5 Bapak Rahmad, S.Sos., MAP selaku pembimbing dua yang telah meluahkan
skripsi ini
6 Dosen dan Staff Pengajar Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas
Almuslim.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan mendapat balasan berlipat
ganda dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini benar akan kelengkapan
datanya dan informasi yang jauh dari cukup, analisis yang dangkal serta penyajian
yang kurang komunikatif. Dengan tulus penulis mengharapkan tanggapan baik yang
RAHMAWATI
NPM. 1404010015
BAB I
PENDAHULUAN
anak didik. Pendidikan moral, etika, mental, spiritual dan perilaku positif
ditumbuhkan guna membentuk kepribadian siswa, dan para guru serta siswa terlibat
secara interaktif dalam proses pendidikan. Sekolah tumbuh dan berkembang melalui
nilai disiplin dalam perilaku peserta didiknya, antara lain terdapatnya perilaku patuh
manusia, disitu pasti ada pendidikan.Selain itu menurut UU No. 20 Tahun 2003
untuk mewujudkan suasana belajar belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
diharapkan dapat merubah Indonesia lebih maju dan berkembang. Sebagai agen
perubahan remaja hendaknya bersikap atau melakukan tindakan-tindakan positif yang
membuat bakat dan minat remaja dapat disalurkan sesuai bidangnya yang diinginkan.
Dengan begitu remaja dapat terus berkarya dimana usia remaja dituntut untuk terus
berkarya karena usia remaja merupakan usia yang produktif. Dalam kaitanya ini
hendaknya baik guru maupun orang tua dapat memotivasi pelajar yang berada pada
Hal ini berkaitan dengan sistem pendidikan Indonesia yang masih kurang baik dalam
terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik dan psikis yang
bervariasi. Pada masa ini identik dengan lingkungan sosial yang berperan untuk
tempat berinteraksi dimana mereka dituntut untuk menyesuaikan diri. Sementara itu
keinginannya, maka sering kali pelajar meluapkan kelebihan energinya kearah yang
supaya mereka dapat belajar dan berperilaku dengan cara yang dapat diterima
rasa malas, tidak teratur dan menentang akan dapat diatasi, sehingga siswa menyadari
bahwa dengan disiplin akan mempermudah kelancaran proses pendidikan, dan
suasana belajar yang kondusif, serta mereka akan menunjukkan perilaku disiplin yang
komponen yang penting yaitu guru dan siswa. Tugas guru menurut Hamalik (2013:
124) terkait sebagai pengajar yaitu guru bertugas menyampaikan pelajaran kepada
siswa agar siswa paham dengan baik dengan pengetahuan yang disampaikan. Terlihat
jelas guru merupakan komponen pokok keberhasilan belajar siswa karena guru yang
bahwa dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam
belajarnya, tanpa disiplin yang baik suasana sekolah dan kelas menjadi kurang
lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran, disiplin merupakan jalan
bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja, karena kesadaran
akan pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan kunci kesuksesan
seseorang.
seringkali terjadi pada para siswa terutama di tingkat sekolah SMA yang berada di
Kecamatan Kutablang Kab Bireuen, Menurut pengamatan yang telah saya lihat anak
nya dekat dengan area sekolah mengatakan bahwa beliau sering melihat anak sekolah
yang duduk duduk di gubuk persawahan saat jam pelajaran berlangsung dan mereka
juga akan pulang setelah jam pelajaran selesai dan berdasarkan informasi yang saya
dapatkan dari beliau bahwa sudah pernah ada pemberitahuan kepada pihak sekolah
Praja, namun bila telah memenuhi delik pidana misal; tawuran menyebabkan
penganiayaan maka barulah menjadi kewenangan pihak Polri. Namun jika baru
sebatas potensi gangguan ketentraman dan ketertiban berkaitan kelulusan dengan aksi
tercipta kesamaan pandangan terkait pola tindak penanganan etika perilaku pelajar
yang sangat besar dari pihak sekolah adalah Satuan Polisi Pamong Praja turut
dan tempat nongkrong yang dijadikan tempat berkumpul pelajar, warnet yang
Polisi Pamong Praja (Satpol PP) selalu eksis dan tidak berubah. Sejak
Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, selalu terdapat pasal yang
mengatur keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja. Ini berarti ketika zaman terus
berubah, keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja tidak pernah berubah, dan selalu
Hal tersebut sesuai dengan peran strategis Satuan Polisi Pamong Praja dalam
tahun 2004 menyebutkan bahwa adanya perubahan tentang susunan dan kewenangan
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas luas nya sesuai
integral yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pendidikan nasional.Apalagi kegiatan
pembinaan kententraman masyarakat ini yang dilakukan untuk pelajar ini masuk ke
dalam ranah Pendidikan Luar Sekolah (PLS).Bukan hanya satu ranah namun dua
ranah yaitu pemberdayaan masyarakat dan kepemudaan. Hal ini tentunya sangat
salah satu langkah mencegah kenakalan pelajar yang berada di wilayah Kabupaten
Bireuen.
Tugas dan tanggung jawab Satuan Polisi Pamong Praja di sampaikan oleh
Kasat Pol PP Aceh Bapak DEDY YUSWADI,AP di Kabupaten Aceh Tengah pada
membantu kepala daerah untuk menciptakan suatu kondisi daerah yang tentram
,tertip,dan teratur sehingga penyelenggaraan roda pemerintahan dapat berjalan
dengan lancer dan masyarakat dapat melakukan kagiatan dengan aman. Oleh karena
itu, di samping menengakkan perda, Satuan Polisi Pamong Praja juga di tuntut untuk
Menurut informasi yang di dapatkan dari Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Bireuen mereka memang mempuyai tugas dalam mengawasi pelajar yang
membolos di jam pelajaran dan aturan tersebut bersarkan intruksi Bupati Bireuen
mereka memang mempunyai tugas dalam mengawasi pelajar yang membolos di jam
pelajaran dan aturan tersebut berdasarkan kepada intruksi dari bupati Bireuen,Kasat
Pol dan Surat perintah tugas.Berdasarkan hal tersebut pola pengawasan yang
dilakukan oleh petugas satuan polisi pamong praja terhadap pelajar yang membolos
Kutablang merupakan hal yang sangat diperhatikan, karena ini merupakan salah satu
saya dapatkan sangat jarang Satpol pp merazia pelajar yang ada di Kecamatan
Kec Kutablang kerap di temukan.Meskipun ada pengawasan dari pihak sekolah tapi
tentu pelajar akan berpikir dua kali untuk membolos sekolah,rendah nya minat belajar
juga menjadi salah satu faktor sehingga terdapat siswa yang membolos sekolah,setiap
siswa harus mempuyai tingkat kesadaran yang tinggi terhadap kedisiplinan dan di
bantu juga oleh pihak sekolah juga hrus mengupayakan agar siswa lebih giat dalam
belajar sehingga fenomena membolos sekolah ini berkurang atau bahkan bisa hilang,
Kedisiplinan yang berkaitan dengan aturan dan ketertiban menjadi salah satu faktor
Bireuen.
2. Faktor Apa Yang Menghambat Pola Pengawasan Dan Pembinaan Satuan Polisi
Kab Bireuen.
disiplin pelajar dari pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sangat rendah di
pelajar. Dan penelitian ini dapat dijadikan sumber bacaan dan bahan kajian lebih
Secara praktis, penelitian ini memberikan manfaat bagi penulis untuk dapat
KAJIAN PUSTAKA
Penelitian yang relevan dan sesuai dengan penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Anton Setiawan pada tahun 2013 dengan judul.” Pengaruh
seberapa besar tingkat pengawasan Satuan Polisi Pamong Praja terhadap kedisiplinan
analisa, penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa pengawasan Satuan Polisi Pamong
Koto Baru Kabupaten Dharmasraya yaitu : (1) Pemahaman tugas Satuan Polisi
Selanjut nya penelitian ke dua di lakukan oleh Widi Aulia Rakhman pada tahun
2010 dengan judul “Peran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten
2010 sampai 25 Mei 2010 terlihat bahwa Satuan Polisi Pamong Praja tidak efektif
dalam menjalankan tugas.Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberadaan Satuan
Polisi Pamong Praja di Kabupaten Temanggu tidak berperan aktif dalam mengatasi
cara yang dilakukan untuk memberikan servis atau jasa kepada orang yang
membutuhkan. Dalam pengertian secara etimologis, kata publik berasal dari bahasa
Inggris, yakni publik berarti masyarakat, umum, rakyat umum, orang banyak, dan
keperluan umum. Dalam Bahasa Indonesia, publik berarti orang banyak (umum).
(stakeholders) dalam rangka memperoleh servis dan advis yang terkait dengan
layanan.
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan baik dalam bentuk
barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggungjawab dan
dilaksanakan oleh Instansi pemerintah di Pusat, di daerah dan di lingkungan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dalam
2003 : 60 ), bahwa pelayanan merupakan suatu proses bantuan kepada orang lain
oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya menunjukkan tidak nyata dan
Hasil dari pelayanan ini dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan produk fisik.
Pandangan Kotler tersebut dapat dipahami bahwa pada hakikatnya pelayanan adalah
setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan
menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.
publik maka juga harus diketahui mengenai konsep publik. Inu Kencana
tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka memiliki.
Oleh karena itu pelayanan publik diartikan sebagai setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang
Angka 1 dirumuskan:
pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau instansi yang
ditujukan untuik kepentingan masyarakat yang dapat berbentuk uang, barang, ide,
atau gagasan ataupun surat-surat atas dasar keikhlasan, rasa senang, jujur,
mengutamakan rasa puas bagi yang menerima layanan. Menurut Kurniawan ( dalam
organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditetapkan.
1. Prosedur Pelayanan
termasuk pengaduan.
2. Waktu Penyelesaian
3. Biaya Pelayanan
pemberian layanan.
4. Produk Pelayanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
dibutuhkan.
lain faktor kesadaran, aturan, organisasi, keterampilan petugas, dan sarana, Urainnya
dapat berjalan lancar teratur dan terarah. Agar peraturan dapat mencapai apa
yang dimaksud, maka ia harus dipahami oleh semua orang yang bertugas
merupakan alat yagn efektif dalam usaha pencapaian tujuan, dalam hal ini
pelayanan yang baik dan memuaskan. Agar organisasi berfungsi dengan baik
perlu ada pembagian, baik dalam hal organisasi maupun tugas pekerjaan
layanan. Sarana terbagi atas dua macam: pertama, sarana kerja meliputi
dilakukan oleh aparat pemerintah terdiri dari berbagai macam bentuk. Dalam
yang merupakan bantuan atau pertolongan yang diberikan pemerintah atau organisasi
1. Hak dan Kewajiban bagi pemberi maupun penerima pelayanan umum harus
3. Mutu, proses dan hasil pelayanan umum harus diupayakan agar dapat
dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut Moenir (2002: 190-196), bentuk pelayanan ada tiga macam yaitu:
terlepas dari pelayanan pemerintah pada sektor publik karena umumnya pelayanan
umum seperti pengurusan KTP, akte kelahiran, kartu keluarga, penyaluran kredit dan
sebagaiannya.
b. Pelayanan barang
Yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk atau jenis barang yang
c. Pelayanan jasa
3. Terpadu
a) Terpadu satu atap, yaitu pola pelayanan terpadu satu atap diselenggarakan
dalam satu tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang tidak
Terhadap jenis pelayanan yang sudah dekat dengan masyarakat tidak perlu
untuk disatu-atapkan.
b) Terpadu satu pintu, yaitu pola pelayanan terpadu satu pintu diselenggarakan
pada satu tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang memiliki
4. Gugus Tugas, yaitu petugas pelayanan publik secara perorangan atau dalam
bentuk gugus tugas ditempatkan pada instansi pemberi pelayanan dan lokasi
pada dasarnya adalah pola penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
performance and taking action to ensure desired results). Pengawasan pada dasarnya
penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat
yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan
tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai
bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak di
bawahny.Pada dasar nya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat di lakukan :
1. Pengawasan Intern
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan
dilakukan secara rutin oleh inspektorat jenderal pada setiap kementerian dan
2. Pengawasan Ekstern
pengawasan yang berada di luar unit organisasi yang diawasi. Dalam hal ini di
independensi BPK untuk tidak memihak dan menilai secara obyektif aktivitas
pemerintah.
3. Pengawasan Preventif
Pembinaan secara etimologi berasal dari kata bina. Pembinaan adalah proses,
pembuatan, cara pembinaan, pembaharuan, usaha dan tindakan atau kegiatan yang
dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan Pembinaan merupakan
upaya untuk menghindari terjadi nya pelanggaran, Pembinaan yang dimaksud dalam
pembahasan ini adalah suatu usaha untuk pembinaan kepribadian yang mandiri
perlindungan dalam bantuan yang di berikan kepada anak yang tertuju kepada
kedewasaan anak itu, atau lebih cepat untuk membantu anak agar cakap dalam
melaksanakan tugas hidup sendiri, pengaruh itu datangnya dari orang dewasa
(diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku pintar hidup sehari -hari,
bimbingan dan nasehat yang memotivasinya agar giat belajar), serta di tujukan
bimbingan atau arahan yang dilakukan secara sadar dari orang dewasa kepada
anak yang perlu dewasa agar menjadi dewasa, mandiri dan memiliki kepribadian
yang utuh dan matang kepribadian yang dimaksud mencapai aspek cipta, rasa dan
yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak yang belum
dewasa. Selanjutnya pembinaan atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa
atau mencapai tingkat kehidupan yang lebih tinggi dalam arti mental .
Istilah Pamong Praja berasal dari dua kata yaitu ”pamong” dan ”praja”.
memiliki arti kota, negeri atau kerajaan. Sehingga secara harfiah Pamong Praja dapat
Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja. Satuan Polisi Pamong Praja, yang
disingkat Satpol PP, adalah perangkat pemerintah daerah dalam memelihara dan
daerah. (2013:4).
sebuah pemerintahan yang bertugas memberikan rasa aman dan tentram kepada
masyarakat. Satuan polisi Pamong Praja dalam memberikan rasa nyaman ini Satuan
kepala daerah,dan keputusan kepala daerah yang telah disepakati. Maka dari itu
penegakanyang dilakukan akan sesuai tugas dan fungsi (tupoksi) Satuan Polisi
Pamong Praja dimana pada jalur yang tepat sebagai aparatur pemerintah yang dapat
Praja ditetapkan dengan peraturan daerah. Satuan Polisi Pamong Praja dapat
Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
Sekretaris Daerah Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 Tentang Satuan Polisi
Pamong Praja memberikan definisi Polisi Pamong Praja yang tidak jauh berbeda
Pemerintah (PP) No. 6 Tahun 2010 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja
Daerah;
Polisi Pamong Praja didirikan di Yogyakarta pada tanggal 3 Maret 1950 moto
dimana diawali dengan kondisi yang tidak stabil danmengancam NKRI, dibentuklah
dengan Surat Perintah Jawatan Praja diDaerah Istimewa Yogyakarta untuk menjaga
Di Jawa dan Madura Satuan Polisi Pamong Praja dibentuk tanggal 3 Maret
1950. Inilah awal mula terbentuknya Satuan Polisi Pamong Praja. dan oleh sebab
itu,setiap tanggal 3 Maret ditetapkan sebagai Hari Jadi Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP) dan diperingati setiap tahun. Pada Tahun 1960, dimulai pembentukan
Kesatuan Polisi Pamong Praja di luar Jawa dan Madura, dengan dukungan para
Pagar Baya untuk membedakan dari korps Kepolisian Negara seperti dimaksud dalam
Indonesia Nomor 6 tahun 2010 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja menjelaskan
bahwa Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Satuan polisi Pamong Praja semakin
memperjelas apa yang dikerjakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja tersebut.
tentang Pokok-pokok Kepolisian. Tahun 1963 berubah nama lagi menjadi Kesatuan
Saat ini UU 5/1974 tidak berlaku lagi, digantikan UU No 22/1999 dan direvisi
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2010 Tentang Satuan Polisi Pamong
Praja menjelaskan bahwa Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Satpol PP semakin
METODE PENELITIAN
suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan
dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan
menggunakan metode alamiah,dan di lakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik
mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif
berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti dan
menerangkan dalam bentuk uraian, maka data tersebut tidak dapat diwujudkan
dengan angka-angka melainkan dengan penjelasan yang menggambarkan keadaan,
alasan peneliti mengambil obyek di sini karena peneliti melihat kurang nya
informan. Informan adalah orang yang memberikan informasi tentang informasi dan
1. Kepala sekolah.
2. Dewan Guru
3. Siswa/siswi
tersebut. Lofland dan Moleong (2014:157), mengemukakan bahwa jenis data utama
dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
1. Data primer
Yaitu data yang terdapat ditempat penelitian yang diperoleh secara langsung
2. Data Skunder
Yaitu data tertulis yang dapat diperoleh dari penelitian sebelumnya, buku,
majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dokumen resmi, hasil-
objek yang dilakukan secara langsung ditempat kejadian. Nawawi dan Martini
pencatatan secara urut. Hal ini terdiri atas beberapa unsur yang muncul dalam
fenomena di dalam objek yang diteliti. Hasil dari proses tersebut dilaporkan
Sementara itu menurut Bungin dalam Hamid Darmadi (2007 : 155) terdapat
2. Wawancara
pertanyaan yang bersifat terbuka untuk memperoleh data primer yang relevan
dan sistematis.
Menurut Zainal Arifin (2012 : 170) wawancara mendalam adalah proses tanya
ini, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif
lama.
3. Dokumentasi
Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani),terdiri dari kata “ana”dan
diolah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu hasil penelitian serta
analisanya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang berbentuk narasi, kemudian dari
analisis yang telah dilakukan diambil suatu kesimpulan.Dalam penelitian analisis data
Teknik analisis data menurut Bogdan dalam Sugiyono (2012 : 334) adalah
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara,
catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah difahami, dan
temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.Maka dari itu penelitian sebagai
setiap subyek kemudian diambil kesimpulan umum dari pendapat, penjelasan atau
informasi dan data yang diperoleh dari ketiga instrumen yang telah dijelaskan diatas
pengujian hipotesis
Teknik analisis data yang menurut Milles dan Huberman dalam Moleong (2001:5),
1. Koleksi data
Merupakan tahap awal dalam proses penelitian yang sangat penting yaitu
2. Reduksi data
Data yang diperoleh dari lapangan baik data primer dan skunder, kemudian
difokuskan untuk dipilih yang terpenting. Reduksi data dilakukan terus menerus
hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,dicari tema dan polanya
dan membuang yang tidak perlu. Dengan penjelasan diatas bahwa dengan reduksi
data ini peneliti dapat merangkum hasil dari penelitian yang dilakukan.
3. Penyajian data
Penyajian data dimaksudkan agar lebih mempermudah bagi peneliti untuk dapat
disortir menurut kelompoknya dan disusun sesuai dengan kategori yang sejenis
untuk ditampil kan agar selaras dengan permalahan yang dihadapi, termasuk
direduksi.
Gandapura yang dulu nya Kutablang merupakan bagian dari Kecamatan Gandapura
berada di Kabupaten Bireuen dengan luas wilayah nya kurang lebih 7.662 km letak
pada ketinggian 23 meter di atas permukaan laut dengan letak permukaan tanah 0,8 %
Di tinjau dari segi fisik kecamatan Kutablang merupakan suatu daerah dengan
keadaan morfologi pada umum nya berupa dataran tinggi di bagian selatan
96,20 – 97,21 Bujur Timur (BT) dan 4,54 – 5,20 Lintang Utara (LU)
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bireuen terdiri dari 65 orang anggota
dan di pinpin oleh satu orang Kasat bernama Bapak FAKRUR RAZI,S.P dan terdapat
beberapa bidang di dalam nya.Peran setiap bidang yang ada di kantor Satuan Polisi
g) Melaksakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai peraturan perudang-
undangan.
2. Sub bangian Tata Usaha
pelaporan.
Ketentraman Masyarakat.
Pemerintahan Kabupaten.
c) Pengkoordinasian pelaksanaan operasional pengamanan dan pengawalan,
tugasnya.
Polisi Pamong Praja wajib menerapkan prinsip koordinasi secara vertical dan
horizontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instasi lain sesuai
Pamong Praja wajib mengawasi bawahnnya dan bila terjadi penyimpangan agar
undangan Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Polisi Pamong Praja
warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas
hukum yang diduga melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau peraturan kepala
atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau peraturan kepala
daerah”.
Visi dan Misi Satuan Polisi Pamong Praja dalam peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2010 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja
sebagai berikut :
2. Misi
ketertiban.
Dengan penjelasan visi misi diatas dapat dikatakan bahwa Satuan Polisi
Selain itu Satpol PP juga menjadikan masyarakat sadar akan keterlibatan mereka
didalam menciptakan sebuah kondisi yang aman dan tentram serta mematuhi semua
membentuk polisi wilatul hisbah sebagai bagian dari Satuan Polisi Pamong
Praja
Satuan Polisi Pamong Praja sebangaimana di maksud pada ayat (1) diatur
adalah PP Nomor 6 tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja yang telah
menjalankan keputusan Kepala Daerah dan mencegah setiap pelanggaran yang mucul
didalam sekitaran masyarakat. Maka dari itu dengan ini dapat meningkatkan
dapat menajemen ketetriban umum yang dapat menciptakan kondisi sesuai peraturan
yang ada.
Praja wajib mengikut mematuhi petunjuk, dan bertanggung jawab kepada atasan
diterima oleh pimpinan satuan organisasi wajib diolah dan dapat dipergunakan
sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut serta untuk memberikan petunjuk
wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2010 Tentang Satuan Polisi Pamong
Praja yang berbunyi yaitu “Terwujudnya ketentraman dan ketetriban masyarakat serta
Untuk itu pemerintah membentuk Satuan Polisi Pamong Praja yang bertujuan
kenakalan pelajar. Satpol PP merupakan salah satu lembaga pemerintah yang sering
diluar sekolah seperti kegiatan pembinaan kepada pelajar yang melakukan perbuatan
Dengan ini tugas Satuan Polisi Pamong Praja sangatlah besar dalam
tentang disiplin pelajar yang ada di wilayah Kabupaten Bireuen. kedisiplinan pelajar
adalah hal yang sangat perlu di perhatikan di wilayah Kabupaten Bireuen.Untuk itu
Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Bireuen harus melakukan pembinaan dan
bimbingan kepada pelajar yang berada di luar sekolah pada jam sekolah berlangsung
dengan didasari oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2010
Tentang Satuan Polisi Pamong Praja nomor 4 yang berbunyi “Pelaksanaan koordinasi
dan fasilitasi penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Kabupaten/Kota dibidang
Dengan bentuk bimbingan ini pula hasil yang diperoleh adalah pelajar
menjadi kapok dan berefek jera untuk pelajar sehingga tidak mengulanggi kembali
kenakalan yang dibuatnya. Oleh karena itu pelajar dapat mengerti kembali tugas
sebagai pelajar dan dapat kembali mengikuti proses belajar mengajar dengan baik
sesuai yang diharapkan. Akan tetapi tidak semua kenakalan pelajar dilakukan
memiliki bentuk bimbingan lain karena setiap kenakalan yang terjadi tidak semua
pelajar mampu mengaplikasikan bimbingan dan pembinaan berupa fisik dan mental
tersebut. Apalagi bila kenakalan yang terjadi sudah melanggar hukum tentunya perlu
bentuk pembinaan dan bimbingan lain yang membuat kenakalan pelajar yang
melanggar hukum ini dapat mengakibatkan pelajar mengakui bahwa kenakalan ini
sudah melanggar hukum yang ada. Untuk itu perlu adanya kordinasi dengan pihak
terkait dalam hal ini kepolisian karena hal yang berhubungan hukum sangkut pautnya
dengan kepolisian.
Tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dalam bidang penegakan
membuat keprihatinan dengan hal tersebut, karena tindakan pelajar tersebut tidak
mencerminkan budi pekertidan kepribadian yang sesuai dengan norma-norma dan
muda yang berilmu pengetahuan (iptek) yang tinggi dan memiliki iman dan taqwa
(imtaq) yang kuat pula. Sehingga kemampuan intelektualitas dapat selaras dengan
dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bireuen (Satpol PP) terlebih dahulu
pelajar-pelajar yang berada di luar sekolah saat jam pelajaran berlangsung agar setiap
pelajar mempunyai kesadaran dalam diri masing tentang bangaimana penting nya
disiplin
Kegiatan di luar sekolah ini sangat bertentangan dengan tugas pelajar dimana
pelajar harusnya berada di sekolah untuk menuntut ilmu sebagai modal dalam
menjalani kehidupan serta sebagai untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi
Untuk itu madsud dan tujuan penertiban pelajar ini sangat mempengaruhi pelajar
yang mengalami pelajar tersebut. Ini dapat dilihat dengan kegiatan penertiban ini
dapat meminimalisir pelajar yang melanggar tata tertib dan disiplin sekolah. Tentunya
kegiatan ini sangat mempengaruhi pelajar untuk tidak melakukan kenakalan diwaktu
Apabila ada pelajar yang terjaring razia maka Satuan Polisi Pamong Praja Kab
Bireuen akan melakukan pembinaan dengan cara ceramah yang mendidik untuk
kepada pelajar.
termasuk pelajar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) memiliki kewenangan
berikut :
aparatur, atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau
A. Formal
1. Sasaran perorangan
ditetapkan sebagai sasaran untuk memberikan arahan dan himbauan akan arti
2. Sasaran kelompok
ketaatan dan kepatuhan terhadap Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah dan
masyrakat.
B. Informal
Peraturan Kepala Daerah, dan produk hukum lainnya kepada masyarakat. Hal
dengan membina saling asah, asih, dan asuh diantara aparat penertiban dangan
Peraturan Kepala Daerah. Dengan demikian harapan dari Pemerintah Daerah untuk
keadaaan tentram dan tertib di daerah dapat terwujud. Selain itu pelaksanaan
Kecamatan.
3. Tatap muka.
4. Pembinaan yang dilakukan oleh sebuah Tim yang khusus di bentuk untuk
Tim Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3) dan bentuk tim lainnya yang
membawa misi Pemerintah Daerah dalam memelihara ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat.
Berdasarkan hasil dari penelitian dari Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
pengawasan dengan melakukan patroli rutin saat jam pelajaran sedang berlangsung
dan apabila terdapat pelajar yang yang membolos maka pihak Satuan Polisi Pamong
Praja akan menangkap dan melakukan pembinaan kepada pelajar dengan cara di
berikan ceramah dan latihan fisik seperti push up dan baris berbaris.
Wawancara degan Bapak FAKRUR RAZI S.P selaku Kasat Pol PP Bireuen
SMAN 1 Kutablang.
“Harapan yang sangat besar dari pihak sekolah adalah Satuan Polisi Pamong
Praja turut membantu dunia pendidikan melalui kegiatan patroli berkala
untuk meminimalisasi kegiatan pelajar yang mengarah pada perilaku
menyimpang. Apalagi di warung kopi dan tempat nongkrong yang dijadikan
tempat berkumpul pelajar“.
tercipta kesamaan pandangan terkait pola tindak penanganan etika perilaku pelajar
didalam dan diluar sekolah yang menyimpang. Untuk itu kita bersama-sama
masing. Hal lain yang menyebabkan anak sekolah kurang disiplin yaitu kurangnya
pengawasan, pendampingan, serta perhatian dari orang tua pada masa ini kurang
maksimal karena kesibukan atau teralalu percayanya orang tua terhadap anak atau
pelajar. Sehingga anak atau pelajar kurang terpantau dengan baik oleh orang tua yang
berlebihan seiring dengan pertumbuhan fisik nya dan juga pada masa identik dengan
lingkungan social yang berperan untuk tempat berinteraksi dimana mereka berusaha
Kutablang,
Dalam hal mendisiplinkan pelajar pihak sekolah juga selalu berupaya agar
pelajar selalu giat kesekolah dengan cara membuat peraturan peraturan di sekolah
Pamong Praja Bireuen ” apabila ada pelajar yang terjaring razia maka pelajar tersebut
akan di kumpulkan lalu di bawa ke kantor Satuan Polisi Pamong Praja untuk di bina“
Pembinaan yang di lakukan Satuan Polisi Pamong Praja kepada pelajar untuk
tidak melakukan lagi kenakalan yang sama dengan di beri pengetahuan mental,akhlak
dan agama sehigga mereka sadar bahwa perbuatan yang di lakukan adalah
menyimpang.
terhindar dari hal yang menyimpang seperti membolos saat jam pelajaran,faktor
membolos nya pelajar itu bisa dikatakan beasal dari luar seperti faktor dalam
berkawan juga menjadi salah satu penyebab pelajar membolos oleh karena itu pihak
sekolah juga berperan aktif dalam membantu mengatasi hal tersebut.seperti yang
dikatakan oleh Dengan adanya Satuan Polisi Pamong Praja tentu akan sangat
membantu pihak sekolah dalam menertipkan pelajar yang ada di luar sekolah saat jam
yang telah di buat oleh pihak sekolah dan pelajar menjadi lebih disiplin.
“ Terkadang yang membuat kita malas sekolah itu karena terlambat bangun
sehingga akan terlambat ke sekolah dan apabila sudah terlambat lebih baik
tidak masuk lagi ke sekolah Cuma pergi dari rumah saja setelah itu duduk di
tempat lain “
“Mungkin apabila Satuan Polisi Pamong Praja sering Datang dan merazia
maka pelajar akan lebih disiplin tp kenyataan nyan sangat jarang Satuan
Polisi Pamong Praja datang ke Kecamatan Kutablang“
“Bisa di katakan kurang maksimal karena masih ada anak sekolah yang
masih berkeliaran saat jam pelajaran “
“Karena kurang nya uang jajan juga menjadi penyebab malas untuk ke
sekolah”
Dalam masalah kedisiplinan pelajar ternyata masih banyak hal lain yang
mempengaruhi pelajar sehingga pelajar membolos sekolah seperti telat bangun dan
faktor ekonomi juga sangat berpengaruh.Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dalam
mengawasi pelajar di Kecamatan Kutablang bisa di nilai masih sangat rendah dan
perlu adanya perbaikan dari Satuan Polisi Pamong Praja dalam menangani masalah
Kecamatan Kutablang sehingga masih ada pelajar yang membolos saat jam pelajaran
berlangsung karena dengan adanyan satuan Polisi Pamong Praja dalam mengawasi
pelajar itu akan sangan menguntungkan bagi pihak sekolah karena dapat membantu
pihak sekolah dalam mengawasi dan mengendalikan pelajar di luar sekolah saat jam
pelajaran berlangsung
Kutablang
Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (satpol pp) dalam menangani masalah
disiplin pelajar di nilai masih kurang maksimal dalam membantu pihak sekolah di
Kecamatan Kutablang karena masih ada pelajar pelajar yang masih berkeliaran di luar
sekolah saat jam pelajaran masih berlangsung,karena Satuan Polisi Pamong Praja
jarang hadir atau jarang melakukan pemantauan dan juga patrol rutin di Kecamatan
tertentu, upaya yang telah dilakukan boleh dikata telah memperlihatkan hasil yang
dapat dieliminasi dan dicegah untuk tidak keburu membesar. Namun demikian, harus
diakui bahwa upaya menciptakan ketertiban dan ketentraman masyarakat yang benar-
benar optimal bukanlah hal yang mudah. Di era reformasi dan otonomi daerah seperti
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bireuen sudah berupaya
memberikan rasa aman dan tentram kepada masyarakat dalam hal nya dalam
menangani masalah kedisiplinan pelajar Satuan Polisi Pamong Praja juga sudah
berupaya melakukan yang terbaik untuk membantu pihak sekolah dalam menertipkan
karena letak Kecamatan Kutablang jauh dari Kabupaten sehingga Satuan Polisi
Pamong Praja sering lepas kendali dalam mengontrol kedisiplinan pelajar yang ada
dikecamatan Kutabalang.
Praja Kabupaten Bireuen yang hanya berjumlah 65 orang yang umumnya masih
tupoksinya, maka bukan saja jumlah aparat Satuan Polisi Pamong Praja yang ada jauh
dari memadai dibandingkan dengan besaran nya masalah yang dihadapi di lapangan,
tetapi dari segi kesejahteraan dan jaminan keselamatan selama bertugas umumnya
perlu pula disadari bahwa berbagai masalah ketertiban dan ketentraman yang timbul
juga makin kompleks dan rumit, sehingga ketika semua masalah itu diserahkan
kepada Satuan Polisi Pamong Praja, maka seringkali jumlah aparat yang tersedia
kurang mencukupi.Diakui bahwa tanpa adanya dukungan sarana dan prasarana yang
aparat Satuan Polisi Pamong Praja yang mengungkapkan selain beban tugas yang
dihadapi tidak sesuai dengan jumlah personil, problematika sarana dan prasarana
perhatian serius.
“Sarana dan prasarana yang baik merupakan hal yang sangat di perlukan
oleh Satuan Polisi Pamong Praja oleh sebab itu agak susah dalam memantau
kedisiplinan pelajar yang ada di Kecamatan kutablang Kabupaten Bireuen“
sangatlah positif. Hal ini dapat dilihat dengan kegiatan ini dapat mengurangi
kenakalan pelajar yang terjadi ketika jam pelajar sedang berlangsung. Selain itu
dengan kegiatan ini pula dapat membuat pelajar tetap berada di sekolah untuk
yang membuat anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bireuen agak susah
dalam melaksanakan penertiban pelajar perlu di adakan nya rapat agar dapat
menyampaikan target yang akan di capai dalam pembinaan dan bimbingan tersebut”
Kecamatan Kutablang akan terus dilakukan agar semakin banyak pelajar yang mau
“pemantauan dari Satuan Polisi Pamong Praja dalam merazia pelajar yang
membolos masih sangat kurang sehingga masih ada pelajar yang
membolos“
Praja Harus lebih di tingkatkan supaya pelajar lebih disiplin dan sangat membantu
pihak sekolah “
Penertiban pelajar yang di lakukan oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja
juga sangat mendapat dukungan dari masyarakat karena hal ini sangat lah di perlukan
agar semakin banyak pelajar yang mematuhi aturan yang telah di buat oleh pihak
sekolah sehingga fenomena membolos di kalangan pelajar bias di atasi bahkan bisa
hilang.
Selain karena letak kantor Satuan polisi Pamong Praja bireuen sudah pindah
ke Blang Blahdeh sudah lebih agak jauh dari sebelum nya sehingga pengawasan
Satuan Polisi Pamong Praja juga agak lebih kendor terhadap sekolah sekolah yang
berada di daerah Kabupaten Bireuen sendiri berbeda dengan sebulum nya Karena
letak kantor yang lama masih dalam kawasan sekolah yang jadi tugas pemantauan
dalam membina pelajar yang membolos di jam pelajaran masih bisa di laksanakan
dengan cepat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
pelajar yang ada di Kecamatan Kutablang Kabupaten Bireuen akan tetapi belum
maksimal karena letak Kecamatan tersebut berada jauh dari letak kantor Satuan
POlisi Pamong Praja sehingga mereka agak lebih susah dalam melakukan
kekurangan anggota Satuan Polisi Pamong Praja Bireuen sehingga susah untuk
membagi pekerjaan sedangakan masih banyak juga tugas lainnya yang harus di
laksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kab Bireuen dan juga
pembinaan fisik berupa push up dan baris berbaris serta pelajar juga di minta
untuk menandatangani surat peryataan bahwa tidak akan mengulangi hal yang
sma ke depan.Dari pihak sekolah juga sudah mengupaya kan agar pelajar tidak
sekolah seperti masuk sekolah tepat waktu dan memberikan sansi kepada
pelajar yang datang terlambat ke sekolah.selain itu faktor yang membuat pelajar
5.2 Saran
saran yang peneliti ajukan bagi program atau kegiatan pembinaan dan pembimbingan
1. Program atau kegiatan ini harus terus terlaksana untuk menekan kedisiplinan
pelajar yang ada diwilayah Kecamatan Kutablang agar pelajar lebih mematuhi
peraturan yang telah di buat pihak sekolah selain itu Penambahan anggota
anggota nya pada saat ini supaya setip kegiatan yang direncanakan terlaksana
dengan semestinya.
sekolah juga harus selalu berupaya agar pelajar semakin giat ke sekolah
Ali Imron, 1995,Penertiban siswa oleh Satpol PP di Jakarta : Dunia Pustaka Jaya
Dirjen PUOD 1995. Pedoman dan Petunjuk Polisi Pamong Praja, Jakarta, Dirjen
PUOD, 1995
Eka Novianti Pertiwi. (2014). Wewenang Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
Dalam Penegakan Peraturan Daerah Di Kota Makassar. Laporan Penelitian.
Universitas Hasanudin
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Gratisindo
Undang undang
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2011 Tentang
Standar Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja