Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN HIPERTENSI DENGAN TERAPI


HERBAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas PKK Keluarga

DOSEN PEMBIMBING:
Ns. PUTU WAHYU SRI JS, M.Kes

DISUSUN OLEH :
TINGKAT 3-B

AKADEMI KEPERAWATAN RS. EFARINA


PURWAKARTA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Hipertensi
Sub Topik :
1. Definisi Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Manifestasi Hipertensi
4. Dampak Dan Komplikasi yang terjadi pada Hipertensi
5. Pencegahan dan penanganan Hipertensi

Hari/Tanggal : Kamis, 05 Desember 2019


Tempat :
Waktu : 1x50 menit
Sasaran :

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan selama 1x50 menit
diharapkan lansia mampu memahami dan mengetahui tentang Hipertensi.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan 1x50 menit diharapkan lansia
dapat memahami dan menjelaskan kembali tentang:
a. Definisi Hipertensi
b. Penyebab Hipertensi
c. Manifestasi Hipertensi
d. Dampak Dan Komplikasi Yang Terjadi Pada Hipertensi
e. Pencegahan dan Penanganan Hipertensi
f. Pengobatan Secara Alami

B. Metode Penyuluhan
1. Ceramah.
2. Diskusi
3. Tanya jawab.
4. Demonstrasi terapi pengobatan secara alami
5. Cek Kesehatan.

C. Media
1. Reafleat.
2. Alat kesehatan.

D. Materi (Uraian Terlampir)


1. Definisi Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Manifestasi Hipertensi
4. Dampak Dan Komplikasi Yang Terjadi Pada Hipertensi
5. Pencegahan dan penanganan Hipertensi
6. Pengobatan Secara Alami

E. Pengorganisasian
Pembicara : Nia Widyananda

F. Strategi Pelaksanaan
No Tahap Waktu Kegiatan Sasaran
Kegiatan Penyuluhan
1. Pemeriksa- 5 menit a. Melakukan a. Dapat mengikuti
an tekanan pemeriksaan pemeriksaan
darah tekanan darah tekanan darah
2. Pembukaan 5 Menit a. Mengucapkan a. Menjawab salam.
salam. b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan dan menyimak.
diri. c. Bertanya
c. Menjelaskan mengenai
tujuan pokok perkenalan dan
materi. tujuan jika ada
d. Menjelaskan yang kurang jelas.
pokok
pembahasan.
e. Kontak waktu.
3. Pelaksanaan 15 Menit a. Definisi a. Mendengarkan
Hipertensi dan menyimak.
b. Penyebab b. Mendengarkan
Hipertensi dan menyimak.
c. Manifestasi c. Mendengarkan
Hipertensi dan menyimak.
d. Dampak Dan d. Mendengarkan
Komplikasi yang dan menyimak.
terjadi pada e. Mendengarkan
Hipertensi dan menyimak.
e. Pencegahan dan f. Mendengarkan
penanganan dan menyimak.
Hipertensi
f. Pengobatan
secara alami
4. Demonstras 10 menit a. Terapi a. Dapat mengikuti,
i terapi pengobatan menyimak dan
secara alami : memperhatikan
mengkudu tata cara terapi
pengobatan secara
alami.
5. Evaluasi 5 Menit a. Memberikan a. Bertanya dan
kesempatan menjawab
untuk bertanya. pertanyaan.
b. Memberi
kesempatan
untuk menjawab
pertanyaan yang
diberikan.
6. Penutup 10 Menit a. Menyampaikan a. Mendengarkan
kesimpulan dan ikut serta
materi. menyimpulkan
b. Mengakhiri yang telah
kegiatan disampaikan.
penyuluhan. b. Mendengarkan
c. Mengucapkan dan
salam. memperhatikan
c. Menjawab salam.

G. Evaluasi
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya Jawab.
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 3 soal.

H. Sumber
1. Budi Artiyaningrum, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Hipertensi Tidak Terkendali Pada Penderita Yang Melakukan Pemeriksaan
Rutin Di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang Tahun 2014, Universitas
Negeri Semarang, 2015.
2. Elizabeth J Corwin, Buku Saku Fatofisiologi Edisi 3, Jakarta : EGC, 2009.
3. Lany Sustrani, Alam Syamsir, Hadibroto Iwan (Tim Redaksi Vitahealth),
Hipertensi, Gramedia, Jakarta, 2005.
4. Muh Syaifuddin, Penggunaan Tanaman Herbal Pada Lansia Penderita
Hipertensi Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo, Universitas
Muhammadiyah Surakarta : Fakultas Ilmu Kesehatan, 2013.
5. Sobel, B. J. M. D. and George L. Bakris, M .D .FACP.1999. Pedoman KLinis
diagnose dan Terapi Hipertensi. Penerbit Hipokrates.
Lampiran Materi

1. Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi
tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita
penyakit lain seperti penyakit syaraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin
tinggi tekanan darah, makin besar resikonya.
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang abnormal dan diukur
paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal
bervareasi, sesuai usia sehingga setiap diagnosis hipertensi harus bersifat
spesifik usia. (Corwin, 2009)
2. Penyebab Hipertensi
Factor-faktor yang mempengaruhi terjadi hipertensi tidak terkendali
dalam 2 kelompok yaitu factor yang tidak dapat dikendalikan dan factor yang
dapat dikendalikan, seperti gaya hidup, sosial ekonomi, penyakit penyerta
dan kepatun.
a. Faktor yang tidak dapat dikendalikan seperti umur, jenis kelamin,
keturunan.
b. Faktor yang dapat dikendalikan seperti obesitas, konsumsi garam
berlebih, stress, merokok, konsumsi alkohol, kebiasaan minum kopi,
penyakit penyerta; DM, hipertiroid, kepatuhan.
3. Manifestasi Hipertensi
Keluhan yang sering dirasakan dan dijumpai adalah pusing yang terasa
berat pada bagian tengkuk, biasanya terjadi pada siang hari (Lany Sustrani,
dkk, 2005).
Gejala yang dirasakan bervariasi, tergantung pada tingginya tekanan
darah. Gejala-gejala hipertensi, yaitu:
a. Sakit kepala, pusing
b. Lemas
c. Sesak nafas
d. Mimisan
e. Sukar tidur
f. Mata berkunang-kunang
g. Mudah tersinggung
h. Cepat marah

4. Dampak Dan Komplikasi yang terjadi pada Hipertensi


Berdasarkan masalah-masalah diagnose yang timbul dari hipertensi,
maka timbullah komplikasi dari penyakit hipertensi, yaitu: (Corwin, 2009).
a. Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak, atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terkena tekanan
darah. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-arteri
yang memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan menebal, sehingga
aliran darah ke daerah-daerah yang dipendarahinya berkurang. Arteri-
arteri otak yang mengalami arterosklerosis dapat melemah sehingga
meningkatkan kemungkinan terbentuknya aneurisma (suatu dilatasi
dinding arteri, akibat kongenital atau perkembangan yang lemah pada
dinding pembuluh).
b. Dapat terjadi infrak miokardium apabila arteri coroner yang
aterosklerotik tidak menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau
apabila terbentuk thrombus yang menghambat aliran darah melalui
pembukuh tersebut.
c. Dapat terjadi gagal ginjal karena kerusakan progresif akibat tekanan
tinggi pada kapiler-kapiler ginjal, glomerulus. Dengan rusaknya
glomerulus, darah akan mengalir ke unit-unit fungsional ginjal, nefron
akan terganggu dan dapat berlanjut menjadi hipoksik dan kematian.
Dengan rusaknya membrane glomerulus, pritein akan keluar melalui urin
sehingga tekanan osmotic koloid plasma berkurang, menyebabkan
edema.
d. Ensefalopati (kerusakan otak) dapat terjadi karena terutama pada
hipertensi maligna. Tekanan yang sangat tinggi pada kelainan ini
menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan mendorong cairan ke
dalam ruang interstisium di seluruh susunan saraf pusat (Elizabeth
Corwin, 2009).

7. Pencegahan dan penanganan Hipertensi


a. Pengobatan dengan obat-obatan penurun darah tinggi dan obat – obatan
tradisional.
b. Merubah pola hidup :
1) Berhenti merokok
2) Mengurangi berat badan bagi penderita yang gemuk
3) Menghindari konsumsi garam berlebih (mengurangi makanan yang
mengandung lemak dan garam) misalnya : daging, santan, gorengan.
4) Menghindari makanan atau minuman yang mengandung alkohol
(mis : coca cola, minuman alkohol).
5) Istirahat yang cukup : siang ± 2 jam dan malam ± 7 jam.
6) Mengurangi stress :
a) Latihan meditasi : meditasi juga pilihan olah fisik yang tepat
untuk mengontrol atau mencegah hipertensi. Jenis olahraga ini
membantu melawan stres, menstabilkan emosi dan
menenangkan pikiran. Stres, emosi tidak stabil dan mudah
marah adalah efek yang rentan dialami penderita hipertensi.
Dengan melakukan latihan yoga atau meditasi secara rutin, bisa
meminimalisir dampak negatif tersebut.
b) Olahraga pernapasan : Sebuah penelitian yang dimuat dalam
American Journal of Hypertension juga mendapati penemuan
yang sama. Seseorang bisa mengatur tekanan darahnya dengan
teknik bernapas yang benar. Latihan pernapasan efekif
menurunkan tekanan darah tinggi dan menjaganya tetap normal.
Bernapaslah yang dalam agar paru-paru mendapat udara baru.
Ketika Anda bernafas dalam-dalam, oksigen mengirimkan
sinyal ke otak untuk tenang dan rileks. Otak kemudian
mengirimkan sinyal ini ke seluruh tubuh.
7) Olahraga teratur
a) Senam lansia : Bentuk latihan ini memberi pengaruh besar pada
tingkat tekanan darah. Senam merupakan jenis latihan yang
melibatkan otot tubuh secara berulang dan dengan ritme yang
teratur. Latihan ini meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru,
fungsi otot dan memberi pengaruh besar pada tingkat tekanan
darah. Jenis latihan ini juga bermanfaat untuk mengontrol berat
badan, mood, tidur dan kesehatan lainnya secara umum.
b) Jalan kaki : Berjalan juga membantu mengurangi risiko
terjadinya serangan jantung, meningkatkan fungsi sistem
pernapasan, membantu mengatasi hipertensi dan sebagai terapi
rehabilitasi bagi yang telah mengalami serangan jantung.
Berjalan kaki juga efektif dalam mencegah penyakit pernapasan.
c) Bersepeda : bersepeda akan melatih nafas kita lebih panjang.
Jika dilakukan secara teratur, maka akan dapat memelihara serta
meningkatkan ketahanan jantung dan paru.

5. Pengobatan Secara Alami


a. Daun Salam
Daun salam mengandung senyawa tanin, saponin, dan vitamin C.
Tanin bereaksi dengan protein mukosa dan sel epitel usus sehingga
menghambat penyerapan lemak. Sedangkan saponin berfungsi mengikat
kolesterol dengan asam empedu sehingga menurunkan kadar kolesterol.
Kandungan vitamin C di dalamnya membantu reaksi hidroksilasi dalam
pembentukan asam empedu, akibat reaksi itu meningkatkan ekskresi
kolesterol.
Mengkonsumsi 15 lembar daun salam dengan cara di rebus dalam 2
gelas sampai tersisa satu gelas. Angkat, lalu saring. Minum 2 kali sehari
masing-masing ½ gelas dinilai dapat menurunkan tekanan darah.
(Setiawan, 2009).
b. Belimbing wuluh
Belimbing wuluh memiliki kandungan vitamin C yang sangat banyak
yaitu tiap 100 gram belimbing wuluh memiliki 52 mg vitamin C. Vitamin
C yang dapat memperkuat otot jantung serta kandungan saponin yang
dapat meningkatkan absorpsi senyawa-senyawa diuretikum (natrium,
klorida dan air) di tubulus distalis ginjal sangat bermanfaat untuk
menurunkan atau mencegah terjadinya hipertensi. (Anitha Et al, 2011).
Caranya : Buah belimbing di cuci dengan air hangat kemudian di
parut atau diblender. Hasil parutan di peras dan disaring. Air belimbing
diminum 2x1 gelas sehari
c. Mentimun
Dalam penelitian Sonia (2012), dengan mengkonsumsi mentimun
dapat menurunkan tekanan darah. Buah mentimun mengandung flavanoid
yang sangat terbukti dalam menghalangi reaksi oksidasi kolesterol jahat
(LDL) yang menyebabkan darah mengental, sehingga mencegah
pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah serta kandungan
saponin yang dapat meningkatkan absorpsi senyawa-senyawa diuretikum
(natrium, klorida dan air) di tubulus distalis ginjal, juga merangsang
ginjal untuk lebih aktif hal ini yang mampu menurunkan tekanan darah.
Sifat diuretik pada mentimun yang terdiri dari 90% air mampu
mengeluarkan kandungan garam dari dalam tubuh. Mineral yang kaya
dalam buah mentimun mampu mengikat garam dan dikeluarkan melalui
urin.
Caranya : Buah mentimun di cuci dengan air hangat kemudian di
parut atau diblender. Hasil parutan di peras dan disaring tanpa ditambah
bahan- bahan lain sampai menjadi 1 gelas (200 cc) untuk sekali minum
.Air diminum 2x1 gelas sehari . Selain itu mentimun yang sudah dicuci
bisa dimakan sebagai lalapan.
d. Mengkudu
Buah mengkudu memiliki kandungan scopoletin, senyawa ini
berfungsi mengatur tekanan darah. Mekanisme kerja scopoletin untuk
menurunkan tekanan darah adalah sebagai vasodilator yang menurunkan
tekanan darah dengan merelaksasikan otot polos vaskuler sehingga
tekanan darah arteri menurun tekanan darah juga menurun. Selain itu,
mengkudu juga mengandung xeronine yang berfungsi sebagai zat diuretik
yaitu dengan mengurangi volume darah dengan mengeluarkan simpanan
natrium dari dalam tubuh. Mengkonsumsi mengkudu sebanyak 2 ons dua
kali sehari selama satu bulan mampu menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi. (Afa Kehaati Palu, Et al, 2008)
Caranya : Buah pace yang sudah matang di cuci dengan air hangat .
Buah pace di hancurkan dengan sendok, buang bijinya, peras dan saring
airnya. Campurkan air sari pace dengan air matang yang hangat sampai
menjadi 1 gelas air pace . Tambahkan madu. Air di minum 2x1 gelas
sehari psgi dan sore
e. Bawang putih
Penelitian yang dilakukan oleh Waris Qidwai and Tabinda Ashfaq
(2013), dengan mengkonsumsi bawang putih dapat menurunkan kadar
kolesterol dalam pembuluh darah. Bawang putih mengandung senyawa
alisin yang dapat mengganggu terbentuknya kolesterol. Karena kolesterol
tak terbentuk, pengerasan pembuluh darah dapat dicegah. Dengan
demikian pembuluh darah tetap lentur dan tekanan darah tidak naik.
Bawang putih juga memiliki kandungan senyawa sulfur yang bermanfaat
untuk mengurangi lemak dalam darah dan membantu untuk mengatur
tekanan darah.
Caranya : bawang putih ditumbuk halus dan diperas dengan air
secukupnya, lalu disaring. Kemudian diminum secara teratur setiap hari.
Lembar Pengesahan

Purwakarta, 05 Desember 2019

Sasaran Pemberi Penyuluh

(................................) (...................................)

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

(..............................................)

Anda mungkin juga menyukai