Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keanekaragaman hayati yang ada dibumi ini tidak hanya digunakan
sebagai bahan pangan atau pun dinikmati keindahanya saja, namun
bermafaat juga sebagai bahan untukl pengobatan berbagai penyakit.
Tanaman yang ada di Indonesia dikenal sebagai bahan baku industry obat
Indonesia selain sebagai obat tradisional. Berbagi varietas kemangi telah
banyak dikenal di Dunia dan biasanya diseleksi didasarkan pada aroma dan
warna tanaman. (Maria Dolfiana Ngepi, 2009)
Salep adalah sediann setenga padat ditujukan untuk pemakaian
topikal pada kulit atau selaput lendir (FI ed IV).
Salep adalah sediaan semisolid yang ditujukan untuk penggunaan
eksternal pada kulit atau membrane mukosa. Salep yang tidak mengandung
bahan obat digunakan untuk memperoleh efek fisika yang dihasilkan oleh
salep, yaitu sebagai pelindug, pelembut, atau pelicin. Basis salep,
sebagaimana digunakan untuk memperoleh sifat fisika atau sebagai
pembawa untuk salep yang mengandung bahan obat.
Kemangi adalah tumbuh-tumbuhan yang secara liar dan berbau
harum. Tanaman ini tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai dataran
tinggi. Kemangi sangat sensitif terhadap iklim dingin, dapat berkembang
dengan sangat baik jika mendapat sinar matahari yang melimpah dan
membutuhkan iklim yang panas dan ringan. Sedangkan, untuk
memperbanyak tanaman kemangi, dapat diperbanyak dengan biji.
(kurniasih, 2014).
Sehubungan dengan hal diatas, untuk mengoptimalkan
pemanfaatan daun kemangi tersebut, maka diolah secara meserasi dan
diambil ekstraknya. Ekstrak yang diperoleh akan dibuat dalam bentuk
sediaan balsam, yang pada dasarnya merupakan suatu sediaan salep.
Berdasarkan Farmakope Indonesia salep, unguentum adalah sediaan
setenga padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar.
Bahan obatnya harus larut atau terdispersi homogen dalam unsur salep yang
cocok (FI ed. III 1979, hal: 33)

B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui apa pengertian dari Salep
2. Mengetahui manfaat
3. Mengetahui penggolongan salep
4. Mengetahui apa yang di maksud salep diadermis
5. Contoh obat diadermis dan formulasinya
6. Mengetahui evaluasi dari contoh obat yang dipakai

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu salep, bagian
bagian dari salep, penggolongan salep sampai dengan manfaat salep itu
sendiri. Selain itu untuk mengetahui efek dari basis salep diadermis serta
contoh pembuatan salep dengan efek farmakologi diadermis yaitu balsem
dari ekstrak kemangi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Salep adalah sediaan semi solid yang ditujukan untuk di aplikasikan
secara eksternal pada kulit atau membrane mukosa. Salep melunak atau
meleleh pada temperature tubuh. Salep harus dapat disebarkan dengan
mudah dan tidak oleh terasa berpasir atau ada butiran butiran yang tidak
homogen. (ilmu & tegnologi peracikan sediaan farmasi).
Salep dapat mengandung bahan obat atau tidak. Salep yang tidak
mengandung bahan obat di gunakan untuk memperoleh efek fisika yang
dihasilkan oleh salep, yaitu sebagai pelindung, pelembut, atau pelican.
Basis salep, sebagai mana dijelaskan sebelumnya dapat digunakan untuk
memperoleh efek fisika atau sebagai pembawa untuk salep yang
mengandung bahan obat. (ansel edisi; 9)

B. Fungsi salep
a. Sebagai bahan pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit.
b. Sebagai bahan pelumas pada kulit.
c. Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit
dengan larutan berair dan rangsang kulit. (Anief, Moh. 2012)

C. penggolongan salep
1. Menurut konsistensinya
a) Unguenta : Salep yang mempunyai konsistensi seperti
mentega, tidak mencair pada suhu biasa, tetapi mudah di
oleskan tanpa memakai tenaga.
b) Cream ( krim ) : Salep yang banyak mengandung air , mudah di
serap kulit, suatu tipe yang dapat di cuci dengan air.
c) Pasta : Salep yang mengandung lebih dari 50 % zat padat
(serbuk), suatu salep tebal, karena merupakan penutup atau
pelindung,bagian kulit yang di olesi.
d) 4. Cereta : Salep berlemak yang mengandung presentase lilin
(wax) yang tinggi sehingga konsistensinya lebih keras.
e) Gelones / spumae / jelly : Salep yang lebih halus umumnya cair
dan sedikit mengandung atau mukosa , sebagai pelicin atau
basis, biasanya terdiri atas campuran sederhana dari minyak
dan lemak dengan titik lebur rendah . Contoh : Starch jellies
(10% amylum dengan air mendidih). (ilmu resep)
2. Menurut sifat farmkologi atau terapetik dan penetrasinya
a) Salep epidermis (epidermic ointment; salep penutup)
guna melindungi kulit dan menghasilkan efek lokal, tidak
diabsorbsi, kadang kadang ditambahkan antiseptic,
astringensia untuk meredakan rangsangan atau anestesi lokal.
b) Salep endodermis : salep yang bahan obatnya menembus
didalam kulit, tetepi tidak melalui kulit, terabsorbsi sebagian, di
gunakan untuk melunakkan atau melembabkan kulit/ selaput
lender.
c) Salep deadermis adalah salep yang bahan obatnya menembus
kedalam tubuh melalui kulit dan mencapai efek yang
diinginkan, misalnya salep yang mengandung senyawa merkuri
iodide, beladona. (ilmu resep)
3. Meneurut dasar salepnya
a) Salep hidrofobik yaitu salep yang tidak suka air atau salep
dengan dasar salep berlemak (greasy bases) tidak dapat dicuci
dengan air; misalnya: campuran lemak- lemak, minyak lemak,
malam.
b) Salep hidrofilik yaitu salep yang suka air atau kuat menarik air,
biasanya dasar salep tipe minyak dalam air. (ilmu resep)
4. Menurut formularium nasional (Fornas)
a) Dasar salep 1 (ds. senyawa hidrokarbon)
b) Dasar salep 2 (ds. serap)
c) Dasar salep 3 (ds. yang dapat dicuci dengan air atau d.s emulsi
M/A)
d) Dasar salep 4 (ds. Yang dapat larut dalam air).

D. Salep Diadermis
Salep diadermis adalah salep yang bahan obatnya menembus kedalam
tubuh melalui kulit dan mencapai efek yang diinginkan, misalnya salep
yang mengandung senyawa merkuri iodide, beladona. dengan pernyataan
ini maka dalam formulasi Sediaan balsam kemangi yang menurut sifat
farmakologi atau terapeutik dan penetrasinya yaitu masuk kedalam salep
diadermis.
Karena balsem ini bekerja menembus membran kulit dan memberikan
efek relaksasi otot dan untuk meringankan penegangan pada otot, dengan
cara penggunaan yaitu mengoleskannya pada kulit maka akan di peroleh
efek farmakologi dan terapeutik yang sesuai dengan salep diadermis.

E. Metode, Alat & Bahan


1. Metode
Metode yang akan digunakan adalah metode maserasi. Maserasi
ini dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan
penyari yang mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan
penyari. Kemudian perendaman simplisia menggunakan etanol 70%
selama 24 jam dengan diberikan pengadukan setiap 1-2 jam (kalau
malam biarkan saja tidak perlu diadu), setelah 24 jam ganti elarut
dengan pelarut yang baru selanjutnya lakukan sama dengan yang
pertama. Pengganantian pelarut di lakukan untuk mempercepat
prosses ekstraksi, karena pelarut pertama mungkin sudah jenuh oleh
senyawa sehigga tidak dapat melarutkan kembali senyawa yang
diharapkan, dan waktu pergantian tergantung kebutuhan tdk harus 24
jam.

2. Alat dan Bahan


- Alat - Bahan
a. Stempler a. Ekstrak daun kemengi
b. Pipet tetes b. Vaselin albumin
c. Sendok tanduk c. Parafin Liquidum
d. Neraca analitik d. Menthol
e. Penjepit tabung reaksi e. Olium Methea
f. Cawan porselen
g. Gelaas ukur
h. Batang pengaduk
i. Alumunium foil
j. Kertas saring
k. Tissue

F. Formulasi
Rancangan formulasi
konsentrasi
No. Nama Bahan
Basis / FI F II F III F IV
1. Estrak Ocinum - 3% 7% 9%
2. Parafin Liquidum 8g 8g 8g 8g
3. Menthol 6g 6g 6g 6g
4. Olium Methea 6g 6g 6g 6g
5. Vaselin Album 20g 20g 20g 20g
G. Cara kerja
1. Timbang semua bahan yang ada yaitu vaselin albumin, parafin liquidum
mentho, olium methea.
2. Leburkan basis balsam yaitu vaselin album, paravin liquidum, olium
methea.
3. kemudian panaskan lumping lalu masukkan methol ke dalam lumping
panas.
4. Campurkan basis balsam dengan dengan methol
5. Setelah bahan sudah terlebur, ekstrak daun kemangi dihitung
6. tambahkan masing- masing ekstrak daun kemangi ke dalam balsam
sebanyak 3%, 7%, 9%.
7. Aduk sampai homogen
8. Biarkan hingga dingin
9. Masukkan kedalam wadah yang sudah tersedia & beri etiket

H. Evaluasi
1. Uji Organoleptis
Pemeriksaan organoleptis meliputi bentuk, warna dan bau dari salep
ekstrak kemangi. Parameter kualitas salep yang baik adalah bentuk
sediaan setengah padat, salap berbau khas ekstrak kemangi yang
digunakan dan berwarna seperti ekstrak hijau, jijau toska, dan hijau
tua.
2. Uji Vounter
melalui bertanya langsung kepada masyarakat mengenai sediaan
balsem tersebut, untuk menentukan mutu dan khas kemangi.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas sediaan dilakuan dengan cara salep dioleskan pada
sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok harus
menunjukkan susunan yang homogen. Salep yang homogen ditandai
dengan tidak terdapatnya gumpalan dan butiran kasar pada hasil
pengolesan, struktur yang rata dan memiliki warna yang seragam dari
titik awal pengolesan sampai titik akhir pengolesan. bagian atas,
tengah dan bawah dari wadah salep.

I. Hasil Evaluasi
Tabel 1. komposisis bahan dan formulasi balsam.
konsentrasi
No. Nama Bahan
Basis / FI F II F III F IV
1. Estrak Ocinum - 3% 7% 9%
2. Parafin Liquidum 8g 8g 8g 8g
3. Menthol 6g 6g 6g 6g
4. Olium Methea 6g 6g 6g 6g
5. Vaselin Album 20g 20g 20g 20g

Tabel 2. hasil pengamatan organoleptis balsam kemangi


Formula Warna Tekstur Bau /aroma
Kemangi, kurang
I Hijau Setengah padat
tajam
Kemangi, kurang
II Hijau toska Setengah padat
tajam
III Hijau tua Setengah padat Kemangi, tajam

Tabel 3. Hasil uji homogenitas balsam ekstrak daun kemangi


Formula Homogenitas
I Homogen
II Homogen
III Homogen
Daftar Pustaka

1. Maria Dolfiana Ngepi. 2009. Pemanfaatan Minyak Atsiri Dari Daun Cengkeh
(Caryophili folium) Sebagai Obat Tradisional Dalam Bentuk Sediaan Balsem.
2. Kurniasih. 2014. Khasiat Dahsyat Kemangi . Yogyakarta : Baru Press
3. ……. . 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Dapartemen Kesehatan
Indonesia
4. FI V
5. Syamsuni H. A. 2016. Ilmu Resep. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
6. Anief Moh. 2012. Farmasetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
7. Allen, loyd V . 2019. Ansel Bentuk Sediaan Farmasetis dan Sistem
Penghantaran Obat Edisi 9. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
8. Boyd Claire. 2015. Keterampilan Penatalaksanaan Obat Untuk Perawat.
Jakarta : Sinar Grafika Offside
9. Langley, Chris dan Dawn Belcher. 2018. FASTrack Peracikan dan Penyerahan
Obat. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
10. Jumardin, Wahyuddin, at all. Syaddan. 2015. Formlasi Sediaan Balsem Dari
Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum Sancum Linn) Dan Pemanfaatanya Sebagai
Obat Tradisional. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rizky Makassar. As-
Syifa Vol 07 (01) : hal 70-75, Juli 2015
MAKALAH SALEP DIADERMIS
BALSEM DARI EKSTRAK DAUN KEMANGI
(Ocimum SanctumLinn)

Dosen Pembimbing:
Ginanjar Putri Nastiti., S. Farm., M. Farm., Apt.

Disusun Oleh:
Nuri Mufidatul Ulya (1802050232)
Nurul Syafitri (18020502)
Paula Maulidinah (1802050231)
Putri Sekar Asih (18020502)

PROGRAM DIII FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2019

Anda mungkin juga menyukai