Anda di halaman 1dari 6

Bab 5.

Pembahasan Asuhan Keperawatan Komunitas

5.1 Pengkajian Keperawatan


Perbandingan antara konsep pengkajian CAP dan hasil pengkajian CAP yang sudah
dilakukan.
1. Data inti
a. Histori :
Dalam teori histori berisi tentang sejrah terbentuknya suati area yang dihuni oleh
masyarakat. Dalam hasil pengkajian kami didapatkan bahwa desa glahgahwero
berdiri sebelum tahun 1880 dan terdiri dari beberapa dusun salah satunya yaitu dusun
Plalangan. Desa Glagahwero sendiri terdapat 2 kata yaitu Galagah dan Wero, dimana
Glagah yang artinya adalah tumbuhan rumput yang banyak ditemui sedangkan Wero
artinya adalah luas.
b. Demografi
Dalam teori demografi berisi tentang dta usia, ras, jenis kelamin, etnik, angka
kesakitan (mordibitas) dan kematian (mortalitas). Dalam hail pengkajian kami hanya
mendapatkan data tentang usia, ras, jenis kelamin, dan etnik, dimana hasilnya di
dusun Plalangan khususnya RT 1, 2, 3 terdapat anak-anak usia sekolah yang
berjumlah kurang lebih sekitar 38 anak usia SD yang terdiri dari 26 laki-laki dan 12
perempuan. Untuk ras dan suku dari masyarakat dusun plalangan adalah suku
madura. Untuk angka kesakitan (moordibitas) dan kematian (mortalitas), kami tidak
mendapatkan data dikarenakan kurangnya waktu dan ketidaklengkapan data yang kita
dapatkan saat pengkajian.
c. Suku
Dalam teori suku berisi tentang gambaran sebaran data suku asal masyarakat. Dalam
hasil pengkajian kami didapatkan bahwa jenis suku dan etnis masyarakat Dusun
Plalangan yaitu hampir seluruhnya madura, sehingga dalam beraktivitas sehari-hari
masyarakat Dusun plalangan menggunakan bahasa madura. Suku dan etnis ini
ternyata juga mempengaruhi kebiasaan masyarakat dimana rata-rata masyarakat
dusun plalangan menurut ibu kader rt 1 suka dengan masakan yang asin. Untuk
kebudayaan sendiri yang dimiliki oleh masyarakat Dusun plalangan yaitu dalam
perayaan maulid nabi masyarakat dusun palalangan biasanya berkumpul bersama dan
mengadakan pengajian dan sholawat bersma, namun sebelum itu semua warga
disibukkan dengan memasak masakan yang nantinya akan dibawa ke masjid, selain
itu tradisi lain saat maulid nabi yaitu menerbangkan balon udara kecil bersama
dengan anak-anak.
d. Nilai dan Keyakinan
Dalam teori nilai dan keyakinan berisi tentang keyakinan yang dianut mengenai
kesehatan oleh masyarakat. Dalam hasil pengkajian kami didapatkan bahwa agama
yang di anut oleh masyarakat Dusun Plalangan yaitu agama Islam. Di Dusun
Plalangan terdapat 1 masjid besar dan 3 mushollah yang tersebar di setiap RT. Semua
fasilitas keagamaan digunakan dengan baik oleh masyarakat dusun plalangan terbukti
dengan semua fasilitas tersbut masih digunakan untuk sholat berjamaah setiap
maghrib dan isya’. Namun ada kepercayaan dan aturan di dusun plalangan dimana
wanita tidak boleh pergi ke masjid utama dusun plalangan untuk sholat berjamaah,
sehingga para wanita hanya mampu sholat berjamaah di rumah atau di mushollah
yang berada di setiap RT. Kegiatan keagamaan di dusun plalangan tidak hanya
berpusat pada masjid dan mushollah namun juga berada di pondok yang berada di
dusun plalangan. Pengajian biasa dilaksanakan rutin setiap minggu di pondok dan
untuk bapak bapak pengajian dilaksanakan di hari jum’at di rumah warga secara
bergantian. Untuk nilai dan keyakinan yang berkaitan dengan kesehan, sebagian
masyarakat dusun Plalangan masih menggunakan obat tradisional untuk mengatasi
beberapa maalah kesehtan misalnya ketika demam masih dikerok, ketika sakit tipes
masih menggunakan ramuan daric acing tanah, untuk hipertensi menggunakan
rebusan daun sirsak dan alpukad, dan untuk diabetes memakan undur- undur.
2. Subsistem
a. Lingkungan
Dalam teori lingkungan berisi tentang pengkajian fisik lingkungan komunitas yang
dilakukan dengan cara Inspeksi, Auskultasi, Tanda-tanda vital, sistem riview dan
laboratorium. Pada inspeksi dilakukan dengan cara winshield survei dan terjun ke
lapangan, Auskultasi dapat dilakukan dengan cara wawancara terhadap komunitas
anak usia sekolah serta mendengarakan jawabannya, Tanda-tanda vital dengan
melakukan observasi cuaca, batasan-batasan wilayah dan kepadatan penduduk yang
dihuni oleh agregat sekolah, sistem riview dengan cara mengobservasi sistem sosial,
pekerjaan, kegiataan keagamaan atau tempat berkumpul anak usia sekolah dan
Laboratorium dilakukan dengan cara melihat profil dari wilayah anak usia sekolah.
Dalam hasil pengkajian didapatkan bahwa di RW 002 RT 001, 002, dam 003 Dusun
Plalangan masalah kesehatan yang sering di alami oleh masyarakat khususnya agregat
anak-anak yaitu demam, batuk, pilek, thypoid, dn juga gatal-gatal. Untuk lingkungan
terlihat cukup bersih dikarenakan berdasarkan pengamatan kami masih banyak
terdapat sampah di selokan dan juga di tanah lapang yang tidak terpakai. Kebiasaan
dari masyarakat di dusun lalangan dalam pengolahan sampah yaitu dengan cara
dibakar. Karena posisi dusun plalangan yang dekat dengan sungai akhirnya banyak
masyarakat yang melakukan aktivitas di sungai semisal mandi, cuci baju, MCK
bahkan ada sebagian masyarakat yang menggunakan sungai untuk mencuci piring dan
berwudhu. Data ini kami peroleh dari wawancara kepada masyarakat dan juga kader
kesehatan setempat. Untuk masyarakat dusun plalangan sebagian besar ada yang
memiliki kamar mandi dan WC, namun mereka tetap melakukan aktivitasnya di
sungai. Rata-rata sumber air yang digunakan oleh masyarakat adalah sumur.
b. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Dalam teori pelayanan kesehatan dan sosial, untuk teori pelayanan kesehatan berisi
tentang fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas maupun praktik mandiri
data yang perlu didapatkan meliputi layanaan yang diberikan, sumber daya,
karakteristik pengguna, statistik, aksebilitas. Sedangkan untuk teori pelayanan sosial
berisi tentang konseling, akses untuk mendapatkan tempat tingal , pakaian dan
lainnya serta akses untuk orang berkebutuhan khusus. Dalam hasil pengkajian di
dapatkan hasil bahwa dari hasil wawancara yang dilakukan kepada salah satu kader
posyandu di RW 2 dan sebagian masyarakat di dapatkan hasil bahwa masyarakat
dusun plalangan sudah sadar dan sebagian besar memanfaatkan pelayanan kesehatan
yang tersedia di desa glagahwero. Adapun fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di
desa glagah wero yaitu puskesmas panti, bidan, dan pak mantri. Jarak antara dusun
plalangan ke pusat pelayanan kesehatan terdekat sekitar 1 km. Namun ada beberapa
masyarakat yang enggan ke petugas kesehatan dikarenakan beberapa alasan salah
satunya yaitu kendala biaya, dan sebagai gantinya masyarakat menggunakan ramuan
tradisional. Untuk akses orang yang berkebutuhan khusus kami tidak
mendapatkannya karena ketebatasn waktu.
c. Ekonomi
Dalam teori ekonomi berisi tentang pendapatan ekonomi per rumah dan individu,
status pekerjaan, jenis pekerjaan dan persatuan aktifias kelompok dan
keanggotaannya. Dalam hasil pengkajian di dapatkan bahwa tingkat sosial ekonomi
masyarakat RW 2 sebagian besar menengah kebawah dengan pekerjaan mayoritas
sebagai petani dan buruh, namun ada juga sebagian kecil yang bekerja sebagai PNS.
Rata-rata pendapatan warga RW 2 kisaran kurang dari 2.000.000, sebagian
masyarakat tidak memiliki tabungan kesehatan dan juga tidak mendaftar di BPJS.
Tidak hanya itu dusun plalangan berdekatan dengan tempat penambangan pasir dan
juga pembuatan batu bata.
d. Transportasi dan Keamanan
Dalam teori transportasi dan keamanan, untuk yang transportasi berisi tentang
kendaraan pribadi, kendaraan umum yang terdiri dari layanan angkutan umum (akses
perjalanannya dan jadwal ) yang sering digunakan oleh anak sekolah. Sedangkan
untuk kemanan berisi tentang indikator keamanan berupa layanan perlindungan,
pemadaman kebakaran, polisi, sanitasi, dan kualitas air. Dalam hasil pengkajian
didapatkan hasil bahwa jenis transportasi yang digunakan oleh masyarakat dusun
plalangan yaitu mayoritas menggunakan sepeda motor dan sepeda, hanya beberapa
yang memiliki mobil. Untuk jalanan di dusun plalangan dalam kondisi berlubang dan
berbatu sehingga menimbulkan ketidaknyamanan ketika digunakan dan resiko jatuh.
Untuk keamanan di dusun plalangan sendiri sanagt aman, namun kegiatan pos
kamling sudah tidak pernah ada lagi.
e. Politik dan Pemerintahan
Dalam teori politik dan pemerintahan, untuk politik berisi tentang gambaran sistem
politik yang sedang berjalan di suatu daerah yang menjadi tempat tinggal masyarakat.
Sedangkan untuk pemerintahan berisi tentang gambaran layanan pemerintahan seperti
dalam mengurus masalah kependudukan. Dalam hasil pengkajian politik di dapatkan
hasil bahwa kami tidak mendapatkan gambaran sistem politik yang sedang berjalan di
dusun Plalangan, karena saat kita melakukan pengkajian, kebanyakan masyarakat
tidak megerti akan kebijakan yang berkaitan dengan kesehatan anak sekolah.
Sedangkan untuk pemerintahan dalam mengatasi maslah kesehatan masyarakat
mengguanakan bantuan mobil Ambulance yang didapat dari Dinas Kesehatan Jember.
f. Komunikasi
Dalam teori komunikasi berisi tentang bahasa yang sering digunakan sehari- hari dan
media apa yang sering digunakan untuk mngetahui informasi kesehatan. Dalam hasil
pengkajian di dapatkan hasil bahwa masyarakat dusun plalangan komunikasi yang
sering digunakan dalam kehidupan sehari- hari adalah dengan menggunakan Bahasa
Madura dan sebagian besar sudah memiliki televisi dan juga Handphone, bahkan
anak usia sekolah pun memiliki handphone, sehingga untuk mengakses informasi dan
berkomunikasi mudah. Masyarakat di dusun plalangan begitu guyub rukun terbukti
ketika salah satu warga memiliki hajat maka semua masyarakat turut membantu tanpa
pengecualian. Kebiasaan masyarakat di dusun plalangan pun ketika memiliki waktu
luang mereka saling bersengrama.
g. Pendidikan
Dalam teori pendidikan berisi tentang karakteristik pendidikan, status pendidikan
(lulusan, tipe pendidikan, bahasa yang digunakan) dan sumber pendidikan ( layanan
yang terdapat dalam sekolah ). Dalam hasil pengkajian di dapatkan hasil bahwa
Mayoritas pendidikan terakhir pada agregat sekolah dusun Plalangan adalah tamat
SD dan SMP sehingga masyarakat tidak buta huruf. Di dusun plalangan terdapat satu
pondokan dimana di pondok tersebut terdapat SMP dan SMK. Hampir seluruh anak-
anak di dusun plalangan tidak hanya mengenyam pendidikan umum saja namun juga
mengikuti sekolah TPQ baik itu di pondok maupun di salah satu mushollah yaitu
mushollah bapak lutfian yang berada di RT 3. Berdasarkan hasil wawancara yang
kami lakukan pada sebagian masyarakat masyarakat memilki sedikit pengetahuan
akan kesehatan terutama untuk pengetahuan akan tindakan pencegahan penyakit,
merka hanya mengetahui tentang bahwa jika sakit maka berobat. Tidak terdapat
fasilitas perpustakaan di dusun plalangan.

h. Rekreasi
Dalam teori rekreasi berisi tentang gambaran sarana dan prasarana rekreasi untuk
anak sekolah berupa area bermain, lapangan bermain anak anak dan lainnya. Dalam
hasil pengkajian di dapatkan hasil bahwa dari observasi dan wawancara yang kami
lakukan di lingkungan RW 2 dusun Plalangan, keseluruhan masyarakat mengisi
waktu luang dengan memanfaatkan melihat TV, namun masyarakat disana sering
memanfaatkan waktu luang dengan berbincang-bincang bersama tetangga. Anak-anak
sering bermain di halaman pondokan yaitu bermain bola. Selain itu anak-anak dan
keluarganya sering berekreasi di luar dusun palalngan seperti taman botani ataupun
pasar malam.

Anda mungkin juga menyukai