ANALISA NUMERIK
“Kesalahan Bawaan, Kesalahan Pembulatan, Kesalahan Pemotongan dan
Kesalahan Formula”
Disusun oleh
ARI WIBOWO SAPUTRA
17010028(A)
FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
TUGAS
ANALISA NUMERIK
“Kesalahan Bawaan, Kesalahan Pembulatan, Kesalahan Pemotongan dan
Kesalahan Formula”
Disusun oleh
TEGUH ADYATMA
17010037 (A)
FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
TUGAS
ANALISA NUMERIK
“Kesalahan Bawaan, Kesalahan Pembulatan, Kesalahan Pemotongan dan
Kesalahan Formula”
Disusun oleh
M. HARIS FERIANSYAH
17010031 (A)
FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
TUGAS
ANALISA NUMERIK
“Kesalahan Bawaan, Kesalahan Pembulatan, Kesalahan Pemotongan dan
Kesalahan Formula”
Disusun oleh
RISKI MONYET
17010028(A)
FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Analisa numerik adalah studi alogaritme untuk memecahkan
masalah dalam matematika kontinu (sebagaimana dibedakan dengan
matematika diskret).
Analisa numerik melanjutkan tradisi panjang perhitungan praktis
matematika ini. Analisa numerik modern tidak mencari jawaban eksak,
karena jawaban eksak dalam praktiknya tidak mungkin diperoleh. Sebagai
gantinya, kebayakan analisa numerik memperhatikan bagaimana
memperoleh pemecahan hampiran, dalam batas galat yang beralasan.
Analisa numerik secara alami diterapkan di semua bidang rekayasa
dan ilmu-ilmu fisis, namun pada abad ke-21, ilmu-ilmu hayati dan seni
mulai mengadopsi unsur-unsur komputasi ilmiah. Persamaan diferensial
biasa muncul dalam pergerakan benda langit (planet, bintang dan galaksi).
Aljabar linear numerik sangat penting dalam psikologi kuantitatif.
Persamaan diferensial stokastik dan rantai Markov penting dalam
mensimulasikan sel hidup dalam kedokteran dan biologi.
1) Kesalahan Bawaan
Kesalahan ini berasal dari kesalahan data, dimana kesalahannya
ditimbulkan karena adanya kesalahan pengukuran, kesalahan pencatatan
dari data yang diukur, dan bisa juga karena kesalahan input data yang
dipergunakan untuk perhitungan. Kesalahan ini terjadi karena kurang
telitinya pencatatan data dari lapangan maupun pencatatan dari data primer
dan sekunder.
Nilai kesalahan pada setiap perhitungan adalah ± 0,03% sampai
dengan 0,3%. Sebagai contoh pada saat ingin mengukur voltase atau
tegangan pada panel listrik terlihat bahwa tegangan yang terukur adalah
220V, tapi jika kita perhatikan dengan teliti maka jarum penunjuk pada
panel listrik itu tidak benar-benar berada pada angka 220V melainkan ada
penambahan nilai kesalahan sebesar ± 0,03% sampai dengan 0,3%. Jadi
jika jarum penunjuk menunjukan angka 219,97V - 220,03V atau
maksimum 219,7V - 220,3V maka pengukuran yang ditunjukkan oleh
jarum penunjuk masih dalam keadaan baik tapi jika jarum penunjuk
menunjukkan angka yang kurang dari atau lebih dari angka-angka
tersebut, maka alat pengukur tersebut tidak lagi akurat. Apabila terjadi hal
ini maka alat pengukur tersebut harus di kalibrasi ulang agar
pengukurannya menjadi tepat kembali.
Contoh Soal :
Ea =8-7.21 =0,79
Er=0.79/8x100%=9.875
Nilai seharus nya flash disk tersebut adalah 8 GB atau v=8 sedangkan hasil
pemeriksaan perkiraan sebesar 7.21 gb atau v;=7.21. jadi kesalahan absolute dari
kapasitas flash disk tersebut adalah sebesar 0.70 gb sedangkan kesalahan
relativnya sebesar 9.875
Ea=10000-9999=1cm Ea=10-9=1cm
Er=1/10000x100%=0.01% Er=1/10x100%=10%
2) Kesalahan Pembulatan
Kesalahan pembulatan adalah kesalahan yang disebabkan oleh
pembualatan. Kesalahan ini terjadi karena pemotongan desimal dari
bilangan yang diperhitungkan, baik input data maupun waktu operasi
perhitungan matematik. Bilangan eksak (bilangan yang seharusnya)
diganti dengan bilangan perkiraan, karena beberapa angka pada akhir
bilangan tidak diperhitungkan . Contoh : 3,142857143 dibulatkan menjadi
3,14. Misalnya sebuah komputer hanya dapat merepresentasikan bilangan
riil dalam 6 digit angka, maka representasi bilangan 1/6 = 0.1666666666...
di dalam komputer 6-digut tersebut adalah 0.166667.
Kebanyakan komputer digital mempunyai du abuah cara penyajian
bilangan riil, yaitu nilangan titik-tetap (fixed point) dan bilangan titik-
kambang (floating point). Dalam format bilangan titik-tetap setiap
bilangan disajikan dengan jumlah tempat desimal yang tetap, misalnya
62.358, 0.013, 1.000. Sedangkan dalam format bilangan titik-kambang
setiap bilangan disajikan dengan jumlah digit berarti yang sudah tepat,
misalnya :
0.6238 x 103 0.1714 x 10-13
Atau ditulis juga
0.6238E+03 0.1714E-13
CONTOH SOAL
1. Tentukan kesalahan absolut dan relatif dengan nilai sebenarnya 0,0006 dan
nilai pendekatan 0,0005.
y = |fy|.10𝑒 --> jika gy lebih kecil [<] dari 0,5 y = |fy|.10𝑒 e + 10𝑒 -t --> jika gy >=
0,5
Ingat: 21,746 --> 0,21746. 10−2 dan 0,0003821 --> 0,3821. 10−3
Kesalahan absolut; y – ý
Jawab:
= 732,4 + 0,1
= 732,5
kesalahan absolut = y – ý
= 732,48261 – 732,5
= -0,01739
= 0,01739
5. Hasil dari !!
= 0,0000237 x 100%
= 0,00237%
3) Kesalahan Pemotongan
Kesalahan pemotongan adalah kesalahan yang ditimbulkan pada
saat dilakukan pengurangan jumlah angka signifikan. Kesalahan ini terjadi
karena tidak dilakukan proses perhitungan secara matematik, misalnya
suatu deret tak hingga.
Contoh : n = a + b + c + d + ....... padahal sebenarnya untuk
mendapatkan nilai sebenarnya dari n semuanya harus dijumlahkan namun
karena deret tak hingga cara perhitungan diganti dengan cara lain yang
membuat nilai tidak menjadi eksak lagi.
Misalnya, turunan pertama fungsi f di x dihampiri dengan formula
yang dalam hal ini h adalah lebar absis 𝑥𝑖+1 dengan 𝑥𝑖 . Untuk mencari
nilai maksismum yang mungkin dari |𝑅𝑛 | dalam selang yang diberikan.
Contoh soal :
Penyelesaian :
Dan
Dan nilai Max |24/𝑐 5 | di dalam selang 0.9 < c < 1 adalah pada c = 0.9
(dengan mendasari pada fakta bahwa pasa duatu pecahan nilainya semakin
membesar bilamana penyebut dibuat lebih kecil). Sehingga, In(0.9) = -
0.1053583 dengan galat pemotongan lebih kecil dari 0.0000034.
Deret taylor dapat digunakan untuk menghitung integral fungsi yang sulit
diintegralkan secara analitik (bahkan adakalanya tidak dapat dihitung
secara analitik).
CONTOH SOAL :
1. Tentukan kesalahan absolut dan relatif dengan nilai sebenarnya 0,0006 dan
nilai pendekatan 0,0005.
jawab:
Kesalahan absolut = y – ý
= 0,0006 – 0,0005
= 0,0001
= 20%
Jawab:
= 1,1279. 10−2 %
= 0,011279%
4) Kesalahan Formula
Kesalahan Formula atau kesalahan perumusan model dihubungkan
dengan penyimpanan yang dapat dianggap berasal dari model matematika
yang tidak sempurna.
Contoh : Fakta bahwa hukum Newton kedua tidak menghitung efek
relativistik. Hal ini tidak mengurangi kelayakan solusi pada contoh
sebelumnya, karena kesalahan-kesalahan ini adalah minimal pada skala
waktu dan ruag dari seorang penerjun payung. Anggap bahwa tahanan
udara bukan proporsi linier terhadap kecepatan jatuh seperti dalam
persamaan tetapi merupakan sebuah fungsi kuadrat kecepatan. Kalu hal ini
benar, baik kedua solusi analitis maupun numerik hasil yang diperoleh
menjadi salah karena kesalahan perumusan.
CONTOH SOAL
1.Hitung salah satu akar dari f(x) = x4 – x3 + 2x2 – 2x – 12 = 0 pada interval [1.75
, 2.55] dengan metode Biseksi.
JAWAB
• Iterasi 1, t = 1
x n x n 1 1.75 2.55
xt 2.15 (akar pendekatan ke - 1)
2 2
• f(1.75) = 1.754 – 1.753 + 2*1.752 – 2*1.75 – 12 = - 5.3555
• f(xt) dengan f(xn) mempunyai tanda berbeda, maka akar f(x) berada pada
interval [1.75 , 2.55] → menuju iterasi 2
• Iterasi 2, t = 2
• f(xt) dengan f(xn) mempunyai tanda berbeda, maka akar f(x) berada pada
interval [1.95 , 2.15] → menuju iterasi 3
• Iterasi 3, t = 3
• f(xt) dengan f(xn) mempunyai tanda berbeda, maka akar f(x) berada pada
interval [1.95 , 2.05] → menuju iterasi 4
• Iterasi 4, t = 4
x n x n 1 1.95 2.05
xt 2.00 (akar pendekatan ke - 4)
2 2
• f(1.95) = 1.954 – 1.953 + 2*1.952 – 2*1.95 – 12 = -1.2509
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Analisis_numeris
http://herupurnomokurniawan.wordpress.com/category/materi-
kuliahku/metide-numerik/
http://id.esdifferent.com/difference-between-absolute-error-and-relative-
error
http://imamtantowi9194.blogspot.com/2014/05/galat-erroe-pada-metode-
numerik-numerik.html?m=1