Anda di halaman 1dari 14

UJI REABILITAS

DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 7

NAMA : 1. MUHAMMAD NAZAR (1702010010)


2. SUSANA NADILLA (1702010007)
3. SAFIRATUN NADIA (1702010009)
4. NURFAJRIATI (1702010005)
DOSEN : RAHMI WAHYUNI, M.Pd
SEMESTER : V (LIMA)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan

Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk

maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun

isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang

saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca

untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk

kesempurnaan makalah ini.

Bireuen, 9 Desember 2019

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................. 2

BAB 1I PEMBAHASAN .................................................................................. 3


2.1 Pengertian Reliabilitas....................................................................... 3
2.2 Tujuan Realibilitas ............................................................................ 3
2.3 Jenis Realibilitas ................................................................................ 4
2.4 Reliabilitas Tes .................................................................................. 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 10


3.1 Kesimpulan........................................................................................ 10
3.2 Saran .................................................................................................. 10
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu aspek positif kemajuan dari dunia penelitian yang ada di
Indonesia, adalah muncul banyaknya para peneliti-peneliti muda yang kini lebih
kritis lagi dalam meneliti objek-objek yang ada. Di Indonesia, banyak sekali para
peneliti ataupun bukan peneliti yang banyak melakukan sebuah riset guna
memenuhi tugas ataupun sebagai pembuktian dari sebuah kejadian. Yang dimana
setiap penelitian tersebut biasanya memerlukan sebuah pengujian agar nantinya
mampu menjadi sebuah hasil ilmiah yang benar-benar valid dan bersifat riel tanpa
adanya kebohongan ataupun ketidaknyataan yang mengesankan data yang
diperoleh bersifat dibuat-buat. Agar kajian kita bisa bersifat riel maka kita sebagai
seorang peneliti harus menguji terlebih dahulu hasil penelitian kita yang disebut
dengan uji reabilitas.
Kebanyakan dari kita mengira bahwa jika kita mempunyai kesimpulan
dari hasil penelitian kita terhadap kejadian-kejadian yang terbatas, maka
kesimpulan itu berlaku dengan sempurna untuk seluruh kejadian yang sejenis.
Perkiraan semacam itu belum tentu benar, untuk menghindari hal-hal yang
semacam itu maka kita harus melakukan reliabilitas, yang berguna untuk
menunjukkaan kevalidan data dari hasil sebuah penelitian yang kita lakukan.
Reliabilitas mampu menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap skor atau
tingkat kecocokan skor dengan skor sesungguhnya. Reliabilitas ini bisa dicapai
melalui tingkat kecocokan di antara skor pada lebih dari sekali pengukuran. Jika
makin cocok dengan skor sesungguhnya maka makin tinggi tingkat
reliabilitasnya. Kalaupun ada ketidakcocokan itu merupakan kekeliruan yang
acak. Jadi kemungkinan munculnya kesalahan masih tetap ada, namun
kemungkinan itu sangatlah kecit sekali dan tidak akan banyak berpengaruh
terhadap hasil akhir dari sebuah pengujian.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari reliabilitas?
2. Apakah tujuan dari reliabilitas?

1
3. Apa saja macam-macam dari reliabilitas?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa itu reliabilitas
2. Untuk mengetahui apa saja tujuan reliabillitas
3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam reliabilitas

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Reliabilitas


Kata reliabillitas dalam bahasa Indonesia di ambil dari reliability dalam
bahasa inggris, berasal dari kata, reliable yang artinya dapat dipercaya.
“reliabilitas” merupakan kata benda, sedangkan “reliable” merupakan kata sifat
atau keadaan.
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang
mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas
tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable).Walaupun reliabilitas
mempunyai berbagai arti seperti kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan
dan konsistensi, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas
adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya.
Dari beberapa pengertian di atas jadi reliabilitas tes marupakan suatu alat
ukur yang digunakan untuk mengetahui konsistensi pengukuran tes yang hasilnya
menunjukan keajegan.Seorang dikatakan dapat dipercaya apabila orang tersebut
berbicara ajeg, tidak berubah-ubah pembicaraannya dari waktu ke waktu.Dalam
sebuah tes pentingnya diamati keajegan dan kepastian tes tersebut dilihat dari
hasil tes yang didapat.
Dengan demikian reliabilitas dalam evaluasi pembelajaran merupakan
sifat yang ada pada data atau skor yang dihasilkan oleh instrumen, namun untuk
memudahkan, reliabilitas dapat dikatakan merupakan sifat dari instrumen
juga. Instrumen yang baik adalah instrument yang dapat dengan ajeg memberikan
data yang sesuai dengan kenyataan.

2.2 Tujuan Realibilitas


Tujuan adanya realibilitas adalah mengkonsep satu variabel dengan jelas.
Setiap pengukuran harus merujuk pada satu dan hanya satu konsep/variabel.
Sebuah variabel harus spesifik agar dapat menguragi intervensi informasi dari
variabel lain. Menggunakan level pengukuran yang tepat. Semakin tinggi atau
semakin tepat level pengukuran, maka variabel yang dibuat akan semakin reliabel
karena informasi yang dimiliki semakin mendetail.

3
Prinsip dasarnya adalah mencoba melakukan pengukuran pada level paling
tepat yang mungkin diperoleh. Gunakan lebih dari satu indikator. Dengan adanya
lebih dari satu indicator yang spesifik, peneliti dapat melakukan pengukuran dari
range yang lebih luas terhadapkonten definisi konseptual. Gunakan tes pilot, yakni
dengan membuat satu atau lebih draftatau dalam sebuah pengukuran sebelum
menuju ke tahap hipotesis (pretest). Dalam penggunaan pilot studies, prinsipnya
adalah mereplikasi pengukuran yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu dari
literature-literatur yag berkaitan
Selanjutnya, pengukuran terdahulu dapat dipergunakan sebagai patokan
dari pengukuran yang dilakukan peneliti saat ini. Kualitas pengukuran dapat
ditingkatkan dengan berbagai cara sejauh definisi dan pemahaman yang
digunakan oleh peneliti kemudian tetap sama.
Pada konstruksi alat ukur, perhitungan reliabilitas berguna untuk
melakukan perbaikan pada alat ukur yang dikonstruksi. Dimana perbaikan alat
ukur dilakukan melalui analisis butir untuk mengetahui butir mana yang perlu
diperbaiki. Namun pada pengukuran sesungguhnya, perhitungan reliabilitas
dilakukan untuk memberi informasi tentang kualitas sekor hasil ukur kepada
mereka yang memerlukannya. Tentunya perolehan tersebut bisa di jadikan acuan
bagi peneliti untuk menghasilkan penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan di
kemudian hari.
Sehingga, jika realibilitas baik, akan menunjukkan kalahan varian yang
minim. Jika tes mempunyai reabilitas tinggi maka pengaruh kesalahan
pengukuran telah terkurangi.

2.3 Jenis Realibilitas


Dalam kaitanya dengan sebuah penelitian, berikut ini adalah macam-macam
reliabilitas dan prosedur pelaksanaan pengukuran reliabilitas yang sering ditemui
dalam instrument evaluasi maupun penelitian yaitu:
1. Teknik pengukuran ulang (test-retest method)
Pada teknik ini tes yang sama diminta menjawab pentanyaan dalam alat
ukur sebanyak dua kali. Dimana selang waktunyapun tidak terlalu dekat dan tidak
terlalu lama (15 – 30 hari). Kemudian barulah hasil pengukuran I dikorelasikan
dengan pengukuran II.

4
a. Kategori koefisien reliabilitas :
0,60 - 0,80: reliabilitas tinggi

0,40 - 0,60: reliabilitas sedang

0,20 - 0,40: reliabilitas rendah

b. Teknik pengukuran ulang (test-retest method)


1. Contoh :
No Subjek X Y X2 Y2 XY
1 Rini 8,70 9,00 75,69 81,00 783
2 Alfi 7,90 7,40 62,41 54,76 584,60
3 Ayu 6,50 7,00 42,25 49,00 455
4 Fitri 5,60 4,00 31,36 16,00 224
5 Vivi 6,20 5,00 38,44 25,00 310
6 Ica 7,50 7,40 56,25 54,76 555
7 Sholeha 6,30 6,00 39,69 36,00 378
8 Bunga 6,50 6,00 42,25 36,00 390
9 Imel 7,50 7,60 56,25 57,76 570
10 Dinda 8,30 8,00 68,89 64,00 664
11 Vanisha 6,50 9,00 42,25 81,00 585
12 Nadila 8,70 8,00 75,69 64,00 696
13 Oka 7,90 7,20 62,41 51,84 568,80
14 Muti 7,70 7,00 59,29 49,00 539
15 Ikrila 5,60 5,00 31,36 25,00 280
Jumlah 107,40 103,6 784,48 745,12 728,24

Rumus Product Momen Correlation :


Rxy = N ∑ XY ( - (∑ X)( ∑ Y) )

Keterangan :
Rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N : Jumlah Peserta tes
X : Skor tes pertama

5
Y : Skor tes kedua
∑X 2 : Jumlah dari kuadrat nilai X
∑Y2 : Jumlah dari kuadrat nilai Y

Rxy = N ∑ XY ( - (∑ X) ( ∑ Y)

Rxy = 15 x 758,24 - (10,74 x 10,36)


{11767,2 – 11534,76) (11176,8 – 10732,96}

Rxy = 11373,6 – 11126,64 = 246,96


320,10

Rxy = 0,77
Ket : 320,10 dari hasil
Koefisien reliabilitas diperoleh (rxy) = 0,77. Nilai koefisien reliabilitas 0,77
ditafsirkan reliabilitas tinggi.

2. Teknik belah dua (Split-half method)


Dalam menggunakan metode ini pendidik atau evaluator hanya
menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali. Pada metode ini tes yang
diberikan dibagi/dibelah menjadi dua bagian. Pengujian relibilitas dalam hal ini
menggunakan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan
rumus Spearman Brown.
Langkah dalam pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut :
a. Butir-butir instrumen dibagi dua kelompok, yaitu kelompok butir item
genap (2, 4, 6, ...) dan kelompok butir item ganjil (1, 3, 5, ...).
b. Skor data tiap kelompok disusun tersendiri. Hitung skor total masing-
masingnya.
c. Hitung korelasi antara skor total kelompok genap dan skor total kelompok
ganjil.

6
3. Teknik paralel (equivalent form)
Tes parallel atau ekuivalen adalah dua buah tes yang mempunyai
kesamaan tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan, tetapi butir-butir soalnya
berbeda.
Dengan metode atau teknik bentuk pararel ini, ada dua buah tes pararel,
misalnya tes Matermatika seri A yang dicari reliabilitasnya dan tes seri B diteskan
kepada sekelompok siswa yang sama, kemudian hasilnya dikorelasikan. Koefisien
korelasi dari dua buah tes inilah yang menunjukkan koefisien reabilitas tes Seri A.
Jika koefisiennya tinggi maka tes tersebut sudah reliable dan sudah dapat
digunakan sebagai alat pengetes yang terandalkan.
Dalam menggunakan metode tes pararel ini pengetes harus
menyiapkankan dua buah tes, dan masing-masing dicobakan pada kelompok
siswa yang sama. Kelemahan dari metode ini adalah bahwa pengetes
pekerjaannya berat karena harus menyusun dua seri tes, lagi pula harus tersedia
waktu yang lama untuk mencobakan dua kali tes.

2.4 Reliabilitas Tes


Menghitung reliabilitas tes bentuk uraian yang digunakan rumus alpha-
Cronbach (Arikunto, 2019):

n = banyaknya butir soal


Untuk menginterpretasikan koefisien reliabilitas suatu alat evaluasi J.P
Guilford (dalamSuherman, 1993:117) memberikan kriteria sebagai berikut:
r11≤ 0,20 derajat reliabilitas sangat rendah
0,20< r11 ≤ 0,40 derajat reliabilitas rendah
0,40< r11≤ 0,60 derajat reliabilitas sedang
0,60< r11≤0,80 derajat reliabilitas tinggi

7
0,80< r11 ≤1,00 derajat reliabilitas sangat tinggi
Sedangkan untuk menghitung varian tiap-tiap item digunakan rumus

8
9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan adanya pengujian dari hasil sebuah penelitian atau yang sering
disebut dengan uji reliabilitas maka penelitian yang dihasilkan akan memiliki
sebuah mutu yang berkualitas. Karena penelitian yang sudah melalui uji
penelitian sudah dianggap bagus dan memenuhi standart. Ada tiga teknik dasar
yang dapat diterapkan oleh peneliti dalam menguji Reliabilitas suatu penelitian
yaitu:
1. Teknik pengukuran ulang (test-retest)
2. Teknik belah dua
3. Teknik paralel (equivalent form)

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,khususnya bagi
pemakalah. Dan dalam penulisan dan penyusanan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu pemakalah mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun agar dalam pembuatan makalah yang berikutnya dapat
menjadi lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,Jakarta: Bumi Aksara,


2003
Azwar.Saifuddin,Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta, Pustaka pelajar, 2003
H.M Sukardi, EVALUASI PENDIDIKAN Prinsip & Operasionalnya, Jakarta,
PT Bumi Aksara, 2008.
Jam statistic, Pengujian reliabilitas instrument dengan teknik split half. http://jam-
statistic.blogspot.co.id/2014/01/contoh-pengujian-reliabilitas
instrumen.html.
Madeamin. Ishaq .reliabilitas dengan korelasi product
moment. http://www.ishaqmadeamin.com/2013/06/validasi-dengan-
korelasi-product-moment.html.
Supranata, Suparman. Analisis, Validitas, Reliablitas, Dan Interpretasi Hasil Tes,
Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2004

11

Anda mungkin juga menyukai