1.

Pengertian
Hurricane merupakan badai siklon tropis yang umumnya terjadi di samudera
Atlantik dan samudera Pasifik dengan kecepatan angin > 75 mph. Siklon ini adalah
pusat tekanan rendah dan membawa cuaca berbadai dan curah hujan lebat. Dimana
angin bertiup dengan kencang ke arah pusat dengan arah melingkar.Siklon terbentuk
dan menjadi besar diatas lautan yang kemudian bergerak ke darat. Umumnya suhu
tinggi yang berkembang di atas samudera Pasifik yang hangat, mulai bulan Mei dan
seterusnya.
Karena suhu terus naik maka suatu daerah bertekanan rendah terbentuk diatas
samudera sebelah timur Filipina. Bersamaan dengan itu, udara hangat dari selatan
bertemu dengan udara dingin dari utara. Angin mulai berhembus ke pusat tekanan
rendah. Dimana angin mulai bergerak membentuk spiral dengan arah melawan jarum
jam. Sekali terbentuk, taufan itu bergerak ke barat menuju Filipina. Dengan angin yang
bergerak secepat 120-200 km per jam, taufan ini menyebabkan kerusakan besar pada
harta benda manusia. Badai ini dapat berbentuk angin tornado yang memiliki kecepatan
sangat tinggi.
Pada tanggal 14 Oktober 1954 oleh pesawat instrumented l: 1-2 digunakan bersama
dengan beberapa pengamatan radiosonde untuk merekonstruksi beberapa fitur struktur
pada level tropopause. Sejumlah besar data berharga telah diperoleh dalam angin topan
oleh pesawat penelitian baru-baru ini tahun. Karena keterbatasan operasional pesawat,
sangat sedikit informasi yang diperoleh dari troposfer atas dan stratosfer bawah. Jelas,
data ke tingkat tinggi diperlukan untuk pemahaman yang lebih baik mekanisme badai
ini, Menurut Stear (1965) hanya tiga pengamatan radiosonde hingga tinggi tingkat telah
diperoleh di mata badai, dan hanya dalam kasus yang dijelaskan oleh Stear balon
menembus ke stratosfer di atas mata.
Studi tentang ozon dan suhu pengamatan badai Ginney Oktober 1963
menggunakan pesawat semacam itu telah dibahas oleh Penn (1965). Makalah ini juga
membahas data U-2, diperoleh kali ini dari badai Isbell Oktober 1964. Dalam makalah
ini kami sekali lagi terutama prihatin dengan analisis struktur tropopause, dan sifat inti
tingkat tinggi dan bidang vertikal yang tersirat gerak dalam badai dewasa. Minat kami
adalah tebu Isbell pada tanggal 14 Oktober 1964. Lintasan, terkait cuaca dan fitur
sinoptik lainnya dari badai ini miliki telah dijelaskan oleh Dunn (1965). Sepanjang
tanggal 14, Radar ditunjukkan ditandai asimetri dalam presipitasi pola di sekitar Isbell,
dengan sektor belakang bebas aktivitas konvektif yang signifikan.
2. Mekanisme yang Terganggu
Analisis didasarkan pada data dari beberapa radio-rilis sonde dan dari pengamatan yang
diperoleh oleh diinstrumentasi U-2 selama sekitar setengah jam, terpusat sekitar 1900
GMT 14 Oktober, Saat itu, mata terletak sekitar 35 n mi di utara-barat laut Key West
dan bergerak menuju timur laut pada 15-20 kt. Pesawat diberi vektor radar ke dalam
diawasi oleh lalu lintas udara Badan Penerbangan Federal troller. Namun, karena
bagian atas mata sudah cloud-tilled, tidak ada verifikasi visual mata oleh pilot. Pilot
melaporkan awan ke 68-mb tingkat di sisi utara badai. Pesawat dating di atas awan
konvektif, dan pola (X) adalah dibuat di atas mata, terutama di ketinggian 90-95 mb
jarak. Kaki selatan panjangnya sekitar 100 km. Di kaki kembali, penetrasi dibuat ke
mata turun ke 116 mb (15,7 km), dan posisi pesawat di 116 mb terletak di mana trek
U-2 bersilangan Gambar 1. Penyelidikan vertikal diakhiri di menunjukkan tekanan
tinggi karena peningkatan turbolence. Tropopause ditemukan pada 101-102 mb (16,4
km).

Gambar 1
Lapisan tebal awan tipe cirrus menutupi mata dan pilot mencatat bahwa ia memasuki
awan dekat 100 mb dan awan-awan masih sangat padat bagian bawah keturunan di 116
mb. Radiometrik pengukuran, dari instrumentasi pada U-2, sinyal Menganggap
kedalaman awan beberapa kilometer di bawah tingkat 116 mb. Awan ini mungkin
cakrawala cirrus landasan mampu memakai aktivitas konvektif di sisi depan badai.
Dengan beberapa cirrus landasan telah diambil alih oleh mata bergerak timur laut.
Kehadiran yang kental ini Awan di mata menunjukkan penurunan itu, yang memainkan
peran penting dalam mata badai, pasti diabaikan di atas 10 atau 11 km. Potongan
melintang vertikal menggunakan beberapa suhu dan ozon abgervatiorla penerbangan
ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2
Keandalan pengamatan dapat diperkirakan dengan mencatat dua dari data yang
melewati badai dalam persetujuan substansial. Pengamatan di kisaran 90-95 mb dari
stratosfer bawah dapat digunakan untuk menguraikan variasi melintasi badai. Data ini
memanjang dari posisi di atas pusat mata titik ton sekitar 70 km ke selatan di atas sektor
badai. Karena gradien vertikal ozon cukup jelas di tingkat minat kami, kami
menyimpulkan itu gradien suhu yang ditunjukkan tidak signifikan, dan bahwa tidak
ada variasi horizontal penting dari gerakan vertikal yang diadakan ada di atas bagian
sampel stratosfer.
3. Dampak / pengaruh terhadap cuaca
Data tekanan konstan terperinci diperoleh oleh U-2 di ketinggian mendukung
pernyataan Rielfl bahwa variasi suhu di atas 100 rnb tidak perlu dipanggil untuk
menjelaskan medan tekanan badai. Fitur penting lainnya adalah sehubungan dengan
inti hangat dalam badai. Inti hangat sebagian besar mereda dan terkait dengan tekanan
permukaan rendah di mata. Jordan (1952) mengkorelasikan ketinggian pangkalan
lapisan stabil di mata dengan tekanan sentral. Korelasi tersebut akan menyiratkan
bahwa semakin rendah basis inti hangat, semakin rendah tekanan pusat. Menggunakan
alasan yang sama, orang akan berharap bahwa ketinggian bagian atas inti hangat akan
berkorelasi dengan permukaan tekanan.
Pertentangan ini tampaknya didukung oleh datanya. Tabel 1 yang hanya
mempertimbangkan badai diberhentikan dalam tulisan ini. Data untuk Isbell untuk
bulan Oktober 14 berdasarkan Avon radio 0500 dan 1200 GMT sondes dari Key West.
Pada 1200 GMT Isbell adalah a sedikit barat daya Key West dan itu telah mencapai
tekanan terendah 964 mb. Itu harus ditunjukkan bahwa sifat non-sinoptik dari sebagian
besar data mengurangi beberapa ketidakpastian tentang penentuan inti hangat.

Table 1