Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PROJECT

SYSTEM AC

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

NOVIA CITRA DEWI Br. PELAWI 5163122003


ZULFRAN SILABAN 5163322004
DIMAS PRASETYO 5163122003

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS TEKNIK
Prodi Pendidikan Teknik Otomotif
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
project mata kuliah system ac. Dalam penyusunan Makalah Project ini, penyusun memperoleh
banyak bantuan dari berbagai pihak, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu
dosen yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Makalah ini, dan teman-teman Universitas Negeri Medan yang selalu berdoa dan memberikan
motivasi kepada penyusun. Penyusun menyadari bahwa Makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
Makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap Makalah ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada
penyusun pada khusunya.

Medan, Desember 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

AC (Air Conditioning) adalah proses mengkondisikan udara, sehingga udara


berada pada suhu segar. Suhu udara segar untuk manusia ± 17ºC. Mesin pengkondisi
udara disebut Air Conditioneer (AC). Di negara tropis, AC lebih banyak berfungsi
sebagai sistem pendingin yang membuat udara menjadi lebih dingin. Sistem AC pada
mobil menggunakan sistem kelistrikan sebagai kontrolnya, yaitu pada motor
blowernya. Sistem Kelistrikan Pada AC berfungsi untuk mengatur dan menghidupkan
kerja dari sistem AC tersabut. Kelistrikan ini mengatur beberapa kerja dari sistem AC
yaitu pada megnetic clutch, pada kompresor serta pengaturan kecepatan Blower.
Pengaturan kecepatan udara pada blower akan mempengaruhi kerja pendinginan
sistem. Kelistrikan ac kendaraan merupakan komponen sistem yang penting dalam
kerja sistem ac.
Dalam rangkaian suatu komponen AC kendaraan memiliki sistem kelistrikan
yang membantu mempermudah prinsif kerja komponen AC, sehingga sistem
kelistrikan AC pada kendaraan memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Mengatur dan mengontrol proses kerja komponen AC.
b. Mempermudah pengoperasian sistem AC.
c. Mengontrol tekanan tinggi yang diterima.
Terdapat 2 tipe sistem kelistrikan AC pada kendaraan yaitu sistem kelistrikan
konvensional dan sistem kelistrikan AC kendaraan yang menggunakan amplifier pada
dasarnya prinsipnya sama dengan yang konvesional. Perbedaannya terletak pada
thermistor yang menggantikan fungsi thermostat konvesional bimetal
B. TUJUAN

Setelah mengikuti praktik rangkaian sistem kelistrikan AC ini, diharapkan mahasiswa


mampu :
1. Mengidentifikasi komponen utama system kelistrikan AC.
2. Merangkai rangkaian sederhana system kelistrikan AC yang menggunakan
amplifier
3. Menjelaskan cara kerja system kelistrikan AC yang menggunakan amplifier.

C. MANFAAT
1. Mahasiswa dapat mempelajari rangkaian kelistrikan amplifier system AC
2. Menjadi tambahan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa di lapangan
3. Menjadi referensi bagi pembaca
BAB II

PEMBAHASAN

A. DATA PRAKTIK
1. Pemeriksaan Komponen

a. Relay
Fungsi relay adalah sebagai saklar elektrik (untuk menghindari beban/arus
berlebih pada rangkaian. Cara menjaga agar kondisi relay tetap bagus adalah
menjaga tinggi arus dan tegangan untuk mengaktifkan relay, dan juga arus
yang mengalir melalui relay
b. Fuse
Berfungsi sebagai pengaman apabila terjadi arus pendek listrik/konsleting.
Cara menjaga agar komponen ini tetap awet adalah dengan memastikan tidak
ada rangkaian yang berpotensi terbuka dan menimbulkan konslet.

c. Blower Speed Control


Blower Speed Control berfungsi sebagai pengatur kecepatan blower,
mengaktifkan/mematikan blower dan mengaktifkan kopling magnet. Kondisi
Blower Speed Control masih bagus, cara untuk menjaga agar tetap bagus
adalah dengan cara menggunakan komponen tersebut sesuai dengan standar
dan tidak memperlakukannya secara kasar.
d. Amplifier
Amplifier berfungsi untuk mengatur kerja komponen sistem AC berdasarkan
perbandingan tegangan dari temperature control valve, temperature control dan
thermistor. Kondisi amplifier secara visual kotor Karena tidak adanya casing
luar penutup komponen. Jika hal ini terus dibiarkan debu/kotoran yang
semakin banyak akan berpotensi merusak system kerja dari komponen
amplifier. Tidak adanya casing luar juga membuat amplifier menjadi rawan
terjadi kerusakan Karena tidak terlindungi. Langkah perbaikan yang bisa
dilakukan adalah membersihkan dengan kuas lemnut komponen amplifier yang
kotor dan menambahkan casing luar untuk melindungi amplifier.
e. Pressure Switch
Berfungsi untuk membatasi tekanan sistem dengan cara mengatur pemberian
arus untuk magnetic clutch, vsv, dan fan condensor. Kondisi Pressure Switch
secara visual masih bagus dan secara fungsi masih bisa mengatur tekanan
didalam system secara maksimal. Cara menjaga agar Pressure Switch tetap
dalam kondisi yang bagus adalah dengan cara Menjaga tekanan refigerant agar
tidak melebihi batas standar karena jika melebihi batas standar akan membuat
kerja Pressure Switch menjadi lebih berat
f. Temperatur Control Lever
Temperatur Control Lever berfungsi untuk mengatur suhu AC sesuai tingkatan
yang diinginkan dengan cara mengatur jumlah arus untuk mengaktifkan relay
pada amplifier, dimana output amplifier terhubung dengan pressure switch,
relay NO 3, magnetic clutch dan vsv. Kondisi Temperature Control Lever
masih bagus, dan dapat memberikan tingkatan suhu hembusan udara sesuai
tingkatan pada selektor Temperature Control Lever. Cara menjaga agar tetap
bagus adalah dengan cara membersihkan selector dari kemungkinan terdapat
debu dan pelan-pelan saat memidahkan seloktor Karena tuas terbuat dari
plastic dan mudah patah.
g. Thermistor
Berfungsi untuk membaca suhu pada evaporator. Kondisi Thermistor masih
bagus karena belum ada cacat fisik dan masih dapat membaca suhu dengan
baik. Cara menjaga thermistor tetap baik adalah dengan cara melakukan
pengecekan terhadap kondisi thermistor meliputi tahanan yang dihasilkan pada
suhu tertentu sesuai spesifikasi dan membersihkan bagian sensor dari kotoran
yang menempel.

2. Cara Kerja Kelistrikan AC dengan Amplifier

Gambar. Rangkaian System AC amplifier di manual book


BAB III

ANALISIS

A. Cara Kerja Rangkaian Blower


1) Ketika saklar blower di posisikan pada “low” dan kunci kontak “On”
Maka arus akan mengalir dari baterai - ke fuse – ke kunci kontak – ke
kumparan relay – ground.
Pada saat ini kumparan relay akan menjadi magnet dan relay akan
“ON”. Sehingga arus mengalir dari baterai – ke fuse – ke kontak point relay –
saklar blower, kemudian di cabang yang satu dialirkan ke AC indikator dan
yang lain menuju R1 – R2 – motor blower – massa. Karena resistor yang dilalui
ada dua, maka tahanannya menjadi besar. Dan arus yang masuk ke motor
blower menjadi lebih kecil, sehingga output putaran blower cenderung menjadi
pelan.
2) Ketika saklar blower di posisikan di “medium” dan kunci kontak “ON”
Maka arus akan mengalir dari Baterai – fuse – IG switch – kumparan
relay – massa. Dengan demikian relay akan ON sehingga arus mengalir dari
Baterai – fuse – relay – saklar blower – R2 – motor blower – massa. Karena
resistor yang dilewati nilainya lebih kecil maka putaran motor blower lebih
cepat.
Arus juga akan mengalir dari baterai menuju Saklar blower – lampu
indikator AC – massa. Sehingga lampu indikator AC hidup.
3) Ketika saklar blower diposisikan di “high” dan kunci kontak “ON”
Maka arus akan mengalir dari baterai – fuse – IG switch – kumparan
relay – massa. Dengan demikian relay akan ON dan arus akan mengalir dari
Baterai – fuse – relay – saklar blower – motor blower – massa. Karena nilai
tahanan hampir 0 Ω arus yang mengalir ke motor blower lebih besar dan
putaran motor blower lebih cepat/semakin cepat dari saat posisi medium.
Arus juga akan mengalir dari Baterai menuju saklar blower – lampu
indikator AC – massa. Sehingga lampu indikator AC akan hidup.

B. Cara Kerja Rangkaian Amplifier


Ketika kunci kontak IG switch di-Onkan dan saklar AC serta blower di-Onkan,
Thermistor dan Temperature Control Lever yang dikendalikan di dashboard akan
memberikan sinyal ke amplifier AC. Jika suhu yang terukur pada Thermistor
sesuai dengan yang diatur temperature Control Lever, AC amplifier akan ON
sehingga arus akan mengalir dari Baterai – fuse – relay – AC amplifier – Pressure
switch, dari pessure switch arus akan dialirkan menuju R1 – kumparan – massa
serta menuju R3 – kumparan – massa.
Dengan demikian maka relay R1 dan R3 akan ON sehingga arus akan mengalir
dari baterai – fuse 1 – R1. Dari R1 arus akan dialirkan menuju VSV – massa dan
akan dialirkan juga dari R1 – magnetic clutch – massa. Arus juga akan mengalir
dari Baterai – fuse 3 – R3 – kondensor van – massa.
Sehingga magnetic clutch ON, kondensor van akan hidup, dan vsv ON
sehingga putaran idle mesin akan naik dan AC akan menyala.
Ketika Thermistor memberikan sinyal berupa suhu abnormal maka AC
amplifier akan OFF sehingga sistem AC tidak bekerja dan ketika Pressure Switch
mendeteksi tekanan abnormal maka pressure switch memutus rangkaian
kelistrikan AC sehingga sistem AC akan berhenti bekerja.
BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :


 Sistem kelistrikan AC amplifier ini diatur oleh 2 faktor, yaitu pengemudi dan
sistem AC itu sendiri. Ketika pengemudi menginginkan suhu dingin, dan sistem
AC tidak ingin dingin. Maka sistem AC tidak bekerja. Begitu pun sebaliknya.
 Dari hasil pemeriksaan komponen, komponen sistem AC masih dalam kondisi
baik.
 Perawatan terhadap kelistrikan AC harus selalu dilakukan secara berkala karena
fungsinya sangat vital terhadap kinerja sistem AC secara keseluruhan.

B. SARAN

Lebih memperhatikan keamanan saat praktek system AC

Anda mungkin juga menyukai