Oleh :
EKKI FHALZIMI
A10
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2018/2019
SKENARIO
Seorang pria berusia 57 tahun datang ke dokter dengan keluhan sakit kepala dan rasa berat di
bagian tengkuk selama seminggu ini hilang timbul.Gejala lebih sering di rasakan pasien apabila
pasien kurang istirahat atau saat emosi. Dari hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah pasien 160/100 mmHg. Dari hasil wawancara pasien masih sering merokok setidaknya 1
bungkus dalam 2 hari ayah pasien meninggal akibat stroke hemorrhagic dan memiliki takanan
darah tinggi yang tidak terkontrol. Pasien pernah mengkonsumsi amlodipine(10mg) dengan
perindopril(8mg) 1 kali sehari 3 bulan yang lalu dan sudah berhenti mengkonsumsinya. Ia
mendapat info dari salah satu saudaranya mengkonsumsi amlodipine(10mg) dengan
olmesartan(40mg) sangat efektif untuk menurunkan darah tingginya.
Question : Manakah yang lebih efektif untuk terapi hipertensi, amlodipine dengan olmesartan
atau amlodipine dengan perindopril?
PICO
P : Pria 57 tahun menderita hipertensi
I : Amlodipine dengan perindopril
C : Amlodipine dengan olmesartan
O : Amlodipine dengan olmesartan lebih efektif untuk penderita hipertensi
Abstract
Introduksi
Sudah diketahui bahwa calcium channel blocker amilodipine(AML) di tambah blokade dari
system renin-angiotensin oleh angiotensin-converting enzyme inhibitor,perindopril(PER).tujuan
dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efek obat dari PER/AML dengan blokade
system renin-angiotensin oleh angiotensin II receptor blocker olmesartan(OLM) dan AML.
metode
dalam waktu 2-4 minggu pasien di berikan AML 10 mg sebelum randomisasi hingga 24 minggu
dengan double-blind treatment obat kombinasi OLM/AML 40/10 mg atau PER/AML 8/10
mg.dan pasien di intervensi oleh obat Hydrochlorothiazide pada minggu ke 4,8, atau 12 pada
pasien yang memiliki tekanan darah yang tidak adekuat.
Hasil
Dari 600 pasien,,486 yang di randomisasi(244 mendapatkan OLM/AML 40/10 mg dan 242
mendapatkan PER/AML 8/10 mg).pengurangan CSBP(central systolic blood preassure) pada
terapi OLM/AML lebih besar (14,50,83 mmhg) di bandingkan PER/AML (10,40,84 mmhg)
dalam integrated superior test OLM/AML lebih unggul di bandingkan PER/AML
(<0.0001).pada hasil akhirnya 75,6% pasien yang menggunakan terapi OLM/AML dapat
mencapai tekanan darah yang normal(rata-rata systol/diastol <140/90 mmhg) di bandingkan
57,5% pasien PER/AML(<0.0001)
Kesimpulan
Kombinasi OLM/AML lebih unggul di bandingkan PER/AML dalam mengurangi CSBP dan
pengukuran efek lainnya,termasuk peningkatan yang signifikan dalam normalisasi tekanan
darah.
I. VALIDITY: Apakah hasil penelitian ini valid?
Petunjuk Primer
Petunjuk Sekunder
1. Apakah pasien, petugas kesehatan dan staf peneliti dibutakan terhadap terapi?
Pasien dan dokter dibutakan karena menggunakan metode double blinded
2. Apakah pada awal penelitian kedua kelompok sama?
Ya, dijelaskan di bagian Results halaman 5
Halaman 6
3. Disamping intervensi eksperimen, apakah kedua kelompok mendapat perlakuan yang
sama?
Selain dari kedua kelompok mempunyai characteristic yang sama,dan peneliti memiliki
kualifikasi terhadap pasien yang di teliti(methods halaman 3)
kedua kelompok juga mendapatkan perlakuan intervensi obat maupun randomisasi obat
berdasarkan obat yang sudah di konsumsi sebelumnya.
Efek terapi:
a. Hasil : perbandingan PER/AML dan OLM/AML mengalami perubahan tekanan
darah sampai akhir pemeriksaan berdasarkan Reappraisal ESH 2009(SBP/DBP
<140/90 mmHg)
EER = 24.4%
CER = 42.5%
RR = EER / CER = 24.4% / 42.5% = 0,574
RRR = 1 – RR = 1 – 0.574 = 0.426 = 42.6%
ARR = CER – EER = 42.5% – 24.4%= 18.1%
NNT = 1 / ARR = 1 / 18.1% = 0.055
Discussion halaman 12
III. APPLICABILITY: Apakah hasil tersebut akan membantu saya dalam melayani
pasien?
1. Apakah hasil ini dapat diterapkan untuk pasien saya?
Ya,Jika hanya melihat faktor resiko tanpa melihat etnis,karena ada kriteria inklusi dan
ekslusi yang dapat diterapkan.pada pasien skenario diantaranya berumur >50
tahun,perokok,dan memiliki riwayat keluarga hypertensi dan gangguan cerebrrovaskular
desease(stroke hemorrhagic).
Halaman 3 Methods
Halaman 6
tetapi dalam pemberian harus di pertimbang kan tentang masalah etnis,karena study ini
hanya di lakukan pada etnis caucasian di spanyol.halaman 12 Discussion
2. Apakah semua pengukuran yang penting sudah dipertimbangkan?
Ya,.semua pertimbangan sudah dilakukan melihat dari efek samping paling terbanyak
adalah edema perifer,nasopharingitis dan batuk pada kedua terapi kombinasi
tersebut.untuk itu diberikan hydrochlortriazid.
Safety/tolerability halaman 10
3. Apakah manfaat terapi tersebut melebihi harm dan biayanya?
Ya,karena dari hasil jurnal kombinasi OLM/AML dapat membantu mengurangi resiko
cardiovaskular disease dan mengurangi kerusakan organ yang di sebabkan oleh tekanan
darah yang tinggi.tetapi hal ini belum bisa di pastikan pada etnis orang indonesia.
Discussion halaman 12