DISUSUN OLEH :
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
Hidayah-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan dan melimpahkan nikmat
kepada kami, sehingga makalah ilmu politik ini dapat diselasaikan dengan baik dan
sesuai yang direncanakan.
Makalah kami ini berjudul “ Metodologi Ilmu Politik” . Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Pengantar Ilmu Politik. Pada kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih kepada, Bapak Drs. Zakaria, M.SP , sebagai Dosen
Pembimbing Pengantar Ilmu Politik. Hantunan terimakasih juga kami sampaikan
kepada orang tua dan teman-teman kami yang telah memberikan masukan dan
telah membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Demokratisasi terbagi atas dua suku kata, yaitu Demos; yang berarti rakyat dan
Kratos; yang berarti kekuasaan . Maka dapat disimpulkan bahwa Demokrasi adalah
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas Negara
untuk dijalankan oleh Pemerintah Negara, sedangkan Demokratisasi adalah proses
mengimplementasikan demokrasi sebagai sistem politik dalam kehidupan
bernegara. Hal inilah yag akan menjadi kajian dari metode dalam politik bagaimana
prosesnya dan apa pendekatan yang perlu di kaji lebih dalam tentang metode yang
dilakukan sesuai dengan transparansi kenyataan.
1. Apa pengertian dari Metode, Metodologi, dan Pendekatan dalam Ilmu Politik?
2. Bagaimana hubungan antara Metode, Metodologi dalam Ilmu Politik?
3. Apa itu metodologi ilmiah?
4. Apa macam-macam dari Metodologi dalam Ilmu Politik?
1.3. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah yang saya buat adalah sebagai berikut:
Metode pada dasarnya adalah dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan. Ilmu politik adalah salah satu cabang dari ilmu sosial, yang
berdampingan dengan cabang ilmu sosial lainnya yakni sosiologi, antropologi, dll.
Dengan demikian maka ilmu politik berhubungan erat dengan ilmu-ilmu sosial
tersebut yang objeknya adalah manusia sebagai anggota kelompok ( group ).
.
Semakin tepat kita menggunakan metode dan teknik dalam ilmu politik akan
semakin baik dalam menghampiri kenyataan politik. Hal ini sesuai dengan pendapat
Iswara (1974: 57) yang mengemukakan bahwa: Metode dan teknik menjernihkan
substansi, memisahkan khayalan dari kenyataan. Semakin tepat dan intensif
metode dan teknik itu dipergunakan, semakin dekat ilmu itu akan kebenaran,
semakin diperkecil peranan khayalan dan harapan yang tidak berlandaskan
kenyataan.
1. Metode Kualitatif
3. Metode Survei
Metode survei adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan hasil
riset dalam bentuk opini atau pendapat dari orang lain yang berinteraksi langsung
dengan objek yang diamati. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk
mendapatkan gambaran umum melalui sampel beberapa orang.
5. Metode Deskriptif
Metode deskriptif adalah metode riset yang bertujuan untuk menjelaskan suatu
peristiwa yang sedang berlangsung pada masa sekarang dan juga pada masa
lampau. Metode riset ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu Longitudinal (sepanjang
waktu) dan Cross Sectional (waktu tertentu).
METODE ILMIAH
Para filosof ilmu pengetahuan tidak sepenuhnya sependapat tentang apa yang
membuat sesuatu itu dinamakan metodologi ilmiah. Meskipun demikian ada
konsepsi yang telah diterima secara luas, bahwa metodologi ini telah disebut ‘the
standard view’ (pandangan baku). Berdasarkan ini, tujuan ilmu pengetahuan adalah
untuk mengembangkan penjelasanpenjelasan tentang dunia empiris; yaitu dunia
yang dapat diketahui oleh pengalaman atau observasi. Sains adalah metode analisa
yang obyektif, logis, dan sistematis untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan
meramalkan fenomena yang diamati. Berdasarkan hal ini maka ciri-ciri pokok sains
adalah sebagai berikut (McGaw & Watson, 1976:10):
Semakin tepat dan intensif metode dan teknik itu dipergunakan, semakin dekat
ilmu itu akan kebenaran, semakin diperkecil peranan khayalan dan harapan yang
tidak berlandaskan kenyataan.
Menurut Stuart A. Rice dalam Method in Social Sciences, a Case Book (1931)
metode yang berlaku pada Ilmu Politik adalah sama seperti yang berlaku pada
umumnya dalam Ilmu Sosial. Maka dalam metode penelitian yang digunakan dalam
ilmu politik juga menyangkut metode induksi dan deduksi.
1. Metode Induksi
Oleh para ahli sosiologi, sosiologi politik didefinisikan sebagai cabang atau
spesialisasi dari sosiologi. Duverger bahkan menganggap sosiologi politik sama
dengan ilmu politik. Para ahli ilmu politik memandang sosiologi politik sebagai
bidang subjek (subject area) studi yang mempelajari politik dengan menggunakan
pendekatan sosiologis. Metode yang sering diandalkan dalam studi sosiologi politik
adalah metode kuantitatif. Termasuk di sini penggunaan survei-survei statistik dan
pengumpulan-pengumpulan data, seperti yang digunakan pada studi-studi tentang
ekologi politik. Para ahli sosiologi politik berusaha sungguh-sungguh untuk
mendapatkan wawasan melalui survei-survei dan wawancara intensif.
Memandang bahwa dalam kajian politik tersebut lembaga-lembaga politik
dianalogikan sebagai fenomena-fenomena social maupun organisme sosial. Karena
itu dalam kajian sosiologis ini lembaga-lembaga politik dapat dirinci dalam semua
individu sebagai substratumnya. Dalam arti bahwa metode sosiologis
memandangnya dalam kajian politik tersebut sebagai organisme sosial yang
dinamis.
6. metode observasi
Hal ini diartikan secara luas, karena pengertian pengamatan tidak sekedar
pengamatan langsung, tetapi juga bisa tidak langsung terhadap fenomena politik.
Pengamatan disini diartikan dengan sistematis, teratur, terencana, berdasarkan
pedoman-pedoman tertentu, serta tidak cukup dilakukan sekali atau dua kali saja,
melainkan dilakukan secara kontinu atau berulang-ulang kemudian ditarik
kesimpulan (Haricahyono, 19991: 31).
7. Metode Analisis
8. Metode Deskripsi
3.1 KESIMPULAN
Dari apa yang telah dijabarkan di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa, semakin tepat kita menggunakan metode dan teknik dalam ilmu politik akan
semakin baik dalam menghampiri kenyataan politik. Hal ini sesuai dengan pendapat
Iswara (1974: 57) yang mengemukakan bahwa: Metode dan teknik menjernihkan
substansi, memisahkan khayalan dari kenyataan. Semakin tepat dan intensif
metode dan teknik itu dipergunakan, semakin dekat ilmu itu akan kebenaran,
semakin diperkecil peranan khayalan dan harapan yang tidak berlandaskan
kenyataan. Jadi baik metode maupun teknik, tidak dapat dipisahkan, karena jika kita
menggunakan sebuah metode tertentu dalam mencari sebuah kebenaran ilmu,
maka perlu ada teknik yang dipakai untuk memperolehnya. Sebagai contoh dalam
sebuah penelitian, ketika seorang peneliti menggunakan metode wawancara dalam
informasinya, maka dibutuhkan teknik tertentu, apakah dengan cara
mempersiapkan beberapa pertanyaan, atau merekam, dan sebagainya.
Dalam ilmu politik, berbagai macam pendekatan dilakukan sebagai teknik dalam
memperoleh informasinya, dan metode diperlukan dalam menelaah kebenaran atas
informasi tersebut, berdasarkan landasan-landasan teori keilmuan.
DAFTAR PUSTAKA
https://rumahbeladjar.wordpress.com/tag/apa-metodologi-itu/
http://frintiskarianto.blogspot.com/2014/09/metode-ilmu-politik.html?m=1
http://pengantarpolitik.blogspot.com/2017/01/metodologi-ilmu-politik.html?m=1