PRE-EKLAMPSIA BERAT
Disusun oleh:
Pembimbing :
2019
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga saya bisa menyelesaikan
tugas laporan kasus ini dengan judul “Pre-eklampsia Berat“. Tugas laporan
kasus ini diajukan untuk memenuhi tugas dalam Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kebidanan dan Penyakit Kandungan di Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Kabupaten Cirebon.
selaku penguji ujian dan Ketua SMF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan
RSUD Waled Kab. Cirebon
Penulis
3
BAB I
STATUS PASIEN
Riwayat Menstruasi
Menarche : 10 tahun
Siklus Haid : Teratur
Panjang Siklus : 28 hari
Lama : 6-7 hari
Dismenorhea : tidak ada
Banyak : 2-3 pembalut/hari
HPHT : 25-01-2019
HPL : 02-11-2019
Riwayat Pernikahan
Menikah saat usia 15 tahun dan sudah menikah selama 11 tahun dan
merupakan pernikahan pertama.
Riwayat ANC
Pasien rutin melakukan pemeriksaan kehamilan di bidan. Pada
trimester I sebanyak 1x, trimester II sebanyak 1x, dan trimester III tiap
bulan.
Riwayat Imunisasi TT
Pasien sudah melakukan imunisasi TT sebanyak 1x.
Riwayat Pemeriksaan USG
Pasien pernah melakukan pemeriksaan USG sebanyak 3 kali. USG
pertama kali di PONED pada usia kehamilan 12 minggu, USG kedua pada
usia kehamilan 20 minggu, USG ketiga kali di Poliklinik Kandungan
RSUD Waled pada usia kehamilan 32 minggu hasilnya presentasi kepala.
Riwayat KB
Pasien tidak pernah memakai kontrasepsi.
Riwayat Obstetri
1. Riwayat Persalinan
Anak pertama perempuan, kurang bulan, lahir spontan ditolong oleh
bidan dengan berat badan 1900 gram sekarang berusia 11 tahun. Anak
kedua laki-laki, cukup bulan, lahir spontan ditolong oleh bidan dengan
berat badan 3300 gram sekarang berusia 7 tahun. Anak ketiga laki-laki
5
cukup bulan lahir spontan di rumah sakit dengan berat 3700, sekarang
berusia 4 tahun.
- Mulut : bibir sianosis (-), lidah kotor (-), karies (-) gusi berdarah
(-)
- Leher : KGB membesar (-), JVP meningkat (-)
- Thorak : Pulmo : VBS +/+ Rh -/- Wh -/-
Cor : BJ I = BJ II reguler, M(-), G(-)
- Abdomen : cembung, BU (+), nyeri tekan (-), striae (+), jejas (-)
- Ekstremitas : akral hangat (+), CRT > 2detik,
edema - -
+ +
Status Obstetrik
- Pemeriksaan fisik luar :
TFU : 33 cm
DJJ : 140 x/menit, reguler
His : 3x10’x20”
o Leopold I : Teraba bagian teratas janin bulat lunak, mudah
digerakan, TFU 33 cm
dikiri
- Proteinuria dipstick : +2
8
- Pemeriksaan USG
USG 16 September 2019
Janin tunggal hidup intrauterin, presentasi kepala, djj (+), plasenta di
corpus anterior, ketuban cukup, Berat janin 3236 gram, usia
kehamilan 32-33 minggu.
1.5 RESUME
G4P3A0 gravida 35-36 minggu datang melalui IGD Kebidanan RSUD
Waled dengan keluhan pusing sejak 1 hari yang lalu, sebelumnya pasien
diperiksa di puskesmas dan setelah diperiksa tekanan darah pasien diketahui
memiliki tekanan darah tinggi yaitu 160/110 mmHg. Pasien mengaku
bahwa menstruasinya lancar dan pertama kali mendapatkannya yaitu usia 10
tahun dengan siklus yg teratur selama 6-7 hari dan dapat mengganti
pembalut 2-3 kali dalam sehari. Riwayat ANC dilakukan rutin di puskesmas
setempat, imunisasi TT sudah dilakukannya satu kali. Pasien menikah saat
usia 15 tahun, sudah menikah selama 11 tahun dan merupakan pernikahan
pertama. Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum sakit sedang,
kesadaran composmentis, tekanan darah 150/110 mmHg, nadi 82x/menit,
respirasi 22 x/menit, suhu 36,5 °C. Pada pemeriksaan status generalis
terdapat edema pretibial bilateral. Pada pemeriksaan obstetrik di
pemeriksaan luar didapatkan TFU 33 cm, DJJ 138 x/menit reguler, his
3x20”x10’. Pada pemeriksaan leopold I Teraba bagian teratas janin bulat
lunak, mudah digerakan, TFU 33 cm, leopold II teraba bagian kecil di kiri
dan teraba bagian tahanan di kanan, Leopold III teraba bagian terbawah
janin bulat keras, Leopold IV bagian terbawah janin belum masuk PAP.
Pemeriksaan fisik dalam V/V tidak ada kelainan, VT dinding vagina licin,
portio tebal lunak, pembukaan 4cm, ketuban (+), presentasi kepala.
1.6 Diagnosis kerja
G4P3A0 gravida 35-36 minggu kala 1 fase aktif dengan Pre-eklampsia Berat
9
Penatalaksanaan
- Rawat Inap
- Protab PEB
- Metildopa 3x500mg
- Amlodipin 1x10 mg
1.7 PROGNOSIS
- Ad vitam : ad bonam
- Ad functionam : ad bonam
- Ad sanationam : ad bonam
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.3 Insiden
Spellacy dkk, melaporkan bahwa pada wanita > 40 tahun
insiden hipertensi meningkat 3 kali lipat dibandingkan dengan
wanita usia 20-30 tahun. Hansen melaporkan peningkatan
insiden preeklampsia sebesar 2-3 kali pada nullipara yang
berusia di atas 40 tahun bila dibandingkan dengan usia 25-29
tahun. Secara umum insiden preeklampsia ± 5% dari seluruh
kehamilan, hampir 70% diantaranya adalah nullipara. Hampir
20% nullipara menderita hipertensi sebelum, selama persalinan,
dan masa nifas jika dibandingkan dengan multipara sebesar 7%.
Menurut Cunningham dan Leveno di RS Parkland selama tahun
1986 ditemukan insiden hipertensi sebesar 18% pada ras kulit
putih, 20% hispanik, dan 22% ras kulit hitam. Insiden hipertensi
dalam kehamilan pada multipara adalah 6,2% pada kulit putih,
6,6% pada hispanik, dan 8,5% pada ras kulit hitam.1
2.2 Preeklampsia
2.2.1 Definisi
Preeklampsia merupakan sindrom spesifik kehamilan berupa
berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel,
yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria.
Preeklampsia terjadi pada umur kehamilan diatas 20 minggu,
paling banyak terlihat pada umur kehamilan 37 minggu, tetapi dapat
juga timbul kapan saja pada pertengahan kehamilan. Preeklampsia
13
2.2.4 Etiologi
Penyebab preeklampsia sampai saat ini masih belum
diketahui secara pasti, sehingga penyakit ini disebut dengan “The
Diseases of Theories”. Beberapa faktor yang berkaitan dengan
terjadinya preeklampsia adalah:
a. Faktor Trofoblast
Semakin banyak jumlah trofoblast semakin besar
kemungkina terjadinya Preeklampsia. Ini terlihat pada
kehamilan Gemeli dan Molahidatidosa. Teori ini didukung pula
dengan adanya kenyataan bahwa keadaan preeklampsia
membaik setelah plasenta lahir.
b. Faktor Imunologik
Preeklampsia sering terjadi pada kehamilan pertama dan
jarang timbul lagi pada kehamilan berikutnya. Secara
15
e. Faktor Gizi
Menurut Chesley (1978) bahwa faktor nutrisi yang kurang
mengandung asam lemak essensial terutama asam Arachidonat
sebagai precursor sintesis Prostaglandin akan menyebabkan
“Loss Angiotensin Refraktoriness” yang memicu terjadinya
preeklampsia.
f. Peran Prostasiklin dan Tromboksan
Pada Preeklampsia-Eklampsia didapatkan kerusakan pada
endotel vaskuler, sehingga terjadi penurunan produksi
prostasiklin (PGI 2) yang pada kehamilan normal meningkat,
aktivasi penggumpalan dan fibrinolisis, yang kemudian akan
diganti trombin dan plasmin. Trombin akan mengkonsumsi
antitrombin III, sehingga terjadi deposit fibrin. Aktivasi
trombosit menyebabkan pelepasan tromboksan (TXA2) dan
serotonin, sehingga terjadi vasospasme dan kerusakan endotel.
2.2.5 Patofisiologi
Pada preeklampsia yang berat dan eklampsia dapat terjadi
perburukan patologis pada sejumlah organ dan sistem yang
kemungkinan diakibatkan oleh vasospasme dan iskemia. Wanita
dengan hipertensi pada kehamilan dapat mengalami peningkatan
respon terhadap berbagai substansi endogen (seperti prostaglandin,
tromboxan) yang dapat menyebabkan vasospasme dan agregasi
platelet. Penumpukan trombus dan pendarahan dapat
mempengaruhi sistem saraf pusat yang ditandai dengan sakit kepala
dan defisit saraf lokal dan kejang. Nekrosis ginjal dapat
menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus dan proteinuria.
Kerusakan hepar dari nekrosis hepatoseluler menyebabkan nyeri
epigastrium dan peningkatan tes fungsi hati. Manifestasi terhadap
kardiovaskuler meliputi penurunan volume intavaskular,
meningkatnya cardiac output dan peningkatan tahanan pembuluh
perifer.
17
2.2.6 Diagnosis
Diagnosis preeklampsia dapat ditegakkan dari gambaran
klinik dan pemeriksaan laboratorium. Dari hasil diagnosis, maka
preeklampsia dapat diklasifikasikan menjadi 2 golongan yaitu :
1) Preeklampsia ringan, bila disertai keadaan sebagai berikut:
a) Tekanan darah 140/90 mmHg, atau kenaikan diastolik 15
mmHg atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau
lebih setelah 20 minggu kehamilan dengan riwayat tekanan
darah normal.
19
DAFTAR PUSTAKA