan suasana. Namun perlu diingat, jangan

berlebihan. Anda mungkin berhasil mencairkan suasana tapi gagal membawa

perhatian audiens pada topik yang akan Anda presentasikan. Selain itu, juga harus

dipastikan humor atau anekdot Anda tidak pasaran karena efeknya akan berbeda

jika humor tersebut sudah pernah didengar audiens sebelumnya.

3. Teknik Menyusun Struktur Presentasi

Setelah memiliki tujuan dan bahan sudah terkumpul, tugas selanjutnya

dalam persiapan presentasi adalah membuat kerangka atau struktur presentasi.

Ada banyakteknik menyusun struktur presentasi, tergantung jenis presentasi yang

akan dilakukan. Apakah itu presentasi untuk promosi produk, presentasi bisnis,

dll. Struktur presentasi yang umum digunakan terdiri dari tiga bagian, yaitu

pembuka, isi, dan penutup.

 Isi

Isi dari presentasi sudah dipersiapkan akan memudahkan dalam menyusun

pembuka dan penutupnya. Dari topik yang ingin disampaikan cobalah untuk

29
menguraikannya dalam beberapa poin utama. Kemudian dari poin-poin itu

kembangkan lagi menjadi sub-poin. Jangan lupa untuk memperhitungkan lama

atau waktu yang ingin digunakan untuk presentasi, kira-kira berapa menit yang

dibutuhkan untuk menyampaikan satu poin utama.

 Pembuka

Pembuka sangat penting karena di sinilah kesempatan untuk menarik

perhatian audiens tentang apa yang akan disampaikan, membangun kredibilitas

Anda sebagai presenter bahwa Anda adalah orang tepat dan patut didengarkan,

dan menyampaikan garis-garis besar presentasi.

 Penutup

Jika pembuka harus menimbulkan kesan pertama yang menarik, maka

penutup harus menimbulkan kesan terakhir yang mendalam sehingga akan diingat

terus oleh audiens. Selain kesimpulan tentang presentasi yang telah disampaikan,

dapat juga diisi dengan quote, pertanyaan retorik, dll.

4. Teknik Latihan Presentasi

Salah satu hal penting yang harus dilakukan setelah bahan presentasi

tersusun dengan baik adalah latihan presentasi. Ada beberapa manfaat banyak

latihan sebelum presentasi sebagai berikut:

 Meningkatkan kepercayaan diri.

 Menguji kesinambungan poin-poin yang akan dibawakan. Kita bicara tentu ada

maksud, ada pesan yang ingin disampaikan. Dengan berlatih, kita akan dapat

30
merasakan dan menilai apakah penyampaian kita dari satu pesan ke pesan yang

lainnya sudah berkesinambungan atau tidak.

 Menemukan cara terbaik untuk menyampaikannya. Dengan banyak latihan,

Anda akan menemukan cara paling pas untuk mengutarakan tujuan melakukan

presentasi. Baik itu penekanan suara, bahasa tubuh, gestur, bagian mana yang

harus diulang, dll.

 Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk presentasi. Dengan latihan

secara keseluruhan, Anda dapat melakukan estimasi berapa waktu yang

dibutuhkan untuk melakukan presentasi. Jika Anda dibatasi waktu, misalnya 15

menit atau 30 menit, dengan latihan bisa dilakukan penyesuaian. Jika

menggunakan slide, kira-kira berapa slide yang Anda butuhkan untuk jangka

waktu tersebut.

5. Mengenali Audiens Presentasi

Semakin baik kita mengenali audiens presentasi semakin besar

kesempatan kita untuk melakukan presentasi efektif yaitu berhasil

mencapai tujuan. Apa motivasi mereka datang dan mendengarkan, latar belakang

pendidikan mereka, sedalam apa pengetahuan mereka tentang topik yang akan

dibicarakan, jabatan atau posisi mereka di perusahaan, dll. Mengenali audiens

presentasi dengan baik akan berpengaruh positif terhadap rasa percaya diri kita.

Berbeda rasanya melakukan presentasi di hadapan teman-teman kantor dengan di

tengah orang-orang yang tidak kita kenal. Oleh karena itu, riset untuk mengenal

calon audiens sangat perlu untuk dilakukan.

31
Sebagai contoh, saya sering melakukan presentasi di hadapan atasan dan

rekan kerja tentang eksplorasi minyak. Melakukan riset tentang mereka relatif

lebih mudah untuk dilakukan karena saya berinteraksi hampir setiap hari. Saya

tahu latar belakang pendidikan, keahlian, lama bekerja, pengetahuan mereka

tentang topik presentasi, jabatan mereka di perusahaan, dan motivasi mereka hadir

mendengarkan saya. Ini akan sangat membantu saya dalam menyiapkan presentasi

agar tujuan saya dan mereka bisa tercapai

6. Prinsip Motivasi

Ada beberapa cara agar seseorang termotivasi untuk mendengarkan

sesuatu hal, diantaranya dengan menggunakan prinsip 5W1H.

 What, apa yang dibicarakan?

 Who, siapa yang diajak berbicara?

 When, kapan seorang pembicara itu melakukan pembicaraan?

 Where, dimana seorang pembicara melakukan pembicaraan?

 Why, mengapa ia melakukan pembicaraan?

 How, bagaimana ia cara melakukan pembicaraan?

7. Prinsip Perhatian

Pendengar akan memperhatikan pembicara apabila yang dibicarakan itu

bersifat menarik. Dengan kata lain pendengar akan mempunyai minat

mendengarkan apabila pembicara dalam menyampaikan informasinya melakukan

sesuatu hal yang menarik, baik itu bersifat aneh, lucu, sesuai kebutuhan dan

bersifat menegur.

32
8. Prinsip Kegunaan

Prinsip ini menghendaki pembicara untuk menentukan terlebih dahulu

kegunaan dari uraian ceramah yang akan disampaikan. Hal ini bertujuan agar

pendengar tidak mempunyai rasa penasaran, mengapa seorang pembicara

menyampaikan informasi tersebut kepada pendengar.

9. Prinsip Keindraan

Prinsip ini menghendaki seorang pembicara untuk menggunakan alat yang

berhubungan dengan panca indera dalam melakukan pembicaraan atau presentasi.

Alat peraga berfungsi untuk memperkenalkan topik pembicaraan dengan dibantu

oleh peragaan-peragaan visual lainnya. Hal ini membantu pembicara dalam

mengatakan suatu hal atau kata demi kata. Contoh alat peraga yang sering

digunakan pada waktu presentasi yaitu: OHP (Overhead Projector), slide, video,

tape, grafik, gambar, brosur dan lain-lain.

10. Prinsip Ulangan

Prinsip ini mengharuskan pembicara untuk mengulang kembali materi

yang diutarakan, hal ini supaya pendengar lebih mudah mengingat apa yang

disampaikan. Prinsip ulangan ini biasanya menekankan suatu topik/maksud yang

penting dari isi presentasi. Oleh karena itu, agar informasi yang penting dari suatu

presentasi dapat ditangkap dan mudah dimengerti, hendaknya seorang pembicara

mengungkapkannya secara berulang-ulang.

33
11. Prinsip Pengertian

Ketika mempresentasikan suatu hal, seorang pembicara dalam

menyampaikan informasi perlu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh

para pendengar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam menangkap

informasi yang diberikan kepada para pendengar. Oleh karena itu, ketika ada

pembicaraan yang kurang dimengerti oleh pendengar hendaknya diperjelas atau

diberi pengertian.

Selain teknik – teknik itu, ada teknik presentasi agar mudah dipahami oleh

audiens, yaitu :

1. Gunakan alat bantu visual

Gunakan gambar dalam presentasi Anda, bukan kata-kata yang dapat

membuat Anda menyimpang dari tujuan.

2. Tetap singkat dan manis

Ada pepatah lama yang mengatakan – “Tidak ada yang pernah mengeluh

presentasi yang terlalu singkat.” Tetapi orang akan mengeluh jika kita pergi

terlalu lama. Ada beberapa dosen yang tidak menyukai menghukum presentasi

yang singkat (dosen paling tidak melihat ada masalah dalam mengoceh terus),

tetapi bagi kebanyakan orang presentasi singkat lebih baik. Sampaikan presentasi

Anda kurang dari 22 menit jika Anda bisa.

3. Gunakan aturan dari tiga

Sebuah teknik sederhana, yaitu bahwa orang cenderung hanya mengingat

tiga hal. Buatlah tiga pesan yang audiens dapat ambil, dan susunlah presentasi

Anda di sekitar itu. Gunakan maksimal tiga poin pada slide.

34
4. Berlatih

Praktek membuat untuk kinerja yang sempurna. Banyak ahli mengatakan

bahwa latihan adalah hal terbesar yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan

kinerja Anda. Lakukan presentasi Anda dengan keras setidaknya empat kali

sebelum Anda menyampaikan presentasi Anda. Salah satunya harus di depan

penonton, seperti keluarga, teman atau rekan kerja. Bahkan di depan hewan

piaraan adalah lebih baik daripada tidak sama sekali.

5. Cerita

Semua presentasi adalah jenis teater. Ceritakan kisah dan anekdot untuk

membantu mengilustrasikan poin. Ini semua membantu untuk membuat presentasi

Anda lebih efektif dan mengesankan.

6. Hilangkan poin-poin – jangan menaruh catatan di layar

Poin-poin adalah ciuman paling mematikan untuk presentasi. Kebanyakan

orang menggunakan poin-poin sebagai bentuk catatan pembicara. Untuk membuat

presentasi Anda lebih efektif tempatkan catatan Anda agar tidak muncul di layar.

7. Gunakan Video sendiri

Mengatur kamera video dan rekam presentasi Anda sendiri. Anda akan

melihat segala macam kesalahan yang Anda buat, mulai bagaimana cara Anda

berdiri, hingga alur bicara Anda

35
8. Tahu apa slide berikutnya

Anda harus selalu tahu kapan slide presentasi yang berikutnya.

Kedengarannya sangat baik ketika Anda mengatakan “Pada slide berikutnya

[Klik] Anda akan melihat …”, bukan kebingungan bila slide berikutnya muncul.

9. Memiliki rencana Cadangan

Hukum Murphy biasanya berlaku selama presentasi. Teknologi tidak

bekerja, pemadaman listrik, proyektor mati, kopi tumpah di depan Anda, daya

listrik yang tidak cukup, tidak ada pengeras suara, laptop bermasalah, dll- semua

ini adalah hal-hal yang sering telah terjadi dalam presentasi. Memiliki rencana

cadangan. Ambil contoh – cetak slide, CD, data presentasi Anda, laptop dengan

slide di atasnya.

10. Periksa ruang presentasi

Datanglah lebih awal dan memeriksa ruang presentasi. Pastikan bahwa

Anda dapat melihat slide Anda dimuat ke PC dan dapat tampil di layar. Dimana

Anda akan perlu untuk berdiri, dll.

11. Teknik Problem Solution

Teknik problem solution dibuat melalui persiapan slide sesuai dengan

permasalahan yang dihadapi audiens. Matode ini disusun fokus memberikan

kesadaran akan persoalan yang dihadapi audiens untuk dipecahkan.

Pada tahap awal, mulailah dengan menjelaskan berbagai persoalan

berdasarkan pada masalah yan benar-benar mereka hadapi. Rangkum

36
permasalahan tersebut melalui poin-poin ringkas mudah dimengerti. Kemudian

lanjutkan dengan penjelasan solusinya.

Jika Audiens merasa persoalan yang Anda paparkan merupakan

permasalahan yang sedang dihadapi, maka dengan cermat dan antusias audiens

akan mendengarkan Anda, sekaligus menunggu hingga selesai problem solving

yang Anda sampaikan.

12. Teknik Metafora dan Analogi

Pernahkah Anda mendengan cerama pemuka agama atau Kyai? Untuk

bercerita dihadapan umat, para tokoh agama tersebut sering menggunakan

metafora dan analogi agar penjelasannya dapat mudah dipahami masyarakat.

Sebagai contoh, untuk menggambarkan karakter bagaimana seorang

penguasaha yang sukses, maka Ustadz melakukan percontohan profil

Abdurrahman bin Auf. Lalu profil beserta dengan sifat dan tindakan Abdurrahman

bin Auf dikupas dalam poin-poin penting.

Anda dapat melakukan metafora dan analogi menjadi metode presentasi

Anda. Metafora dapat Anda jadikan sebagai perbandingan dalam bentuk joke atau

humor. Karena metafora memang cara membandingkan dengan satu kata atak

kalimat singkat.Metafora adalah membandingkan dengan satu kata singkat dan

jelas.

Contoh: cara jadi pengusaha sukses yang salah itu seperti paman Gober.

Gambaran paman Gober dimaksudkan sosok sangat pelit. Tentu ini mudah

dipahami bagi audiens yang mengenal sosok pemain kartun dalam film Dnald

Bebek, Paman Gober.

37
13. Sederhana dan Mudah

Ya, ini adalah bagian penting agar presentasi Anda mudah dipahami. Buat

semuanya secara sederhana. Bukan berarti isi materi yang sederhana, akan tetapi

cara penyampaian, cara berbicara, bahasa yang digunakan, metode tampilan slide

ringkas, poin jelas, dan juga mimik bicara Anda.

Hindari segala hal yang rumit. Baik itu pada slide materi ataupun cara

Anda menjelaskan. Kata-kata asing yang tidak penting sebaiknya dihilangkan,

ganti dengan redaksional yang umum dan mudah dipahami.

14. Kuasai Materi, Garis Bawahi Poin Penting

Sebagai presenter, sebelum memberikan pemahaman kepada audiens,

maka kewajiban pertama Anda adalah memhami materi Anda sendiri. Anda harus

dapat ‘menggaris bawahi’ poin penting dan poin penjelas. Anda harus mampu

menyederhanakan penjelasan yang rumit menjadi mudah. Dari penjelasan yang

panjang jadi singkat, namum dengan tetap tidak merubah atau mengurangi makna

sesungguhnya dari materi yang Anda bawa.

Menguasai materi dan dapat menghadirkan pada audiens dengan bahasa

penjelasan yang ringkas merupakan skill khusus pembeda dari banyak presenter.

Semakin baik kemampuan Anda dalam meringkas, mengambil poin penting, lalu

menghadirkannya pada audiens dalam bentuk yang sangat sederhana, secara

umum penjelasan Anda akan semakin mudah dimengerti.

38
M. Syarat Presentasi Yang Baik

Presentasi akan Nampak baik jika hal-hal berikut ini terjadi

1. Menguasai materi dan bahasa dengan baik

2. Mempunyai keberanian

3. Memiliki ketenangan sikap

4. Sanggup menampilkan gagasan secara lancar dan teratur

5. Sanggup mengadakan reaksi yang cepat dan tepat terhadap situasi apapun

yang mungkin timbul saat presentasi

6. Mampu memberikan penjelasan tentang suatu pertanyaan

7. Memperlihatkan sikap yang tidak kaku dan tidak canggung

N. Ciri-Ciri Presentasi yang Baik

a. Penyampain dengan semangat dan siap mental

Kadar semangat harus disesuaikan, tidak terlalu monoton ataupun terlalu

semangat, karena mempengaruhi kesan terhadap audiens. Sikap mental juga harus

di perkuat agar tidak merusak konsentrasi.

b. Kejelasan berbicara di depan audiens

Alat pembicara harus disesuaikan dengan kondisi ruangan agar suara tidak

terdengar samar-samar, tidak jelas atau terlalu keras. Bantuan pengeras suara

hendaknya di perhatikan terlebih dahulu sebelum presentasi di mulai.

c. Disajikan secara sistematis

Kesistematikan penyajian mempengaruhi konsentrasi sehingga membuat

dampak pemahaman audiens.

39
d. Memberi argumen yang dapat diterima

Argumen hendaknya dapat diterima oleh audiens dan tidak bersifat

ambigu. Argumen biasanya disampaikan pada sesi tanya jawab.

e. Slide dapat terbaca dan menarik

Slide yang terbaca dan menarik harus berjalan secara relevan. Selain itu,

slide harus sesuai, bervariasi, ilustrasi tiap slide harus sesuai, profesional

penggunaan multimedia, pemilihan ukuran dan jenis huruf, pemuncuulan peta

konsep, penyesuaian komposisi warna.

f. Kontak mata dengan audiens

Agar penyampaian presentasi tidak berdampak buruk, maka kontak mata

harus disesuaikan dengan seluruh audiens.

g. Melakukan gerak berbicara

Gerakan pada saat penyampaian harus sesuai presentasi tidak terlalu kaku

ataupun terlalu hiperaktif akan mempengaruhi tampilan presentasi.

h. Penggunaan pakaian yang serasi

Saat akan melakukan presentasi menjaga tampilan kewibawaan harus

diperhatikan agar tidak mempengaruhi presentasi pembicara atau audiens.

i. Memiliki sesi tanya jawab

Sesi tanya jawab dapat menjadi kritik ataupun saran dari audiens serta

menjadi komunikasi aktif antara pembicara dengan audiens.

j. Disampaikan secara tepat waktu

Pembicara harus memperhatikan kondisi audiens. Jika presentasi terlalu

singkat biasanya menimbulkan kesan kurang baik, karena materi yang di

40
presentasikan mungkin belum di mengerti oleh para audiens. Sebaliknya,

presentasi yang molor malah membuat para audiens terganggu dan merasa bosan.

O. Tugas-Tugas yang Ada Dalam Presentasi

Adapun tugas yang terbagi di dalam suat presentasi adalah sebagai berikut :

1. Moderator

Moderator adalah pengatur dan pengarah jalannya diskusi dengan peserta

lainnya. Tugas seorang moderator adalah untuk mengatur dan memberi arahan

kepada peserta lainnya. Moderator juga bisa disebut sebagai pemimpin diskusi.

Tugas Moderator/Pemimpin Diskusi atau bisa dilihat dibawah ini

a. Menyiapkan pokok masalah yang akan dibicarakan

b. Membuka diskusi dan menjelaskan topik diskusi

c. Memperkenalkan komponen diskusi terutama pembicara jika ada unsure

penyaji.

d. Membuat diskusi menjadi hidup atau dinamis

e. Mengatur proses penyampaian gagasan atau tanya jawab

f. Menyimpulkan diskusi dan membacakan simpulan diskusi

g. Menutup diskusi

2. Penyaji

Tugas seorang penyaji adalah menyajikan hasil diskusi dari peserta dan

memberitahukan kepada moderator agar moderator dapat memberi arahan

selanjutnya kepada peserta-peserta diskusinya.

41
Tugas penyaji adalah sebagai berikut :

a.Menyampaikan materi dan menggunakan media yang sudah disiapkan

b.Mentaati waktu dan aturan yang disampaikan oleh moderator

c.Menjawab dan mempertanggungjawabkan materi yang disampaikan

3. Notulis

Notulis adalah seseorang yang mampu menyimak, dan menulis dengan

baik agar apa yang disampaikan dalam sebuah diskusi dapat tertangkap dengan

baik. Dengan demikian pengertian notulis secara sederhana adalah seseorang yang

mencatat hasil dari jalannya diskusi dari mulai awal hingga selesai.

Adapun tugas dari notulis adalah sebagai berikut :

a. Mencatat topik permasalahan

b. Waktu dan tempat diskusi berlangsung

c. Mencatat jumlah peserta

d. Mencatat segala proses yang langsung dalam diskusi

e. Menuliskan kesimpulan atau hasil diskusi

f. Membuat laporan hasil diskusi

g. Mendokumentasikan catatan tentang diskusi yang telah dilakukan.

4. Peranan atau Tugas Peserta Presentasi

Peranan atau peserta presentasi adalah orang-orang selain orang-orang

yang melakkan presentasi yang hadir di dalam ruangan presentasi. Para pengajar

tidak termasuk kedalam peserta presentasi. Tetapi, mereka bertugas juga untuk

mengawasi jalannya suat presentasi.

42
Tugas dari peranan atau pesertapresentasi adalah sebagai berikut :

a. Mengikuti tata tertib dan aturan dalam diskusi

b. Mempelajari topik/permasalahan diskusi

c. Mengajukan pertanyaan, pendapat/sanggahan, atau usulan

d. Menunjukkan solidaritas dan partisipasi

e. Bersikap santun dan tidak emosional

f. Memusatkan perhatian

P. Teknik Presentasi Agar Mudah Dipahami

Berikut tujuh cara yang dapat Anda coba sebagai pembicara untuk

menjadikan suasana presentasi menjadi lebih interaktif dengan melibatkan

audiens.

1. Menyapa dan menanyakan kabar audiens dalam pembukaan

Kata-kata sapaan sebelum penyampaian materi presentasi adalah bentuk

perhatian dan penghargaan kepada audiens. Setelah mengucapkan salam,

pembicara dapat menyapa kondisi audiens dengan kata-kata “Apa kabar?” atau

kalimat tertentu untuk memastikan suara pembicara seperti “Bagi peserta yang

duduk di baris belakang, apakah suara saya terdengar jelas?”.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan memancing audiens untuk

memberikan jawaban dan menciptakan suasana agar audiens tertarik dan mulai

fokus mengikuti presentasi yang akan Anda sampaikan.

43
2. Mempersilakan audiens memperkenalkan diri

Pembicara biasanya sudah memiliki daftar nama peserta atau audiens.

Sebelum presentasi dimulai, setelah pembicara mengenalkan diri tak ada salahnya

juga untuk meminta mereka menyebutkan nama, pekerjaan dan tempat asalnya.

Cara ini tidak mutlak tergantung jenis presentasi yang akan diberikan.

Misalkan pada saat mengikuti training, kursus atau workshop, dengan jumlah

audiens sekitar 20-30 orang dimana diantara peserta belum saling mengenal untuk

membangun kedekatan sesama peserta.

3. Melontarkan pertanyaan tentang tujuan dan harapan mengikuti presentasi

Setelah sesi perkenalan audiens dan sebelum presentasi dimulai, untuk

membangun kedekatan antara pembicara dengan peserta pembicara dapat

bertanya kepada beberapa orang audiens.

Bentuk pertanyannya misalkan,“Tolong pak Agus, kalau boleh tahu apa

tujuan bapak mengikuti program ini? Apakah sebelumnya Bapak pernah

mengikuti program serupa? Apa yang Bapak harapkan setelah mengikuti program

ini?”

Kemudian setelah peserta memberikan jawaban atau penjelasan,

pembicara dapat mengapresiasinya dengan meminta peserta lainnya bertepuk

tangan. Pembicara juga dapat menuliskan harapan-harapan tersebut dan

mengevaluasinya bersama dengan para peserta saat sebelum menutup presentasi

di akhir acara untuk memastikan bahwa harapan tersebut sudah terpenuhi.

44
4. Membuat audiens saling berdiskusi atau saling menilai suatu topik

Topik diskusi bisa berasal misalnya dari pemutaran video pendek yang

relevan dengan materi presentasi dan audiens diminta membahasnya bersama-

sama. Untuk mendukung hal tersebut, format presentasi dapat dibuat dalam

bentuk studi kasus dan alternatif pemecahannya.

Pembahasan sebuah topik dalam presentasi ini dapat dilakukan dengan dua

cara, yaitu untuk masing-masing peserta atau dibuat beberapa kelompok. Jika

peserta cukup banyak, sebaiknya presenter membagi audiens menjadi 2-4

kelompok. Setelah video diputar, tiap peserta atau kelompok diminta untuk

menanggapi atau menyimpulkan topik tersebut.

Dengan cara ini peserta akan lebih banyak melakukan aktivitas fisik

seperti berdiri, berpindah tempat, mengangkat tangan, bertepuk tangan dan juga

mengutarakan pendapat.

5. Meminta tolong audiens membantu pembicara

Keterlibatan audiens ketika Anda menyajikan presentasi juga dapat

dilakukan dengan meminta tolong audiens untuk maju ke depan. Ketika anda

menayangkan slide dan menanyakan apakah audiens setuju atau tidak dengan

isinya, Anda dapat berkata, ”Tolong, Mas yang pakai baju warna biru kotak-kota

supaya ke depan. Coba hitung berapa peserta yang setuju dan berapa yang tidak

setuju”.

Membantu menulis di papan tulis, menghitung hasil kuis, mencatat waktu,

mengambil undian atau membacakan kesimpulan adalah bentuk aktivitas lainnya

45
yang melibatkan audiens dan menjadikan suasana presentasi menjadi lebih

interaktif.

6. Memberikan perhatian pada peserta yang memiliki momen khusus

Ada kemungkinan acara atau program presentasi yang anda berikan

waktunya bersamaan dengan waktu spesial peserta. Misalkan dari biodata audiens,

anda mengetahui bahwa pada saat presentasi bertepatan dengan tanggal kelahiran

salah satu audiens.

Untuk menjadikan suasana presentasi menjadi interaktif, pada saat selesai

presentasi Anda dapat membuat kejutan. Anda dapat mengatakan bahwa hari ini

adalah hari spesial karena salah satu peserta yaitu Ibu Irma berulangtahun.

“Silakan bu Irma untuk ke depan dan ini ada bingkisan di hari ulang tahun anda”.

Anda memberikan hadiah ulangtahun tersebut dan meminta peserta lainnya untuk

menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Bagi audiens, kejutan seperti ini

merupakan kado istimewa yang bisa jadi tidak akan pernah dilupakan.

7. Memberikan kuis atau permainan singkat berhadiah doorprize

Anda sebagai pembicara juga dapat membuat kejutan lainnya bagi audiens

selama presentasi berlangsung. Caranya bagaimana? Buatlah permainan atau kuis

dan meminta audiens untuk menjawab.

Supaya ada unsur kejutan, jangan beritahukan ke audiens bahwa yang

menjawab tepat akan mendapat doorprize. Setelah pertanyaan dilontarkan,

kemungkinan ada lebih dari satu audiens yang menjawab. Jika anda hanya

menyiapkan sebuah doorprize, berikan kepada salah satu peserta yang menjawab

paling tepat.

46
Dalam sebuah presentasi, tiga unsur yaitu pembicara, slide presentasi dan

audiens adalah sebuah kesatuan yang tak terpisahkan. Presentasi akan terlihat

menarik dan suasanya menjadi lebih interaktif apabila pembicara juga melibatkan

audiens.

Q. Jenis-Jenis Presentasi

1. Presentasi Dadakan (Impromptu)

Pembicaraan impromptu merupakan jenis presentasi yang dilakukan secara

mendadak tanpa persiapan apapun. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung

untuk menyampaikan informasi kepada para pendengar, tanpa melakukan

persiapan segala sesuatunya, baik itu mengenai tema pembicaraan maupun alat

bantu yang digunakan, sehingga perasaan pembicara akan mengejutkan.

Ada beberapa kelebihan dan kelemahan apabila menggunakan jenis presentasi

dadakan atau impromptu.

Kelebihan:

a. Informasi yang disampaikan sesuai dengan perasaan pembicara yang

sesungguhnya,

b. Kata atau suara yang keluar merupakan hasil spontanitas,

c. Membuat pembicara terus berpikir selama menyampaikan informasi.

Kelemahan:

a. Informasi yang disampaikan tersendat-sendat, karena membutuhkan waktu

untuk berpikir dan mengolah kata,

47
b. Tidak berurutan/sistematis dalam penyampaiannya, karena secara mendadak

untuk menyampaikan informasi

c. Terjadi demam panggung, karena belum ada persiapan apapun mengenai

apa yang harus disampaikan.

2. Presentasi Naskah (Manuscript)

Presentasi naskah merupakan jenis presentasi dimana dalam

menyampaikan informasinya, seorang pembicara melakukannya dengan membaca

naskah. Tidak sedikit orang dalam menyampaikan informasi menggunakan naskah

berupa teks. Setiap kata-kata yang keluar merupakan hasil dari sebuah naskah,

pembicara melupakan tugasnya yang utama yaitu melakukan kontak mata dengan

pendengar. Jadi dapat dikatakan pembicara bukan menyampaikan pidato, tetapi

membacakan naskah pidato.

Kelebihan:

a. Penyampaian dilakukan secara berurut/sistematis,

b. Kata yang keluar diungkapkan secara baik dan benar,

c. Tidak terjadi kesalahan dalam penyampaiannya.

Kelemahan:

a. Pendengar akan merasa bosan dalam mendengarkannya,

b. Bagi pendengar tidak termotivasi untuk mendengarkannya,

c. Tidak menarik dalam menyampaikan informasinya,

d. Terlalu sibuk akan membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak mata

dengan pendengar seolah-olah acuh tak acuh terhadap pendengar.

48
3. Presentasi Hafalan (Memoriter)

Jenis presentasi yang dilakukan menghapal dari teks yang telah

disediakan. Berbeda dengan jenis manuscript, memoriter tidak menggunakan

naskah dalam penyampaiannya, pembicara hanya melakukan persiapannya

dengan menghafal dari teks dimana isinya mengenai informasi yang akan

disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya hampir sama dengan manuscript.

Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila melupakan kata-kata dari

naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.

4. Presentasi Ekstempore

Jenis Ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk

dilakukan dibanding jenis lainnya. Pembicara mempersiapkan materi dengan garis

besarnya saja, kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara mendetail.

Kelebihan:

a. Pembicara dapat menyampaikan informasi secara jelas, karena ada

persiapan sebelumnya,

b. Dapat menyampaikan secara sistematis/berurutan,

c. Kemungkinan besar pembicara dalam menyampaikannya menarik perhatian

pendengar, karena tidak berpedoman kepada naskah ataupun hafalan, tetapi

tidak melenceng dari garis besar materi,

d. Lebih leluasa dalam penyampaiannya,

e. Pembicara dapat melakukan kontak mata dengan pendengar, sehingga akan

terlihat apakah pesan yang disampaikan menarik atau tidak.

49
Kelemahan:

a. Perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai tema yang akan dibicarakan,

b. Membutuhkan waktu yang lama dalam persiapan presentasi,

c. Bagi pemula, sulit untuk dilakukannya karena membutuhkan keahlian dan

pengalaman yang cukup.

Q. Tujuan dan Manfaat Dari Presentasi

a. Tujuan Presentasi

Adanya sebuah komunikasi tentunya pasti ada suatu tujuan tersendiri.

Seperti contoh, ketika seseorang membutuhkan bantuan orang lain, tentunya

seseorang tersebut akan berkomunikasi untuk meminta bantuan. Begitu juga

dengan presentasi, Terdapat 6 tujuan utama presentasi. Tujuan - tujuan tersebut

diuraikan seperti di bawah ini:

1. To Inform (Untuk memberikan informasi)

Memberikan informasi tentunya merupakan hal atau tujuan yang utama

dalam presentasi. Dengan berkomunikasi, seseorang akan dapat bertukar

informasi satu sama lain. Presentasi itu sendiri diperlukan, karna informasi

tersebut di anggap penting untuk diketahui oleh individu atau kelompok lain.

Informasi tersebut dapat berupa ide, topik tertentu, dan lain sebagainya.

2. To Persuade (Untuk membujuk dan menyakinkan)

Presentasi yang bersifat membujuk ini umumnya digunakan oleh para

marketing umumnya sales. Peresentasi dengan tujuan untuk membujuk pada

umumnya menggunakan teknik presentasi dan gaya bahasa yang persuasif yang

50
akan dapat menarik perhatian dan menarik kepercayaan orang lain. Selain

membujuk, tujuan presentasi juga untuk menyakinkan. Contohnya presentasi

ilmiah. Pengertian presentasi ilmiah adalah kegiatan penyampaian informasi

terkait dengan hasil temuai ilmiah oleh peneliti untuk meyakinkan para

komunikan bahwa hasil temuannya adalah benar.

3. To Entertain (Untuk menghibur)

Selain tujuan presentasi yang informatif dan persuasif, presentasi juga

bertujuan untuk menghibur. Mengapa demikian? Misalnya contoh, presentasi

yang dilakukan oleh penyiar radio, Tv, dan lainnya dalam acara hiburan bertujuan

untuk menghibur penonton, Jika penonton merasa terhibur akan mengajak

penonton yang lain, jika penonton semakin banyak, maka akan mengundang para

pemasang iklan di tv, radio, dan lainya, yang juga sangat menguntungkan.

4. To Motivate (Untuk Memotivasi)

Kegitan memotivasi individu atau kelompok dapat dikatakan termasuk

sebagai kegiatan presentasi. Dalam sebuah acara motivasi seperti seminar

kesuksesan dan lainnya itu bertujuan untuk memberikan informasi, pengetahuan,

dan pengalaman yang akan dapat memotivasi para komunikan (penerima

informasi).

5. To Promote (Untuk mempromosikan)

Dengan presentasi, kita dapat memperkenalkan produk yang kita memiliki

kepada para konsumen. Contonya presentasi bisnis. Pengertian presentasi bisnis

adalah kegiatan penyampaian informasi tentang seputar produk yang di miliki

51
kepada para konsumen. Presentasi yang efektif akan dapat dengan mudah

memperkenalkan produk yang dimiliki kepada konsumen.

b. Manfaat presentasi

Berdasarkan tujuan dari presentasi itu sendiri seperti yang telah dijelaskan

diatas, dapat kita simpulkan bahwa kegiatan presentasi itu bernilai positif dan

dapat memberikan banyak manfaat. Manfaat - Manfaat dari presentasi seperti di

bawah ini :

1. Bahan Paparan yang Terstruktur

Dengan presentasi, kegiatan komunikasi akan lebih efektif. hal tersebut

dikarenakan bahan yang akan dipresentasikan sudah disusun dengan jelas yang

dianggap akan dapat dengan mudah untuk dipahami oleh para komunikan.

2. Media Pembantu dalam Pemaparan

Sebelumnya, pemaparan dianggap sebagai suatu hal yang membosankan,

seperti presentasi lisan. Pengertian presentasi lisan adalah kegiatan penyampaian

informasi hanya dengan menggunakan lisan, tidak menggunakan gerakan tubuh,

visualisasi, dan lain sebagainya. Namun dengan adanya presentasi yang

terstruktur, kegiatan pemaparan lebih menyenangkan. Hal tersebut dikarenakan

terdapat komponen - komponen pelengkap presentasi seperti proyektor, microfon,

dan lain sebagainya.

3. Memunculkan Kesan Pemaparan yang Lebih Eksklusif

Dalam presentasi yang efektif, tidak sedikit perangkat atau komponen

yang digunakan untuk mendukung kegiatan tersebut. Tidak sedikit biaya yang

52
dikeluarka untuk menyiapkan komponen tersebut misalnya sewa gedung,

proyektor, pembuatan bahan yang menarik, dan lain sebagainya. Komponen

presentasi yang lengkap akan memberikan kesan kegiatan pemaparan lebih

eksklusif.

4. Pemahaman yang lebih

Dengan adanya bahan pendukung seperti gambar, vidio, dan audio dalam

kegiatan presentasi, selain memberikan kesan yang lebih eksklusif, namun juga

akan dapat memberikan pemahaman yang lebih kepada para komunikan

(penerima pesan). hal tersebut dikarenakan komuikan menerima pesan tidak

hanya dengan satu panca indra, namun lebih yang akan dapat dengan mudah

untuk memahami hal - hal yang di paparkan.

53
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai penutup, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan, antara lain sebgai

berikut :

1. Makalah adalah karangan ilmiah yang dibuat berdasarkan pengamatan dan atau

penelitian tentang suatu hal yang biasanya dipresentasikan pada suatu seminar,

sidang, atau diskusi.

2. Makalah merupakan karya ilmiah, tetapi lebih khusus bila dibandingkan

dengan karya tulis lainnya.

3. Langkah-langkah dalam pembuatan makalah adalah:

a. Menentukan topik makalah.

b. Mencari bahan atau referensi.

c. Penelaahan atau membaca secara mendalam bahan-bahan yang telah

terkumpul.

d. Proses penulisan.

e. Koreksi dan editing.

f. Revisi.

g. Presentasi.

4. Format dalam menulis makalah adalah sebagai berikut :

a. Halaman judul.

b. BAB I PENDAHULUAN

1) Latar belakang

54
2) Rumusan masalah

3) Tujuan penulisan

c. BAB II PEMBAHASAN MASALAH.

d. BAB III PENUTUP

1) Kesimpulan

2) Saran

e. DAFTAR PUSTAKA

4. Adapun tehnik penulisan makalah yang harus diperhatikan adalah :

a. Tata cara penulisan

b. Bentuk dan format penulisan

c. Tehnik notasi ilmiah

1) Kutipan

2) Catatan kaki (footnote)

3) Daftar pustaka

5. Dalam teknik penulisan ilmiah sangat perlu diperhatikan prapenulisan karena

penulisan ilmiah tanpa ada persiapan sebelumnya maka hasil ilmiah yang

disajikan tidak akan menghasilkan karya yang sempurna.

6. Presentasi merupakan penyampaian materi kepada audience, baik dalam

kegiatan seminar maupun diskusi.

7. Sebagai presentator harus mempunyai kemampuan untuk memahami materinya

terlebih dahulu agar tidak canggung ketika sesi tanya jawab dibuka.

8. Komunikasi presentasi dilakukan secara terpadu lewat suara, gambar, dan

bahasa tubuh.

55
B. Saran

1. Untuk Mahasiswa atau pembaca, makalah ini diharapkan dapat menjadi

pembelajaran mata kuliah Teknik Penulisan dan Presentasi.

2. Diharapkan melalui makalah teknik penulisan dan presentasi ini, para pembaca

khususnya mahasiswa dapat mengikuti kaidah-kaidah presentasi yang baik.

3. Melalui penjelasan dari penulis ini,dapat menambah wawasan bagi pembaca.

4. Dalam membuat makalah yang baik seorang penulis harus memperhatikan

syarat dan ketentuan yang berlaku yang memenuhi dari sifat-sifat sebuah karya

tulis ilmiah berupa makalah seperti yang di sebutkan di atas.

5. Untuk Dosen, kami mengharapkan dosen mata kuliah Teknik Penulisan dan

Presentasi, dapat terus mengarahkan dan membimbing kami dalam studi ini.

56
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Sri. 2011. Bahasa Indonesia untuk SMA dan MA Kelas XII. Klaten:

Viva Pakarindo.

Aleka A., S.S. & H. Achmad H.P. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan

Tinggi . Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Muawanah, Siti. 2012. Bahan Ajar Bahasa Indonesia Jurusan KPI, Bahasa

Inggris, Bahsa Arab. Palangkaraya. STAIN Palangkaraya.

Purwanto, Ngalim. 1992. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rahardi, R. Kunjana. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.Jakarta. Penerbit

Erlangga.

Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi: Mata Kuliah

Pengembangan Kepriabadian. Jakarta. Grasindo.

Rahmawati, Noviana, dkk. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan

MA Kelas XII. Klaten: Viva Pakarindo.

57

Anda mungkin juga menyukai