PENDAHULUAN
dalam praktek klinik, sehingga kemungkinan untuk menghadapi kasus efek samping
obat bagi seorang praktisi medik mungkin tidak dapat dihindari sepenuhnya.
Seringkali, kejadian efek samping obat ini pada seorang pasien tidak dengan mudah
dikenali, kecuali kalau efek samping yang terjadi adalah bentuk yang berat dan
penanganannya.
karena seperti halnya efek farmakologik, efek samping obat juga merupakan hasil
interaksi yang kompleks antara molekul obat dengan tempat kerja spesifik dalam
sistem biologik tubuh. Kalau suatu efek farmakologik terjadi secara ekstrim, inipun
Penggunaan obat yang tidak tepat, tidak efektif, tidak aman, dan juga tidak
ekonomis saat ini telah menjadi masalah dalam pelayanan kesehatan, baik di negara
masyarakat luas. Peresepan obat yang rasional sangat didambakan berbagai pihak,
baik oleh dokter, apoteker, maupun pasien, sehingga diperoleh peresepan obat yang
1
efektif dan efisien. Salah satu indikator keberhasilan peresepan obat rasional di
sakit umumnya adalah obat generik, karena harga obat nama dagang lebih mahal
antara 3-5 kali daripada obat generik. Penulisan resep di rumah sakit pemerintah
selain mengacu pada Formularium Rumah Sakit, juga mengacu pada Peraturan
Menteri Kesehatan nomor 085/ Menkes/ Per/ I/ 1989 tentang kewajiban menuliskan
resep dan atau menggunakan obat generik di rumah sakit umum pemerintah.
Antibiotik merupakan jenis obat yang paling banyak digunakan, hal ini tidak
macam kuman.
membahas tentang efek samping berdasarkan penggolongan obat dan dampak dari
2
1. Apa yang dimaksud efek samping obat?
2. Apa saja bentuk efek samping obat yang sering terjadi?
3. Apa saja faktor yang mendukung terjadinya efek samping obat?
4. Apa saja upaya pencegahan dan penanganan efek samping obat dan efek toksik
obat?
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Morfologi Bahasa Indonesia
2. Tujuan Khusus
d) Memahami upaya pencegahan dan penanganan efek samping obat dan efek
toksik obat.
Metode kepustakaan atau referensi saya ambil dari buku dan berbagai sumber
internet yang terpercaya, agar dapat diperoleh informasi dan data yang lengkap
dengan masalah yang dikaji. Untuk mengkaji definisi dan penggolongan obat,
digunakan teori Anief (2013). Untuk mengkaji efek samping dan interaksi obat,
3
digunakan teori Nugroho (2012). Untuk mengkaji penggunaan obat, digunakan teori
Dengan melihat jenis efek samping yang timbul serta kemungkinan mekanisme
ini:
a. Segera hentikan semua obat bila diketahui atau dicurigai terjadi efek samping.
Telaah bentuk dan kemungkinan mekanismenya. Bila efek samping dicurigai
sebagai akibat efek farmakologi yang terlalu besar, maka setelah gejala
menghilang dan kondisi pasien pulih pengobatan dapat dimulai lagi secara
hati-hati, dimulai dengan dosis kecil. Bila efek samping dicurigai sebagai reaksi
alergi atau idiosinkratik, obat harus diganti dan obat semula sama sekali tidak
boleh dipakai lagi. Biasanya reaksi alergi/idiosinkratik akan lebih berat dan fatal
pada kontak berikutnya terhadap obat penyebab. Bila sebelumnya digunakan
berbagai jenis obat, dan belum pasti obat yang mana penyebabnya, maka
pengobatan dimulai lagi secara satu-persatu.
4
1.8 Simpulan dan Saran
A. Kesimpulan
berikut:
1. Efek samping adalah setiap efek yang tidak dikehendaki yang merugikan atau
bukan obat seperti Intrinsik dari pasien, yakni umur, jenis kelamin, genetik,
luar pasien, yakni dokter (pemberi obat) dan lingkungan, misalnya pencemaran
oleh antibiotika. Dan faktor obat seperti Intrinsik dari obat, yaitu sifat dan
potensi obat untuk menimbulkan efek samping, pemilihan obat, cara penggunaan
4. Agar kejadian efek samping dapat ditekan serendah mungkin, selalu dianjurkan
untuk selalu harus ditelusur riwayat rinci mengenai pemakaian obat oleh pasien
5
pada waktu-waktu sebelum pemeriksaan, baik obat yang diperoleh melalui resep
dokter maupun dari pengobatan sendiri dan gunakan obat hanya bila ada indikasi
jelas dan bila tidak ada alternatif non-farmakoterapi serta hindari pengobatan
dengan berbagai jenis obat dan kombinasi sekaligus. Adapun penanganan efek
sampingnya adalah segera hentikan semua obat bila diketahui atau dicurigai
terjadi efek samping serta upaya penanganan klinik tergantung bentuk efek
B. Saran
Dalam pemakaian obat, hendaknya kita perhatikan kontra indikasi dari obat
tersebut, untuk mencegah efek samping dari obat yang berlebihan. Dan adapun
penangan dari efek samping tersebut disesuaikan dengan efek sampng yang
ditimbulkan oleh obat yang telah dikonsumsi atau telah masuk ke dalam tubuh.