LAPORAN PRAKTIKUM
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMERIKSAAN ATAU INSPEKSI APAR
Kelompok 4 :
1. Alfian Rizky Giant S ( R0217006)
2. Andayani Yuwana Sari (R0217010)
3. Ayudya Cindy D (R0217022)
4. Galuh Anika Putri (R0217046)
5. Itsna Nurhayati (R0217054)
6. Norista Wijayanti (R0217072)
7. Rachael Saraswaty D (R0217082)
8. Wakhidatul Maharani A (R0217104)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. karena telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat guna menunjukkan partisipasi kami dalam menyelesaikan tugas
pembuatan laporan praktikum kegiatan pemeriksaan/inspeksi APAR sebagai salah
satu penunjang nilai mata kuliah Manajemen Penanggulangan Kebakaran yang
diampu oleh Ibu Seviana Rinawati. SKM, M.Si. Tak lupa pula kami mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................... 22
LAMPIRAN ............................................................................................................... 28
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebakaran merupakan kejadian yang tidak diinginkan bagi masyarakat dan
kebakaran merupakan kecelakaan yang berakibat fatal. Kebakaran ini mengakibatkan
suatu kerugian materiil maupun kerugian immaterial. Kebakaran dapat terjadi kapan
saja dan dimana saja. Pencegahan kebakaran sangat diperlukan untuk menghilangkan
resiko terjadinya kerugian yang besar.
Untuk meminimalisasi terjadinya kebakaran maka perlu penerapan K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan
kecelakaan termasuk kebakaran. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah
semua tindakan yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan dan pemadaman
kebakaran dan meliputi perlindungan jiwa dan keselamatan manusia serta
perlindungan harta kekayaan (Suma’mur, 1989).
Salah satu penanganan dini pada saat terjadi awal proses kebakaran adalah dengan
menggunakan APAR. APAR merupakan salah satu alat pemadam kebakaran yang
sangat efektif untuk memadamkan api yang masuh kecil untuk mencegah semakin
besarnya api tersebut (Gempur Santoso, 2004). Berdasarkan PERMENAKERTRANS
RI NO. 04/MEN/1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan APAR
dan NFPA tahun 1998 tentang standart portable for fire extinguisher. NFPA 10
menjelaskan bahwa APAR merupakan pertahanan pertama dalam menanggulangi
kebakaran yang kecil. APAR angat efektif apabila digunakan dengan benar agar api
tidak udah meluas dan dipasang dengan benar. Selain itu, APAR juga sangat efektif
untuk pertahanan pertama terhadap kebakaran yang masih kecil sebelum terjadinya
kebakaran besar.
Fakultas Kedokteran UNS memiliki beberapa gedung pembelajaran. Untuk
menunjang aktivitas pembelajaran dan mengindari kebakaran di gedung-gedung
Fakultas Kedokteran UNS. Oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian untuk
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Teori dan Anatomi Api
Nyala api adalah suatu fenomena yang dapat diamati gejalanya, yaitu
adanya cahaya dan panas dari suatu bahan yang sedang terbakar. Gejala
lainnya yang dapat diamati adalah bila suatu bahan telah terbakar maka akan
mengalami perubahan baik bentuk fisiknya maupun sifat kimianya. Keadaan
fisik bahan yang telah terbakar akan berubah pula menjadi zat baru. Gejala
perubahan tersebut menurut teori perubahan zat dan energi adalah perubahan
secara kimia.
Untuk dapat berlangsungnya proses nyala api diperlukan adanya tiga
unsur pokok, yaitu adanya unsur bahan yang dapat terbakar (fuel), oksigen
(O2) yang cukup dari udara dan bahan oksidator panas. apabila salah satu
unsur tersebut tidak berada pada keseimbangan yang cukup, maka api tidak
akan terjadi.
2. Kebakaran
2.1. Fenomena kebakaran
Fenomena kebakaran atau gejala pada setiap tahapan mulai
awal terjadinya penyalaan sampai kebakaran padam, dapat diamati
beberapa fase tertentu seperti source energy, initiation, growth,
flashover, full fire dan bahaya
bahaya spesifik pada peristiwa kebakaran seperti : back draft ,
6
Kebakaran pada benda cair dan gas yang mudah terbakar (contoh:
Kelas B Bahan bakar, bensin, lilin, gemuk, minyak tanah, thinner)
3. APAR
Alat pemadam api ringan (APAR) adalah suatu alat yang
dikemas dalam tabung untuk memadamkan api awal dengan kata lain APAR
hanya dapat memadamkan api yang masih kecil.
3.1. Jenis-jenis APAR:
a. APAR jenis air (fire water extinguisher)
Efektif untuk jenis api kelas A: Kayu, Kertas, Kain, Karet,
Plastik, dll. Air merupakan salah satu bahan pemadam api yang
paling berguna sekaligus ekonomis. Semua pemadam api berbahan
air produksi memiliki aplikasi tipe jet yang mampu menghasilkan
arus yg terkonsentrasi sehingga membuat operator mampu
melawan api dari jarak yang lebih jauh dari pada Nozzle semprot
biasa.
bahaya listrik, cairan mudah terbakar dan gas, bubuk juga efektif
untuk kebakaran kendaraan.
a. Tabung (tube)
berfungsi untuk
b. Valve
c. Handle
13
d. Pressure
e. Hose
f. Nozzle
berfungsi sebagai pegangan untuk
mengarahkan media pada sumber api.
g. Sabuk tabung
Merupakan bagian dari APAR yang berfungsi sebagai dudukan pada
selang tabung
h. Pin pengaman
Berfungsi sebagai pengaman tabung.
i. Bracket/hanger
Berfungsi sebagai gantungan APAR
3.3 cara penggunaan APAR
14
BAB III
HASIL
Nomor 401474
(No.Body)
Area √
Responsible
Pegangan GOOD √
(Handchip) DEMAGE
Selang GOOD
(Hose) DEMAGE √
Tabung GOOD √
(Cylinder) DEMAGE
Segel GOOD √
(Seal) DEMAGE
Indikator GOOD -
(Gauge) DEMAGE -
Keterangan 1. Tidak terdapat jarum indikatror APAR.
2. Terdapat tambalan pada selang.
3. Terdapat tanda pemasangan APAR
4. Tidak terdapat checklist inspeksi (kartu
gantung), hanya terdapat label yang
menginformasikan tanggal pemeriksaan terakhir
dan tanggal rencana pengisian ulang APAR.
Pegangan GOOD
(Handchip) DEMAGE √
Selang GOOD √
(Hose) DEMAGE
Tabung GOOD √
(Cylinder) DEMAGE
Segel GOOD √
(Seal) DEMAGE
Indikator GOOD -
(Gauge) DEMAGE -
Keterangan 1. Tidak terdapat jarum indikator APAR.
2. Tidak terdapat tanda pemasangan APAR
3. Tidak terdapat checklist inspeksi (kartu
gantung), hanya terdapat label yang
menginformasikan tanggal pemeriksaan terakhir
dan tanggal rencana pengisian ulang APAR.
(Handchip) DEMAGE
Selang GOOD √
20
(Hose) DEMAGE
Tabung GOOD √
(Cylinder) DEMAGE
Segel GOOD √
(Seal) DEMAGE
Indikator GOOD -
(Gauge) DEMAGE -
Keterangan 1. Tidak terdapat jarum indikator APAR.
2. Tidak terdapat No. Body
3. Tidak terdapat tanda pemasangan APAR
4. Sudah tidak dilakukan pengecekan berkala sejak
2011
21
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kondisi APAR lantai 4 Gedung Pendidikan Doter FK UNS
Alat Pemadam Api Ringan yang berada pada lantai 4 Gedung Pendidikan
Dokter FK UNS berjumlah tiga yang terdiri dari jenis dry chemical dan Gas CO 2.
APAR dengan jenis dry chemical terletak pada bagian selatan dan utara lantai 4
Gedung Pendidikan Dokter FK UNS, Sedangkan gas CO2 terdapat pada ruang CBT.
Apar jenis dry chemical powder bagian selatan kondisinya lebih baik daripada APAR
jenis dry chemical powder di sebelah utara. Di bagian selatan, APAR dilangkapi
dengan petunjuk penggunaan dan segitiga APAR sedangkan di bagian utara tidak
memilikinya, serta kondisi tuas pada APAR bagian selatan lebih baik, karena pada
APAR di bagian utara tuasnya sudah kendur. Namun, Selang APAR bagian Utara
lebih baik, karena APAR bagian selatan selang ditambal menggunakan lakban.
APAR bagian selatan dilapisi dengan cat berwarna merah dan memiliki berat 8,6 Kg,
sedangkan bagian utara memiliki berat 6,7kg dengan warna yang sama. Kedua APAR
sama-sama diperiksa rutin oleh CV. Kencana Teknik setiap setahun sekali.
(Selatan) terdapat
tambalan
pada selang
Tidak ada
Dry Indikator,
1.7.1
2. Chemical √ √ √ √ Tidak ada
1
(Utara) petunjuk
APAR
Tidak ada
Indikator,
CO2 √ √ √ √ Sudah tidak
dilakukan
pengecekan.
7. Pegangan, Selang, Tabung, dan Segel pada APAR di ruang CBT berada pada
kondisi yang baik.
8. Semua APAR di lantai 4 Gedung Pendidikan Dokter FK UNS tidak
memiliki indikator laporan pemeriksaan.
25
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nyala api adalah suatu fenomena yang dapat diamati gejalanya, yaitu adanya
cahaya dan panas dari suatu bahan yang sedang terbakar. Untuk dapat
berlangsungnya proses nyala api diperlukan adanya tiga unsur pokok, yaitu adanya
unsur bahan yang dapat terbakar (fuel), oksigen (O2) yang cukup dari udara dan bahan
oksidator panas.
Alat pemadam api ringan (APAR) adalah suatu alat yang dikemas dalam
tabung untuk memadamkan api awal dengan kata lain APAR hanya dapat
memadamkan api yang masih kecil. Ada 4 jenis APAR yaitu jenis air (fire water
extinguisher), jenis tepung kimia (Dry chemical powder), jenis busa (foam), jenis
CO2 (carbon dioxide), dan jenis Clean Agent (thermatic hallotron).
Dari checklist Tabel Inspeksi yang dilakukan di Lantai 4 Gedung Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dapat ditemukan bahwa ada 2
jenis APAR yang digunakan yaitu APAR jenis Powder bagian utara juga selatan
Gedung dan APAR jenis CO2 di Ruang CBT. Apar jenis dry chemical powder bagian
selatan kondisinya lebih baik daripada APAR jenis dry chemical powder di sebelah
utara. Di bagian selatan, APAR bagian selatan dilapisi dengan cat berwarna merah
dan memiliki berat 8,6 Kg, sedangkan bagian utara memiliki berat 6,7kg dengan
warna yang sama. Kedua APAR sama-sama diperiksa rutin oleh CV. Kencana Teknik
setiap setahun sekali. APAR jenis CO2 memiliki berat 6,8 Kg dengan warna cat
hitam. APAR ini tidak layak untuk digunakan lagi karena masa berlaku APAR sudag
berakhir sejak 28 November 2012. Pengecekan APAR terakhir kali dilakukan pada
28 November 2017 oleh CV. Cipta Perdana. Ketiga APAR di lantai 4 Gedung
Pendidikan Dokter FK UNS berada pada posisi yang mudah dijangkau, terlihat dan
mudah diambil.
26
B. SARAN
Perbaikan APAR perlu dilakukan lagi, melihat dari kondisi APAR jenis
Chemical Powder dibagian utara dan selatan Gedung Pendidikan Dokter FK UNS
yang sudah dalam keadaan tidak baik bahkan sudah rusak. Pembaruan juga perlu
dilakukan mengingat APAR Jenis CO2 yang sudah dalam keadaan tidak layak pakai
dan sudah kadaluwarsa.
27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN