Anda di halaman 1dari 4

A.

LATAR BELAKANG
Bahwa dalam upaya mempertahankan kualitas prosedur pelayanan di rumah sakit harus
selalu berorientasi pada pencegahan terjadinya infeksi dan keselamatan pasien di rumah saki.
Problem tertusuk jarum /benda tajam masih merupakan masalah besar didunia kesehatan. Setiap
tenaga kesehatan yang dalam pekerjaannya menggunakan jarum/benda tajam pasti pernah
mengalaminya padahal resiko yang ditimbulkannya tidak bisa dianggap remeh. Peluang tertular
penyakit hepatitis atau bahkan HIV sangat besar.

B. TUJUAN
Menurunkan kejadian tertusuk jarum suntik sehingga mencegah penularan penyakit dan
mengurangi resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

C. RATIO
Masih kurangnya pengetahuan dan kepatuhan staf mengenai Alat Pelindung Diri (APD)
dan resiko akibat tertusuk jarum suntik sehingga masih ada kejadian tertusuk jarum suntik di
rumah sakit.

D. DEFINISI OPERASIONAL
 Kejadian tertusuk jarum suntik merupakan kejadian yang berhubungan mengenai suatu
prosedur APD yang harus dilakukan ketika berkontak langsung dengan pasien.
 Prosedur pencegahan tertusuk jarum / benda tajam harus dilakukan mulai dari proses
pemilihan jarum suntik / benda tajam, penggunaan, pembuangan, sampai proses
pemusnahan

E. FREKUENSI PENGUMPULAN DATA


Data dikumpulkan tiap bulan

F. PERIODE ANALISIS : 12 (dua belas) bulan

G. SASARAN

1
Seluruh petugas medis dan non medis yang berhubungan dengan pelayanan yang berisiko
tertusuk jarum suntik.

H. ALUR PENCATATAN DAN PELAPORAN JIKA TERJADI INSIDEN TERTUSUK


JARUM

PELAKSANA ALUR DOKUMEN TERKAIT

TERJADI PAJANAN
(TUSUKAN JARUM
SUNTIK, PER
CIKAN PADA
PETUGAS TERPAJAN HIDUNG,MULUT, KULIT,
MATA)

TINDAKAN SEGERA
PASCA PAJANAN
(LUKA TERTUSUK TIDAK
BOLEH DIHISAP, SEGERA
DICUCI DENGAN SABUN
DAN AIR MENGALIR
PERCIKAN PADA MUKOSA
PENANGGUNGJAWAB HIDUNG, MULUT DAN FORMULIR PELAPORAN
RUANGAN KULIT DIBILAS DENGAN
AIR.
DOKTER JAGA PERCIKAN PADA MATA SURAT PERMINTAAN
DIIRIGASI DENGAN AIR PEMERIKSAAN
BERSIH) LABORATORIUM
DOKTER JAGA
LAPORAN PAJANAN RESEP
(LAPORAN KEPADA PPI) PERMOHONAN
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN STATUS SELANJUTNYA
KESEHATAN PETUGAS
YANG TERPAJAN

PROFILAKSIS PASCA
PAJANAN
(SESUAI INDIKASI)

I. TEKNIK ANALISA
Jumlah kejadian tertusuk jarum suntik pada staff medis dan non medis di RS x 100%
2
Jumlah seluruh staff medis dan non medis yang beresiko tertusuk jarum suntik di RS

J. STANDAR : 0%

K. Data Insiden Kejadian Tertusuk Jarum RSUD Dr. Muhammad Zein Painan Tahun 2017
No Nama Petugas yang Tanggal Ruangan Jabatan
tertusuk jarum suntik

1. Cyntia M 6 April 2017 Interne Perawat

2. Cahaya Delvia 10 April 2017 Interne Perawat

3. Melly Angraini 30 Mei 2017 Neurologi Perawat

4. Desi 5 Juli 2017 Anak CS

5. Nindi Irva 15 Juli 2017 Paru Perawat

6. Renawati 13 Agustus 2017 Bedah Perawat

7. Nafriza 11 September Neurologi Perawat


2017

8. Nila Tri Agustin 23 Agustus 2017 Anak Perawat

9. Ermiyenti 2 Desember 2017 Anak Perawat

Hasil :
9 x 100 % = 0,03 % ( Angka kejadian tertusuk jarum suntik)
299

3
L. Analisa Data

Angka Kejadian Tertusuk


Jarum 0,03 %

Berdasarkan diagram diatas, dapat disimpulkan bahwa angka kejadian petugas yang tertusuk
tahun 2017 sebesar 0,03 %. Ini tidak sesuai dengan standar yang seharusnya angka kejadian
tertusuk jaru suntik yaitu 0 %. Hal ini perlu di monitoring kenapa bisa terjadi insiden seperti ini,
baik dari pengetahuan petugas, bekerja sesuai SPO, pemakaian APD.

M. KESIMPULAN

 Angka kejadian petugas yang tertusuk tahun 2017 sebesar 0,03 %. Standar (0%).

 Perlu rencana tindak lanjut dan monitoring pemakaian APD, Bekerja sesuai SPO dan
pengetahuan petugas.

Anda mungkin juga menyukai