Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah - Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Sangat berharap Laporan kami dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai fenomena fungsi trotoar yang telah berubah akhir - akhir ini.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan laporan yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata - kata
yang kurang berkenan.

Langsa, Oktober 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Evaluasi Kerusakan jalan.
Prasarana jalan yeng terbebani volume lalu lintas yang tinggi dan berulang ulang akan
menyebabkan terjadinya penurunan kualitas sebagai indikatornya dapat diketahui dari
penurunan kondisi permukaan jalan. Suatu penelitian tentang kondisi permukaan jalan
sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi permukaan jalan yang mengalami
kerusakan. Evaluasi Ini dilakukan ruas Jl. Iskandar Sani dan mengambil data survei
seperti Gambar Kerusakan, Dimensi Kerusakan( Panjang, Lebar dan Tebal),
mengumpulkan data dimensi kerusakan dan panjang jalan Sepanjang 100 meter.

1.2 Rumus Masalah


- Kerusakan Jalan
- Penyebab keruskan
- Analisis Data

1.3 Tujuan Survey


Agar Mahasiswa bisa mengetahui permasalahan tentang kerusakan jalan, dan dapat
mencari solusi atas permasalahan tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI

1.1 Kerusakan Jalan


Menurut Manual Pemeliharaan Jalan Bina Marga No. 03/MN/B/1983, kerusakan jalan
diklasifikasikan atas : retak (cracking), distorsi, cacat permukaan (disintegration), pengausan
(polish aggregate), kegemukan (bleeding atau flushing), penurunan bekas galian/penanaman
utilitas.

1.2 Jenis – jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur ( ASPAL)


Menurut Manual Pemeliharaan Jalan No : 03/MN/B/1983 yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Bina Marga, kerusakan jalan dapat dibedakan atas :
1. Retak (cracking)
2. Distorsi (distortion)
3. Cacat permukaan (disintegration)
4. Pengausan (polished aggregate)
5. Kegemukan (bleeding or flushing)
6. Penurunan pada bekas penanaman utilitas (utility cut depression)

1.3 Kerusakan pada perkerasan konstruksi jalan dapat disebabkan oleh :


1. Lalu-lintas yang dapat berupa peningkatan beban dan repetisi beban.
2. Air yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang tidak baik, naiknya air dengan
sifat kapilaritas.
3. Material konstruksi perkerasan. Dalam hal ini dapat disebabkan oleh sifat material itu sendiri atau
dapat pula disebabkan oleh sistem pengolahan yang tidak baik.
4. Iklim. Indonesia beriklim tropis, dimana suhu udara dan curah hujan umumnya tinggi, yang dapat
merupakan salah satu penyebab kerusakan jalan.
5. Kondisi tanah dasar yang tidak stabil. Kemungkinan disebabkan oleh sistem pelaksanaan yang
kurang baik, atau dapat juga disebabkan oleh sifat tanah dasar yang memang jelek.
6. Proses pemadatan di atas lapisan tanah dasar yang kurang baik.
Umumnya kerusakan-kerusakan yang timbul itu tidak disebabkan oleh satu faktor saja, tetapi
dapat merupakan gabungan dari penyebab yang saling kait-mengait. Sebagai contoh adalah retak
pinggir, pada awalnya dapat diakibatkan oleh tidak baiknya sokongan dari samping. Dengan terjadiny
retak pinggir, memungkinkan air meresap masuk ke lapis di bawahnya yang melemahkan ikatan
antara aspal dengan agregat, hal ini dapat menimbulkan lubang-lubang disamping melemahkan daya
dukung lapisan di bawahnya.
BAB III
PEMBAHASAN
EVALUASI KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PCI
(Studi Kasus Jalan Jl. SUNGAI PAUH KUALA LANGSA )

3.1 Evaluasi Kerusakan Jalan


Prasarana jalan yeng terbebani volume lalu lintas yang tinggi dan berulang ulang akan
menyebabkan terjadinya penurunan kualitas sebagai indikatornya dapat diketahui dari
penurunan kondisi permukaan jalan. Suatu penelitian tentang kondisi permukaan jalan sangat
diperlukan untuk mengetahui kondisi permukaan jalan yang mengalami kerusakan.
JALAN KUALA LANGSA SUNGAI PAUH

Sta 75+100 kerusakan berlubang


akibat tidak di perbaiki

Sta 50+75 kerusakan


berlubang akibat tidak
di perbaiki

Sta25+50kerusakan berlubang
akibat tidak di perbaiki

Sta 00+25 kerusakan


berlubang tidak di
perbaiki
Sta 0+00 =100 kerusakan berlubang
dan kulit buaya
3.2 Metode Survei
Survei ini dilakukan pada perkerasan lentur ruas Jl. KUALA LANGSA SUNGAI PAUH
3.3 Data Survei
 Gambar Kerusakan
 Dimensi Kerusakan ( Panjang, Lebar dan Tebal)
 Lebar Jalan
 Panjang Jalan
3.3 Cara Survei
Mengukur kerusakan jalan menggunakan meteran dan mengumpulkan data dimensi
kerusakan dan panjang jalan Sepanjang 100 meter.

3.4 Analisis data survei


Analisis Data
 Sta 0+000

 Deduct Value Retak Kulit Buaya Alligator cracking


 Deduct Value Lubang (Potholes)

 Menentukan CDV 0+000s/d 0+025

 Corrected Deduct Value (CDV)

PCI = 100 – Maxs = 100 - 74,5 = 25,5

Sta 0+025
 Deduct Value Lubang (Potholes)

 Menentukan CDV 0+025s/d 0+050

 Corrected Deduct Value (CDV)


PCI = 100 – Maxs = 100 - 55 = 45

Sta 0+050

 Deduct Value Lubang (Potholes)


 Menentukan CDV 0+050s/d 0+075

 Corrected Deduct Value (CDV)

PCI = 100 – Maxs = 100 - 41,5 = 58,5

Sta 0+075
 Deduct Value Lubang (Potholes)

 Menentukan CDV 0+075s/d 0+100


 Corrected Deduct Value (CDV)

PCI = 100 – Maxs = 100 - 95,5 = 4,5

 Hasil Analisis
3.5 Jenis Keruskan dan penyebabnya.
1. Sta 0+000
 Jenis kerusakan yang terjadi adalah kerusakan retak Kulit Buaya

Gmbr. Jenis kerusakan retak Kulit Buaya

- Penyebab Kerusakan
Retak Kulit Buaya ini disebabkan oleh bahan perkerasan yang kurang baik,
pelapukapermukaan, tanah dasar atau bagian perkerasan di bawah lapis
permukaan kurang stabil, atau bahan lapis pondasi dalam keadaan jenuh air (air
tanah baik).
- Cara Mengatasinya
dengan cara dibongkar dan membuang bagian-bagian yang basah, kemudian
dilapis kembali dengan bahan yang sesuai. Perbaikan harus disertai dengan
perbaikan drainase di sekitarnya. Kerusakan yang disebabkan oleh beban
lalulintas harus diperbaiki dengan memberi lapis tambahan. Retak kulit buaya
dapat diresapi oleh air sehingga lama kelamaan akan menimbulkan lubang-lubang
akibat terlepasnya butir-butir.

 Jenis kerusakan yang terjadi adalah Berlubang

Gmbr. Jenis kerusakan Berlubang


- Penyebab Kerusakan
 campuran material lapis permukaan jelek, seperti:
- Kadar aspal rendah, sehingga film aspal tipis dan mudah lepas.
- Agregat kotor sehingga ikatan antara aspal dan agregat tidak baik.
- Temperatur campuran tidak memenuhi persyaratan.
 Lapis permukaan tipis sehingga ikatan aspal dan agregat mudah lepas akibat
pengaruh cuaca.
 Sistem drainase jelek, sehingga air banyak yang meresap dan mengumpul
dalam lapis perkerasan.
 Retak-retak yang terjadi tidak segera ditangani sehingga air meresap dan
mengakibatkan terjadinya lubang-lubang kecil.

- Cara Mengatasinya
- Bersihkan lubang dari air dan material-material yang lepas.
- Bongkar bagian lapis permukaan dan pondasi sedalam-dalamnya sehingga
mencapai lapisan yang kokoh (potong dalam bentuk ynag persegi panjang).
- Beri lapis tack coat sebagai lapis pengikat.
- Isikan campuran aspal dengan hati-hati sehingga tidak terjadi segregasi.
- Padatkan lapis campuran dan bentuk permukaan sesuai dengan
lingkungannya.

2. Sta 0 + 025

 Jenis kerusakan yang terjadi adalah kerusakan Berlubang

Gmbr. Jenis kerusakan Berlubang

- Penyebab Kerusakan
- campuran material lapis permukaan jelek, seperti:
- Kadar aspal rendah, sehingga film aspal tipis dan mudah lepas.
- Agregat kotor sehingga ikatan antara aspal dan agregat tidak baik.
- Temperatur campuran tidak memenuhi persyaratan.
- Lapis permukaan tipis sehingga ikatan aspal dan agregat mudah lepas akibat
pengaruh cuaca.
- Sistem drainase jelek, sehingga air banyak yang meresap dan mengumpul
dalam lapis perkerasan.
- Retak-retak yang terjadi tidak segera ditangani sehingga air meresap dan
mengakibatkan terjadinya lubang-lubang kecil.

- Cara Mengatasinya
- Bersihkan lubang dari air dan material-material yang lepas.
- Bongkar bagian lapis permukaan dan pondasi sedalam-dalamnya sehingga
mencapai lapisan yang kokoh (potong dalam bentuk ynag persegi panjang).
- Beri lapis tack coat sebagai lapis pengikat.
- Isikan campuran aspal dengan hati-hati sehingga tidak terjadi segregasi.
- Padatkan lapis campuran dan bentuk permukaan sesuai dengan
lingkungannya.

3. Sta 0 + 050
 Jenis kerusakan yang terjadi adalah kerusakan Berlubang

Gmbr. Jenis kerusakan Berlubang


- Penyebab Kerusakan
-campuran material lapis permukaan jelek, seperti:
- Kadar aspal rendah, sehingga film aspal tipis dan mudah lepas.
- Agregat kotor sehingga ikatan antara aspal dan agregat tidak baik.
- Temperatur campuran tidak memenuhi persyaratan.
- Lapis permukaan tipis sehingga ikatan aspal dan agregat mudah lepas akibat
pengaruh cuaca.
- Sistem drainase jelek, sehingga air banyak yang meresap dan mengumpul
dalam lapis perkerasan.
- Retak-retak yang terjadi tidak segera ditangani sehingga air meresap dan
mengakibatkan terjadinya lubang-lubang kecil.
- Cara Mengatasinya
- Bersihkan lubang dari air dan material-material yang lepas.
- Bongkar bagian lapis permukaan dan pondasi sedalam-dalamnya sehingga
mencapai lapisan yang kokoh (potong dalam bentuk ynag persegi panjang).
- Beri lapis tack coat sebagai lapis pengikat.
- Isikan campuran aspal dengan hati-hati sehingga tidak terjadi segregasi.
- Padatkan lapis campuran dan bentuk permukaan sesuai dengan
lingkungannya.

4. Sta 0 + 075
 Jenis kerusakan yang terjadi adalah kerusakan Berlubang
Gmbr. Jenis kerusakan Berlubang
Sta 0 ± 088
- Penyebab Kerusakan
- campuran material lapis permukaan jelek, seperti:
- Kadar aspal rendah, sehingga film aspal tipis dan mudah lepas.
- Agregat kotor sehingga ikatan antara aspal dan agregat tidak baik.
- Temperatur campuran tidak memenuhi persyaratan.
- Lapis permukaan tipis sehingga ikatan aspal dan agregat mudah lepas akibat
pengaruh cuaca.
- Sistem drainase jelek, sehingga air banyak yang meresap dan mengumpul
dalam lapis perkerasan.
- Retak-retak yang terjadi tidak segera ditangani sehingga air meresap dan
mengakibatkan terjadinya lubang-lubang kecil.

- Cara Mengatasinya
- Bersihkan lubang dari air dan material-material yang lepas.
- Bongkar bagian lapis permukaan dan pondasi sedalam-dalamnya sehingga
mencapai lapisan yang kokoh (potong dalam bentuk ynag persegi panjang).
- Beri lapis tack coat sebagai lapis pengikat.
- Isikan campuran aspal dengan hati-hati sehingga tidak terjadi segregasi.
- Padatkan lapis campuran dan bentuk permukaan sesuai dengan
lingkungannya.
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Jenis Kerusakan yang ada di ruas Jl. Iskandar Sani.
 Retak Kulit Buaya (Alligator Cracks)
Penyebab Kerusakan
Retak Kulit Buaya ini disebabkan oleh bahan perkerasan yang kurang baik,
pelapukapermukaan, tanah dasar atau bagian perkerasan di bawah lapis
permukaan kurang stabil, atau bahan lapis pondasi dalam keadaan jenuh air (air
tanah baik).
 Lubang (Pothles)
- Penyebab Kerusakan
- campuran material lapis permukaan jelek, seperti:
- Kadar aspal rendah, sehingga film aspal tipis dan mudah lepas.
- Agregat kotor sehingga ikatan antara aspal dan agregat tidak baik.
- Temperatur campuran tidak memenuhi persyaratan.
- Lapis permukaan tipis sehingga ikatan aspal dan agregat mudah lepas akibat
pengaruh cuaca.
- Sistem drainase jelek, sehingga air banyak yang meresap dan mengumpul dalam
lapis perkerasan.
- Retak-retak yang terjadi tidak segera ditangani sehingga air meresap dan
mengakibatkan terjadinya lubang-lubang kecil.

1.2 Saran
 Agar Pihak terkait seperti pemeritah lebih sigap dalam menanggapi pembangunan
jalan dan perawatan jalan, Dikarenakan Jalan merupakan fasilitas yang menunjang
dalam kehidupan sehari – sehari.

Anda mungkin juga menyukai