Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemerintah dan Pemerintahan

Pengertian pemerintah dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu :


1. Secara sempit :
Pemerintah dalam arti sempit adalah organ atau alat perlengkapan negara yang
diserahi tugas pemerintahan atau melaksanakan Undang-Undang untuk mencapai
tujuan organisasi Negara.

2. Secara luas :
Dalam arti luas pemerintah adalah semua badan yang menyelenggarakan
semua kekuasaan di dalam negara baik kekuasaan eksukutif, legislatif maupun
yudikatif.Donner mengemukakan bahwa cakupan pemerintah dalam pengertiannya
yang luas meliputi badan-badan yang menentukan haluan negara dan berkedudukan di
pusat, kemudian terdapat juga instansi-instansi yang melaksanakan keputusan dari
badan-badan itu.Sedangkan Van Vollenhoven mengemukakan bahwa dalam arti luas
tugas pemerintah itu terbagi dalam empat fungsi yaitu membentuk undang-undang,
pelaksana/ pemerintah (bestuur), polisi dan keadilan.
Pemerintahan adalah perbuatan (cara, hal urusan dan sebagainya) memerintah
(Pamudji, 1995 : 23).

A. Pemeritahan Yang Bersih


Pemerintahan yang bersih menurut Chamim (2006 : 54) adalah kondisi
pemerintahan yang para pelaku yang terlibat di dalamnya menjaga diri dari perbuatan
KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).Korupsi merupakan perbuatan pejabat
pemerintah yang menggunakan uang pemerintah dengan cara-cara yang tidak
legal.Kolusi adalah bentuk kerjasama antara pejabat pemerintah dengan oknum lain
secara illegal untuk mendapatkan keuntungan material bagi mereka. Nepotisme adalah
pemanfaatan jebatan untuk memberi pekerjaan, kesempatan atau penghasilan bagi
keluarga atau kerabat dekat pejabat sehingga menutup kesempatan bagi orang lain.
Berdasarkan pendapat Plato ini, maka penyelenggaraan pemerintahan yang didasarkan
pada hukum merupakan salah satu alternatif yang baik dalam penyelenggaraan negara.
HAN dapat dijadikan instrumen untuk terselenggaranya pemerintahan yang baik karena
hubungan antara pemerintah dengan masyarakat akan terlihat konkrit dan dapat
dijadikan ukuran apakah penyelenggaraan pemerintahan sudah baik atau belum.
Sjachran Basah berpendapat bahwa salah satu inti hakikat HAN adalah untuk
memungkinkan administrasi negara untuk menjalankan fungsinya, dan melindungi
administrasi negara dari melakukan perbuatan yang salah menurut hukum.
Dalam bidang administrasi Negara telah dirumuskan beberapa asas-asas umum
pemerintahan sebagai pedoman pelaksana dari suatu aktifitas pemerintahan agar dapat
mewujudkan pemerintahan yang baik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan Bebas KKN
pasal 3 antara lain :
1. "Asas Kepastian Hukum" adalah asas dalam negara hokum yang mengutamakan
landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan,dan keadilan dalam setiap
kebijkan penyeleggaraan negara.
2. "Asas Tertib Penyelenggaraan Negara" adalah asas yang menjadi landasan
keteraturan, keseraslan, dan keseimbangan dalam pengendalian Penyelenqgara
Negara.
3. "Asas Kepentingan Umum" adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan umum
dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.
4. "Asas Keterbukaan" adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat
untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dantidak diskrirninatif tentang
penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi
pribadi, golongan, dan rahasia negara.
5. "Asas Proporsionalitas" adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara
hak dan kewajiban Penyelenggara Negara.
6. "Asas Profesionalitas" adalah asas yang mengutamakan keahlian yang
beriandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
7. "Asas Akuntabilitas"; adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapatdipertanggungjawabkan
kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menurut Dr. Philipus M. Hadjon., SH. Yakni ada beberapa asas- asas umum
pemerintahan yang baik :
1. Asas bertindak sesuai dengan peraturan perundang-udangan (wetmatigheid).
Kesesuaian tersebut menyangkut wewenang, prosedur dan substansi keputusan
2. Asas tidak menyalahgunakan wewenang untuk tujuan lain (larangan detournement
de pouvior).
3. Asas bertindak rasional, wajar atau dapat dirumuskan sebagai asas tidak bertindak
sewenang-wenang.

Asas-asas diatas ini merupakan alternatif-alternatif yang tersedia bagi


pemerintah dalam perumusan kebijakan dan penyeleggaraan negara sehingga dengan
mengakomodasi asas-asas diatas dalam memproduksi suatu produk hukum maka
diharapkan tujuan negara dan pemerintahan yang bersih bisa terwujudkan.
Untuk menegakkan pemerintahan yang bersih, diperlukan :
1. Nilai – nilai moralitas bagi para pejabat pemerintahan, seperti : kejujuran pada diri
sendiri dan orang lain, menjauhkan diri dari tindakan melanggar hokum, bersedia
berkorban demi kemuliaan lembaga dan masyarakatnya, keberanian membawa pesan-
pesan moral dalam kehidupan sehari-hari sebagai pejabat.
2. Adanya sebuah system politik dan hokum yang adil.
3. Diperlukan kondisi dan mekanisme hubungan yang berpotensi menopang
pertumbuhan moralitas politik, sehingga budaya demokrasi perlu dikembangkan
sehingga terwujud pemerintahan yang demokratis.

Contoh Teladan Pemerintahan yang baik :

1. Parlemen Eropa
Parlemen Eropa mengakui bahwa pola makan daging adalah sebab dari pemanasan
global, dan mereka akan mempertimbangkan untuk memotong subsidi untuk industri
daging dan memberikannya kepada para petani organik, dan sebagainya.
Meskipun tidak secepat yang saya inginkan, namun tampaknya masa yang kritis
sedang melakukan sesuatu karena ada banyak kemajuan yang telah terjadi.Beberapa
pemimpin yang berani dan heroik sedang membantu dalam membuat perubahan yang
sangat menyentuh dan menginspirasi.
Dan Jens Holm, Anggota dari Parlemen Eropa telah bekerja untuk memperjuangkan
tindakan-tindakan agar Uni Eropa merekomendasikan pengurangan daging untuk
mengecilkan emisi gas rumah kaca.

2. Jerman
Menteri Lingkungan Jerman mengunjungi Brasil untuk membantu menetapkan
peraturan ketat untuk mencegah pembabatan hutan untuk daging yang diekspor ke
Eropa.

3. Irlandia
Banyak orang yang mengubah diri mereka menjadi petani organik saat ini. Di Irlandia,
Menteri Pertanian menulis kepada semua peternak di Irlandia untuk memberi tahu
mereka agar mengubah diri mereka menjadi petani organik, petani sayuran, dan
bahkan mereka menyubsidi mereka juga. Saat ini persentase peternak yang mengubah
diri mereka menjadi petani organik sangat besar.

1. Upaya Mewujudkan Pemerintah yang Bersih


Dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang bersih, prioritas
pembangunan bidang penyelenggaraan Negara diarahkan pada upaya peningkatan
kerja birokrasi agar birokrasi mampu menciptakan kondisi yang kondusif bagi
terpenuhnya kebutuhan masyarakat, meningkatkan kwalitas pelayanan kepada
masyarakat, dan menekan tingkat penyalagunaan kewenangan di lingkungan aparatur
pemerintahaan.Untuk itu pemerintah melakukan berbagai upaya.
Upaya –upaya yang di lakukan oleh pemerintah antara lain:
a) Mengoptimalkan pengawasan internal,eksternal dan pengawasan masyarakat serta
mempercepat tindak lanjut hasil-hasil pengawasan dan pemeriksaan.
b) Menyusun indikator pelaksanaan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik.
c) Telah dilaksananya survey mengenai pemahaman aparatur pemerintahan terhadap
prinsip-prinsip Good Public Governance di berbagai instansi pemerintah pusat dan
daerah.
d) Melakukan evaluasi atas penerapan prinsip-prinsip Good Coorprate Governance di
lingkungan badan usaha milik Negara atau daerah.
Selain itu untuk meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia aparatur
(PNS)

2. Kendala dalam Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih (Clean


Government)
Pelaksanan reformasi birokrasi masih banyak dihadapi oleh berbagai masalah dan
tantangan.Masalah tersebut :
Masih tingginya pnyelenggaraan disiplin dan tingkat penyalahgunaan kewenangan
dalam bentuk tindak pidana korupsi,.
Masih rendahnya kinerja sumber daya manusia .
Belum memadainya system kelembagaan dan ketatalaksanaan birokrasi
pemerintah untuk dapat melaksanakan dan pembangunan secara efisien dan efektif
seta belum optimalnya penerapan teknologi informasi dan komunikasi.

Berbagai masalah diatas dikarenakan antara lain :


a) Belum tatanya dengan baik manajemen penyusunan atau pencairan anggaran.
b) masih lemahnya manajemen internal di berbagai instansi pemerintah
c) masih lemahnya penerapan aturan disiplin dan menjatuhkan sanksi terhadap
aparatur yang melakukan pelanggaran.
d) Masih belum efektif dan efesiensinya birokrasi pemerintah sebagai akibat tumpang
tindihnya Negara dan aparatur Negara.

C. Pemerintahan Yang Demokratis


Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno
pada abad ke-5 SM.Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang
berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan
sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Dari rakyat, artinya rakyat ikut berpatisipasi dalam membentuk pemerintahan. Oleh
rakyat, pada hakekatnya yang memerintah adalah rakyat, karena mereka yang duduk
dalam pemerintahan dipilih oleh rakyat dan merupakan wakil-wakil rakyat yang
membawakan aspirasi rakyat, Untuk rakyat, artinya pemerintahan harus berpihak pada
rakyat, mengedepankan kepentingan rakyat, berupaya memajukan kesejahteraan
rakyat ( umum ).
Jadi yang dimaksud pemerintahan yang demokratis adalah pemerintahan yang memiliki
prinsip-prinsip demokrasi dan menegakan prinsip-prinsip demokrasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan.

Ciri-ciri Pemerintahan yang Demokratis :


1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik,
baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat
(warga negara).
3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai
alat penegakan hukum
5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
6. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan
mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat.
8. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih)
pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.
9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan
sebagainya)
.
Sistem Pemerintahan yang Demokratis ada 3, yaitu :
1. Sistem Pemerintahan Parlementer
Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di
mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen
memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat
menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak
percaya.Sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana
menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan.
Sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari
dukungan secara langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering
dikemukakan melalui sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak ada pemisahan
kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju kritikan
dari beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang
ditemukan dalam sebuah republik kepresidenan.
Sistem parlemen biasanya memiliki pembedaan yang jelas antara kepala
pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala pemerintahan adalah perdana
menteri, dan kepala negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau
seremonial.Namun beberapa sistem parlemen juga memiliki seorang presiden terpilih
dengan banyak kuasa sebagai kepala negara, memberikan keseimbangan dalam
sistem ini.

Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:


a. Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala
pemerintahan sedangkan kepala negara dikepalai oleh presiden/raja.
b. Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi
berdasarkan undang-undang.
c. Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
d. Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
e. Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
f. Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.

2. Sistem Pemerintahan Terpimpin


Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi dimana seluruh keputusan serta
pemikiran berpusat pada pemimpin negara, kala itu Presiden
Soekarno.DemokrasiTerpimpin pertama kali diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam
pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10 November1956.
Latar belakang dicetuskannya sistem demokrasiterpimpin oleh Presiden Soekarno :
a. Dari segi keamanan nasional: Banyaknya gerakan separatis pada
masa demokrasi liberal, menyebabkan ketidakstabilan negara.
b. Dari segi perekonomian : Sering terjadinya pergantian kabinet pada
masa demokrasi liberal menyebabkan program-program yang dirancang oleh kabinet
tidak dapat dijalankan secara utuh, sehingga pembangunan ekonomi tersendat.
c. Dari segi politik : Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk
menggantikan UUDS 1950.

3. Sistem Pemerintahan Liberal


Demokrasi liberal (ataudemokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang
melindungi secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah.Dalam
demokrasi liberal, keputusan-keputusan mayoritas (dari proses perwakilan atau
langsung) diberlakukan pada sebagian besar bidang-bidang kebijakan pemerintah yang
tunduk pada pembatasan-pembatasan agar keputusan pemerintah tidak
melanggar kemerdekaan dan hak-hak individu seperti tercantum dalam konstitusi.
Demokrasi liberal pertama kali dikemukakan pada Abad Pencerahan oleh penggagas
teori kontrak sosial seperti Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean-Jacques Rousseau.
Semasa Perang Dingin, istilah demokrasi liberal bertolak belakang
dengan komunisme ala Republik Rakyat. Pada zaman sekarang demokrasi
konstitusional umumnya dibanding-bandingkan dengan demokrasi
langsung atau demokrasi partisipasi.
Demokrasi liberal dipakai untuk menjelaskan sistem politik dan demokrasi barat
di Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada.Konstitusi yang dipakai dapat
berupa republik (Amerika Serikat, India, Perancis) atau monarki konstitusional (Britania
Raya, Spanyol). Demokrasi liberal dipakai oleh negara yang menganut sistem
presidensial (Amerika Serikat), sistem parlementer (sistem Westminster: Britania
Raya dan Negara-Negara Persemakmuran) atau sistem semipresidensial (Perancis).

3. Syarat – Syarat Adanya Pemerintahan Bersih dan Demokratis


Mengapa penyakit korupsi di negeri ini begitu sulit diberantas?Dan mengapa sulit sekali
untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih.Sudah berbagai analisis dan forum
digelar untuk membahas hal tersebut, namun dalam kenyataanya bukannya menurun
malah dari tahun ke tahun peringkat kita sebagai negara korup di dunia cenderung
naik.Masalah korupsi ini betul-betul telah membuat berbagai elemen bangsa ini hampir
frustasi.Sudah banyak anggota masyarakat yang putus asa dan bersikap apatis
terhadap masalah tersebut dan meyakini bahwa menghilangkan korupsi di Indonesia
adalah suatu hal yang mustahil.

Adapun syarat adanya pemerintahan yang bersih adalah sebagai berikut:


1. Kemauan politik ( Politic Will ) dari pemimpin eksekutif tertinggi di negeri ini, dalam
hal ini presiden. Kemauan yang sangat kuat dan tindakan nyata yang dilakukan oleh
presiden serta tauladan yang ditunjukkannya dalam menanggulangi masalah korupsi ini
jelas sangat berpengaruh terhadap para gubernur dan jajaran pmpinan eksekutif
dibawahnya.
2. Adanya kemauan keras dari pihak masyarakat dan dunia bisnis untuk
menghilangkan budaya korupsi, kolusi secara nyata,yakni dengan melakukan bisnis
dan kegiatan lainnya secara bersih dan tanggung jawab.
3. Secara sturktural, lembaga-lembaga pemberantasan korupsi yang terbentuk perlu
diperdayakan secara maksimal.
4. Gerakan moral dan budaya anti korupsi yang dirancangkan Muhammadiyah dan
NU harus terus diperbesar ekskalasinya mampu menembus relung-relung moral
masyarakat.
5. Secara politis perlu dibangun suatu budaya politik yang lebih santun dan bersih.
Sistem demokrasi menjadi sistem paling ideal untuk kemajuan sebuah bangsa sebagai
tatanan sosial politik yang paling ideal, demokrasi agaknya juga merupakan prestasi
tinggi dalam sejarah pemikiran manusia.Tidak mudah bagi sebuah negara jika
menginginkan disebut “negara demokratis”, ada banyak syarat yang mesti dipenuhi
terlebih dahulu. Syarat-syarat pemerintahan yang demokratis tersebut antara lain
adanya:
1. Pemilihan umum kepala pemerintahan
2. Pemilihan perangkat legislatif
3. Multi partai politik
4. Kebebasan beragama
5. Perlindungan Hak Asasi Manusia
6. Pemilihan umum yang bebas ( general elaction )
7. Pengakuan hak minoritas
8. Musyawarah
9. Persetujuan perlemen ( dalam setiap kebijakan pemerintahan),dll.

Anda mungkin juga menyukai