Anda di halaman 1dari 3

Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

PRAKTIKUM 1
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERNAPASAN

A. Pengertian
Pemeriksaan fisik sistem respirasi merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk
mendapatkan data objektif yang dilakukan dengan 4 tahapan meliputi inspeksi, palpasi, perkusi
dan auskultasi dengan tujuan untuk nmemepertoleh data yang sistematis dan komprehensif,
memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan merencanakan tindakann
keperawatan yang tepat bagi klien.
B. Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan fisik sistem pernapasan meliputi hal-hal berikut ini:
1. Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.
2. Untuk menambah, mengonfisrmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat
keperawatan.
3. Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosis keperawatan.
4. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan
penatalaksanaannnya.
5. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan keperawatan.
C. Indikasi
Pemeriksaan fisik sistem pernapasan diindikasikan pada pasien :
1. Klien ARDS
2. Emfisema
3. Infeksi saluran pernapasan atas
4. Infeksi saluran pernapasan bawah
D. Kontraindikasi
Pemeriksaan fisik sistem permapasan di kontraindikasikan pada pasien :
1. Klien mengalami fraktur
2. Riwayat medis klien yang abnormal sejak lahir
3. Adanya lesi atau luka di daerah yang akan dipalpasi dan diperkusi
4. Tingkat kesadaran klien yang rendah
E. Hal –hal Yang Perlu Diperhatikan
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama melakukan prossedur pemeriksaan adalah :
1. Jaga privasi klien.
2. Pemeriksaan harus terorganisasi dengan baik untuk menghemat tenaga klien.
3. Lakukan universal precautions karena mungkin klien batuk dan bersin selama pemeriksaan

20
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

SOP PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERNAPASAN

Nama: ___________________________ NIM: _____________________

No PROSEDUR
Fase Pra Interaksi
Menyiapkan alat :
1 Stetoskop
2 Handscoon
3 Penlight
4 Pensil/pulpen
5 Penggaris
Fase Kerja
1 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2 Cuci tangan
3 Jaga privasi klien
Inspeksi :
1 Amati warna wajah dan bibir (adanya sianosis)
2 Amati kuku pasien (warna dan bentuk)
3 Gunakan penlight amati hidup dan lubang hidung (polip atau tidak ) atau terdapat
sputum,warnanya

4 Gunakan penlight amati tonsil, pasien di minta membuka mulut dan sedikit mengeluarkan
lidahnya
5 Amati area kulit didepan trakea
6 Thoraks: garis bayangan, warna kulit, tekstur, adanya lesi, fraktur dll
7 Amati bentuk dada (anteroposterior)
8 Amati kurvatura tulang belakang
9 Gerakan pernapasan dan kesemitrisan dada
Palpasi :
1 Sensasi : nyeri/tidak nyeri
2 Gerakan dinding toraks anterior/ekskursi pernapasan
- Letakkan kedua tangan pada dada klien sehingga kedua ibu jari pemeriksa terletak
digaris tengah diatas sternum
- Ketika klien mengambil nafas dalam-dalam, maka kedua ibu jari tangan harus
bergerak secara sistematis dan terpisah satu sama lain minimal 5 cm. ekspansi
yang berkurang pada salah satu sisi menunjukkan adanya lesi pada sisi tersebut
3 Ekspansi paru posterior:
- Letakkan kedua telapak tangan Anda pada toraks bawah dengan kedua ibu jari
berdekatan dengan spinal dan jari-jari lainnya meregang. Minta klien menarik napas
dalam sementara Anda mengobservasi gerakan kedua tangan Anda dan
mengobservasi keterlambatan gerakan
4 Fokal fremitus:
- Letakkan permukaan ujung jari atau bagian ulnar tangan atau kepalan tangan Anda
pada dada posterior, dimulai dekat apeks paru

21
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

- Minta klien untuk mengulangi kata "99"


- Ulangi langkah sebelumnya, pindahkan tangan Anda secara berurutan ke dasar paru
- Bandingkan fremitus pada kedua area paru dan antara apeks dengan dasar paru disetiap
paru dengan menggunakan satu tangan yang dipindahkan dari satu sisi dada klien kearea
yang sama disis yang berlawananan
Perkusi :
5 Toraks anterior
- Mulai dari atas klavikula pada ruang supraklavikula, dan dilanjutkan kebawah
sampai diafragma
- Bandingkan satu sisi paru dengan sisi yang lainnya
Toraks posterior
- Minta klien untuk menundukkan kepada dan melipat tangan kedepan dada
- Lakukan perkusi pada ruang interkosta dengan interval sekitar 5 cm dalam ururtan yang
sistematis
Ekskursi diafragma
- Minta klien untuk menarik napas dalam dan menahannya sebentar, sementara Anda
melakukan perkusi sepanjang garis scapula hingga timbul suara redup pada
ketinggian diafragma. Tandai titik ini dengan pensil/pulpen penanda
- Ulangi prosedur tersebut pada sisi dada yang lain
- Minta klien untuk bernapas normal beberapa kali lalu mengeluarkan napas terakhir
secara keseluruhan dan menahannya sementara Anda melakukan perkusi ke atas dari
titik yang ditandai untuk mengkaji dan menandai ekskursi diafragma selama ekspirasi
dalam pada setiap sisi dada.
- Ukur jarak antara dua dada tersebut
Auskultasi :
6 Toraks anterior
- Auskultasi dada anterior. Gunakan urutan pada perkusi
Toraks posterior
- Auskultasi dada posterior. Gunakan urutan pada perkusi
- Minta klien untuk menarik napas dalam secara perlahan melalui mulut. Dengarkan suara
napas pada setiap titik selama inspirasi dan ekspirasi lengkap
- Bandingkan hasilnya pada setiap titik dengan titik yang sama pada sisi dada yang
berlawanan
7 Jelaskan hasil pemeriksaan kepada klien
Fase Terminasi
8 Alat-alat dirapikan
9 Perawat cuci tangan 10
Dokumentasikan

Anda mungkin juga menyukai