Satuan Acara Penyuluhan DBD
Satuan Acara Penyuluhan DBD
OLEH:
KELOMPOK 3
1. Foelsi Khasa Putri
2. Geni Santika Putri
3. Hara Pelmi Ronza
4. Indah Astari Wiranti
5. Indah Lestari Heryani
6. Gesa Tensiska
7. Gepi Sri Yusefa
8. Indah Putri Manzali
9. Isna Molika Rahma
10. Iskandar
11. Yesi Putri Mala
12. Sofy Kinanti
13. Shella Putri Hamansya
14. Tari Afrima Adha
15. Thania Distira Mayuni
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) diharapkan
warga mengetahui tentang cara pencegahan Demam Berdarah Dengue.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang DBD, diharapkan warga mampu:
Warga mengetahui pengertian demam berdarah
Warga mengetahui cici-ciri demam berdarah
Warga mengetahui penyebab nyamuk aedes aegypti
Warga mengetahui cara penularan /penyebaran demam berdarah
Warga mengetahui cara pencegahan demam berdarah yang dikenal dengan 3M
Warga mengetahui cara pertolongan pertama pada penderita demam berdarah
C. PELAKSANA KEGIATAN
1. Topik / judul kegiatan : Penyuluhan kesehatan Hipertensi pada LANSIA
2. Sasaran / target
Sasaran dalam pelaksanaan penyuluhan Hipertensi adalah Pasien Lansia puskesmas
Rawang
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
4. Media dan alat
a. Lembar Balik
b.Leaflet
5. Waktudantempat
Hari / Tanggal : Rabu, 27 November 2019
Jam : 09.00 WIB s/d selesai
Tempat : Puskesmas Tanah Kampung
6. Pelaksanaan Kegiatan
NO Kegiatan Mahasiswa Penanggung Kegiatan Audiens Waktu
Jawab
1 Pembukaan Moderator 5 menit
Memberi salam - Menjawab salam
Memberi kata - Mendengar dan
sambutan memperhatikan
Menjelaskan kontrak - Mendengerkan
waktu dan tujuan dan
pertemuaan Memperhatikan
Memperkenalkan diri - Mendengar dan
memperhatikan
2 Pelaksanaan Presenter 20 menit
Menggali pengetahuan - Menjawab
peserta tentang pertanyaan penyaji
pengertian Hipertensi semampunya
Menjelaskan tentang - Mendengar dan
pengertian Hipertensi memperhatikan
Menggali pengetahuan - Menjawab
peserta tentang faktor- pertanyaan penyaji
faktor penyebab semampunya
Hipertensi - Mendengar dan
Menjelaskan tentang memperhatikan
faktor-faktor penyebab
Hipertensi - Menjawab
Menggali pengetahuan pertanyaan penyaji
peserta tentang tanda semampunya
dan gejala Hipertensi - Mendengar dan
Menjelaskan tentang memperhatikan
tanda dan gejala - Menjawab
Hipertensi pertanyaan penyaji
Menggali pengetahuan semampunya
peserta tentang dampak
- Mendengar dan
dari Hipertensi memperhatikan
Menjelaskan tentang - Menjawab
dampak dari Hipertensi pertanyaan penyaji
Menggali pengetahuan semampunya
peserta tentang cara - Mendengar dan
pencegahan Hipertensi memperhatikan
Menjelaskan tentang - Menjawab
pencegahan Hipertensi pertanyaan penyaji
Menggali pengetahuan semampunya
pasien tentang - Mendengar dan
penanganan Hipertensi memperhatikan
Menjelaskan tentang - Mengungkapkan
penanganan Hipertensi pendapat
Memberikan - Memperhatikan
kesempatan untuk
bertanya
Menjawab pertanyaan
3 Penutup Moderator 5 Menit
Bersama Masyarakat - Ikut menyimpulkan
menyimpulkan materi
Hipertensi
Evaluasi hasil dari - Mendengar
penyampaian materi
Hipertensi
Menutup dan - Menjawab salam
Memberikan salam
7. Setting Tempat
Keterangan :
: Penaggung jawab
: Moderator
: Presenter
: Fasilitator
: Observer
: Peserta
D. URAIAN TUGAS
1. Penanggung Jawab :
Tugas :
a. Bertanggung jawab terhadap berlangsungnya acara, sejak berlangsungnya
pertemuan, persiapan, pelaksanaan, sampai eavaluasi dan pertemuan
b. Mengkoordinasikan pertemuan
2. Moderator :
Tugas :
a. Membuka dan menutup acara
b. Menjelaskan kontrak waktu dan tujuan diskusi
c. Mengarahkan jalannya diskusi
d. Memberikan kesempatan audien untuk bertanya dan mengemukakan pendapat
3. Presenter :
Tugas :
Memberikan penyuluhan kepada audiens
4. Observer :
Tugas :
a. Mengamati proses pelaksanaan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan hasil kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan
5. Fasilitator :
Tugas :
a. Memfasilitasi dan memotivasi masyarakat untuk berperan aktif selama mengikuti
acara berlangsung
b. Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif selama penyuluhan
6. Dokumentasi :
Tugas :
Mendokumentasikan semua kegiatan acara penyuluhan
E. KRITERIAEVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Sebagian peserta dapat mengikuti kegiatan penyuluhan
b. Peserta hadir tepat waktu
c. Tempat, alat dan media tersediasesuaidenganperencanaan
d. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana
2. EvaluasiProses
a. Pelaksanaan acara sesuai dengan alokasi waktu
b. Menimal 80 % peserta hadir dalam kegiatan penyuluhan
c. Penyaji dapat menyampaikan materi serta dapat menciptakan lingkungan yang
menyenangkan sehingga peserta dapat mengikuti penyuluhan dengan baik
3. Evaluasi Hasil
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
a. audiens mampu menyebutkan pengertian DBD
b. audiens mampu menyebutkan penyebab DBD
c. audiens mampu menyebutkan tanda dan gejala DBD
d. audiens mampu menyebutkan akibat lanjut dari DBD
e. audiens mampu menyebutkan penatalksanaan DBD
f. audiens mampu menyebutkan cara pencegahan DBD
LAMPIRAN MATERI
HIPERTENSI
A. Pengertian
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Hemrrhagic Fever (DHF) ialah
penyakit yang disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegyti dan Aedes albbopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok
Indonesia kecuali ditempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut
(Ginanjar, 2008).
Menurut Rampengan seseorang di dalam darahnya mengandung
virus Dengue merupakan sumber penular penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Virus Dengue berada dalam darah selama 4-7 hari mulai 1-2 hari sebelum demam. Bila
penderita tersebut digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terhisap
masuk ke dalam lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar
di berbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk di dalam kelenjar liurnya. Kira-kira satu
minggu setelah menghisap darah penderita, nyamuk bersiap untuk menularkan kepada
orang lain. Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya. Penularan
ini terjadi setiap kali nyamuk menggigit, sebelum menghisap darah akan mengeluarkan air
liur melalui saluran alat menggigitnya (proboscis), agar darah yang dihisap tidak membeku.
Bersama air liur inilah virus Dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang lain
B. KLASIFIKASI DBD
- Derajat I
Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji torniket positif,
trombositopeni dan hemokonsentrasi
- Derajat II
Derajat I disertai perdarahan spontan dikulit dan atau perdarahan lain
- Derajat III
Kegagalan sirkulasi : nadi cepat dan lemah, sipotensi, kulit dingin, lembab, gelisah
- Derajat IV
Renjatan berat, denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat diukur
C. MANIFESTASI KLINIS
a. Demam tinggi selama 5-7 hari
b. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie, ekhimatosik, hematoma
c. Epitaksis, hematomesis, malena, hematuri
d. Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi
e. Nyeri otot, tulang sendi, abdomen dan ulu hati
f. Sakit kepala
g. Pembengkakan sekitar mata
h. Pembesaran hati, limpa dan kelenjar bening
i. Tanda – tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun,
gelisah, capillary refill lebih dari dua detik, nadi cepat dan lemah
E. ETIOLOGI
DBD disebabkan oleh virus dengue dari kelompok Arbovirus B, dan disebarkan oleh
artropoda. Vektor utama DBD ialah Aedes aegypti di daerah perkotaan dan Aedes albopictus
di daerah pedesaan. Nyamuk ini dapat menyebarkan virus dengue setelah sebelumnya
menggigit dan menghisap darah manusia yang sedang menderita DBD. Berdasarkan laporan
yang ada, virus ini juga dapat ditularkan transovarial sehingga telur- telur nyamuk ini
terinfeksi oleh virus dengue. Virus ini berkembangbiak di dalam tubuh nyamuk selama
kurang dari 8-10 hari terutama di dalam kelenjar air ludahnya. Saat nyamuk menggigit
manusia, virus ini akan ditularkan dan berkembang biak di dalam tubuh manusia. Masa
inkubasi selama kurang lebih 4-6 hari dan orang yang terinfeksi tersebut dapat menderita
demam berdarah dengue (Dinkes, 2006)
Virus Dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk dalam kelompok B
Airthopod Borne Virus (Arboviroses) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, Famili
Flaviviradae dan mempunyai 4 jenis serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4
(Departemen Kesehatan RI, 2003). Keempat serotipe virus Dengue dapat ditemukan di
berbagai daerah di Indonesia. Infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi
seumur hidup terhadap serotipe yang bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap
serotype lain. Serotipe DEN-3 merupakan serotype yang dominan dan banyak berhubungan
dengan kasus berat. Virus Dengue ini ditularkan kepada manusia melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti (Kristina, dkk, 2004).
Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue,
antara lain faktor host, lingkungan (environment) dan faktor virusnya sendiri. Faktor host
yaitu kerentanan (susceptibility) dan respon imun. Faktor lingkungan (environment) yaitu
kondisi geografi (ketinggian dari permukaan laut, curah hujan, angin, kelembaban,
musim), Kondisi demografi (kepadatan, mobilitas, perilaku, adat istiadat, sosial ekonomi
penduduk). Faktor agent yaitu sifat virus Dengue, yang hingga saat ini telah diketahui ada 4
jenis serotipe yaitu Dengue 1, 2, 3, dan 4. Penelitian terhadap epidemi Dengue di Nicaragua
tahun 1998, menyimpulkan bahwa epidemiologi Dengue dapat berbeda tergantung pada
daerah geografi dan serotipe virusnya.
F. KOMPLIKASI
Demam berdarah yang tidak tertangani dapat menimbulkan komplikasi serius,
seperti dengue shock syndrome (DSS). Selain menampakkan gejala demam berdarah, DSS
juga memunculkan gejala seperti:
Tingkat kematian DSS yang segera ditangani adalah sekitar 1-2%. Namun sebaliknya,
bila tidak cepat mendapat penanganan, tingkat kematian DSS bisa mencapai 40%. Karena itu,
penting untuk segera mencari pertolongan medis, bila Anda mengalami gejala demam
berdarah.
Pada kondisi yang parah, demam berdarah bisa menyebabkan kejang, kerusakan pada
hati, jantung, otak, dan paru-paru, penggumpalan darah, syok, hingga kematian.
G. PENATALAKSANAAN DBD
Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air tajin, air sirup, susu,
untuk mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, demam, muntah/diare.
Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan asetosal atau ibuprofen karena obat-
obatan ini dapat merangsang terjadinya perdarahan.
Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:
o Berikan hanya larutan isotonik seperti Ringer laktat/asetat
o Kebutuhan cairan parenteral
Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam
Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam
o Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa laboratorium
(hematokrit, trombosit, leukosit dan hemoglobin) tiap 6 jam
o Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik, turunkan jumlah
cairan secara bertahap sampai keadaan stabil. Cairan intravena biasanya hanya
memerlukan waktu 24–48 jam sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan
setelah pemberian cairan.
Apabila terjadi perburukan klinis berikan tatalaksana sesuai dengan tata laksana syok
terkompensasi (compensated shock).
Perlakukan hal ini sebagai gawat darurat. Berikan oksigen 2-4 L/menit secarra nasal.
Berikan 20 ml/kg larutan kristaloid seperti Ringer laktat/asetat secepatnya.
Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis, ulangi pemberian kristaloid 20 ml/kgBB
secepatnya (maksimal 30 menit) atau pertimbangkan pemberian koloid 10-
20ml/kgBB/jam maksimal 30 ml/kgBB/24 jam.
Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun
pertimbangkan terjadinya perdarahan tersembunyi; berikan transfusi darah/komponen.
Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler dan perfusi perifer mulai membaik,
tekanan nadi melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam dalam 2-4
jam dan secara bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis dan
laboratorium.
Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat dihentikan setelah 36-48 jam. Ingatlah
banyak kematian terjadi karena pemberian cairan yang terlalu banyak daripada
pemberian yang terlalu sedikit.
Nyamuk Dewasa
Foggi Fogging (dengan insektisida)
Kimia
Jentik nyamuk
Fisika Fisika
Biologi
Suryadi. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi 1. Jakarta : CV. Agung Seto
CDC. 2003. Dengue Fever. Division of Vector-Borne Infectious Diseases
Dahlan, M.S.,2009, Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian
Kedokteran dan kesehatan, Edisi 2, Jakarta, Salemba Medika
Depkes RI 1992. Petunjuk Teknis Pengamatan Penyakit Demam Berdarah Dengue.
Ginanjar, S.2008, Stop Demam Berdarah Dengue, Bogor, Cita Insan Madani
Suroso T, dkk,. 2003. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Dengue dan
Demam Berdarah Dengue. Depkes RI
Suroso T., Umar, A.I. 2000. Epidemiologi dan Penanggulangan Penyakit DBD, FK UI.
Jakarta
WHO. 2000. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Dengua dan Demam
Berdarah Dengue,