Anda di halaman 1dari 11

Prospek LOGAM DASAR DI DAERAH RATENGGO KABUPATEN ENDE DAN DAERAH WAI WAJO

KABUPATEN SIKKA - PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Oleh: Franklin
SUBDIT MINERAL LOGAM

ABSTRAK

Daerah prospek terletak di Wai Wajo, Kabupaten Sikka dan Ratenggo, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara
Timur, Republik Indonesia. Daerah prospek ditemukan sebagai hasil dari program eksplorasi sistematis oleh Direktorat
Sumber Daya Mineral (DMR) sejak 1999-2000 dan
2002, dan dari lanjutkan pada Tahun 2003 - 2004 oleh DMRI - Kores, berfokus pada logam dasar dan mineralisasi logam
mulia.
Geologi daerah prospek terdiri dari Miosen gunungapi dari Formasi Kiro dan Tanahau Pembentukan dan
mengganggu dari granodiorit dan volkanik Kuarter. Dari hasil analisis kimia dari unsur-unsur utama dari gunungapi
perwakilan menunjukkan karakteristik magma toleiitic. Sistem dominan dari kelurusan di daerah prospek cenderung
tren NE-SW. sistem sesar ini tampaknya memiliki hubungan tertutup dengan mineralisasi di daerah prospek.

Sebagian besar mineralisasi logam dasar yang diselenggarakan oleh filik - andesitc argillic ke tuff dasit dari
Formasi Kiro dan Tanahau Pembentukan dan mengganggu dari granodiorit dengan kejadian kontrol struktur tipe
epitermal atau jenis sulfida masif. sampel batuan menunjukkan mineralisasi jenis disebarluaskan, mengisi fraktur dan
urat kuarsa mengandung kalkopirit, galena, sfalerit, covellite dan pirit. Kelas terbaik terungkap dari batu-batu ini dari
6980 ppm Cu dan 50 ppb Au, dan dari urat kuarsa dari 4868 ppm Cu dan 57 ppb Au.

Zona anomali geokimia yang mengidentifikasi dua dikombinasikan anomali yaitu Au-Cu-Zn-Mo dan Ag-Pb-Zn. Dan
anomali yang terkonsentrasi di filik dan argilik andesitik tuff dari Formasi Kiro. Selanjutnya daerah anomali ini juga ditempati
oleh logam dasar dan singkapan mineralisasi emas.
anomali IP menarik yang ditemukan dalam indeks pemisahan elektroda dari n = 5 dan n = 7 sejalan WA7 dengan nilai
chargeability dari 405,7 msec dan nilai resistivitas 37,7 Ohm-m. Secara umum chargeability tinggi dan anomali resistivitas rendah
dikembangkan dari arah dari barat daya ke timur laut dari daerah prospek dan anomali ini masih terbuka ke timur laut. Nilai
chargeability tinggi memungkinkan untuk memprediksi menyajikan deposito tembaga buta. Beberapa lubang bor akan diusulkan
untuk survei berikutnya untuk mengkonfirmasi hadir deposit bijih buta di daerah prospek.

tembaga mineral Beserta ikutannya mineral di


Pendahuluan
daerah-Daerah lainnya.
Makalah Penyanyi merupakan penjabaran Serta
Daerah Penyelidikan terletak PADA
Interpretasi Data Data Lapangan Yang mencakup
koordinat 121 ° 47' 09” - 122 ° 06' 05” Bujur Timur dan 8 °
geologi, geokimia dan Geofisika di Daerah Ratenggo
34' 07” - 8 ° 44' 21” Lintang Selatan DENGAN Luas Kurang
Kabupaten Ende Dan Wai Wajo - Magepanda Kabupaten
LEBIH 36,380 hektar (Gb.1). Penerbangan Domestik
Sikka Flores Nusa Tenggara Timur Yang di Duga
Jumlah: Tersedia Dari Bandung / Jakarta Ke Ibukota
merupakan Daerah Potensi endapan tembaga Serta
kabupaten Yaitu Maumere, Dan dilanjutkan DENGAN
mineral ikutannya, terutama Di Lokasi Wolo Deba ( Blok
Kendaraan Roda Empat Kurang LEBIH 45 Menit Ke Arah,
A) Serta Lia Kutu - Ghera (Blok C).
baratdaya Kecamatan Mego.

Hasil Penyelidikan Penyanyi didasarkan studi PADA


Hasil Penyelidik Terdahulu
kuantitatif PADA batuan Dan karateristik mineral seperti such as
inviting participation through Pemetaan geologi, petrografi, Daerah Ratenggo Dan Wai Wajo Telah diselidiki
mineragrafi, inklusi fluida, geokimia batuan Dan Data geokimia Beroperasi sitematik Oleh Direktorat Sumber Daya
Geofisika Serta data. Mineral sejak Tahun 1999 - 2000 Dan 2002 Dan
dilanjutkan PADA Tahun 2003-2004 differences dasar
dasar Kerjasama ANTARA bilateral Direktorat
Penyelidikan Yang Telah dihasilkan Penyanyi Bukan
Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM) DENGAN
dimaksudkan untuk review Dipakai sebagai PERBANDINGAN
Korea Resources Corporation (KORES) Korea Selatan
DENGAN keterdapatan endapan
Yang
Kolokium Hasil Lapangan - DIM, 2005
5-1
PADA difokuskan Penyelidikan LOGAM dasar dasar Dan mulia Hasil Penyelidikan
LOGAM.
Geologi Survei
Tahun 1999, di Daerah Wai Wajo, tim Eksplorasi
Dari Enam formasi batuan Dan batuan terobosan
menemukan adanya Tempat
Yang menyusun Daerah
kedudukan tembaga sulfida tersebar PADA batuan
Penyelidikan, Empat ditemukan JENIS batuan Yang
gunungapi tersier, intrusi granitik Dan urat kuarsa. Hasil
memegang Peranan Penting sebagai Tempat kedudukan
penyontoan geokimia sedimen sungai Aktif Dan
mineralisasi Dan zona Prospek endapan LOGAM dasar
penyontoan batuan apungan PADA Daerah Penyanyi
dasar Beserta mineral ikutannya.
menunjukkan adanya beberapa Daerah anomali tembaga
termasuk emas. Analisis batuan apungan Dari Sungai
Mego menghasilkan Kandungan tembaga 10% dan emas Keempat JENIS batuan tersebut Adalah tufa
520 ppb. andesitik Formasi Kiro, tufa lapili dasitik Formasi
Tanahau, batuan gunungapi Formasi Gunungapi Tua
Dan batuan terobosan
Penyelidikan SIGNIFIKAN PADA Tahun 2000 Oleh
granodiorit, diorit / diorit kuarsa (Gb.2 dan 3).
tim Geofisika Telah mengidentifikasi adanya
zona anomali Di Daerah Wai Wajo (Wolo Deba Dan Lia Kutu -
geomagnetik / mineralisasi mengikuti Arakh Ghera, Franklin, dkk, Fase I), tufa andesitik dominan
NW-SE, NS, dan NE-SW searah DENGAN Struktur menutupi Daerah tersebut Dan umumnya Telah
patahan. mengalami ubahan Serta pemineralan.
Hasil Studi petrografi
Sedangkan untuk review Daerah Ratenggo, hasil
menunjukkan batuan Penyanyi Telah mengalami gejala
temuan berdasarkan Penyelidikan Tahun 2000 disimpulkan
Deformasi Yang diduga Akibat tektonik ATAU disebabkan
adanya Indikasi mineralisasi Dan anomali LOGAM dasar
Oleh terobosan batuan beku granitik - granodioritik,
dasar Dan emas berdasarkan hasil temuan analisis kimia Dari
sehingga beberapa mineral menunjukkan gejala
conto endapan sungai Aktif Dan batuan Serta conto tanah
retakan-retakan Yang diisi Oleh mineral mineral lain
Yang diambil PADA punggungan Dan memacu-spurnya di
seperti karbonat Dan aktinolit Serta beberapa Telah
sejumlah Tempat seperti di Wologai, Lowo Lise, Kogogamba
mineral terubah ANTARA lain plagioklas terubah Menjadi
Dan Keli Ndati.
karbonat - lempung - serisit Dan opak mineral (LP 16 /
12R).
PADA Tahun 2002 Direktorat Inventarisasi Sumber
Daya Mineral melanjutkan
Di Daerah Ratenggo (Keli Ndati, Gb.4), dijumpai
Penyelidikan Yang difokuskan PADA Daerah Lowo
mineralisasi PADA lava andesitik Dan dasitik Yang
Mego Dan Cabang sungainya artikel komersial
terbreksikan DENGAN diameter 25
Penyelidikan menunjukkan adanya zona anomali Yang
- 30 meteran Dan panjangnya 150-200 meter yang. Zona
KUAT Dari Cu-Pb-Mn-Mo PADA ubahan pilik- argilik
mineralisasi Penyanyi mengandung dominan pirit Dan
lanjut di batuan tufa gunungapi tersier Dan Dari paritan
bercak-bercak kalkopirit Serta galena Seperti Yang
uji menunjukkan mineralisasi Yang potensil PADA
ditemukan PADA conto batuan KN 21 / 6R Dan KN 14 /
andesitik
16R. SEMENTARA ITU di Daerah Kogogamba (Gb.5)
tersilisifikasi. Analisis batuan
tebalnya lapisan tebal kulit Penutup menyulitkan untuk
menghasilkan 4,980 ppm Cu dan 45 ppb Au.
review menemukan singkapan batuan termineralisasi,
Data Berdasarkan and information tersebut, Maka namun demikian beberapa conto batuan Yang dianalisis
PADA Tahun 2003 Kembali dilakukan Penyelidikan (KG 18 / 18R Dan KG 9 / 12R) menunjukkan Kandungan
SIGNIFIKAN PADA daerah-Daerah mineralisasi seperti Logam Yang Kurang Berarti demikian also LOGAM
di Lowo Deba, Lia Kutu - Ghera, Lowo Polut, Keli Ndati mulianya.
Dan
Kogogamba DENGAN Metoda Pemetaan alterasi, paritan uji,
Di Lowo Polut (Magepanda, Gb.6), tufa lapili
geokimia tanah jaringan Sistem Yang hasilnya
dasitik Yang Telah diterobos Oleh granodiorit, diorit /
memperjelas Semakin Tempat
diorit kuarsa Dan diterobos Lagi Oleh retas andesit
kedudukan mineralisasi tembaga dan mineral ikutannya di
Telah menghasilkan zona mineralisasi Yang intensif
sejumlah Tempat.
Dan zona tersebut also terbentuk Akibat dipengaruhi
Oleh doa Struktur patahan Geser sinistral Yang
membentuk jog-jog dilasi.

Kolokium Hasil Lapangan - DIM, 2005


5-2
Granodiorit Dan diorit / diorit kuarsa Yang terbreksikan. kalkopirit mineral Terdapat
ditemukan di Daerah Lowo Polut Dan Keli Ndati Sedikit Dan umumnya terbentuk Bersama pirit, sfalerit,
umumnya Telah terubah Dan PADA Bagian Yang terlihat Berupa bintik-bintik berwarna coklat transparen
mengalami ubahan serisit mineral ditemukan, kaolinit semifinal.
Dan klorit Serta dipotong Oleh urat kuarsa - magnetit -
Di Sungai Keli Ndati Yang also merupakan
kalkopirit. Serta ubahan
patahan Utara - selatan, mineral pirit Terdapat dominan,
pemineralan Yang Terjadi
tersebar PADA batuan tufa lapili Dan tufa breksi
kemungkinannya disebabkan Oleh retas- andesit Yang
Formasi Kiro, Yang tersingkap KARENA adanya Erosi
menerobos batuan granodiorit - diorit / diorit kuarsa inisial.
Jendela. Urat kuarsa Bersama pirit, Sedikit ditemukan.

Zona Mineralisasi
Kogogamba (Ratenggo)
Blok A Wolo Deba Dan Blok C Lia Kutu Ghera
Zona ubahan klorit - epidot - kuarsa Hanya
Berkembang PADA batuan tufa andesitik di Bagian Utara
PADA fase kedua, hasil temuan Dari Pembuatan parit uji SEMENTARA zona ubahan argilik Terdapat Beroperasi
(Foto 1) di blok A dan Blok C Penyanyi memperlihatkan zona setempat-setempat PADA batuan tufa dasitik, sedangkan
mineralisasi Dan ubahan Yang LEBIH Jelas Lagi Seperti Yang zona ubahan pilik (dominan serisit, kuarsa) Berkembang
diperlihatkan PADA Gb.7,8 dan 9. TIDAK Luas, Terbatas di Sekitar mineralisasi PADA
batuan tufa lapili dasitik.Minaral pirit Terdapat tersebar
PADA batuan tufa dasitik Yang tersilisifikasi, sedangkan
Histogram Dan kumulatif probabiliti Dari Unsur Cu
kalkopirit Terdapat sebagai bercak-bercak (Gb.5).
Dan Au di paritan uji blok A mencerminkan bahwa kedua
polulasi yakin Yang tergambar menunjukkan sebaran
Yang log yang normal artinya kedua Unsur tersebut
TIDAK Berasal Dari Satu Sumber mineralisasi. Geokimia Survei

Berdasarkan data yang geokimia tanah Daerah Keli


Lowo Polut (Magepanda) Ndati, Kogogamba (Ratenggo) Dan Lowo Polut
(Magepanda) Yang Telah diolah
mineralisasi pirit dominan Bersama
menunjukkan adanya doa Kelompok anomali Yaitu LOGAM dasar
magnetit sekunder, diikuti kalkopirit Dan Sedikit galena
dasar Dan Logam emas.
Terdapat menyebar PADA batuan dioritik.Sedangkan
PADA batuan sampingnya Yaitu tufa dasitik mineral pirit Di Daerah Keli Ndati, Kelompok Au - Mo,
Sangat dominan Terdapat terkonsentrasi PADA tufa dasitik
Beroperasi menyebar Dan Mengisi rekahan / terbreksikan Dan lava dasitik Formasi Tanahau Yang
retakan DENGAN Sedikit kalkopirit, terutama Yang Kontak Telah mengalami ubahan argilik,
Langsung DENGAN batuan terobosan dioritik (Gb.6) propilitik Dan pilik. Kelompok kedua Cu - Pb
- Zn - Ag, tersebar mengelilingi Kelompok Pertama
dan terbentuk PADA lava dasitik, tufa dasitik
Hasil analisis mineragrafi Dari conto batu LP 12/12
terbreksikan Dan tufa lapili dasitik Formasi Tanahau
R1 Dan LP 1/11 R menunjukkan hadirnya magnetit
Dan tufa lapili andesitik Formasi Gunungapi Tua Yang
mineral, pirit, arsenopirit Disertai DENGAN tembaga
Seluruhnya Telah terubah Menjadi argilik - propilitik.
sulfida Yang sebagian Telah mengalami ubahan Menjadi
Demikian also Yang ditemukan di Daerah Kogogamba.
Oksida besi Dan azurit.
Kelompok-Kelompok tersebut terkonsentrasi di Bagian
baratdaya PADA lava andesitik Dan tufa breksi
Keli Ndati (Ratenggo) andesitik Formasi Gunungapi Tua Yang Telah
mengalami ubahan argilik dan DI Bagian baratlaut
Zona ubahan propilitik Berkembang PADA
Hingga Ke Utara
batuan tufa lapili andesitik - breksi andesitik Formasi
Kiro (Gb.4), sedangkan zona ubahan argilik
- Selatan menempati batuan tufa lapili dasitik Formasi
Berkembang PADA batuan tufa lapili dasitik Dan tufa
Tanahau Yang Telah mengalami ubahan.
breksi dasitik Formasi Tanahau. Zona ubahan pilik
Kelompok-Kelompok tersebut
terutama
tersebar di Bagian baratlaut - timurlaut menempati
Berkembang PADA batuan lava dasitik diikuti Oleh
tufa lapili dasitik terbreksikan Formasi Tanahau Yang
pemineralan Yang intensif. Mineralisasi sulfida (pirit)
Telah terpropilitkan - terargilikan Dan Sedikit
Sangat dominan Yang Terdapat Beroperasi tersebar
terubah Menjadi
PADA batuan lava dasitik
Kolokium Hasil Lapangan - DIM, 2005
5-3
potasik Serta di Bagian Selatan Dan setempat di Bagian berdasarkan pengamatan di permukaan artikel
Utara also barat, menempati tufa breksi dasitik Formasi komersial Dari pengamatan paritan uji Serta
Tanahau, lava andesitik Pengukuran Geofisika polarisasi INDUKSI
Formasi Gunungapi Tua Dan batuan terobosan diorit / seperti di Daerah
diorit kuarsa Yang Telah mengalami ubahan propilitik -
Gn. Keli Ndati, Wolo Desa, Lia Kutu, Magepanda
argilik Formasi Tanahau Yang Telah mengalami Bahan
(Lowo Polut) Yang Perlu
Kelompok- Kelompok tersebut tersebar bi baratlaut
ditindaklanjuti penyelidikannya Ke Arah, Yang LEBIH rinci
Bagian
seperti such as inviting participation di Wolo Desa DENGAN
- timurlaut menempati tufa lapili dasitik terbreksikan
pemboran, Keli Ndati DENGAN
Formasi Tanahau Yang Telah terpropilitkan -
Geofisika prospeksi Dan paritan uji Serta di Lowo Polut
terargilikan Dan Sedikit terubah Menjadi potasik Serta
DENGAN Geofisika Dan paritan uji, data yang TIMAH
di Bagian Selatan Dan setempat di Bagian Utara also
sehingga Tambahan baru Mengenai Luas Penyebaran
barat, menempati
zona mineralisasi Ke Arah, Bawah permukaan, Struktur
tufa breksi dasitik Formasi
Bawah permukaan, kadar LOGAM Dan perkiraan Bentuk
Tanahau, lava andesitik Formasi Gunungapi Tua Dan
endapan. Sesuai DENGAN hasil temuan Yang Telah
batuan terobosan diorit / diorit kuarsa Yang Telah
dicapai PADA Penyelidikan Tahap kedua Penyanyi, Maka
mengalami ubahan propilitik - argilik (Gb.10, 11 Dan 12).
disarankan untuk review Tahap selanjutnya dilakukan
pemboran geologi di Blok A dan Blok C masing-masing
Geofisika Survei sebanyak lima Titik Dan doa Titik DENGAN Kedalaman
tiap Titiknya minimal 150-200 meteran. Untuk Pengukuran
Hasil Penyelidikan Geofisika polarisasi INDUKSI
Geofisika di Keli ndati Dan Lowo Polut sebaiknya
di Blok A Lowo Deba Dan Blok C Lia Kutu - Ghera Wai
Wajo (Gb.13) Telah memberikan
Gambaran TENTANG zona
dilakukan Titik Pengukuran
mineralisasi mineral Logam di Bawah
Geofisika INDUKSI polarisasi DENGAN Metoda Kombinasi
permukaan terutama hasil temuan Pengukuran PADA indeks
(N1 = 25 m, N3 = 50, N5 = 100 m).
polarisasi n5 Dan n7.
PADA Daerah Yang sama also disarankan untuk review
Di Lowo Deba sedikitnya ditemukan 5 LOKASI
Dibuat paritan uji masing-masing Satu parit DENGAN Panjang 50
anomali mineral LOGAM Yang Cukup potensil. Kelima
meter yang.
Titik LOKASI tersebut Adalah LINTASAN WA4 PADA
Titik 7, WA7 PADA Titik 11 Dan 14, WA9 ANTARA titik10 PT pustaka
Dan 11 Serta WA11 ANTARA Titik 16 Dan 17. Titik-Titik
Ahrens, LH, 1954. distribusi Lognormal
tersebut mempunyai Nilai chargeability Yang Tinggi Dan
dari unsur-unsur. Geochim. Cosmochim. Acta 5,
resisitivity Yang Rendah sehingga diperkirakan
p. 49 - 73. Bandi, S.Djaswadi, SLGaol. 1994,
Laporan
LOKASI tersebut merupakan
Pendahuluan Penyelidikan Mineral Logam di
Tempat-Tempat kedudukan Tubuh endapan LOGAM
Daerah Wolowaru Kab. Ende, Flores - Nusa
mineral.
Tenggara Timur. Proyek Eksplorasi Bahan
Di Lia Kutu - Ghera sedikitnya ditemukan 2 LOKASI Galian Logam, Subdirektorat
anomali mineral LOGAM Yang Cukup potensil. Kedua Titik Eksplorasi Mineral
LOKASI tersebut Adalah LINTASAN WC7 ANTARA Titik 9 Logam, Direktorat Sumberdaya Mineral Bandung.
Dan Titik 10 Serta WC8 PADA Titik 9. Titik-Titik tersebut
mempunyai Nilai chargeability Yang Tinggi Dan resisitivity Budhi Priatna, et.al, 2000, Laporan Eksplorasi
Yang Rendah sehingga diperkirakan LOKASI Geofisika Mineral Logam di Daerah Wai Wajo,
Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara
tersebut merupakan Tempat-Tempat kedudukan Timur, TA. 2000, Direktorat Sumber Daya
Tubuh endapan mineral LOGAM. Mineral Bandung.

4. KESIMPULAN
Franklin dkk, 1999, Eksplorasi Logam Mulia
Temuan beberapa LOGAM mineral dasar dasar (Cu, Dan Logam Dasar di Daerah Wai Wajo Dan
Pb, Zn) Beserta ikutannya mineral (Au, Ag) di Daerah Sekitarnya Kabupaten SIKKA - Nusa
Penyelidikan Telah memberikan Gambaran adanya Tenggara Timur. Proyek
beberapa zona mineralisasi Yang Prospek Dan Cukup Luas Eksplorasi Bahan Galian Mineral Indonesia.
penyebarannya Subdirektorat Eksplorasi

Kolokium Hasil Lapangan - DIM, 2005


5-4
Mineral Logam, Direktorat Sumberdaya Mineral, JC, Carlile; AHGMitchelle, 1994, Journal of Geokimia
Bandung. Eksplorasi 50. 91-142 pp.
Franklin dkk, 2002, Inventarisasi Endapan
Molibdenum Dan Logam Dasar Serta Mineral . N.Suwarna, S.Santosa, Koesoemadinata, 1990, Geologi
Logam Ikutannya di Daerah Wai Wajo Lembar Ende 1: 250.000, Nusa Tenggara Timur,
Kabupaten SIKKA Provinsi Nusa Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Tenggara Timur, Proyek Bandung.. PT.Nusa Lontar Mining, 1987, Kontrak
Eksplorasi Bahan Galian Mineral Indonesia.
Subdirektorat Eksplorasi Mineral Logam, Kerja, Pertama Pelepasan Report, Nusa
Direktorat Sumberdaya Mineral, Bandung. Tenggara Timur, Indonesia (9757).
Franklin dkk,
2003, Inventarisasi Dan Sumpena, A. dkk, 2000, Eksplorasi Mineral
Eksplorasi Mineral Logam di Kabupaten Sikka Logam Mulia Dan Logam Dasar Daerah
Dan Kabupaten Ende - Provinsi Nusa Tenggara Rotenggo Dan Sekitarnya Kabupaten Ende Nusa
Timur. Kerjasama DIM Tenggara Timur. Proyek Eksplorasi Bahan Galian
- Kores Tahap I, Tahun Anggaran Mineral Indonesia, Subdirektorat Eksplorasi
2003. Mineral Logam, Direktorat Sumberdaya Mineral,
Hamilton, WB, 1979, Tektonik dari Bandung. Tudor, A, 1999, Relinguishment
wilayah Indonesia. Prof.Paper 1078, Laporan Pertama
USGeol.Surv. Washington, DC, 345 pp.
and Upgrade from general Survey Period to
Hendaryono, 1999, Geologie de I'ile de Flores Exploration Period, Internal Flores Barat Mining
. Apports a l'etude de la geodynamique de (FBM) report. Tukey, J.W., 1977. Exploratory Data
l'archipel Indonesien oriental. 200 p. ISBN Analysis.
2-904431-21-7. Lanjut Addison-Wesley, Reading, Mass. 506 pp.
Francais, Indonesien.
Katili.JA, 1975, Vulkanisme dan plat Van Bemmelen, R.W., 1949, The Geology of
tektonik di busur Pulau Indonesia, Indonesia. Vol.IA, 1st Edition.
Tectonophysics, 26, p 165-188. Govt.Printing office, The Hague, pp 104-136.

Gambar 1. Peta lokasi daerah penyelidikan

Kolokium Hasil Lapangan - DIM, 2005


5-5
Gambar 2 Peta geologi daerah Ratenggo dan Wai Wajo

Gambar 3. Kolom stratigrafi daerah Ratenggo - Wai Wajo

Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005


5-6
Gambar 4. Peta geologi, ubahan dan mineralisasi daerah Keli Ndati

Gambar 5. Peta geologi ubahan dan mineralisasi daerah Kogogamba

Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005


5-7
Gambar 6. Peta geologi, ubahan dan mineralisasi daerah Lowo Polut (Magepanda)

Foto 1 Lokasi Pa ritan uji

Gambar 7. Penampang parit uji di blok A Wolo Deba Wai Wajo

Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005


5-8
Foto 2. Lokasi paritan uji 1 di
Diang Gajah Blok C

Gambar 8. Penampang paritan uji 1 di Blok C

Foto 3. Lokasi paritan uji 2 di


Diang Gajah Blok C

Gambar 9. Penampang paritan uji 2 di Blok C

Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005


5-9
Gambar 10. Zona anomali gabungan unsur-unsur daerah Keli Ndati
(Ratenggo)

Gambar 11. Peta zona anomali gabungan unsur-unsurdaerah


Kogogamba (Ratenggo)

Gambar 12. Peta zona anomali gabungan-unsur-unsur daerah Lowo


Polut (Magepanda)

Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005


5-10
Elevation ( m )
450 475 500 525 550 575 600 625 650 675 700

Elevation ( m )
400 425 450 475 500 525 550 575 600 625

0 Msec 20 Msec 40 Msec 60 Msec 80 Msec 100 Msec 120 Msec 140 Msec 160 Msec 180 Msec 200 Msec 220 Msec

0 Msec 30 Msec 60 Msec 90 Msec 120 150 Msec 180 Msec

Mse c

Resistivity (Ohm-m)
425 m 450 m 475 m 500 m 525 m 550 m 575 m 425 450 475 500 525 550 575 600 625 650 675 700

Gambar 13. Zona anomali IP di Wolo Deba dan Lia Kutu – WGhera 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 392750392800392850392900392950393000393050393100393150393200393250 425 WA11-1

395450395500
39545
WC7-1

WA11-2 WA11-3 WA11-4 WA11-5

WC7-2

Lintasan WC7 WA11-6 WA11-7 WA11-8 WA11-9


39550
WC7-3

WC7-4

395550395600
39555
WC7-5

WC7-6

0m
39560
0m WC7-7

WC7-8

395650 50 m
50 m WC7-9
39565 WA11-10WA11-11WA11-12 WA11-13

WC7-10

100 m Scale :
395700395750
Scale
100 m 39570
WC7-11

WC7-12

150 m
150 m 39575 WA11-14
WC7-13
Res -n7

WA11-15 WA11-16 WA11-17WA11-18 WA11-19 WA11-20 WA11-21


WC7-14

200 m
395800395850 395900
200 m 39580
WC7-15

BH-5
WC7-16

39585
WC7-17
Chg - n7

WC7-18

39590
WC7-19

WC7-20

395950
39595
WC7-21

Elevation ( m )
450 475 500 525 550 575 600 625 650 675 700

400 m 425 m 450 m 475 m 500 m 525 m 550 m 575 m E


0 5 10 15
0 20 25 30 40 0 45 50 550
60

Chargeability
5-11 Eeva on ( m) 400 m

100
0 Msec 20 Msec 40 Msec 60 Msec 80 Msec 100 Msec 120 Msec 140 Msec 160 Msec 180 Msec 200 Msec 220 Msec
0 20 40 60 80

Resistivity (Ohm-m)
55 400 425 450 475 500 525 550 575 600 625 650
0511223344556677 W

395395395395395395395395395395395 392750 WA7-1WA7-2 WA7-3


WCWCWCWC 395

392800
395
WA7-4
Lintasan WC8

392850
WA7-5 WA7-6 WA7-7
WC 395

WCWCWCWCWCWCWCWC WA7-8 WA7-9

0 392900
395
0m

50 392950
395 50 m

WA7-10

10 Scal 393000 BH-2


395 100 m Scale :

WA7-12WA7-13
WA7-11

15 393050
395 150 m

WA7-14
WC
Res - BH-3

20 395 200 m
393100 WA7-15
WC
WA7-16

WC
WCWC 393150 WA7-17 WA7-18
395
Chg-

WC 395 393200 WA7-19 WA7-20 WA7-21

WCWC

395 393250
Elevation ( m )

344445555 E 400 425 450 475 500 525 550 575 600 625 650
Chargeability (Msec)

051015202530354045505560657075

Em3444455

0 10 20 30 40 50 60 0 Msec 60 Msec 120 Msec 180 Msec 240 Msec 300 Msec 360 Msec

Anda mungkin juga menyukai