Anda di halaman 1dari 3

Cara Menghitung Keliling Bumi ( Eratosthenes 276-195 BC)

Perhitungan keliling bumi ternyata sangat sederhana, hanya menggunakan teknik


matematika level anak SMP. Inilah hebatnya ilmuwan-ilmuwan masa lalu, hal-hal
yang kelihatannya akan tidak mungkin justeru dapat mereka selesaikan dengan
metode yang sederhana.

Eratosthenes terinspirasi untuk melakukan perhitungan keliling bumi ketika ia


mengambil air di sumur di kota Syne. Saat menimba air di sumur, ia menyadari
bahwa bayangan(siluet) yang muncul di air tepat sama dengan posisi badannya
(tidak terdistorsi), artinya cahaya matahari tepat tegak lurus terhadap posisinya saat
itu.

Dengan pengetahuan sederhana itu, ia merancang pengukuran keliling bumi.


Eratosthenes melatih seorang pengukur jarak dan memintanya untuk mengukur
estimasi jarak dari Syne menuju ke Alexandria. Perjalanan dari Syne menuju ke
Alexandria tersebut ialah perjalanan paling mudah untuk ditempuh dengan berjalan.
Hal ini diketahuinya karena ia adalah seorang ahli geografi dan pemetaan.

Setelah sampai di Alexandria, pata tanggal 20 Juni, di Alexandria, dilakukan


pengukuran sudut datangnya cahaya matahari terhadap sebuah tongkat yang
ditancapkan tegak lurus dengan bumi(tanah). Karena sinar matahari yang datang di
Alexandria pasti sejajar dengan sinar yang datang di Syne, maka dengan konsep
sederhana seperti pada gambar berikut dapat dilakukan perhitungan:
Skema Eratosthenes dalam mengukur keliling bumi

Garis kuning ialah garis sinar matahari yang datang. Pengukur jarak yang dilatih
oleh Eratosthenes menyatakan bahwa jarak dari Syne ke Alexandria ialah 5000
Stadia (stadia ialah satuan jarak bangsa Yunani). Sudut yang dibentuk dari sinar
datang dan tongkat yang ditancapkan tegak lurus ialah 7.2o. Berdasarkan hukum
sudut-sudut yang dibentuk oleh garis sejajar, maka dapat diketahui sudut antara
kota Syne, titik pusat bumi dan kota Alexandria ialah 7.2o. (materi ini dipelajari pada
matematika SMP).

Kemudian perbandingan antara sudut satu lingkaran penuh (360o) dengan sudut
yang dibentuk dua kota tersebut (7.2o) akan sama dengan perbandingan keliling
bumi dengan jarak antara kedua kota tersebut (5000 stadia).
Angka 250.000 stadia, atau 25.000 mil sama dengan 40.233 km. Angka ini sangat
mendekati perhitungan modern yang menggunakan peralatan canggih. Perhitungan
modern memberikan angka 40.075km, hanya selisih 0.4% dari perhitungan aslinya.
Luar biasa bukan?

Perhitungan Jari-Jari Bumi


Perhitungan jari-jari Bumi sangat mudah ketika kita telah mengetahui keliling dari
bumi. Hanya menggunakan rumus matematika untuk menghitung keliling lingkaran.
Berikut ini perhitungannya:

Jadi dengan menggunakan metode Eratosthenes diperoleh jari-jari bumi 6.406,5 km


hanya selisih 0.6% dari perhitungan modern, yaitu: 6.371 km.

Oke. Begitulah Cara ilmuwan Yunani Menghitung Keliling dan Jari-jari Bumi. Selain
Eratosthenes, ilmuwan muslim Al-Biruni menghitung jari-jari bumi juga. Jadi seribu
tahun yang lalu seorang ilmuwan muslim ternama telah menghitung keliling dan jari-
jari bumi dengan metode yang berbeda.

Sumber : https://mystupidtheory.com/cara-menghitung-keliling-bumi/

Anda mungkin juga menyukai