TALASEMIA
Preceptor :
Disusun Oleh :
Chelsea Choiriyah Cahyandari 1301-1213-0502
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Kurang darah
Anamnesis Khusus :
Pada hari Selasa (5 Mei 2015) pasien datang ke poliklinik RSUD Waled
untuk kontrol, didapatkan kadar Hemoglobin 8 gr/dl, sehingga dilakukan transfusi
darah. Pasien kontrol dan ditransfusi secara rutin 1 bulan sekali sejak usia 11
bulan sampai 10 tahun, dan 2 minggu sekali sejak usia 10 tahun sampai sekarang.
Ibu pasien mengatakan bahwa dengan tranfusi anaknya terlihat tidak terlalu pucat
dan cukup segar.
Keluhan yang dirasakan saat ini adalah pasien mengalami mimisan 1x
sehari saat pagi hari dengan jumlah darah sedikit yang berhenti sendiri tanpa
diobati. Pertumbuhan dan perkembangan diakui ibu pasien mengalami
keterlambatan yang terlihat dari tubuh yang kurus dan kurang tinggi dibandingkan
anak seusianya. Keluhan buang air kecil seperti air teh diakui, sedangkan buang
air besar dan badan menjadi kuning disangkal. Ibu pasien juga mengeluhkan kulit
pasien menjadi lebih gelap, terutama di bagian tungkai bawah, setelah sering
ditranfusi.
Pada usia 8 bulan, ibu pasien menyadari anaknya terlihat sangat pucat.
Keluhan disertai demam yang hilang timbul, lemah, lesu, dan terlihat kurang aktif.
Keluhan sering demam, batuk, pilek diakui oleh ibu pasien sejak usia kurang dari
6 bulan. Keluhan badan menjadi kuning, sesak nafas, perut buncit, dan adanya
perdarahan disangkal. Awalnya pasien hanya dibawa berobat ke puskesmas, diberi
obat sirup dan vitamin (ibu pasien lupa nama obat), namun karena tidak kunjung
sembuh, saat berusia 11 bulan pasien dibawa ke RSUD Waled. Saat itu pasien
didiagnosa menderita thalasemia dengan kadar Hb saat itu 4 gr/dl .
Terdapat riwayat penyakit yang sama pada keluarga, yaitu adik perempuan
pasien, yang merupakan anak ke- 5, berusia 4 tahun, dan juga mendapat transfusi
rutin. Pasien merupakan anak ke- 4 dari 6 bersaudara, yang semuanya hidup
sampai saat ini.
Pasien lahir dari ibu P3A0, lahir spontan, prematur, 8 bulan, ditolong oleh
bidan, dengan berat badan lahir 2,8 kg dan panjang badan 49 cm. Selama
kehamilan ibu pasien kontrol secara teratur di bidan. Riwayat sakit selama
kehamilan disangkal. Sejak lahir, pasien tidak diberi ASI karena ASI ibu pasien
tidak keluar, dan diganti dengan susu formula. Riwayat pertumbuhan dan
perkembangan pasien yaitu : pasien bisa duduk usia 6 bulan, berdiri 1 tahun, jalan
1,5 tahun, dan bicara 2 tahun. Pasien sudah memperoleh imunisasi lengkap.
Tanda Vital
Tensi : 110/70 mmHg Respirasi : 28 x/mnt
Nadi : 120 x/mnt Suhu : 36,3 ºC
2. Pemeriksaan khusus
Kepala : Deformitas (-)
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut, sedikit kusam, kering
Wajah : Simetris, facies Cooley (+)
Mata : Konjungtiva anemis, sklera sub ikterik
Hidung : PCH (-), epistaksis (-)
Bibir : Perioral sianosis (-), mukosa mulut dan lidah normal
Gigi dan gusi t.a.k
Leher : KGB tidak teraba membesar
Thorax : Bentuk dan gerak simetris, ictus cordis tak tampak
VBS kiri = kanan, bunyi jantung S1-S2 murni regular, murmur (-)
VF ki=ka , ictus cordis teraba pada ICS V kiri
Perkusi paru sonor ki=ka
Abdomen : Sedikit cembung, agak tegang
Bising usus sulit dinilai
Perkusi dull
Hepar teraba 9 cm bac, 8 cm bpx
Lien teraba sebesar Schuffner 3
Anogenital : Tidak ada kelainan
Ekstremitas : Akral hangat, capillary refill < 2 detik
Sianosis -/-, spoon nail -/-, clubbing finger -/-
Telapak tangan pucat
Bantalan kuku kaki dan tangan pucat
Hiperpigmentasi (+) pada tungkai bawah ki=ka
Ptekie, purpura (-)
Status Neurologis : dalam batas normal
V. Diagnosis Kerja
Thalasemia mayor
VIII. Penatalaksanaan
Umum : Konseling : - terapi seumur hidup
- pencegahan : konseling genetik
diagnostik prenatal
Khusus :
Transfusi PRC 250- 375 ml setiap 4 minggu
Suplementasi Asam Folat 1 mg/hari per oral
Diet gizi seimbang 2000 kkal/hari
makanan banyak mengandung zat besi dihindarkan
Terapi pengkelat besi (iron chelating agent) :
Desferioksamin 1000 mg, subkutan, dalam 10-12 jam per hari, selama
5 hari dalam 1 minggu.
IX. Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam
PEMBAHASAN
Resume :
Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dibawa ke RSHS dengan keluhan pucat
pada seluruh tubuh dan lesu.
Dari anamnesa didapatkan sejal 1 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien
tampak pucat dan lesu. Keluhan disertai dengan kurang nafsu makan, dan
pertumbuhan yang terlambat jika dibandingkan dengan teman sebayanya.
Riwayat imunisasi pasien lengkap, riwayat pemberian makan secara kualitas
diakui baik, riwayat makan secara kuantitas kurang baik. Riwayat pertumbuhan
tidak sesuai dengan umur.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan status gizi BB/U KEP III (NCHS), Tanda
vital dalam batas normal, kesadaran kompos mentis, tampak sakit sedang, fisik
lemah. Pemeriksaan khusus didapatkan fasies mongoloid, sklera ikterik,
konjungtiva anemis, abdomen cembung, hepar tidak teraba membesar, lien
schuffner IV (splenomegali), sedang pemeriksaan lain dalam batas normal.
Dari pemeriksaan penunjang sebelum transfusi didapatkan anemia, PCV rendah.
Dari elektroforesa didapatkan bahwa Hb E dan Hb F meninggi. Sediaan apus
darah tepi : hipokrom mikrositer.
Diagnosis Banding :
Thallasemia B mayor
Anemia gravis ec. malabsorbsi besi
Diagnosa Kerja :
Thalassemia β mayor
Usulan Pemeriksaan :
- Foto Rontgen tulang muka
- Ferritin serum
- Urine rutin
Penatalaksanaan :
Umum : Tirah barng
Diet 2150 kkal
Khusus : - Transfusi PRC 10-15 ml/kgBB
- Desferrioxamine 7 gram intravena selama 5 hari waktu tidur dengan
pompa mekanik
Prognosa :
Quo ad vitam : ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam