REFERAT
DEMAM BERDARAH DENGUE
Oleh :
Nurul Fani Tualle
111 2018 1019
Pembimbing
dr. Herry D Nawing, SpA
1
LEMBAR PENGESAHAN
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.
Mengetahui,
Supervisor
2
BAB I
PENDAHULUAN
negara yang dapat menimbulkan kematian sekitar kurang dari 1%.Kejadian luar
virus dengue.Dengue adalah virus penyakit yang ditularkan dari nyamuk Aedes
spp, nyamuk yang paling cepat berkembang di dunia ini telah mrenyebabkan
hampir 390 juta orang terinfeksi setiap tahunnya. Beberapa jenis nyamuk
wilayah perkotaan dan pinggiran kota di dunia ini. Untuk Indonesia dengan iklim
Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh
nyamuk spesies Aedes aegypti dan Aedes albopictus sebagai vektor primer. 2
yang pada umumnya menyerang pada usia anak-anak umurk kurang dari 15 tahun
3
Sekitar 2,5 milyar penduduk daerah tropis dan subtropis mempunyai risiko
terjangkit penyakit ini. Diperkirakan tiap tahun sekitar 50 juta manusia terinfeksi
virus dengue yang 500.00 di antaranya memelurkan rawat inap dan hamper 90%
dari pasien rawat inap adalah anak-anak. Asia tenggara dengan jumlah penduduk
Bangladesh, India, Myanmar, Sri lanka, Thailand dan Timor leste termasuk dalam
dengan tersedianya tempat perindukan bagi nyamuk betina yaitu bejana yang
berisi air jernih (bak mandi, kaleng bekas dan tempat penampungan air lainnya). 3
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
penyaki infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam,
2.2 EPIDEMILOGI
dengue di dunia antara tahun 2004 dan 2010, sementara Indonesia dilaporkan
sebagai Negara ke-2 dengan kasus DBD terbesar diantara 30 negara wilayah
endemis. 2
tahun 2017 mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2016 sebanyak
204.171 kasus. Provinsi dengan jumlah kasus tertinggi adalah Pulau Jawa,
5
masing-masing Jawa Barat dengantotal kasus sebanyak 10.016 kaus, Jawa
Timur sebesar 7.838 kasus dan Jawa Tenngah 7.400 kasus. Sedangkan untuk
kasus. 2
6
Gambar 1.Insiden Rate (IR) DBD per 100.000 penduduk di Indonesia tahun
20172
2.3 ETIOLOGI
adalah DEN-3. Terdapat reaksi silang antara serotipe dengue dengan flavivirus
pada hewan kuda, sapi, dan babi.Penelitian pada artropoda menunjukkan virus
Toxorhynchites. 3
7
lingkungan/keluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia. 3)
2.4 PATOGENESIS
Imunopatogenesis1
interaksi berbagai komponen dari respons imun atau reaksi inflamsi yang
terjadi secara terintegrasi. Sel imun yang paling penting dalam berinteraksi
dengan virus dengue yaitu sel dendrit, monosit/makrofag , sel endotel dan
untuk virus dengue terhadap satu serotype tertentu juga dapat menimbulkan
reaksi silang dengan serotype lain selama enam bulan. Antibody yang
8
penyakit, namun sebaliknya dapat pula menjadi pemicu terjadinya infeksi
dengan respons imun humoral, respons sel T terhadap infeksi virus dengue
infeksi ringan, namun juga sebaliknya dapat terjadi hal yang merugikan bagi
sitokin.Pada penelitian in vitro, diketahui bahwa baik sel T CD4 maupun Sel T
CD8 dapat menyebabkan lisis sel target yang terinfeksi virus dengue.Dalam
CD8 lebih berperan untuk lisis sel target dibandingkan dengan produksi
sitokin.
9
Pada infeksi sekunder oleh virus dengue serotype yang berbeda,
ternyata sel T memori mempunyai aviditas yang lebih besar terhadap serotype
vascular.
Mekanisme autoimun1
menimbulkan gangguan pada kedua sel tersebut serta dapat memicu respon
inflamasi.
Infeksi yang berat dalam hal ini DBD ditandai denganpeningkatan jenis dan
jumlah sitokin yang disebut badai sitokin (cytokine storm atau cytokine
dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya berupa suatu kaskade.Dari
10
beberapa penelitian sitokin yang perannya paling banyak yaitu TNF-α, IL-1β,
IL-6, IL-8, IFN-γ. Mediator lain yang sering ditemukan yaitu kemokin CXCL-
virus dengue dan antibodi pada infeksi sekunder dapat mengaktivasi sistem
komplemen pada infeksi virus dengue juga dapat melalui jalur mannose-
virus) dan demam dengue (DD) sebagai infeksi dengue ringan; sedangkan
infeksi dengue berat terdiri dari demam berdarah dengue (DBD) dan expanded
11
kelainan organ lain serta manifestasi yang tidak lazim dikelompokkan ke
1) Sindrom Virus
12
2) Demam Dengue (DD)1
Gejala klinik:
- Mual, muntah
intensitas rendah),
nyeri perut.
Pemeriksaan fisik
- Demam: 39-40°C
rubeolliform
of red) pada kaki dan tangan disertai rasa gatal disebut Ruam
Konvalesens
- Manifestasi perdarahan
13
Uji bendung positif (>10 petekie dalam area 2,8x2,8 cm)
Gejala klinik:
berdarah.
batuk, pilek.
penurunan kesadaran.
a) Fase Demam
14
artinnya suhu tubuh menurun segera, tidak secara bertahap.
laju nadi dan tekanan darah, hal ini merupakan gangguanringan sistem
b) Fase Kritis
pada masa transisi dari saat demam ke bebas demam (disebut fase
menjelang akhir fase demam, yaitu antara hari sakit ke 3-7 yang
ditandai dengan :
Letargi, gelisah
Hepatomegali
jumlah trombosit.
15
c) Fase penyembuhan (convalescence, recovery)
berikutnya.
16
Fase Gejala Klinis
Demam - Dehidrasi
- Demam tinggi dapat menyebabkan
gangguan neurologi dan kejang demam
Kritis - Syok akibat perembesan plasma
- Perdarahan massif
- Gangguan organ
Konvalesens Hipervolemia (jika terapi cairan intravena
diberikan secara berlebihan dan/atau
dilanjutkan sampai fase konvalesens)
Edema paru akut
Tabel 1.Penyulit dapat terjadi pada fase demam, kritis dan penyembuhan: 1
dan berlanjut menjadi gagal organ atau pasien dengan komorbiditas atau
17
yang tidak lazim ialah ensepalopati dengue atau ensefalitis, perdarahan
18
Rabdomyolisis
ini adalah pemeriksaan NS-1 anti virus dengue (NS-1 dengue antigen),
sejalan dengan viremia yaitu sejak hari pertama demam dan menghilang
setelah 5 hari.Sensitivitas tinggi pada hari 1-2 hari demam dan kemudian
19
b. Uji serologi IgM dan IgG anti dengue 1
Antibodi IgM anti dengue dapat dideteksi pada hari sakit ke-5 sakit,
Antibodi IgG anti dengue pada infeksi primer dapat terdeteksi pada
Sedangkan pada infeksi sekunder IgG anti dengue akan terdeteksi pada
sekunder.
Apabila klinis
mengarah ke infeksi
Bukan Dengue Negatif Negatif dengue, pada fase
penyembuhan: IgM
dan IgG diulang
20
Tabel 3. Interpretasi uji serologi IgM dan IgG pada infeksi dengue.3
c. Hematologi1
a. Hitung leukosit
perembesan plasma.
b. Trombosit
c. Hematokrit
21
2.7 DIAGNOSIS KLINIS
1. Demam Dengue1
bifasik
sekitar rumah
- Leukopenia <4.000/mm3
- Trombositopenia <100.00/mm3
Apabila ditemukan gejala demam ditambah dengan adanya dua atau lebih
tanda dan gejala lain, diagnosis klinis demam dengue dapat ditegakkan.
(kontinua)
22
- Dijumpai kasus Demam Berdarah Dengue baik di lingkungan
- Hepatomegali
tanda/gejala:
3. Hipolminemia, hipoproteinemia
- Trombositopenia <100.000/mm3
Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis, ditambah bukti
diagnosis DBD.
23
DBD I Demam dan manifestasi
perdarahan (uji bendung
positif) dan tanda perembesan
plasma
a) Syok terkompensasi
- Takikardia
- Takipnea
24
- Capillary refill time >2 detik
- Kulit dingin
- Anak gelisah
b) Syok dekompensasi
- Takikardia
- Sianosis
- Profound shock: nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak terukur
2.8 TATALAKSANA
- Istirahat cukup
25
- Cukup minum selain air putih dapat diberikan susu, jus buah, cairan
jam
- Pasien rawat jalan harus kembai berobat setiap hari dan dinilai oleh
5 500 750
10 1000 1500
15 1250 2000
20 1500 2500
26
25 1600 2850
30 1700 3200
Rumatan (R) 3
Rumatan + 5% defisit 5
Rumatan + 7% defisit 7
a) Syok terkompensasi
27
intravena dengan jumlah cairan 10–20 mL/kgBB dalam waktu 1
diperlukan.
membaik.
lakukan koreksi
28
Gambar 5. Bagan tatalaksana sindrom syok dengue terkompensasi1
laboratorium
transfuse
29
seua pasien DBD namun
asimptomatik. Pemberian Ca
ml.
hipoglikemia.
b) Syok Dekompensasi
baik yang masih dalam fase hipotensif maupun yang sudah jatuh ke
30
lebih dari 3–5 menit, berikan cairan melalui prosedur intraosseus
baik.
31
transfusi darah.
intensif.
32
4. Nafsu makan membaik
berikut.
3. Perbaikan klinis, tidak ada demam, tidak ada distres pernafasan, dan
nadi teratur.
6. Tidak ada kegawatan napas karena efusi pleura, tidak ada asites.
hari.
33
2.11 PENCEGAHAN
penyakit DB/DBD belum ada dan masih dalam proses penelitian, sehingga
hampir di semua negara dan daerah endemis tidak tepat sasaran, tidak
1) Manajemen Lingkungan
2) Pengendalian Biologis
34
a) Predator
ada beberapa ikan yang berkembang biak secara alami dan bisa
digunakan adalah ikan kepala timah dan ikan cetul. Namun ikan
DBD. Beberapa spesies sudah diuji coba dan efektif, antara lain
b) Bakteri
35
vektor adalah kelompok bakteri. Dua spesies bakteri yang
efektif lagi. 6
c) Pengendalian Kimiawi
36
d) Partisipasi Masyarakat
e) Perlindungan Individu
37
BAB III
KESIMPULAN
disebabkan oleh virus dengue dengan manfesasi klinis demam, nyeri otot
oleh renjatan/syok.
Pada banyak daerah tropis dan subtropis, penyakit DBD adalah endemik
yang muncul sepanjang tahun, terutama saat musim hujan ketika kondisi
optimal untuk nyamuk berkembang biak. Biasanya sejumlah besar orang akan
virus) dan demam dengue (DD) sebagai infeksi dengue ringan; sedangkan
infeksi dengue berat terdiri dari demam berdarah dengue (DBD) dan expanded
38
DAFTAR PUSTAKA
1. Rezeki, Sri dkk. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus
Dengue Pada Anak.UKK Infeksi dan Penyakit Tropid Ikatan Dokter Anak
Indonesia
Indonesia.
3. Suhendro dkk. 2015. Demam Berdarah Dengue dalam Buku Ilmu Penyakit
Dengue and Dengue Haemorrahagic Fever Page 28. New Delhi: SEARO
Technical Publication.
39