Anda di halaman 1dari 18

METODOLOGI ILMU POLITIK

DISUSUN OLEH :

MEIDONA HUTAPEA (190902089)


RUTH ANGELICA MANURUNG (190902091)
MARTHIN JUANTO P NAINGGOLAN (190902093)
ILHAM DHANI HASIBUAN ( 190902095 )
IRMA ROSARI SIMAMORA MANALU (190902097)
CLAUDIA GERALDINE LUMBAN GAOL (190902099)
NARMA SIMBOLON (190902101)
YENI CHATRINE NAIBAHO (190902103)
SHILCIA OKTAVIANI (190902105)
DHEA N HUTAPEA (190902107)
SAMI HADISTI (190902109)

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Jl . Dokter A. Sofian, Padang Bulan, Medan
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
Hidayah-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan dan melimpahkan nikmat
kepada kami, sehingga makalah ilmu politik ini dapat diselasaikan dengan baik dan
sesuai yang direncanakan.
Makalah kami ini berjudul “ Metodologi Ilmu Politik” . Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Pengantar Ilmu Politik. Pada kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih kepada, Bapak Drs. Zakaria, M.SP , sebagai Dosen
Pembimbing Pengantar Ilmu Politik. Hantunan terimakasih juga kami sampaikan
kepada orang tua dan teman-teman kami yang telah memberikan masukan dan
telah membantu kami menyelesaikan makalah ini.

Kami berupaya dan berusaha dalam penyelesaian makalah ini, meskipun


mungkin masih banyak terdapat kesalahan ,baik dari penulisan , isi, pemilihan kata
yang kurang tepat, dan lainnya, tetapi kami berharap agar pembaca dapat
memberikan saran, dan motivasi yang bersifat membangun agar makalah ini bisa
menjadi lebih baik lagi kedepannya, dan kami juga berharap semoga makalah ini
bisa menjadi manfaat bagi orang lain.

Medan, 09 Oktober 2019


 
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Dalam memahami Ilmu Politik kita tidak terlepas dari kekuasaan dalam
pemerintah. Partisipasi politik masyarakat merupakan salah satu bentuk aktualisasi
dari proses demokratisasi. Keinginan ini menjadi sangat penting bagi masyarakat
dalam proses pembangunan politik bagi Negara-negara berkembang, kerena di
dalamnya ada hak dan kewajiban masyarakat yang dapat dilakukan salah satunya
adalah berlangsung dimana proses pemilihan kepala Negara sampai dengan pilihan
walikota dan bupati dilakukan ssecara langsung. Sistem ini membuka ruang dan
membawa masyarakat untuk terlibat langsung dalam proses tersebut.
 
 
Di Indonesia pemilihan kepala daerah langsung merupakan sejarah terhadap proses
demokratisasi yang berlangsung setelah adanya reformasi. Pemilihan kepala daerah
secara langsung merupakan titik awal yang bagus bagi terciptanya proses pemilihan
kepala Negara kita, karena sistem ini sangat menghargai partisipasi politik
masyarakat. Dalam sistem politik sekarang yang sedang langsung dimana proses
pemilihan kepala Negara (presiden) sampai dengan pemilihan walikota dan bupati
dilakukan secara langsung, sistem ini membuka ruang dan membawa masyarakat
untuk terlibat langsung dalam proses tersebut.
Untuk menciptakan modernisasi politik maka dibutuhkan pertisipasi politik
masyarakat. Apalagi sesuai dengan nilai-nilai demokrasi baik sistemnya maupun
manusianya. Pasrtisipasi politik masyarakatsangat berpengaruh atas hasil-hasil
yang akan dicapai dalam pemilihan, sedangkan mencapai hal tersebut harus
dilakukan dengan metode-metode tertentu.

Demokratisasi terbagi atas dua suku kata, yaitu Demos; yang berarti rakyat dan
Kratos; yang berarti kekuasaan . Maka dapat disimpulkan bahwa Demokrasi adalah
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas Negara
untuk dijalankan oleh Pemerintah Negara, sedangkan Demokratisasi adalah proses
mengimplementasikan demokrasi sebagai sistem politik dalam kehidupan
bernegara. Hal inilah yag akan menjadi kajian dari metode dalam politik bagaimana
prosesnya dan apa pendekatan yang perlu di kaji lebih dalam tentang metode yang
dilakukan sesuai dengan transparansi kenyataan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Metode, Metodologi, dan Pendekatan dalam Ilmu Politik?
2. Bagaimana hubungan antara Metode, Metodologi dalam Ilmu Politik?
3. Apa itu metodologi ilmiah?
4. Apa macam-macam dari Metodologi dalam Ilmu Politik?
 
1.3. Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari makalah yang saya buat adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sumber pembelajaran Mahasiswa dalam bidang Ilmu Politik.


2. Agar mempermudah pembaca dalam mengkaji persoalan dalam menyusun
makalah tentang Metodologi dalam Ilmu Politik.
3. Dapat memberikan pengetahuan bagi penulis sekurang-kurangnya dalam tugas
matakuliah.
4. Agar dapat bermanfaat bagi pembaca dalam mengerjakan tugas.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Metodologi ilmu politik


2.1.1. Pengertian
Menurut bahasa (etimologi) Metode berasal dari bahasa Yunani , yaitu meta
berarti sepanjang danhodos berarti jalan. Jadi metode adalah suatu ilmu
tentang cara atau langkah-langkah yang ditempuh dalam suatu disiplin tertentu
untuk mencapai tujuan tertentu. Dapat disimulkan bahwa metode berarti ilmu cara
menyampaikan sesuatu kepada orang lain.
Menurut istilah “Metodologi” berasal dari bahasa yunani , yakni Methodhos berarti
cara,kiat,seluk beluk yang berkaitan dengan upaya menyelesaikan sesuatu,
sementara Logos berarti ilmu pengetahuan, cakrawala, dan wawasan. Dengan
demikian metodologi adalah metode atau cara-cara yang berlaku dalam sebuah
kajian

Metode pada dasarnya adalah dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan. Ilmu politik adalah salah satu cabang dari ilmu sosial, yang
berdampingan dengan cabang ilmu sosial lainnya yakni sosiologi, antropologi, dll.
Dengan demikian maka ilmu politik berhubungan erat dengan ilmu-ilmu sosial
tersebut yang objeknya adalah manusia sebagai anggota kelompok ( group ).
.
Semakin tepat kita menggunakan metode dan teknik dalam ilmu politik akan
semakin baik dalam menghampiri kenyataan politik. Hal ini sesuai dengan pendapat
Iswara (1974: 57) yang mengemukakan bahwa: Metode dan teknik menjernihkan
substansi, memisahkan khayalan dari kenyataan. Semakin tepat dan intensif
metode dan teknik itu dipergunakan, semakin dekat ilmu itu akan kebenaran,
semakin diperkecil peranan khayalan dan harapan yang tidak berlandaskan
kenyataan.

2.1.2. Macam – macam metode

Secara umum, metode riset dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis.


Adapun macam-macam metode penelitian adalah sebagai berikut:

1. Metode Kualitatif

Metode kualitatif adalah metode riset yang sifatnya memberikan penjelasan


dengan menggunakan analisis. Pada pelaksanaannya, metode ini bersifat subjektif
dimana proses penelitian lebih tiperlihatkan dan cenderung lebih fokus pada
landasan teori.
Metode riset ini juga disebut dengan metode etnografi karena sangat jamak dipakai
untuk melakukan pengamatan kondisi sosial budaya.
2. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif adalah bentuk penelitian yang dilakukan secara sistematis,
terstruktur, serta terperinci. Pada pelaksanaaannya, metode riset ini fokus pada
penggunaan angka, tabel, grafik, dan diagram untuk menampilkan hasil data/
informasi yang diperoleh.

3. Metode Survei
Metode survei adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan hasil
riset dalam bentuk opini atau pendapat dari orang lain yang berinteraksi langsung
dengan objek yang diamati. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk
mendapatkan gambaran umum melalui sampel beberapa orang.

4. Metode Ekspos Facto


Metode Ekspos Facto adalah metode riset untuk meneliti hubungan sebab-akibat
dari suatu peristiwa. Dari keterkaitan sebab-akibat tersebut akan ditemukan
kemungkinan baru yang bisa dijadikan indikator dalam proses riset.

5. Metode Deskriptif
Metode deskriptif adalah metode riset yang bertujuan untuk menjelaskan suatu
peristiwa yang sedang berlangsung pada masa sekarang dan juga pada masa
lampau. Metode riset ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu Longitudinal (sepanjang
waktu) dan Cross Sectional (waktu tertentu).
METODE ILMIAH
Para filosof ilmu pengetahuan tidak sepenuhnya sependapat tentang apa yang
membuat sesuatu itu dinamakan metodologi ilmiah. Meskipun demikian ada
konsepsi yang telah diterima secara luas, bahwa metodologi ini telah disebut ‘the
standard view’ (pandangan baku). Berdasarkan ini, tujuan ilmu pengetahuan adalah
untuk mengembangkan penjelasanpenjelasan tentang dunia empiris; yaitu dunia
yang dapat diketahui oleh pengalaman atau observasi. Sains adalah metode analisa
yang obyektif, logis, dan sistematis untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan
meramalkan fenomena yang diamati. Berdasarkan hal ini maka ciri-ciri pokok sains
adalah sebagai berikut (McGaw & Watson, 1976:10):

Pertama, sains adalah suatu metode analisa, bukan suatu kumpulan


pengetahuan. Sains adalah suatu aktivitas, suatu proses yang bisa dibedakan
dengan hasilnya. Walaupun substansi masing-masing bisa jauh berbeda, semua
sains memiliki kesamaan metode analisa kesamaan dalam aturan logika dan
pembuktian.
Kedua, tujuan akhir dari sains adalah deskripsi, eksplanasi, dan prediksi. Deskripsi
adalah upaya untuk menjawab pertanyaan siapa, apa, dimana, kapan, atau berapa;
jadi merupakan upaya melaporkan apa yang terjadi. Eksplanasi berusaha menjawab
tipe pertanyaan mengapa. Sedangkan prediksi mencoba menjawab pertanyaan ‘apa
yang akan terjadi di masa depan’.
Ketiga, fenomena yang bisa diamati merupakan sasaran dari deskripsi, eksplanasi,
dan prediksi. Apabila obyek tidak bisa diamati secara langsung, maka tidak bisa
dianalisa secara saintifik. Oleh karena itu penelitian saintifik tidak menangani topik-
Keempat, sains bersifat obyektif, logis, dan sistematis. Obyektif bahwa
pernyataan saintifik harus bisa diuji secara terbuka oleh ilmuwan lain (intersubjective
testability). Logis berarti bahwa sains diatur oleh aturan penalaran tertentu,
misalnya penarikan kesimpulan deduktif atau induktif. Sedangkan sistematis berarti
bahwa sains merupakan sekumpulan keajegan yang secara logika terorganisasi
saling bertaut dan utuh, serta terbuka untuk diubah ataupun ditolak oleh bukti-bukti
baru.
METODE ILMU POLITIK

Semakin tepat dan intensif metode dan teknik itu dipergunakan, semakin dekat
ilmu itu akan kebenaran, semakin diperkecil peranan khayalan dan harapan yang
tidak berlandaskan kenyataan.
Menurut Stuart A. Rice dalam Method in Social Sciences, a Case Book (1931)
metode yang berlaku pada Ilmu Politik adalah sama seperti yang berlaku pada
umumnya dalam Ilmu Sosial. Maka dalam metode penelitian yang digunakan dalam
ilmu politik juga menyangkut metode induksi dan deduksi.

1. Metode Induksi

Metode Induksi adalah serangkaian strategi ataupun prosedurprosedur


penarikan kesimpulan-kesimpulan umum yang diperoleh berdasarkan proses
pemikiran setelah mengkaji peristiwa-peristiwa yang bersifat khusus atas dasar
fakta-fakta teoritis yang khusus ke yang umum. Metode induksi merupakan cara
memperoleh pengetahuan dengan jalan bertolak dari sejumlah data yang
diverivikasi khusus lewat generalisasi sampai kepada dalil umum. Metode yang
dipergunakan dengan mempergunakan bahasa yang secara logika konsisten
mengkonstruksi teori ilmiah berkenaan dengan objek yang diteliti. Kesimpulan
umum yang dihasilkan metode induksi pada dasarnya bertumpu pada premis-
premis partikular sehingga kesimpulannya lebih luas ketimbang premis-premis yang
mendukungnya.
2. Metode deduksi

Metode deduksi adalah sebaliknya dari metode induksi. Dalam penggunaan


metode ini merupakan serangkaian strategi ataupun posedur dengan penarikan
kesimpulan dari keadaan yang umum ke yang khusus, dan bisaanya penelitian yang
demikian banyak dilakukan dalam pendekatan yang kuantitatif (Supardan, 2004:
157).
Metode deduksi yakni berdasarkan dalil umum menarik kesimpulan berupa putusan
khusus. Terkait pada penolakan terhadap metode induksi juga asas verifikasi
sebagai kriteria menguji kebenaran dipandang tidak memadai untuk membenarkan
suatu teori ilmiah. Hal ini disebabkan putusan-putusan yang terbentuk melalui
induksi pada dasarnya tidak dapat mengklaim kebenaran yang pasti sebab tidak
mungkin data kongkrit yang diperlukan untuk menggeneralisasi dijadikan objek
penelitian empirik, sehingga kesimpulan yang terbentuk melalui generalisasi tidak
akan pernah pasti benar.
Terdapat beberapa metode lain dala ilmu politik seperti :
1. Metode filosofis

Metode ini digunakan untuk meneliti masalah-masalah politik langsung yang


berhubungan dengan kehidupan politik yang diteliti secara abstrak-akademis-
teoritis. Dari ide yang abstrak itulah kemudian dibuat deduksi tentang fenomena-
fenomena yang disusun secara detail.

Dalam Metode filosofis, prosedur pemecahan masalah yang diselidiki secara


rasional melalui perenungan atau pemikiran yang terarah, mendalam dan mendasar
tentang hakikat sesuatu yang ada dan yang mungkin ada, baik dengan
mempergunakan pola berpikir aliran filsafat tertentu maupun dalam bentuk analisa
sistematik berdasarkan pola berpikir induktif, deduktif, penomenologis dan lain-lain
dan dengan memperhatikan hukum-hukum berpikir (logika).

2. Metode yuridis atau legalistis

Merupakan penekanan prosedur penelitiannya terhadap azas-azas legal secara


yuridis. Sebagai contoh penelitiannya terhadap negara yang memandangnya
bahwa negara sebagai sebuah korporasi dalam hukum publik. Atau bisa juga
dalam penelitian ini bertolak dari suatu kesadaran hukum bahwa negara pada
dasarnya merupakan pribadi hukum, maupun badan hukum. Sebagai imlpikasinya
dalam penelitian ini ilmu politik diidentifikasi sebagai ilmu hukum negara
3. Metode historis

Dalam metode ini penelitian ilmu politik didasarkan pada kenyataan-kenyataan


sejarah, yaitu pemecahan masalah dengan menggunakan data masa lalu atau
peninggalan-peninggalan baik untuk memahami kejadian atau suatu keadaan yang
berlangsung pada masa lalu terlepas dari keadaan masa sekarang maupun untuk
memahami kejadian atau keadaan masa sekarang dalam hubungannya dengan
kejadian atau keadaan masa lalu, selanjutnya kerap kali juga hasilnya dapat
dipergunakan untuk meramalkan kejadian atau keadaan masa yang akan datang.
Sebagai contoh : Situasi politik Indonesia antara tahun 1957-1966 yang
memberikan gambaran mengenai dominasi Angkatan Darat dalam
pemerintahan. Dominasi tersebut berpengaruh pada konflik dengan PKI karena
AD merasa bahwa PKI dapat mengancam politiknya. Presiden Soekarno juga
merasa bahwa dominasi AD dapat mengancam kekuasaannya, sehingga
Presiden mendukung PKI dalam berkonflik dengan AD. Pada akhirnya, munculnya
Soeharto sebagai kekuatan baru dalam AD menjadi tokoh yang mampu
menumpas G 30 S dan menghancurkan PKI yang merupakan pendukung politik
Soekarno.
4. Metode sosiologis

Oleh para ahli sosiologi, sosiologi politik didefinisikan sebagai cabang atau
spesialisasi dari sosiologi. Duverger bahkan menganggap sosiologi politik sama
dengan ilmu politik. Para ahli ilmu politik memandang sosiologi politik sebagai
bidang subjek (subject area) studi yang mempelajari politik dengan menggunakan
pendekatan sosiologis. Metode yang sering diandalkan dalam studi sosiologi politik
adalah metode kuantitatif. Termasuk di sini penggunaan survei-survei statistik dan
pengumpulan-pengumpulan data, seperti yang digunakan pada studi-studi tentang
ekologi politik. Para ahli sosiologi politik berusaha sungguh-sungguh untuk
mendapatkan wawasan melalui survei-survei dan wawancara intensif.
Memandang bahwa dalam kajian politik tersebut lembaga-lembaga politik
dianalogikan sebagai fenomena-fenomena social maupun organisme sosial. Karena
itu dalam kajian sosiologis ini lembaga-lembaga politik dapat dirinci dalam semua
individu sebagai substratumnya. Dalam arti bahwa metode sosiologis
memandangnya dalam kajian politik tersebut sebagai organisme sosial yang
dinamis.
6. metode observasi

Hal ini diartikan secara luas, karena pengertian pengamatan tidak sekedar
pengamatan langsung, tetapi juga bisa tidak langsung terhadap fenomena politik.
Pengamatan disini diartikan dengan sistematis, teratur, terencana, berdasarkan
pedoman-pedoman tertentu, serta tidak cukup dilakukan sekali atau dua kali saja,
melainkan dilakukan secara kontinu atau berulang-ulang kemudian ditarik
kesimpulan (Haricahyono, 19991: 31).
7. Metode Analisis

Metode Analisis adalah suatu metode dengan serangkaian tindakan dan


pemikiran yang disengaja untuk menelaah sesutu hal yang secara mendalam
ataupun terinci terutama dalam mengkaji bagian-bagian dari suatu totalitas.
Maksudnya untuk mengetahui cirri masing-masing bagian, hubungan satu sama
lain, serta peranannya dalam totalitas yang dimaksud.

8. Metode Deskripsi

Merupakan metode yang secara mendalam memberikan gambaran politik


terhadap kondisi realitasnya. Dengan demikian metode ini dapat disimpulkan
sebagai upaya memberikan gambaran-gambaran realitas secara akurat.
Maksudnya dalam penggunaan metode ini mencoba memberikan gambaran-
gambaranya itu dan pencatatan-pencatatan terhadap berbagai masalah yang
sedang dikaji.
9. Metode Pengukuran

Merupakan metode untuk mengidentifikasi besarkecilnya obyek atau fenomen


yang diteliti baik itu yang menggunakan alat khusus maupun tidak Metode ini dapat
digunakan terhadap isi surat kabar, siaran radio, ataupun menghitung secara
cermat perkataan-perkataan tertentu yang sering diucapkan oleh pemimpin-
pemimpin politik yang diteliti. Melalui penghitungan yang cermat tersebut dapat
diketahui kecenderungan politik dalam masyarakat, pergeseran ideologi, strategi
propaganda yang dilakukan oleh suatu kelompok ekstrim.
BAB III
PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN

Dari apa yang telah dijabarkan di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa, semakin tepat kita menggunakan metode dan teknik dalam ilmu politik akan
semakin baik dalam menghampiri kenyataan politik. Hal ini sesuai dengan pendapat
Iswara (1974: 57) yang mengemukakan bahwa: Metode dan teknik menjernihkan
substansi, memisahkan khayalan dari kenyataan. Semakin tepat dan intensif
metode dan teknik itu dipergunakan, semakin dekat ilmu itu akan kebenaran,
semakin diperkecil peranan khayalan dan harapan yang tidak berlandaskan
kenyataan. Jadi baik metode maupun teknik, tidak dapat dipisahkan, karena jika kita
menggunakan sebuah metode tertentu dalam mencari sebuah kebenaran ilmu,
maka perlu ada teknik yang dipakai untuk memperolehnya. Sebagai contoh dalam
sebuah penelitian, ketika seorang peneliti menggunakan metode wawancara dalam
informasinya, maka dibutuhkan teknik tertentu, apakah dengan cara
mempersiapkan beberapa pertanyaan, atau merekam, dan sebagainya.

Dalam ilmu politik, berbagai macam pendekatan dilakukan sebagai teknik dalam
memperoleh informasinya, dan metode diperlukan dalam menelaah kebenaran atas
informasi tersebut, berdasarkan landasan-landasan teori keilmuan.
DAFTAR PUSTAKA

https://rumahbeladjar.wordpress.com/tag/apa-metodologi-itu/

http://frintiskarianto.blogspot.com/2014/09/metode-ilmu-politik.html?m=1

http://pengantarpolitik.blogspot.com/2017/01/metodologi-ilmu-politik.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai