Anda di halaman 1dari 3

LETUSAN GUNUNG BERAPI

Di salah satu provinsi di Indonesia, terdapat sebuah gunung yang aktif dengan ketinggian 2.930
mdpl yaitu Gunung Kenongo. Mayoritas penduduk disini memiliki mata pencaharian sebagai petani kebun
dan peternak. Gunung Kenongo memiliki pemandangan yang indah, sehingga banyak pendaki ataupun
turis yang menikmati keindahannya. Pada tanggal, 15 September 2019, suhu disekitar Gunung Kenongo
menjadi lebih panas daripada biasanya, beberapa warga juga mengeluhkan sumber mata air menjadi kering
sehingga, Gunung Kenongo statusnya dinaikkan menjadi siaga akibat aktivitas gunung yang semakin
meningkat. Pada tanggal 17 September 2019, Gunung Kenongo dinyatakan dalam status waspada oleh
BPPTK karena terjadi gempa tektonik sebesar 3,9 SR pada pukul 05.37 WIB dan suara gemuruh dari
dalam gunung pada pukul 07.50 WIB. Beberapa tenaga medis, BNBP, dan relawan dikerahkan ke lokasi
untuk menanggulangi bencana dan memberi bantuan kepada warga di sekitar Gunung Kenongo.

Pada tanggal 18 September 2019, relawan mendirikan tempat pengungsian dan BNBP melakukan mitigasi
untuk penanggulangan Pra Bencana

1. Penanggulangan Pra Bencana Gunung Meletus


Beberapa persiapan yang harus dilakukan dalam menghadapi letusan gunung api antara lain :
a. Mengenali tanda-tanda bencana, karakter gunung api dan ancaman- ancamannya;
b. Membuat peta ancaman, mengenali daerah ancaman, daerah aman
c. Membuat sistem peringatan dini
d. Mengembangkan Radio komunitas untuk penyebarluasan informasi status gunung api
e. Mencermati dan memahami Peta Kawasan Rawan gunung api yang diterbitkan oleh instansi
berwenang
f. Membuat perencanaan penanganan bencana
g. Mempersiapkan jalur dan tempat pengungsian yang sudah siap dengan bahan kebutuhan
dasar (air, jamban, makanan, pertolongan pertama) jika diperlukan
h. Mempersiapkan kebutuhan dasar dan dokumen penting
i. Memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan gunung api (dikoordinasi oleh
Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi). Pos pengamatan gunung api
biasanya mengkomunikasikan perkembangan status gunung api lewat radio komunikasi.
j. Perhatikan arahan dari PVMBG dan perkembangan aktivitas gunungapi.
k. Siapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi debu vulkanik.
l. Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak berwenang.
m. Menyiapkan skenario evakuasi lain jika dampak letusan meluas di luar prediksi ahli.
n. Siapkan dukungan logistik, antara lain makanan siap saji, lampu senter dan baterai cadangan,
uang tunai yang cukup serta obat-obatan khusus sesuai pemakai.
Pada tanggal 20 September 2019 pada pukul 17.36, status gunung naik menjadi awas karena
diprediksi akan terjadi erupsi besar kurang dari 24 jam, awan panas sempat muncul selama 5 menit, abu
panas juga mulai beterbangan di udara. Hingga pada tanggal 21 September 2019 pukul 22.40, Gunung
Kenongo dinyatakan meletus dengan mengeluarkan magma dan lava panas, awan panas besar pada pukul
23.05 selama 30 menit. Kemudian dari pos pemantauan, terlihat nyala api dan kepulan asap
membumbung tinggi setinggi 1,5 km dari puncak gunung. Luncuran awan panas dan abu mengarah ke
barat daya.
2. Penanggulangan Saat Bencana Gunung Meletus
Penanganan yang harus di lakukan pada saat terjadi gunung meletus atau becana.
Mengetahui lokasi bencana dari informasi yang di dapat, dan harus memperhatikan hal-hal
berikut.
a. Lengkapi semua informasi. Dan klasifikasi kebenaran berita
b. Bila benar berita di laporkan sesuai ketentuan (alur pelaporan)
c. Berita distribusikan untuk kordinasi dengan unit kerja terkait (persiapan tim)
d. Puskodalmet di bentuk (aktifkan organisasi kerangka/ organisasi tugas yang sudah ditetapkan
saat preparednees)
e. Sistem Komunikasi memegang peran penting
f. Tidak berada dilokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan
g. Tidak berada di lembah / daerah aliran sungai
h. Hindari tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan gunung api
i. Gunakan kacamata pelindung
j. Jangan memakai lensa kontak
k. Gunakan masker / kain basah untuk menutup mulut dan hidung
l. Kenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti paju lengan panjang, celana
panjang, dan topi
Pada tanggal 22 September 2019 pada pukul 02.20 WIB, awan panas dan abu vulkanik sudah mereda.
Pada pukul 05.30 WIB, BPPTK menyatakan bahwa Gunung Kenongo telah aman dan tidak ada letusan
susulan. Sehingga pada pukul 06.00 WIB, tenaga medis, BNBP dan relawan melakukan koordinasi untuk
mencari para korban yang hilang, membantu korban yang selamat, dan memperbaiki kondisi kesehatan
warga.
3. Penanggulangan Pasca Bencana Gunung Meletus
Penyelenggaraan penanggulanagan bencana pada tahap pasca bencana yaitu:
a) Rehabilitasi
1. Perbaikan lingkungan daerah bencana.
2. Perbaikan prasarana dan sarana umum.
3. Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat.
4. Pemulihan social psikologis.
5. Pelayanan kesehatan
6. Rekonsiliasi dan resolusi konflik
7. Pemulihan social ekonomi budaya
8. Pemulihan keamanan dan ketertiban
9. Pemulihan fungsi pemerintahan, dan
10. Pemulihan fungsi pelayanan public.
b) Rekonstruksi
1. Pembangunan kembali prasarana dan sarana
2. Pembangunan kembali sarana social masyarakat
3. Pembangkitan kembali kehidupan social budaya masyrakat
4. Penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan yang lebih baik
5. Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan dunia usaha dan
masyarakat.
6. Peningkatan kondisi social, ekonomi, dan budaya
7. Peningkatan fungsi pelayanan public, dan
8. Peningkatam pelayanan utama dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai