Anda di halaman 1dari 15

MENGGUNAKAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN

AKIDAH AKHLAK

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Pendalaman Akidah Akhlak MI

Dosen Pengampu :
ANDRIYANTO, M.Pd.I

Disusun Oleh :
KELOMPOK 5

1. RIA ANGGRAINI (1710201045)


2. SONIA (1710201053)
3. DESNI HAYATI (1720201072)

KELAS: PGMI 02

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji syukur kehadirat Allah SWT,
yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya serta kekuatan yang
diberikan kepada penulis sehingga dapat menuangkan fikiran, tenaga, dan waktu
dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “ Menggunakan Alat Peraga dalam
Pembelajaran Akidah Akhlak”. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada uswah hasanah baginda kita Rasulullah SAW, beserta keluarga, sahabat,
dan pengikutnya yang setia dan senantiasa menegakkan kalimat Allah SWT.
Pembuatan makalah ini penulis selesaikan dalam rangka sebagai salah satu
tugas mata kuliah pendalaman Akidah Akhlak MI. Dalam pembuatan makalah ini,
penulis mengakui banyak kekurangan dan keterbatasan. Namun atas pertolongan
Allah SWT, serta bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Drs. H. M. Sirozi, MA. Ph.D selaku Rektor UIN Raden Fatah
Palembang yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada kami.
2. Bapak Dr. H. Kasinyo Harto, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Fatah Palembang yang telah memberikan dukungan dan
masukan kepada kami.
3. Ibu Dr. Hj. Mardiah Astuti, M.Pd.I., selaku Kepala Program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah memberikan bimbingan dan masukannya
kepada kami.
4. Bapak Andriyanto, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah pendalaman IPA MI yang
telah memberikan tugas makalah dan bimbingannya kepada kami.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat untuk kita semua.
Palembang, 16 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Tujuan .............................................................................................. 2
C. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Alat Peraga .................................................................... 3
B. Pengertian Pembelajaran Akidah Akhlak ........................................ 4
C. Tujuan Alat Peraga dalam Pembelajaran Akidah Akhlak ............... 5
D. Fungsi Alat Peraga dalam Pembelajaran Akidah Akhlak ............... 6
E. Jenis – Jenis Alat Peraga ................................................................. 6
F. Prinsip – Prinsip Penggunaaan Alat Peraga .................................... 8
G. Penerapan Alat Peraga dalam Pembelajaran Akidah Akhlak .......... 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 11
A. Simpulan .......................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam
proses belajar. Para guru dituntut agar mampu memahami, menggunakan alat-
alat yang tersedia dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang alat peraga.
Alat peraga adalah komponen sumber belajar atau wahana isi yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang
siswa untuk belajar. Pemakaian alat peraga dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan minat, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar.
Sebagai salah satu komponen pembelajaran, media tidak bisa luput dari
pembahasan sistem pembelajaran secara menyeluruh. Pemanfaatan alat peraga
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam
setiap kegiatan pembelajaran. Namun kenyataannya bagian inilah yang masih
sering terabaikan dengan berbagai alasan. Alasan yang sering muncul antara
lain terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari
media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya
tidak perlu terjadi jika setiap guru telah membekali diri dengan pengetahuan
dan keterampilan dalam hal alat peraga.
Sehubungan hal diatas, alat peraga salah satu di antaranya yang sangat
penting bagi guru, karena guru sebagai pengembang ilmu sangat penting sekali
untuk memilih dan melaksanakan pembelajaran yang tepat dan efisien bagi
peserta didik. Pembelajaran akan lebih bermakna manakala menarik minat
siswa dan memberikan kemudahan untuk memahami materi karena
penyajiannya dengan dilengkapi berbagai media sebagai sarana penunjang
kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami akan
membahas mengenai alat peraga dalam pembelajaran akidah akhlak.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan alat peraga ?
2. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran akidah akhlak ?
3. Apa tujuan alat peraga dalam pembelajaran akidah akhlak ?
4. Apa fungsi alat peraga dalam pembelajaran akidah akhlak ?
5. Apa saja jenis – jenis alat peraga ?
6. Apa saja prinsip – prinsip alat peraga ?
7. Bagaimana penerapan alat peraga dalam pembelajaran akidah akhlak ?
C. Tujuan
Adapaun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui pengertian alat peraga;
2. untuk mengetahui pengertian pembelajaran akidah akhlak;
3. untuk mengetahui tujuan alat peraga dalam pembelajaran akidah akhlak;
4. untuk mengetahui fungsi alat peraga dalam pembelajaran akidah akhlak;
5. untuk mengetahui jenis – jenis alat peraga;
6. untuk mengetahui prinsip – prinsip alat peraga;
7. untuk mengetahui penerapan alat peraga dalam pembelajaran akidah akhlak.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga
dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif
dan efisien). Alat peraga merupakan salah satu komponen penentu efektivitas
belajar. Alat peraga mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan
realistik. Penyediaan perangkat alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan
kebutuhan siswa belajar, sesuai dengan tipe siswa belajar.
Menurut R.M.Soelarko, Alat peraga merupakan tiap-tiap benda yang dapat
menjelaskan suatu ide, prinsip, gejala atau hukum alam. Apabila dalam proses
belajar mengajar guru tidak menggunakan alat peraga, maka sulit bagi siswa
untuk menyerap konsep-konsep pelajaran yang disampaikan guru sehingga
berdampak pada kurangnya tingkat keberhasilan siswa dalam belajar.1
Alat peraga mempunyai perbedaan dengan media pembelajaran. Media
pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan, dan segala bentuk
kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap,
atau menanamkan keterampilan pada setiap orang yang memanfaatkannya. 2
Dari batasan tersebut minimal ada dua hal yang harus diapahami. Pertama,
media pembelajaran tidak terbatas pada alat saja seperti TV, radio CD, dan lain
sebagainya, akan tetapi meliputi pemanfaatan lingkungan baik yang didesain
atau tidak untuk pembelajaran serta kegiatan yang disengaja dirancang untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Kedua, media pembelajaran digunakan untuk
menambah pengetahuan, mengubah sikap atau digunakan untuk menanamkan
keterampilan tertentu.
Selain itu, untuk memudahkan membedakan antara alat peraga dan media
pembelajaran dapat kita lihat melalui keberadaan pesan yang akan

1
R.M. Soelarko, Audio Visual Media Komunikasi Ilmiah Pendidikan Peneragnan, (Jakarta: Bina
Cipta, 1995), hlm. 6.
2
Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembealajaran, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016),
hlm.61.

3
disampaikan.3 Untuk alat peraga, keberadaan pesan yang akan disampaikan
tidak sepenuhnya terkandung dalam media yang digunakan. Adapun pada
media pembelajaran, pesan yang akan disampaikan sepenuhnya berada dalam
media yang digunakan. Pesan yang akan disampaikan dirancang secara khusus
ke dalam media tertentu, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi
seluruh panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan
cara mendengar, melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis
dan realistis. Pelajaran tidak sekedar menerawang pada wilayah abstrak,
melainkan sebagai proses empirik yang konkrit yang realistik serta menjadi
bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan.
Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat
Bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Proses belajar
mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan,
metode dan alat, serta evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang
tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau
tehnik untuk mengantarkan sebagai bahan pelajaran agar sampai tujuan. Dalam
pencapain tersebut, peranan alat Bantu atau alat peraga memegang peranan
yang penting sebab dengan adanya alat peraga ini bahan dengan mudah dapat
dipahami oleh siswa. Alat peraga sering disebut audio visual, dari pengertian
alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga. Alat tersebut berguna agar
pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami oleh siswa. Dalam
proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu
guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien.
B. Pengertian Pembelajaran Akidah Akhlak
Akidah secara etimologis berarti yang terikat. Setelah terbentuk menjadi
kata akidah berarti perjanjian yang teguh dan kuat, terpatri dan tertanam
didalam lubuk hati yang paling dalam. Secara terminologis berarti keyakinan
hidup. Dengan demikian akidah adalah urusan yang wajib diyakini

3
Umaedi, Manajemen Berbasis Sekolah, ( Jakarta: Universitas Terbuka, 2011 ), hlm. 40.

4
kebenarannya oleh hati,menenteramkan jiwa, dan menjadi keyakinan yang
tidak bercampur dengan keraguan.
Karakteristik akidah islam bersifat murni, baik dalam isi maupun
prosesnya, dimana hanyalah Allah yang wajib diyakini, diakui dan disembah.
Keyakinan tersebut sedikitpun tidak boleh dialihkan kepada yang lain, karena
akan berakibat penyukutuan (musyrik) yang berdampak pada motivasi ibadah
yang tidak sepenuhnya didasarkan atas panggilan Allah SWT. Pada umumnya
inti materi pembahasan mengenai akidah, ialah mengenai rukun iman yang
enam, yaitu:iman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kepada kitab-
kitab-Nya, kepada hari akhirat dan kepada qadha dan qadar.4
Salah satu tujuan risalah Islam ialah menyempurnakan
kemuliaankemuliaan akhlak. Akhlak adalah perbuatan yang tertanam kuat
dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya. Pembelajaran
akidah akhlak dalam pembelajaran mengandung makna sebuah usaha yang
sadar dilakukan untuk merubah tingkah laku,peningkatan kualitas diri dan
mengetahui suatu hal yang belum diketahui dan perlu untuk diketahui.
Sedangkan akidah diartikan sebagai sebuah keyakinan kepada Allah yang
tertanam dalam hati. Sedangkan akhlak mempunyai arti sebuah sikap, perilaku
atau perbuatan yang tertanam atau menjadi kebiasaan, yang kadang sering
dilakukakan tanpa harus berpikir panjang.
C. Tujuan Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Akidah Akhlak
Sebelum mempergunakan alat peraga lain sebagai pengganti bendabenda
asli, seorang guru perlu menelaah terlebih dahulu apakah penggunaan benda-
benda asli memungkinkan atau tidak. Sebaliknya, kalau tidak ada benda-benda
asli maka dibuatlah alat peraga dari benda-benda pengganti.
Sebelum membuat alat peraga seorang guru harus merencanakan dan
memilih alat peraga yang paling tepat untuk digunakan. Untuk itu perlu
diperhatikan tujuan yang hendak dicapai dari penggunaan alat peraga tersebut

4
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2006), hlm.124.

5
agar efisiensi hasil belajar siswa dapat tercapai. Adapun tujuan alat peraga
dalam pembelajaran akidah akhlak adalah sebagai berikut.5
1. Sebagai alat bantu dalam pendidikan.
2. Untuk menimbulkan perhatian terhadap materi pelajaran.
3. Untuk mengingatkan suatu pesan atau informasi.
4. Untuk menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru.
5. Untuk mengubah sikap dan persepsi siswa.
6. Untuk mengubah pengetahuan, pendapat dan konsep-konsep.
D. Fungsi Alat Peraga dalam Pembelajaran Akidah Akhlak
Fungsi dari alat peraga ialah memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat
dilihat atau sukar dilihat, hingga nampak jelas dan dapat menimbulkan
pengertian atau meningkatkan persepsi seseorang. Adapun fungsi alat peraga
dalam pembelajaran akidah akhlak adalah sebagai berikut.
1. Untuk membangkitkan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
2. Untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
3. Untuk menyajikan materi ke dalam bentuk yang lebih konkrit, siswa akan
lebih memahami dan mengerti apa yang diajarkan.
4. Untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
E. Jenis – Jenis Alat Peraga
Ada beragam jenis alat peraga pembelajaran, dari mulai benda aslinya,
tiruannya, yang sederhana sampai yang canggih, diberikan dalam kelas atau di
luar kelas. Bisa juga berupa bidang dua dimensi (gambar), bidang tiga dimensi
(ruang), animasi/flash (gerak), video (rekaman atau simulasi).Teknologi telah
mengubah harimau yang ganas yang tidak mungkin di bawa dalam kelas bisa
tampak di dalam kelas dalam habitat kehidupan yang sesungguhnya.
Alat peraga pembelajaran sederhana dapat dibuat dari bahan-bahan
sederhana seperti karton, kardus, styrofoam, dan juga bisa memanfaatkan
software-software komputer yang dapat menciptakan alat peraga. Jika guru
belum memiliki kemampuan untuk menciptakan alat peraga berbasis teknologi
maka guru dapat memanfaatkan hasil alat peraga yang telah diciptakan oleh

5
Moh. Surya, Psikologi Pendidikan, (Bandung: IKIP bandung, 1992), hlm. 75.

6
rekan-rekan sejawat yang lain. Eksplorasilah kemampuan pencarian informasi
melalui internet, maka guru akan mendapatkan beragam alat peraga
pembelajaran berbasis teknologi yang bisa dipergunakan secara cuma-cuma.
Berdasarkan fungsinya, yaitu untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam
proses pendidikan dan pengajaran, alat peraga dibagi menjadi 3 macam, yaitu:6
1. Alat bantu lihat (visual aids)
Alat ini berguna di dalam membantu menstimulasi indera mata
(penglihatan) pada waktu terjadinya proses pendidikan. Alat ini ada 2
bentuk, yaitu sebagai berikut.
a. Alat yang diproyeksikan, misalnya slide, film, dan sebagainya.
b. Alat-alat yang tidak diproyeksikan, yaitu:
1) Dua dimensi, misalnya gambar, peta, bagan, dan sebagainya.
2) Tiga dimensi, misalnya boneka dan sebagainya.
2. Alat bantu dengar (audio aids)
Alat bantu dengar (Audio Aids) yaitu alat yang dapat membantu
menstimulasi indera pendengar pada waktu proses penyampaian bahan
pengajaran, seperti piringan hitam, radio, dan sebagainya.
3. Alat bantu lihat dengar (audio visual aids)
Alat-alat bantu lihat-dengar pendidikan ini lebih dikenal Audio Visual
Aids (AVA), misalnya televisi dan video.
Di samping itu, alat peraga juga dapat dibedakan menjadi 2 macam
manurut pembuatan dan penggunannya, yaitu:
1. Alat peraga yang complicated (rumit), seperti film, video animasi, dan
sebagainya yang memerlukan listrik dan proyektor.
2. Alat peraga yang sederhana yang mudah dibuat sendiri dengan bahanbahan
setempat yang mudah diperoleh, seperti bambu, karton, kertas koran, dan
sebagainya. Beberapa contoh alat peraga yang sederhana yang dapat
dipergunakan di berbagai tempat, misalnya di sekolah antara lain sebagai
berikut.

6
Soekidjo Notoadmojo, Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2003), hlm. 12.

7
a. Gambar

Gambar adalah suatu bentuk alat peraga yang nampaknya saling


dikenal dan saling dipakai, karena gambar disenangi oleh anak berbagai
unur, diperoleh dalam keadaan siap pakai, dan tidak mengita waktu
persiapan. Sehingga dengan melihat gambar peserta didik dapat
mengetahui apa yang akan dibahas dan dipelajari.
b. Papan Tulis
Peranan papan tulis tidak kalah pentingnya sebagai sarana
mengajar.Papan tulis dapat dirima dimana-mana sebagai alat peraga
yang efektif.Tidak perlu menjadi seorang seniman untuk memakai papan
tulis.
F. Prinsip – Prinsip Penggunaan Alat Peraga
Dalam menggunakan alat peraga, hendaknya guru memperhatikan
sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan alat peraga tersebut dapat mencapai
hasil yang baik. Prinsip-prinsip penggunaan alat peraga tersebut adalah sebagai
berikut:7
1. Menentukan jenis alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran.
2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya perlu
diperhitungkan tingkat kemampuan dan kematangan anak didik.
3. Menyajikan alat peraga dengan tepat.
4. Menempatkan dan memperlihatkan alat peraga pada waktu, tempat dan
situasi.

7
Nana Sudjana, Peenilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002), hlm. 104.

8
Sebelum penggunaan alat peraga, sebaiknya seorang guru mencoba
terlebih dahulu alat-alat tersebut yang masih dalam bentuk kasar sebelum
diproduksi seluruhnya. Adapun kegunaan dari tes percobaan ini adalah untuk
mengetahui sejauh mana alat peraga tersebut dapat dimengerti oleh sasaran
pendidikan.
G. Penerapan Alat Peraga dalam Pembelajaran Akidah Akhlak
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dilaksanakan setiap hari,
merupakan kehidupan dari suatu kelas, di mana guru dan peserta didik saling
terkait dalam pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan oleh
guru.Keberhasilan kegiatan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru,
karena guru merupakan pengelola tunggal di dalam kelas. Oleh karena itu bila
peserta didik kurang bisa menunjukan keterampilan dalam suatu mata
pelajaran, maka tuduhan kekurang keberhasilan juga tertuju kepada guru.
Bila kita cermati pembelajaran yang terjadi di sekolah saat ini, masih
banyak yang dikelola secara klasikal. Artinya semua peserta didik diperlakukan
sama oleh guru. Pembelajaran klasikal merupakan pembelajaran yang paling
disenangi oleh guru karena cara ini mudah dilaksanakan. Pada pembelajaran
klasikal umumnya komunikasi terjadi searah, yaitu dari guru ke peserta didik,
dan hampir tidak terjadi sebaliknya.Oleh sebab itu penggunaan alat peraganya
didominasi oleh guru. Pada umumnya hanya sebagaian kecil dari peserta didik
yang dapat memanfaatkan alat peraga tersebut.
Untuk meminimalisasi dominasi guru dalam penggunaan alat peraga,
maka perlu direncanakan dan dikembangkan alat peraga untuk kelompok atau
individu. Ada beberapa keuntungan bila alat peraga digunakan untuk
kelompok, yaitu adanya tutor sebaya dalam kelompok, akandapat membantu
guru dalam menerangkan pemanfaatan alat peraga kepada temannya dan
kerjasama yang terjadi dalam penggunaan alat peraga kelompok akan membuat
suasana kelas lebih menyenangkan.
Dengan bantuan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran diharapkan
dapat memberikan permasalahan-permasalahan menjadi lebih menarik bagi
anak yang sedang melakukan kegiatan belajar. Karena penemuan-penemuan

9
yang diperoleh dari aktivitas anak biasanya bermula dari munculnya hal-hal
yang merupakan tanda tanya, maka permasalahan yang diselidiki jawabannya
itu harus didasarkan pada obyek yang menarik perhatian anak. Jadi bila
memungkinkan hal itu haruslah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang
mengarah pada bahan diskusi dalam berbagai cabang penyelidikan, misalnya
dari buku, dari guru atau bahkan dari anak sendiri.
Hal itu dapat ditentukan melalui peragaan dari guru dan diskusi yang
melibatkan seluruh kelas atau oleh kelompok kecil/seorang anak yang bekerja
dengan lembar kerja. Dengan menggunakan suatu lembar kerja, mereka dapat
menggunakan bahan-bahan yang dirancang untuk mengarahkan dalam
menjawab pertanyaan yang akan membantu mereka menemukan suatu jawaban
yang dimaksudkan pada arti pertanyaannya. Oleh karena itu sebaiknya setiap
alat peraga dilengkapi dengan kartu-kartu atau lembar kerja atau petunjuk
penggunaan alat untuk menjawab permasalahan.

10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil pembahasan tentang menggunakan alat peraga dalam
pembelajaran akidah akhlak, maka dapat kami simpulkan yaitu sebagai berikut.
1. Alat peraga merupakan alat bantu guru untuk menyampaikan pesan atau
materi dalam proses pembelajaran agar proses belajar mengajar siswa lebih
efektif.
2. Pembelajaran akidah akhlak adalah pembelajaran yang mengandung makna
untuk merubah tingkah laku, peningkatan kualitas diri, dan mengetahui
suatu hal yang belum diketahui dan perlu untuk diketahui.
3. Alat peraga dalam pembelajaran akidah akhlak bertujuan untuk membantu
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
5. Alat peraga dalam pembelajaran akidah akhlak berfungsi untuk
membangkitkan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
4. Alat peraga terdiri dari alat bantu lihat (visual), alat bantu dengar (audio),
dan alat bantu lihat dengar (audio visual).
5. Prinsip penggunaan alat peraga yaitu menentukan terlebih dahulu jenis alat
peraga yang sesuai dengan materi pelajaran.
6. Penerapan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran akidah akhlak
diharapkan dapat memberikan permasalahan-permasalahan menjadi lebih
menarik bagi anak yang sedang melakukan kegiatan belajar.
B. Saran
Sebagai calon guru atau pendidik, diharapkan agar dapat menciptakan
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dngan
menggunakan berbagai jenis alat peraga yang menarik yang dapat
membangkitkan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
Kami pun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah
kami ini, agar kami bisa memperbaiki kesalahan pada makalah ini dan lebih
baik pada makalah selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Alim, Muhammad. 2006. Pendidikan Agama Islam. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya

Notoadmojo, Soekidjo. 2003. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.


Jakarta: Rineka Cipta

Sanjaya, Wina. 2016. Media Komunikasi Pembealajaran. Jakarta: Prenadamedia


Group

Soelarko, R.M. 1995. Audio Visual Media Komunikasi Ilmiah Pendidikan


Peneragnan. Jakarta: Bina Cipta.

Sudjana, Nana. 2002. Peenilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Surya, Moh. 1992. Psikologi Pendidikan. Bandung: IKIP Bandung.

Umaedi. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Universitas Terbuka.

12

Anda mungkin juga menyukai