Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos yang berati “yang paling utama”. Protein
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer Asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul Protein mengandung karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N) dan
kadang kala sulfur (S) serta fosfor (P). Protein berfungsi sebagai zat utama pembentuk dan
pertumbuhan tubuh. Sebagai zat utama pembentuk maksudnya Protein merupakan zat utama
pembentuk sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi jika berkurang karbohidrat
dan lemak di dalam tubuh. Kebanyakan Protein merupakan enzim atau subunit enzim.
Asam amino merupakan unit pembangun Protein yang dihubungkan melalui ikatan
peptida pada setiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O, dan N, serta kadang-
kadang P dan S. Dari keseluruhan Asam amino yang terdapat di alam hanya 20 Asam amino
yang yang biasa dijumpai pada protein. Tidak semua Asam amino terdapat di dalam
molekul Protein, karena memiliki tugas lain. Sama halnya dengan proses metabolisme pada
komponen lain, pada metabolisme Protein dan Asam amino juga terjadi anabolisme dan
katabolisme yang juga membutuhkan peranan enzim. Sehingga kita harus tahu bagaimana
proses metabolisme dari Protein dan Asam amino. Maka dari itu kami menyusun makalah
ini yang di dalamnya kami berusaha memaparkan dan menjelaskan secara rinci, bagaimana
proses metabolisme Protein dan Asam amino.
Semua organisme membutuhkan penyediaan materi dan energi yang tetap dari
lingkungannya agar tetap hidup. Bagi sejumlah besar organisme, penyediaan utama materi
dan satu-satunya penyediaan energi berasal dari molekul organik yang dimakannya
(Kimball: 2003: 143). Dengan bantuan enzim, sel secara sistematik merombak molekul
organik kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang berenergi
lebih rendah. Sebagian energi yang diambil dari simpanan kimiawi dapat dilakukan untuk
melakukan kerja dan sisanya dilepas sebagai panas. Jalur metabolisme yang melepaskan
energi simpanan dengan cara memecah molekul kompleks disebut jalur katabolik
(Campbell, 2003: 159).
Jalur katabolik dapat terjadi secara aerob (dengan menggunakan oksigen) dan anaerob
(tanpa menggunakan oksigen). Terdapat tiga tahap utama di dalam katabolisme aerobik, yaitu
makromolekul sel dipecahkan menjadi unit-unit pembangun utamanya (tahap I), produk yang
telah terbentuk pada tahap I selanjutnya diubah menjadi molekul yang lebih sederhana (tahap
II), produk akhir dari tahap II yang berupa asetil KoA selanjutnya memasuki lintas akhir
(tahap III). Pada tahap akhir ini, terjadi oksidasi nutrien, menghasilkan karbon dioksida, air
dan amonia sebagai produk akhirnya. Penguraian enzimatik dari masing-masing nutrien
penghasil utama energi utama pada sel (karbohidrat, lipid, dan protein) berlangsung secara
bertahap melalui sejumlah reaksi enzimatik yang berurutan dan berbeda antara satu nutrien
dengan nutrien lainnya.

I.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang kami angkat untuk di bahas pada makalah kami ini
adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian, fungsi dan sumber protein?
2. Bagaimana proses metabolisme protein?
3. Bagaimana reaksi metabolisme asam amino?
4. Bagaimana apabila ada gangguan metabolisme protein?

I.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah kami ini antara lain sebagai
berikut :
1. Untuk menjelaskan pengertian, fungsi dan sumber protein.
2. Untuk menjelaskan bagaimana proses metabolisme protein.
3. Untuk mengetahui bagaimana metabolisme asam amino dalam tubuh.
4. Untuk mengetahui bagaimana akibat gangguan metabolisme protein
BAB II
PEMBAHASAN

II.1. Pengertian, Fungsi dan Sumber Protein dan Asam Amino


 Protein
Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia. Protein
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur
serta fosfor. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid,
dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Sumber Protein;
makanan yang mengandung protein atau merupakan sumber protein antara lain sebagai
berikut :
Daging Ikan Telur Susu Tumbuhan berbji Kentang
Keuntungan Protein; protein memiliki peran yang penting bagi tubuh manusia antara lain
sebagai berikut :
Sumber energi
Pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan
Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
 Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
Tabel Fungsi dari protein secara terperinci adalah sebagai berikut :
Fungsi Jenis Contoh
Katalitik Enzim Katalase pepsin
Struktural Protein struktural Kolagen, elastin, keratin
Motil (mekanik) Protein kontraktil Aktin, Myosin
Kasein (susu), ovalbumin (telur), feritin (penyimpan
Penyimpanan Protein angkutan
besi)
Pengangkutan Protein angkutan Albumin serum (asam lemak) hemoglobin (oksigen)
Protein hormon Insulin
Pengatur
enzim pengatur Fosfofruktokinasa
Antibodi Imun globulin
Perlindungan
Protein penggumpal Trombin, fibrinogen
Tanggap toksik Protein toksin Toksin bisa ular, toksin bakteri (bortulisme, difteri)
Protein menyusun ¾ zat padat tubuh yaitu otot, enzim, protein plasma, antibodi, hormon.
Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptide. Rantai polipeptida melipat
sedemikian rupa membentuk suatu struktur yang khas (konformasi) di dalam protein.
Konformasi tersebut merupakan bentuk tiga dimensi suatu protein yang membentuk struktur
protein. Terdapat empat struktur pada protein: struktur pri-mer, sekunder, tersier, dan ada
yang berbentuk quarterner.
Struktur protein primer adalah suatu urutan linier asam amino yang bergabung melalui
ikatan peptida. Struktur sekunder dari suatu protein meliputi suatu pelipatan pada rantai
polipeptida. Secara umum ada dua bentuk umum dari struktur sekunder yaitu α-helix dan β-
pleated sheet (konformasi β). Bentuk α-helix adalah silindris, terjadi karena adanya ikatan
hidrogen yang parallel sepanjang sumbu helixnya. Pada tipe konformasi β, ikatan hidrogen
terbentuk diantara rantai polipeptida yang berdekatan atau berdampingan secara parallel atau
anti parallel.
Struktur tersier protein adalah bentuk atau susunan tiga dimensi dari semua asam amino
di dalam polipeptida. Bentuk protein secara alamiah atau bentuk protein aktif berada dalam
bentuk struktur tersier yang ditentukan oleh banyak ikatan non kovalen. Jika suatu protein
terdiri dari dua atau lebih polipeptida dinamakan struktur quarterner. Hemoglobin pada sel
darah merah manusia terdiri atas 4 rantai polipeptida maka dinamakan sebagai struktur
quarterner. Masing-masing subunit poli-peptida dapat dihubungkan dengan ikatan kovalen
(misalnya ikatan disulfide) atau ikatan non kovalen (interaksi elektro-statik, ikatan hidrogen,
atau interaksi hidrofobik).
Suatu protein merupakan untaian dari asam amino yang saling berikatan melalui suatu
ikatan peptida. Ikatan peptida merupakan suatu ikatan kovalen antara gugus α-amino dari
suatu asam amino dengan gugus α-karboksilat dari asam amino lainnya. Ketika dua asam
amino bergabung dengan satu ikatan peptida maka dinamakan dipeptida. Penambahan
sejumlah asam amino menghasilkan rantai yang panjang dari gabungan asam-asam amino
yang dinamakan oligopeptida (mengandung sampai 25 residu asam amino) dan polipeptida
(mengandung > 25 residu asam amino).

 Asam Amino
Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Berdasarkan
biosintesis Asam amino tebagi dua jenis Asam amino yaitu :
Essential : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triftofan,
Valin.
Nonessential : Alanin, Arginin, Asparagin, Asam aspartat, Cysteine, Asam glutamat,
Glutamine, Glycine, Proline, Serine, Tyrosine, Hydroxylysine, Hydroxyproline.
Asam amino essential adalah asam amino yang tidak dapat di sintesis oleh tubuh dan
berasal dari makanan yang kita makan. Sedangkan asam amino non essential adalah asam
amino yang dapat disintesis oleh tubuh dan yang berasal dari tubuh.
Sumber asam amino :
1. Protein dalam makanan
2. Proses synthesa asam amino nonessential (transaminasi terhadap metabolite)
3. Degradasi protein tubuh.
Kegunaan asam amino :
1. Membentuk protein yang dibutuhkan
2. Membentuk glukosa
3. Membentuk badan-badan keton, dll
4. Menghasilkan energy
5. Membentuk molekul nonprotein (derivat asam amino).

II.2. Proses Metabolisme Protein


Matabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.
Proses metabolisme terbagi menjadi dua yaitu Anabolisme dan Katabolisme. Anabolisme
adalah proses sintesis molekul kimia kecil menjadi besar yang mebutuhkan energi (ATP).
Katabolisme adalah proses penguraian molekul besar menjadi molekul kecil yang
melepaskan energi (ATP).
 Proses metabolisme protein
Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses katabolisme
protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk digunakan proses anabolik
maupun katabolik juga terjadi dalam jaringan diluar hati. Asam amino yang terdapat
dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu absorbsi melalui dinding usus, hasil
penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Banyaknya asam
amino dalam darah tergantung keseimbangan antara pembentukan asam amino dan
penggunaannya. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.
Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan – perubahan tertentu dengan
kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein dalam darah, hati dan organ tubuh
lain mempunyai waktu paruh antara 2,5 sampai 10 hari. Rata-rata tiap hari 1,2 gram
protein per kilogram berat badan diubah menjadi senyawa lain. Ada tiga kemungkinan
mekanisme perubahan protein, yaitu :
1) Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau katabolisme dan
dibentuk sel – sel baru. Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam
amino yang akan digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk
mengganti protein dalam jaringan yang mengalami proses penguraian dan untuk
mengganti nitrogen yang telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea.
2) Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis protein
baru, tanpa ada sel yang mati. Protein dari makanan diuraikan lagi dengan proses dimulai
dari proses pencernaan di mulut sampai di usus halus, dilanjutkan dengan proses
metabolisme asam amino. Yaitu sebagian besar zat makanan yang mengandung protein
dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih dahulu sebelum
diabsorpsi dari saluran pencernaan.
3) Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein baru.

Protein dalam makanan dicerna dalam lambung dan usus di katabolisme menjadi
asam amino yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah. Protein diabsorpsi di usus halus
dalam bentuk asam amino → masuk darah. Dalam darah asam amino disebar keseluruh
sel untuk disimpan. Asam amino dalam darah di bawa ke hati menjadi asam amino
dalam hati (ekstra sel), kemudian asam amino tersebut ada yang di simpan dalam hati
(intra sel) dan sebagian dibawa oleh darah ke jaringan-jaringan tubuh. Jumlah asam
amino dalam darah tergantung dari jumlah yang diterima dan jumlah yang digunakan.
Pada proses pencernaan makanan, protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa
reaksi hidrolisis serta enzim – enzim yang bersangkutan. Enzim-enzim yang bekerja pada
proses hidrolisis protein antara lain ialah pepsin, tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase,
amino peptidase, tripeptidase dan dipeptidase.
Bila tubuh kekurangan protein maka asam amino ini diubah menjadi protein dan
sebaliknya jika tubuh membutuhkan asam amino dari dalam tubuh maka protein di
rombak kembali menjadi asam amino. Dan asam amino ini juga berfungsi membentuk
senyawa N lain yang berfungsi untuk pembentukan sel-sel tubuh, senyawa nitrogen ini
merupakan bagian utama dari semu protein, enzim, dan proses metabolik yang disertakan
pada sintesa dan perpindahan energi.
Keseimbangan nitrogen tubuh dikatakan positif bila N masuk tubuh > N yang keluar
dari tubuh berarti sintesis protein lebih besar dari pada katabolismenya, terjadi misalnya
pada masa penyembuhan, masa pertumbuhan, masa hamil. Keseimbangan nitrogen yang
negatif berarti katabolisme protein > sintesisnya, terjadi misalnya pada waktu kelaparan,
sakit keseimbangan nitrogen yag setimbang terdapat pada orang dewasa normal dan
sehat.

II.3. Reaksi Metabolisme Asam Amino


Manusia melakukan pergantian protein tubuh sebanyak 1-2 % dari total protein tubuh,
khususnya protein otot. Dari total asam amino yang dihasilkan melalui proses tersebut
sebanyak 75-80% digunakan kembali untuk sintesis protein baru, sedangkan 20-25%
sisanya akan membentuk Urea. Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel
dipecah jadi asam amino untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak. Proses
metabolisme protein meliputi degradasi protein (makanan dan protein intraseluler) menjadi
asam amino.
Tahap awal pembentukan metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan gugus amino,
kemudian baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam amino. Pemecahan protein
jadi asam amino terjadi di hati dengan proses: deaminasi atau transaminasi.
 Deaminasi adalah proses pembuangan gugus amino dari asam amino dalam bentuk
urea. Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat.
Dalam beberapa sel misalnya dalam bakteri, asam glutamat dapat mengalami proses
deaminasi oksidatif yang menggunakan glutamat dehidrogenase sebagai katalis.
Pemecahan protein dalam tubuh yaitu sebagai berikut :
Diaminasi: asam amino + NAD+ → asam keto + NH3
Asam glutamat + NAD+  a ketoglutarat + NH4+ + NADH + H+
Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+. Selain
NAD+ glutamat dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+ sebagai aseptor
elektron. Oleh karena asam glutamat merupakan hasil akhir proses transaminasi, maka
glutamat dehidrogenase merupakan enzim yang penting dalam metabolisme asam
amino oksidase dan D-asam oksidase.
 Transaminasi adalah proses perubahan asam amino menjadi asam keto. Deaminasi
maupun transaminasi merupakan proses perubahan protein → zat yang dapat masuk
kedalam siklus Krebs.
Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan pemindahan
gugus amino dari satu asam amino kepada asam amino lain. Dalam reaksi
transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan kepada salah satu
dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, a ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga
senyawa keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino semula diubah
menjadi asam keto. Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yaitu alanin
transaminase dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai katalis dalamreaksi
berikut :

Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang
dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asam keto. Alanin transaminase merupakan
enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-alanin. Glutamat
transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap glutamat-
ketoglutarat sebagai satu pasang substrak .
Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan sitoplasma.
Semua enzim transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim.
Telah diterangkan bahwa piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada
reaksi transaminasi, tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.
Amonia (NH3) merupakan racun bagi tubuh yang dapat meracuni otak sehingga menjadi
coma, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal, sehingga harus diubah dahulu jadi urea (di hati),
agar dapat dibuang oleh ginjal. Namun jika hati ada kelainan (sakit) maka proses perubahan
NH3 menjadi urea terganggu dan akan menimbulkan penumpukan NH3 dalam darah yang
disebut uremia. Berikut siklus urea untuk pengeluaran NH3 dari dalam tubuh.
Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan maka asam amino diubah
menjadi asam keto. Proses perubahan tersebut terjadi dalam siklus asam sitrat. Atau diubah
mejadi urea. Berikut proses perubahan asam amino menjadi asam keto dalam siklus sitrat.
Asam amino yang dibuat dalam hati atau dihasilkan dari proses katabolisme protein dalam
hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk digunakan. Proses anabolisme dan
katabolisme terjadi dalam hati dan jaringan. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal
dari tiga sumber yaitu:
Absorbsi melalui dinding usus
Hasil katabolisme protein dalam sel
Hasil anabolisme asam amino dalam sel

II.4. Pembentukan Asetil Koenzim A


Asetil koenzim A merupakan senyawa penghubung antara metabolisme asam amino
dengan siklus asam sitrat. ada dua jalur metabolic yang menuju kepada pembentukan asetil
koenzim A, yaitu melalui asam piruvat dan melalui asam asetoasetat
Asam-asam amino yang menjalani jalur metabolic melalui asam piruvat ialah alanin,
sistein, serin dan treonin. Alanin menghasilkan asam piruvat dengan langsung pada reaksi
transaminasi dengan asam a ketoglutarat. Treonin diubah menjadi gllisin dan asetaldehida
oleh enzim treonin aldolase. Glisin kemudian diubah menjadi asetil koenzim A melalui
pembentukan serin dengan jalan penambahan satu atom karbon, seperti metal, hidroksi metal
dan formil. koenzim yang bekerja disini ialah tetrahidrofolat.
II.5. Siklus Urea
Hans Krebs dan Kurt Heneseleit pada tahun 1932 mengemukakan serangkaian reaksi
kimia tentang pembentukan urea. Mereka berpendapat bahwa urea terbentuk dari ammonia
dan karbondioksidamelalui serangkaian reaksi kimia yang berupa siklus, yang mereka
namakan siklus urea. Pembentukan urea ini terutama berlangsung didalam hati. Urea adalah
suatu senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat netral, terdapat dalam urine yang
dikeluarkan dari dalam tubuh.
Dalam reaksi pembentukan karbamil fosfat ini, satu mol ammonia bereaksi dengan satu
mol karbondioksida dengan bantuan enzim karbamilfosfat sintetase. Reaksi ini
membutuhkan energi, karenanya reaksi ini melibatkan dua mol ATP yang diubah menjadi
ADP. Disamping itu sebagai kofaktor dibutuhkan Mg++ dan N-asetil-glutamat.
Karbamil fosfat yang terbentuk bereaksi dengan ornitin membentuk sitrulin. Dalam
reaksi ini bagian karbomil bergabung dengan ornitin dan memisahkan gugus fosfat. Sebagai
katalis pada pembentukan sitrulin adalah ornitin transkarbamilase yang terdapat pada bagian
mitokondria sel hati.
Selanjutnya sitrulin bereaksi dengan asam aspartat membentuk asam argininosuksinat.
Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinat sintetase. Dalam reaksi
tersebut ATP merupakan sumber energi dengan jalan melepaskan gugus fosfat dan berubah
menjadi AMP.
Dalam reaksi ini asam argininosuksinat diuraikan menjadi arginin dan asam fumarat.
Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinase, suatu enzim yang terdapat
dalam hati dan ginjal. Reaksi terakhir ini melengkapi tahap reaksi pada siklus urea. Dalam
reaksi ini arginin diuraikan menjadi urea dan ornitin. Enzim yang bekerja sebagai katalis
dalam reaksi penguraian ini ialah arginase yang terdapat dalam hati. Ornitin yang terbentuk
dalam reaksi hidrolisis ini bereaksi dengan karbamilfosfat untuk membentuk sitrulin.
II.6. Biosintesis Asam Amino
Biosintesis protein yang terjadi dalam sel merupakan reaksi kimia yang kompleks dan
melibatkan beberapa senyawa penting, terutama DNA dan RNA.molekuk DNA merupakan
rantai polinukleutida yang mempunyai beberapa jenis basapurin dan piramidin, dan
berbentuk heliks ganda.
Dengan demikian akan terjadi heliks gandayang baru dan proses terbentunya molekul
DNA baru ini disebut replikasi, urutan basa purin dan piramidin pada molekul DNA
menentukan urutan asam amino dalam pembentukan protein. Peran dari DNA itu sendri
sebagai pembawa informasi genetic atau sifat-sifat keturunan pada seseorang . dua tahap
pembentukan protein:
1) Tahap pertama disebut transkripsi, yaitu pembentukan molekul RNA sesuai pesan yang
diberikan oleh DNA.
2) Tahap kedua disebut translasi, yaitu molekul RNA menerjemahkan informasi genetika
kedalam proses pembentukan protein.
Biosintesis protein terjadi dalam ribososm, yaitu suatu partikel yang terdapat dalam
sitoplasma r RNA bersama dengan protein merupakan komponen yang membentuk ribosom
dalam sel, perananya dalam dalam sintesis protein yang berlangsung dalam ribosom belum
diketahui.
m RNA diproduksi dalam inti sel dan merupakan RNA yang paling sedikit jumlahnya.
kode genetika yang berupa urutan basa pada rantai nukleutida dalam molekul DNA. tiap tiga
buah basa yang berurutan disebut kodon, sebagai contoh AUG adalah kodon yang terbentuk
dalam dari kombinasi adenin-urasil-guanin, GUG adalah kodon yang terbentuk dari
kombinasi guanin-urasil-guanin. kodon yang menunjuk asam amino yang sama disebut
sinonim, misalnya CAU dan CAC adalah sinonim untuk histidin. perbedaan antara sinonim
tersebut pada umumnya adalah basa pada kedudukanketiga misalnya
GUU,GUA,GUC,GUG..
Bagian molekut t RNA yang penting dalam biosintesis protein ialah lengan asam amino
yang mempunyai fungsi mengikat molekul asam amino tertentu dalam lipatan anti kodon.
lipatan anti kodon mempunyai fungsi menemukan kodon yang menjadi pasangannya dalam
m RNA yang tedapat dalam ribosom. pada prosese biosintesis protein, tiap molekuln t RNA
membawa satu molekul asam amino masuk kedalam ribosom. pembentukkan ikatan asam
amino dengan t Rna ini berlangsung dengan bantuan enzim amino asli t RNA sintetase dan
ATP melalui dua tahap reaksi:
1. Asam aminon dengan enzim dan AMP membentuk kompleks aminosil-AMP-enzim.
2. reaksi antara kompleks aminoasil-AMP-enzim dengan t RNA

Proses biosintesis akan berhenti apabila pada m RNA terdapat kodon UAA,UAG,UGA.
karena dalam sel normal tidak terdapat t RNA yang mempunyai antikodon komplementer.
II.7. Kelainan Metabolisme Protein
Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang
diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Gangguan metabolisme
protein menyebabkan ketidakseimbangan zat-zat dalam tubuh. Protein merupakan sumber
energi bagi tubuh. Salah satu penyakit akibat gangguan metabolisme protein dijelaskan
dengan ditemukannya penyakit yang terjadi karena kekurangan protein. Kekurangan protein
hampir selalu disertai dengan kekurangan energi. Hubungan antara kekurangan protein dan
energi dapat tejadi karena protein merupakan salah satu sumber utama pengahasil energi.
Jika dalam makanan yang kita makan kurang mengandung kurang mengandung energi maka
tubuh akan mengambil protein lebih banyak untuk menjadi energi. Ini berarti protein dalam
tubuh akan semakin berkurang. Penyakit yang terjadi karena kekurangan energy dan protein
ini biasa disebut dengan penyakit Kurang Energi Protein (KEP).
Penyakit ini ditemukan pada anak-anak atau ibu hamil. Penyakit KEP ini juga dapat
menyerang rang dewasa. Misalnya pada orang yang mengalami kelaparan dalam waktu yang
lama atau menderita penyakit kronis. Namun pada umumnya penyakit terjadi pada anak-
anak antara usia 2-5 tahun, ketika mereka berhenti minum ASI dan menerima makanan
tambahan. Yang kurang mengandung protein atau tidak sama sekali. Ketika penyakit KEP
ini menyerang seorang anak, maka akan mucul gejala-gejala seperti kekurangan energi
(Marasmus ) dan kekurangan protein (Kwashiorkor).
Pada penderita Marasmus pertumbuhan penderita/anak yaitu berat badan dan tinggi
badan terganggu, penderita sangat kurus, adanya perbesaran hati, kulit tampak keriput, pada
bagian muka terdapat kulit yang berlipat-lipat sehingga muka anak seperti muka orang tua
yang sudah keriput, mudah terserang diare, infeksi saluran pernapasan dan batuk rejan. Pada
penderita Kwashiorkor ciri-ciri yang terjadi adalah adanya gangguan pada pertumbuhan
berat badan dan tinggi badan, lemah, kurus, apatis, kulit tampak kering, rambut tipis atau
jarang, kehilangan nafsu makan, diare, adanya perbesaran pada hati, dan anemia.
Defisiensi protein terjadi pada pemasukan protein kurang → kekurangan kalori, asam
amino, mineral, dan faktor lipotropik. Akibatnya :
 Pertumbuhan tubuh
 Pemeliharaan jaringan tubuh
 Pembentukkan zat anti dan serum protein akan terganggu.
 Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan infeksi berat, luka sukar
sembuh dan mudah terserang penyakit hati akibat kekurangan faktor lipotropik.
Ada lagi 2 penyakit akibat gangguan metabolism protein yaitu
1. Hipoproteinemia. Disebabkan karena beberapa hal tersebut :
 Exkresi protein darah berlebihan melalui air kemih
 Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati
 Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus, juga pada
penyakit ginjal
2. Hipo dan Agammaglubulinemia ada 3 jenis :
a. Hipoagammaglobulinemia kongenital
 Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 – 12 thn
 Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat infeksi
 Plasma darah tidak mengandung gamma protein
 Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis) karena tubuh tidak
dapat membentuk Ig.
b. Hipoagammaglobulinemia didapat Pada pria dan wanita pada semua usia
ditandai dengan:
 Penderita mudah terkena infeksi
 Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum → mengakibatkan
limfadenopathi dan splenomegali
c. Hipoagammaglobulinemia sementara
 Hanya ditemukan pada bayi
 Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang didapat dari ibu habis dan
anak harus membentuk gamma globulin sendiri.
Penyakit karena kelebihan metabolisme protein tidak ditemukan secara langsung tapi
kelbihan produksi protein dapat disebabkan karena gangguan kerja insulin. Seperti misalnya
diabetes mellitus, dan diabetes insipidus.
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia. Protein
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Fungsi dari protein adalah sebagai zat utama pembentuk dan pertumbuhan tubuh, sedangkan
asam amino sebagai komponen protein. Proses metabolisme protein dimulai dari proses
pencernaan di mulut sampai di usus halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam
amino. Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino lalu masuk darah. Dalam
darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan. Di dalam sel asam amino disimpan
dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim). Semua proses tersebut dibantu oleh
enzim.
Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino, yang
terbagi menjadi dua proses yaitu deaminasi atau transaminasi. Deaminasi adalah proses
pembuangan gugus amino dari asam amino dalam bentuk urea. Transaminasi adalah proses
perubahan asam amino menjadi asam keto. Banyaknya atau keadaan asam amino dalam
darah tergantung pada keseimbangan antara pembentukan asam amino dan pengunaannya.
Jika asam amino yang dibentuk banyak maka asam amino yang terdapat dalam darah juga
banyak. Penyakit yang ditimbulkan karena gangguan metabolisme protein adalah penyakit
kurang energi dan protein, Hipoproteinemia, Hipo dan Agammaglubulinemia, diabetes
mellitus serta diabetes insipidus.

III.2. Daftar Pustaka


Campbell, dkk. 2003. Biology Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia Untuk Mahasiswa Keperawatan.
Jakarta : UI Press.
Saktiono.2004.IPA Biologi 2 SMP dan MTs.Jakarta:Erlangga
http://MAKALAH METABOLISME PROTEIN _ anwar bocah kebengen.htm

Anda mungkin juga menyukai