Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT. Syukur atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Penilaian Kinerja
Puskesmas Donggala Tahun 2017. Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) ini kami buat berdasarkan
indikator kinerja dan mutu puskesmas dengan tujuan untuk menyusun hasil kegiatan kami dan
untuk mengevaluasi/menilai sejauah mana tingkat keberhasilan pencapaian kami.
Semoga laporan ini bisa dimanfaatkan sebagai acuan untuk evaluasi dan perencanaan di
UPTD Puskesmas Donggala.

Donggala, Januari 2017


Kepala UPTD Puskesmas Donggala

dr. H. Syahriar, M.Kes


NIP.. 19700405 200212 1 006
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Visi dan Misi UPTD Puskesmas Donggala
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Grafik
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN DAN MANFAAT
C. RUANG LINGKUP
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
E. DATA UMUM ORGANISASI
1. Struktur Organisasi
2. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
BAB II PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
A. JENIS DATA
B. CARA PENGUMPULAN DATA
C. CARA PENILAIAN KINERJA
BAB III PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
A. KEPEGAWAIAN
B. INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS
C. INDIKATOR MUTU PUSKESMAS
BAB IV PENYAJIAN, ANALISA DAN PEMECAHAN
A. PENYAJIAN DATA
B. ANALISA DATA
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Laporan penilaian kinerja dihasilkan dari suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah yang diselenggarakan oleh masing-masing entitas pelaporan. Kinerja adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian hasil dari pelaksanaan suatu kegiatan program
dalam mewujudkan visi, misi, tujuan , sasaran dan kebijakan suatu organisasi Satuan Kerja
Perankat Daerah (SKPD) dan jajarannya.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas berfungsi sebagai (1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan; (2)
Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat; (3) Pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, puskesmas
dilengkapi dengan instrument manajemen yang terdiri dari (1) Perencanaan tingkat
Puskesmas; (2) Lokakarya Mini Puskesmas; (3) Penilaian Kinerja Puskesmas dan manajemen
sumber daya termasuk Alat, Obat, Keuangan dan Tenaga, serta didukung dengan manajemen
sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS)
dan upaya peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan quality
assurance).Mempertimbangankan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah,
perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian strategi dalam pencapaian
tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan,
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan
tersebut diatas, maka pedoman stratifikasi Puskesmas yang telah dipergunakan selama ini
telah disempurnakan, dan selanjutnya digunakan istilah Penilaian Kinerja Puskesmas.

B. TUJUAN
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangungan kesehatan kabupaten/kota.
b. Tujuan Khusus
 Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan
serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
 Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat kategori kelompok Puskesmas.
 Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/ kota
untuk tahun yang akan datang.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penilaian Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota
dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan ketiga fungsi
Puskesmas yang diselanggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap
mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi “ Indonesia Sehat 2010”.
Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan di Daerah, maka Kabupaten/
Kota dapat menetapkan dan mengembangkan jenis program kesehatan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang sudah diukur dengan kemampuan sumberdaya termasuk
ketersediaan dan kopetensi tenaga pelaksananya, dengan tetap memperhatikan arahan dan
kebijakan tingkat propinsi dan pusat, yang di landasi oleh kepentingan daerah dan nasional
termasuk konsensus global/kesepakatan dunia (antara lain penanggulangan penyakit polio,
TBC, malaria, diare, kusta, dan lain-lain).Secara garis besar lingkup penilaian kinerja
Puskesmas tersebut berdasarkan kepada upaya-upaya Puskesmas dalam menyelenggarakan :
1. Pelayanan kesehatan yang meliputi :
a. Upaya Kesehatan Wajib sesuai dengan kebijakan nasional, dimana penetapan jenis
pelayanannya disusun oleh dinas kesehatan Kabupaten Donggala.
b. Upaya kesehatan pengembangan upaya kesehatan atau penerapan pendekatan baru
(inovasi) upaya kesehatan dalam pelaksanaan pengembangan program kesehatan
yang dilaksanakan di Puskesmas.
2. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan, meliputi:
a. Proses penyusunan perncanaan, pelaksanaan lokakarya mini dan pelaksanaan
penilaian kinerja.
b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat, keuangan,dll.
3. Mutu pelayanan Puskesmas meliputi:
a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.
b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya terhadap standar
pelayanan yang telah ditetapkan.
c. Penilaian out-put pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang diselenggarakan.
Dimana masing-masing program/kegiatan mempunyai indikator mutu tersendiri,
sebagai contoh angaka drop out pengobatan pada progra penanggulangan TBC.
d. Penilaian out-come pelayananantara lain melalui pengukuran tingkat kepuasan
pengguna jasa pelayanan Puskesmas.
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN DAN MANFAAT
3. RUANG LINGKUP
4. SISTEMATIKA PENYAJIAN
5. DATA UMUM ORGANISASI
BAB II PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
1. JENIS DATA
2. CARA PENGUMPULAN DATA
3. CARA PENILAIAN KINERJA
BAB III PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
1. KEPEGAWAIAN
2. INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS
3. INDIKATOR MUTU PUSKESMAS
BAB IV PENYAJIAN, ANALISA DAN PEMECAHAN
1. PENYAJIAN DATA
2. ANALISA DATA
BAB V PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN

E. DATA UMUM ORGANISASI


1. Struktur Organisasi

2. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


Tugas Pokok Puskemas
Tugas Pokok Puskesmas sebagaimana tercantum pada Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk menvapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat.
Dalam melaksanakan tugas Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya;
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam penyelenggaraan fungsi Puskesmas berwenang untuk :
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat
dan analisis kebutuhan
2. Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi

Tugas Pokok (Puskesmas)

Tugas Pokok Puskesmas sebagaimana tercantum pada Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan tugas melaksankan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat.

Dalam melaksanakan tugas Puskesmas menyelenggarakan fungsi :

a. Penyelenggaraan UKM tingkat peratama di wilayah kerjanya; dan


b. Penyelenggaran UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

Dalam menyelenggarakan fungsi Puskesmas berwenang untuk :


a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Melaksakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan
pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sector lain
terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat;
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan
Pelayanan Kesehatan; dan
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan
terhadap system kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.

Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, Puskesmas juga berwenang


untuk :

a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan


dan bermutu;
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif;
c. Menyelenggarakan Pelayanan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat;
d. Meyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan
pasien, petugas dan pengujung;
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter
dan antar profesi;
f. Melaksanakan rekam medis;
g. Melaksakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan
Kesehatan;
h. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama di eilayah kerjanya; dan
j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan.
BAB II

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data merupakan kegiatan menghitung data yang diperlukan sesuai dengan
pedoman. Kepada Puskesmas bertanggung jawab dalam proses pengumpulan data. Pelaksanaan
pengumpulan data dilakukan oleh penanggung jawab masing-masing program dibantu oleh staf
puskesmas lainnya dengan tetap memegang prinsip kerjasama tim.

A. JENIS DATA
Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil kegiatan yang dilaksanakan
oleh Puskesmas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya,
yang terdiri atas :
1. Data Pencapaian hasil kegiatan Puskesmas
2. Data pelaksanaan manajemen Puskesmas
3. Data hasil Pengukuran/ penilaian mutu Pelayanan Puskesmas

B. CARA PENGUMPULAN DATA


Sesuai dengan fungsi puskesmas, maka data untuk penilaian kinerja Puskesmas dapat
berasal dari Puskesmas dan jaringannya maupun data yang dikumpulkan dari lintas sector
terkait serta masyarakat.
Adapun cara pengumpulan data, anatara lain melalui :
1. Data dari Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3)
2. Pelaporan bulanan tiap pemegang program
3. Pemeriksaan/ Pencatatan/ Notulen
4. Pengumpulan data melalui Survey
5. Melalui Indikator Konerja Masing-masing Upaya

C. CARA PENILAIAN KINERJA


Sebelum menguraikan hasil pengukuran kinerja, perlu kiranya dijelaskan mengenai
proses pengukuran kinerja terlebih dahulu. Proses pengukuran kinerja didahului dengan
penetapan Indikator Kinerja dan Indikator Mutu yaitu ukuran kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan. Indicator-indikator tersebut secara
langsung atau tidak langsung dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian
sasaran. Indicator Kinerja Kegiatan yang dipakai dalam pengukuran ini meliputi Masukkan
(input), Keluaran (output) dan hasil (outcome) masing-masing sebagai berikut :
1. Masukkan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan
program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan keluaran (output), misalnya
sumberdaya manusia, dana, material, waktu, teknologi dan sebagainya.
2. Keluaran (output) adalah segala sesuatu berupa produk/ jasa (fisik dan/atau non fisik)
sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan
masukkan (input) yang digunakan.
3. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran
(output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/
jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan
realisasinya, untuk indicator “Positif semakin banyak semakin baik menggunakan rumus
Realisasi dibagi rencana dikalikan konstanta (100) sedang untuk indikator “negatif” semakin
banyak semakin tidak baik menggunakan rumus (Rencana – (Realisasi-Rencana)) dibagi
rencana dikalikan konstanta (100) dan sebagai materi yang diukur pencapaian kinerjanya
adalah Rencana Kerja Puskesmas Tahun 2016 yang tertuang dalam Penetapan Kinerja
Kegiatan serta rencana penganggaran yang telah tertuang pada bagian di depan.
Berdasarkan atas hasil evaluasi terhadap pencapain target kinerja, Analisa kinerja
dilakukan dengan indikator efesiensi dan efektifitas. Indikator efesiensi adalah tingkatan
sejauh mana efesiensi penggunaan sumber daya input yang digunakan untuk memproduksi
output. Sedangkan indikator efektifitas adalah pengukuran menggambarkan sejauhmana
output memiliki kontirbusi dalam menacapai tujuan program dan kegiatan serta objective
(sasaran) atau hasil yang diharapkan oleh organisasi.
BAB III

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas meliputi serangkaian kegiatan yang dimulai sejak
awal tahun anggaran pada saat penyusunan rencana pelaksnaan kegiatan Puskesmas. Selanjutnya
dilakukan pengumpulan data yang pantau dan dibahas melalui forum Lokakarya Mini baik
bulanan dengan lintas program di dalam Puskesmas maupun Lokakarya Mini Tribulanan yang
melibatkan lintas sektoral di kecamatan.

Penilaian Kinerja Puskesmas meliputi Puskesmas dan jaringannya yaitu Puskesmas, Bidan
Desa serta berbagai UKBM dan upaya pemberdayaan masyarakat lainnya.

A. KEPEGAWAIAN
1. Komposisi SDM yang dimiliki UPT Puskesmas Cluwak Tahun 2016
Jumlah karyawan di UPT Puskesmas Cluwak dan jaringannya berdasarkan strata
pendidikan seperti dalam tabel berikut :

Tabel 3.1

Jumlah Karyawan berdasarkan Strata Pendidikan


No. Strata Pendidikan Jumlah
1. S2 2
2. S1 11
3. D III 27
4. D1 3
5. SLTA 21
6. SLTP 2
7. SD 1
Jumlah 68
Sumber: UPTD Puskesmas Donggala Tahun 2016

Jumlah karyawan di UPTDPuskesmas Donggala dan jaringannya berdasarkan fungsinya


seperti dalam tabel berikut ini :

No. Profesi Banyaknya


1 Kepala Puskesmas 1
2 Kasubag TU 1
3 Administrasi/ Ketatausahaan 12
4 Dokter Umum 3
5 Dokter Gigi 1
6 Epidemiologi Tidak Ada
7 Perawat 11
8 Perawat Gigi 1
9 Bidan 21
10 Farmasi 2
11 Nutrision 1
12 Sanitarian 1
13 Analis Kesehatan 1
14 Cleaning Service 3
15 Juru Masak 2
16 Sopir 3
17 Satpam 1
18 Pramukantor 1
19 Penjaga Malam 1
Jumlah 68
Sumber : UPTDPuskesmas Donggala Tahun 2016

Berdasarkan kondisi ketenagaan yang ada dibandingkan dengan jumlah kebutuhan berdasa
analisa jabatan yang pernah dilakukan, masih terdapat kekurangan pada tenaga tertentu dan ada
kelebihan tenaga tertentu di puskesmas ini dalam melaksanakan Tupoksinya secara ideal. Adapun
kondisi dan kebutuhan tenaga di Tahun 2016 sebagai berikut :

Tabel 3.3
Jumlah Karyawan berdasarkan per Sub Unit Organisasi
Kekurangan/
No. Profesi Yang Ada Hasil ABK
Kelebihan
1 Kepala Puskesmas 1 1 0
2 Kasubag TU 1 1 0
3 Administrasi/ Ketatausahaan 12 12 0
4 Dokter Umum 3 5 -2
5 Dokter Gigi 1 1 0
6 Epidemiologi 0 1 -1
7 Perawat 11 11 0
8 Perawat Gigi 1 1 0
9 Bidan 21 24 -3
10 Farmasi 2 3 -1
11 Nutrision 1 1 0
12 Sanitarian 1 1 0
13 Analis Kesehatan 1 1 0
14 Cleaning Service 3 4 -1
15 Juru Masak 2 2 0
16 Sopir 3 2 +1
17 Satpam 1 2 -1
18 Pramukantor 1 1 0
19 Penjaga Malam 1 2 -1
Jumlah
Sumber : Data Kepegawaian UPTD Puskesmas Donggala Tahun 2016
2. Komposisi dukungan Sarana Prasana (Mobilisasi, Fisik gedung dan tanah) yang
dimiliki UPT Puskesmas Cluwak Tahun 2016
Proporsi sarana pelayanan kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Cluwak beserta
jaringannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4
Sarana Pelayanan Kesehatan di UPTD Puskesmas Donggala
JML LOKAL/ LUAS TANAH TOTAL LUAS
NO NAMA SARPRAS KONDISI KEKURANGAN
SARANA & STATUS LANTAI GD
1 Roda-4 3 Baik
2 Roda-2 4 Baik
3 Pusk Induk 1 1308 16 Baik
4 Polindes Gesengan 1 Tanah Desa - Baik
5 Polindes Sentul 1 Tanah Desa - Baik
6 Polindes Medani 1 Tanah Desa - Baik
7 Polindes Plaosan 0 - - - 1
8 Polindes Ngawen 0 - - - 1
9 Polindes Ngablak 1 Tanah Desa - Baik
10 Polindes Gerit 1 Tanah Desa - Baik
11 Polindes Bleber 1 Tanah Desa - Baik -
12 Polindes Payak 0 - - - 1
13 Polindes Mojo 0 - - - 1
14 Polindes Karangsari 1 Perorangan - Baik -
15 Polindes sumur 0 - - - 1
16 Polindes Sirahan 1 Tanah Desa - Baik -
Sumber: Desa/Kelurahan Sarana Pelayanan UPTD Puskesmas Donggala Tahun 2016

3. PERAN ORGANISASI DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN.
Peran Puskesmas dalam pelaksanaan pembangunan daerah sesuai dengan Renstra
Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Tahun 2012-2017 adalah memberikan pelayanan
kesehatan dengan prioritas pelayanan promotif, preventif tanpa mengesampingkan
pelayanan kuratif dan rehabilitative. Dua aspek utama yang menjadi pertimbangan dalam
menentukan kebijakan pembangunan kesehatan di wilayah adalah aspek demand dan
suplay.
Dalam menyediakan pelayanan melalui unit pelayanan harus mampu menjangkau dan
terjangkau oleh masyarakat. Oleh sebab itu pemerataan pelayanan adalah menjadi salah
satu tujuan utama pembangunan yang harus diselesaikan. Pembangunan Pos Kesehatan
Desa (POSKESDES) di setiap desa adalah strategi pembangunan kesehatan dalam
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Poskesdes diharapkan dapat tumbuh dan
berkembang seiring dengan dinamika pembangunan di masyarakat desa, oleh sebab itu
status Poskesdes lebih ditekankan sebagai UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat) dari pada sebagai institusi pemerintah. Pemerintah berkewajiban menyediakan
tenaga kesehatan yang kapabel, sedang masyarakat/ pemerintah desa menyediakan fasilitas
dan manajemen.
Dari sisi suplay pembangunan kesehatan harus mampu menyediakan kualitas
pelayanan kesehatan, Pemerintah pusat telah menetapkan serta merumuskan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan, dengan harapan agar pemerintah daerah
menjamin kelangsungan pelayanan kesehatan bagi masyarakatnya. Pendekatan yang
dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas program dan kegiatan tehnis agar dapat
lebih terarah dan terpadu, disamping bjuga pembenahan manajemen dan penyediaan
pendanaan yang memadai dalam mendukung terlaksananya program dan kegiatan tersebut.
Telah dikembangkan 5 (lima) program kesehatan dasar yang minimal harus dilaksanakan
oleh Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat yaitu Promosi
Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIA termasuk KB, pelayanan Gizi, Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular (P2P). Namun disamping 5 (lima) program kesehatan dasar
tersebut Puskesmas diberi keleluasan untuk mengembangkan program lainnya sesuai
dengan situasi, kondisi dan sumber daya.
Kedua aspek pelayanan tersebut di wilayan UPT Puskesmas Cluwak dilaksanakan oleh
Puskesmas beserta jaringan pelayanan kesehatan yaitu sebanyak 8 (delapan) Polindes/ PKD
(Pos Kesehatan Desa) dan 72 Posyandu serta didukung oleh 360 orang Kader kesehatan
sehingga diharapkan mampu menjangkau dan meningkatkan mutu pelayanan serta derajat
kesehatan masyarakat di wilayah kecamatan Cluwak, yang berpenduduk 43.340 jiwa, yang
mendiami 13 desa.
Karena itu peran Puskesmas dalam upaya meningkatkan pembangunan daerah
khususnya dalam bidang kesehatan sangan diandalkan khususnya dalam upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat sehingga dalah arah kebijakan umum pembangunan
Kabupaten Pati, sector kesehatan masih merupakan prioritas pertama bersama sector
pendidikan.
B. INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS
1. Administrasi

Tabel 3.5 Target Indikator Kinerja Administrasi tahun 2016


No. Jenis Pelayanan Indikator Target
1 Pelaksanaan rapat sesuai jadwal yang 90 %
Rapat
ditentukan
a. Pendisposisian surat masuk. 90 %
2 Surat Menyurat
b. Pendokumentasian surat keluar. 90 %
3 Dokumen 90 %
Kelengkapan dokumen kepegawaian
Kepegawaian
4 Daftar hadir karyawan Kehadiran karyawan 90 %
5 Laporan SP3 Ketetapan pengumpulan laporan SP3 80 %
6 Orientasi karyawan 100 %
Pelaksanaan orientasi karyawan baru
baru
2. Upaya Ksehatan Masyarakat (UKM)

Tabel 3.6 Target Indikator Kinerja UKM tahun 2016


No. Jenis Indikator Target
Pelayanan
1 Kesehatan Ibu 1) Cakupan kunjungan ibu (K1) 100 %
dan Anak 2) Cakupan kunjungan ibu (K4) 100 %
serta Keluarga 3) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani. 100 %
Berencana 4) Cakupan pelayanan nifas (KF3) 100 %
5) Deteksi dini factor resiko oleh masyarakat 100 %
6) Cakupan neonates dengan komplikasi yang
100 %
ditangani
7) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
100 %
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.
8) Cakupan kunjungan neonatal (KN1 Lengkap) 100 %
9) Cakupan kunjungan neonatal (KN3 Lengkap) 100 %
10) Cakupan peserta Keluarga Berencana (KB) aktif. 80 %
11) Cakupan pelayanan anak balita (12-59 Bulan). 100 %
No. Jenis Indikator
Target
Pelayanan
12) Managemen Terpadu Balita Sehat (MTBS) 80 %
13) Cakupan pelayanan bayi (B 4) 100 %
2 Perbaikan Gizi 1) Tingkap partisipasi balita dating menimbang ke
90 %
masyarakat Posyandu satu bulan sekali (D/S)
2) N/D 80 %
3) Cakupan bayi yang dapat air susu ibu (ASI)
80 %
eksklusif 6 (enam) bulan.
4) Cakupan balita (6-59 bulan) yang diberi kapsul
100 %
vitamin A 2 kali pertahun.
5) Cakupan balita gizi kurang mendapat perawatan. 100 %
6) Rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium 87 %
7) Ibu nifas mendapat vitamin A 90 %
8) Ibu hamil mendapat tab;et besi 90 tablet. 95 %
9) Balita Gakin 6-24 Tahun mendapat makanan
100 %
tambahan.
3. Pencegahan 1) Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child
100 %
dan Imunization (UCI)
Pengendalian 2) Cakupan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
100 %
Penyakit campak kelas 1 (satu) Sekolah Dasar (SD)
3) Cakupan desa/ kelurahan mengalami Kejadian
Luar Biasa (KLB) yang dilakukan penyelidikan 100 %
<24 jam.
4) Cakupan penemuan dan penanganan Acute Flacid 100 %
Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15
Tahun.
5) Angka penemuan pasien baru tuberculosis (TB)
Baksis Tahan Asam (BTA) (+) (Case Detection 70 %
Rate/ CDR)
6) Angka kesembuhan (Cute Rate) penderita
100 %
tuberculosis (TB) Paru Baksil Tahan Asam (BTA)
7) Cakupan diare ditemukan dan ditangani. 100 %
8) Cakupan penanganan kasus pneumonia pada
100 %
balita.
No. Jenis Indikator
Target
Pelayanan
9) Cakupan penemuan dan penanganan penderita
100 %
Demam Berdarah Dengue (DBD)
10) Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) <52 /
per 100.000 penduduk, 100.000
penduduk
11) Angka Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
100 %
yang ditangani.
4 Kesehatan 1) Cakupan akses air bersih 77 %
Lingkungan 2) Kualitas air minum yang memenuhi syarat. 90 %
3) Cakupan penduduk akses jamban keluarga 90 %
4) Rumah yang memili Saluran Pembuangan Air
65 %
Limbah (SPAL).
5) Meningkatnya jumlah desa Sanitasi Total
71 %
Berbasis Masyarakat (STBM).
6) Cakupan rumah sehat. 65 %
7) Rumah bebas jentis Aedest. 95 %
8) Tempat-Tempat Umum (TTU) yang memenuhi
80 %
syarat.
9) Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang
80 %
memenuhi Syarat.
10) Cakupan institusi dibina 80 %
11) Meningkatnya pelayanan Klimik sanitasi 100 %
3. Promosi 1) Telaah Posyandu mandiri 18 %
Kesehatan 2) Tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
30 %
Rumah Tangga.
3) Cakupan desa siaga aktif mandiri 30,7 %
4) Penyuluhan
a. Dalam Gedung 50 %
b. Luar Gedung 50 %
3. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
Tabel 3.7 Target Indikator Kinerja UKP tahun 2016
No. Jenis Indikator Target
Pelayanan
1 Upaya 1) Jam buka pelayanan Gawat
24 Jam
Kesehatan Darurat
Perseorangan 2) Waktu tanggap pelayanan di ≤ 5 menit terlayani
Gawat Darurat setelah pasien dating.
3) Jumlah kunjungan rawat jalan 150 % jumlah penduduk
4) Pelayanan rawat inap
a. BOR ≥ 60 %
b. AVLOS 3-5 hari
c. TOI 2-4 hari
5) Waktu tunggu hasil pelayanan
≤ 30 menit
laboratorium
6) Waktu tunggu pasien
a. Obat jadi ≤ 15 menit
b. Obat racikan ≤ 20 menit
7) Sisa makanan yang tidak
≤ 40 %
termakan oleh pasien
07.30 s/d 14.00
(Senin-Kamis)
8) Jam buka pelayanan gigi dan 07.30 s/d 10.30
mulut (Jum’at)
07.30 s/d 12.00
(Sabtu)
9) Waktu penyediaan dokumen
rekam medis pelayanan rawat ≤ 30 menit
jalan.
10 ) Pelayanan BPJS
1 % dari jumlah peserta
a. Jumlah peserta Prolanis
BPJS
50 % dari jumlah peserta
b. Jumlah kunjungan Prolanis
Prolanis.
4. Jaringan Pelayanan dan Jenis Fasyankes

Tabel 3.8
Target Indikator Kinerja Jaringan Pelayanan dan Jejaring Fasyankes tahun 2016
No. Jenis Indikator Target
Pelayanan
1 Jaringan Kehadiran bidan desa di Posyandu 100 %
Kehdiran petugas Puskesmas Keliling di
80 %
Desa
2 Jejaring Ketepatan laporan jejaring ke Puskesmas
80 %
setiap Tanggal 3.

5. Keuangan
Tabel 3.9 Pagu keuangan BLUD UPT Puskesmas Cluwak tahun 2016

JUMLAH DANA URAIAN KEGIATAN


42,000,000 Belanja Pegawai
43,109,000 Belanja Alat Tulis Kantor
6,296,000 Belanja Alat Listrik dan Elektronik
9,900,000 Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya
18,000,500 Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih
14,200,000 Belanja Bahan Bakar Minyak (BBM Genset + Rujukan)
3,600,000 Belanja Pengisian Tabung Gas
29,265,000 Belanja Habis Pakai Medis
65,485,000 Belanja Habis Pakai Laborat
20,185,000 Belanja habis pakai non medis
53,758,786 Belanja bahan obat-obatan
105,800,000 Belanja persediaan makanan pokok
23,644,800 Belanja peralatan dan perlengkapan kantor
20,140,314 Belanja peralatan dan perlengkapan rumah tangga
1,800,000 Belanja telepon
78,500,000 Belanja Listrik
1,800,000 Belanja surat kabar/ majalah
13,200,000 Belanja kawat/faksimili/internet/TV Kabel/ TV Satelit

JUMLAH DANA URAIAN KEGIATAN


2,146,077,600 Belanja Jasa Medis/Kesehatan
50,435,000 Belanja jasa perawatan / service
73,410,000 Belanja tenaga borongan/ tenaga lepas/ tenaga harian
6,750,000 Belanja Jasa Service kendaraan
5,400,000 Belanja penggantian saku cadang
24,050,000 Belanja bahan bakar minyak/ gas dan pelumas
2,500,000 Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan
63,975,000 Belanja Cetak
32,875,000 Belanja Penggandaan (fotocopy)
6,080,000 Belanja makanan dan minuman pegawai
12,400,000 Belanja makanan dan minuman tamu
4,200,000 Belanja makanan dan minuman rapat
34,700,000 Belanja perajalanan Dinas dalam daerah
3,300,000 Belanja perjalanan Dinas luar daerah
30,000,000 Belanja kursus-kursus singkat / Pelatihan
88,000,000 Belanja Sosialisasi (Persiapan Akreditasi)
59,098,000 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
15,000,000 Belanja Pemeliharaan Sarana Prasarana Lainnya ([perbaikan
Sumur)
23,800,000 Belanja Pemeliharaan Jaringan Internet
1,500,000 Pemeriksaan kualitas air sumur dan ipal (SILPA 2015)
10,000,000 Pembuatan dokumen UKL-UPL
44,600,000 Belanja transport dan Akomodasi
285,000,000 Belanja Modal Peralatan dan Mesin-Pengadaan Alat Angkutan
darat Bermotor
14,000,000 Belanja Modal Peralatan dan Mesin-Pengadaan Penyimpanan
Perlengkapan Kantor (Almari Arsip)
215,961,000 Belanja Modal Peralatan dan Mesin-Pengadaan Alat Kantor
Lainnya (Papan Tulis Geser, Mesin Absensi, Alat Panggil, Genset)
102,500,000 Belanja Modal Pengadaan Meubelair (Gordyn, Kasur, Kursi
Tunggu 3 & 4, Tempat Tidur)
4,500,000 Belanja Modal Pengadaan Alat pembersih
22,400,000 Belanja Modal Peralatan dan Mesin- Pengadaan alat pendingin
JUMLAH DANA URAIAN KEGIATAN
24,750,000 Belanja modal peralatan dan mesin pengadaan alat rumah tangga
( wireless amplifier , megaphone, sound system, intercom )
42,000,000 Belanja modal perelatan dan mesin pengadaan personal
komputer
19,500,000 Belanja modal notebook
11,100,000 Belanja modalperalatan dan mesin pengadaan peralatan
personal computer (printer wirelesspresenter , modem )
21,000,000 Belanja modal pengadaan peralatan studio visual ( proyektor dan
kelengkapannya )
115,062,000 Belanja modal pengadaan alat- alat kedokteran umum
24,700,000 Belanja modal pengadaan alat- alat kedokteran gigi
18,000,000 Belanja modal pengadaan alat- alat kedokteran farmasi
29,000,000 Belanja modal pengadaan alat- alat kedokteran kebidanan
10,000,000 Belanja modal peralatan dan mesin pengadaan alat kesehatan
anak
24,250,000 Belanja modal pengadaan alat alat kesehatan perawatan
8,000,000 Belanja modal peralatan dan mesin – pengadaan unit – unit
laboratorium umum
1,500,000 Belanja modal peralatan dan mesin pengadaan bidang
pendidikan dan keterampilan lain lain ( boneka model ASI )
16,000,000 Belanja modal peralatan dan mesin – pengadaan alat bantu
keamanan ( CCTV + pasang )
4,298,076,000 Jumlah

C. INDIKATOR MUTU PUSKESMAS


1. Administrasi

Tabel 3.10 Indikator Mutu Admnistrasi tahun 2016


No. Jenis Indikator Target
Pelayanan
Pengumpulan Ketepatan waktu pengumpulan laporan tiap –
1 80 %
laporan tiap program maksimal tanggal 5 bulan berjalan.
Ketepatan laporan jejaring ke Puskesmas setiap
2 Apel pagi 80 %
tanggal 30 bulan berjalan.
3 Notulen Penepatan notulen dengan PDCA 70 %
Berkas
4 Kelengkapan dokumen kepegawaian 90 %
kepegawaian

2. Upaya kesehatan masyarakat( UKM )


Tabel 3.11 Indikator mutu UKM Tahun 2016

No. Jenis Pelayanan Indikator Target


1 Kesehatan ibu dan a. Deteksi factor resiko ibu hamil oleh
100 %
anak serta keluarga masyarakat
berencana b. Penanganan komplikasi neonatal 100 %
2 Gizi Penggunaan garam beryodium 87 %
3 Pengendalian dan
pencegahan Penemuan dan penaganan kasus diare 100 %
penyakit
4 Kesehatan
TPM yang memenuhi syarat 80 %
lingkungan
5 Promotor kesehatan Telaan kemandirian posyandu 18 %
3. Upaya kesehatan Perorangan(UKP )
Tabel 3.11 Indikator mutu UKP Tahun 2016

No. Jenis Pelayanan Indikator Target


1 Pendaftaran dan RM Kelengkapan dan ketepatan pengisian berkas
65 %
rekam medik
Pengambilan berkas rekam medis maksimal 2
70 %
x 24 jam setelah selesai pelayanan
Kepuasan pelanggan 70 %
2 Pelayanan Kepatuhan penulisan rekam medis pasien
Pemeriksaan Umum meliputi : anamnese, hasil pemeriksaan
seperti TTV, pemeriksaan fisik, laboratorium, 60 %
diagnosis, terapi, tanda tangan dan nama
dokter di RM pasien.
3 Pelayanan Gigi Pencabutan giig tetap dengan komplikasi Maks. 5 %
Kepuasan pelanggan 77 %
4 Pelayanan KIA-KB Kejadian KIPI kategori berat 80 %
Kepuasan pelanggan 75 %
5 Farmasi Tidak adanya kejadian keselahan obat 95 %
Kepuasan pelanggan 70 %
6 Gizi Balita gizi buruk dikonsulkan dokter 50 %
Kepuasan pelanggan 70 %
7 Laboratorium Kejadian hematoma setelah pengambilan
Maks. 20 %
darah vena
Tidak adanya kesalahan pemberian hasil
95 %
pemeriksaan laboratorium
Kepuasan Pelanggan 80 %
8 Tindakan Waktu tanggap pelayanan oleh petugas di
70 %
tindakan kurang dari 5 menit
Kepuasan pelanggan 75 %
9 Ruang Bersalin

Kepuasan pelanggan 75 %
BAB IV
PENYAJIAN, ANALISA DAN PEMECAHAN

PENYAJIAN DATA
1. Capaian indikator kinerja UPTD Puskesmas Donggala
a. Administrasi (Kepegawaian)
Tabel 4.1 Pencapaian Manajemen Puskesmas

Dari tabel di atas dapat diketahui hasil kinerja Administrasi di UPTD Puskesmas Donggala, dari . . . indikator yang telah ditetapkan semua mengalami peningkatan dari bulan
Januari s/d Desember 2016. Indikator yang ke-6 tentang Orientasi Karyawan Baru terdapat beberapa bulan yang hasilnya 0, dikarenakan tidak adanya karyawan baru yang
diterima dan indikator Pengumpulan SP2TP merupakan indikator yang paling rendah dari bulan Januari s/d Desember hanya bulan . . . bisa memenuhi target yang telah
ditetapkan dikarenakan banyak faktor dan banyaknya komponen yang terlibat, jadi jika ada salah satu komponen yang terlambat mengumpulkan data maka akan berimbas
pada ketepatan penyelesaian laporan SP2TP.

Kegiatan Manajemen Puskesmas


Tabel 4.2 Pencapaian Manajemen Puskesmas

Cara Perhitungan :
Mengisi pada kolom nilai hasil sesuai dengan kondisi manajemen dan nilai yang sesuai pada skala penilaian. Hasil akhir adalah rata-rata dari penjumlahan variabel
manajemen. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi : Baik = nilai rata-rata (>8,5), Sedang = nilai rata-rata (5,5 – 8,4), dan kurang = nilai rata-rata (< 5,5).
Dari tabel di atas dapat disimpulkan
b. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Tabel 4.3 Capaian Kinerja UKM Tahun 2016

c. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


2. as

Anda mungkin juga menyukai