Sop Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan 1
Sop Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan 1
PRAKTIKUM 1
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERNAPASAN
A. Pengertian
Pemeriksaan fisik sistem respirasi merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk
mendapatkan data objektif yang dilakukan dengan 4 tahapan meliputi inspeksi, palpasi, perkusi
dan auskultasi dengan tujuan untuk nmemepertoleh data yang sistematis dan komprehensif,
memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan merencanakan tindakann
keperawatan yang tepat bagi klien.
B. Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan fisik sistem pernapasan meliputi hal-hal berikut ini:
1. Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.
2. Untuk menambah, mengonfisrmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat
keperawatan.
3. Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosis keperawatan.
4. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan
penatalaksanaannnya.
5. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan keperawatan.
C. Indikasi
Pemeriksaan fisik sistem pernapasan diindikasikan pada pasien :
1. Klien ARDS
2. Emfisema
3. Infeksi saluran pernapasan atas
4. Infeksi saluran pernapasan bawah
D. Kontraindikasi
Pemeriksaan fisik sistem permapasan di kontraindikasikan pada pasien :
1. Klien mengalami fraktur
2. Riwayat medis klien yang abnormal sejak lahir
3. Adanya lesi atau luka di daerah yang akan dipalpasi dan diperkusi
4. Tingkat kesadaran klien yang rendah
E. Hal –hal Yang Perlu Diperhatikan
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama melakukan prossedur pemeriksaan adalah :
1. Jaga privasi klien.
2. Pemeriksaan harus terorganisasi dengan baik untuk menghemat tenaga klien.
3. Lakukan universal precautions karena mungkin klien batuk dan bersin selama pemeriksaan
20
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
Ns. Arif Nur Akhmad, MSN
No PROSEDUR
Fase Pra Interaksi
Menyiapkan alat :
1 Stetoskop
2 Handscoon
3 Penlight
4 Pensil/pulpen
5 Penggaris
Fase Kerja
1 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2 Cuci tangan
3 Jaga privasi klien
Inspeksi :
1 Amati warna wajah dan bibir (adanya sianosis)
2 Amati kuku pasien (warna dan bentuk)
3 Gunakan penlight amati hidup dan lubang hidung (polip atau tidak ) atau terdapat
sputum,warnanya
4 Gunakan penlight amati tonsil, pasien di minta membuka mulut dan sedikit mengeluarkan
lidahnya
5 Amati area kulit didepan trakea
6 Thoraks: garis bayangan, warna kulit, tekstur, adanya lesi, fraktur dll
7 Amati bentuk dada (anteroposterior)
8 Amati kurvatura tulang belakang
9 Gerakan pernapasan dan kesemitrisan dada
Palpasi :
1 Sensasi : nyeri/tidak nyeri
2 Gerakan dinding toraks anterior/ekskursi pernapasan
- Letakkan kedua tangan pada dada klien sehingga kedua ibu jari pemeriksa terletak
digaris tengah diatas sternum
- Ketika klien mengambil nafas dalam-dalam, maka kedua ibu jari tangan harus
bergerak secara sistematis dan terpisah satu sama lain minimal 5 cm. ekspansi
yang berkurang pada salah satu sisi menunjukkan adanya lesi pada sisi tersebut
3 Ekspansi paru posterior:
- Letakkan kedua telapak tangan Anda pada toraks bawah dengan kedua ibu jari
berdekatan dengan spinal dan jari-jari lainnya meregang. Minta klien menarik napas
dalam sementara Anda mengobservasi gerakan kedua tangan Anda dan
mengobservasi keterlambatan gerakan
4 Fokal fremitus:
- Letakkan permukaan ujung jari atau bagian ulnar tangan atau kepalan tangan Anda
pada dada posterior, dimulai dekat apeks paru
21
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
Ns. Arif Nur Akhmad, MSN