Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM

SOLVING DENGANMETODE PEMBELAJARAN DRILL


TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA
KELAS XII IPS SMA NEGERI 11 MEDAN
T.A 2017/2018

Nurul Hidayah
Ramdhansyah

Prodi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah. untuk mengetahui hasil belajar akuntansi yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solvingdengan metode pembelajaran
Drill dibanding hasil belajar akuntansi yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
Creative Problem Solving pada sisa kelas XII IPS SMA Negeri 11 Medan tahun ajaran
2017/2018.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas XII IPS. Teknik pengumpulan data menggunakan data hasil
belajar akuntansi adalah objektif tes berbentuk pilihan berganda yang berjumlah 20 soal
dengan 5 pilihan jawaban.Tekhnik analisis data yang digunakan yaitu dengan cara
menghitung nilai mean, standar deviasi an varans. Dari hasil analisa data diperoleh nilai rata-
rata hasil belajar siswa kelas eksperimen 1 yang menggunakan Model Pembelajaran Creative
Problem Solving Dengan Metode Pembelajaran Drill 86,33 dengan standar deviasi 7.64 dan
nilai rata-rata kelas ekesperimen 2 yang menggunakan Model Pembelajaran Creative 78,66
dengan standar deviasi 7,30. Untuk mengetahui normalitas data hasil belajar menggunakan
uji Liliefors, dan untuk mengetahui homogenitasnya menggunakan uji F. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan menggunakan uji t dua pihak. Dari perhitungan data, hipotesis yang
diperoleh thitung = 4,107 dan ttabel = 1.671. Hasil perhitungan hipotesis menunjukkan
thitung > ttabel yaitu 4,107 > 1.671 dengan kata lain Ha diterima dan H0 di tolak. Dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan hasil belajar akuntansi pada
materi jurnal khusus dan buku besar pembantu dengan menggunakan model pembelajaran
creative problem solving dengan metode pembelajaran drill lebih tinggi secara signifikan
dibanding dengan hasil belajar akuntansi yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran creative problem solving pada kelas XII IPS SMA Negeri11 Medan Tahun
Ajaran 2017/2018.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Metode Pembelajaran
Drill dan Hasil Belajar Akuntansi

PENDAHULUAN masa depan yang lebih baik. Pendidikan


pada hakikatnya adalah suatu proses
Pendidikan merupakan aspek yang pendewasaan anak didik melalui suatu
penting dalam pembangunan bangsa, interaksi, yaitu proses dua arah antara guru
karakter suatu bangsa dibangun melalui dan siswa yang merupakan inti dalam
pendidikan. Melalui pendidikan yang proses pendidikan. Menurut Undang-
bermutu, suatu bangsa menyongsong UndangNomor 20 tahun 2003 pendidikan

34
nasional berfungsi untuk mengembangkan Banyak model dan metode
kemampuan dan membentuk watak serta pembelajaran yang dapat digunakan guru
peradaban bangsa yang bermatabat dalam mendukung proses belajar mengajar
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa
Sedangkan tujuan pendidikan yaitu untuk dikelas. Guru sebagai tenaga pendidik
menegmbangkan potensi peserta didik yang berperan dalam proses pembelajaran
agar menjadi manusia yang beriman dan tinggal memilih model dan metode
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pembelajaran apa yang sesuai dengan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, materi yang akan disampaikan. Namun
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara kenyataannya saat ini, masih banyak guru
yang demokratis serta bertanggungjawab. yang menggunakan metode konvensional,
Guru dan Siswa merupakan faktor dimana metode ini hanya berpusat pada
utama dalam berlangsungnya proses guru saja, sedangkan siswa hanya duduk
pembelajaran. Proses belajar mengajar diam mendengarkan dan menerima apa
yang menarik dapat dipengaruhi oleh guru, yang disampaikan guru. Dan hal ini
siswa, metode, atau cara mengajar, media membuat siswa menjadi bosan dan kurang
yang digunakan dan faktor-faktor lain temotivasi, serta tidak terlibat dalam
yang mendukung proses belajar mengajar. pembelajaran yang pada akhirnya
Proses pembelajaran yang tidak aktif mempengaruhi hasil belajar yang
merupakan salah satu kegagalan yang diperoleh siswa pada proses pembelajaran
dialami guru dalam proses belajar yang dilakukan.
mengajar. Kegagalan dalam proses belajar Berdasarkan observasi yang telah
mengajar bukan saja karena seorang guru dilakukan pada bulan januari 2017 di SMA
yang tidak menguasai bahan tetapi karena Negeri 11 Medan, dimana guru masih
guru yang kurang menguasaimetode menggunakan metode ceramah, Tanya
pembelajaran ataupun kurang mampu jawab, dan penugasan dalam
dalam menyesuaikan metode pembelajaran menyampaikan materi ajar. Dimana semua
dengan materi yang diajarkan. metode yang digunakan ini sering disebut
Menurut Soemosasmito (dalam dengan metode konvensional.Selain masih
Trianto 2016:20) menggunakan metode konvensional
Guru yang efektif adalah guru yang penulis juga menemukan bahwa
menemukan cara dan selalau berusaha agar hasilbelajar akuntansi siswa kelas XII IPS
anak didiknya terlibat secara tepat dalam SMA Negeri 11 Medan masih tergolong
suatu mata pelajaran dengan presentasi rendah.Hal ini dapat dilihat dari masih
waktu belajar akademis yang tinggi dan banyaknya nilai ulangan siswa yang
pelajaran berjalan tanpa menggunakan rendah dan belum mencapai KKM yang
teknik yang memaksa, negatif atau telah ditetapkan sekolah yaitu 75.Hal ini
hukuman. dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

35
Table 1.1
Rekapitulasi ketuntasan siswa pada mata pelajaran Akuntansi
Kelas XII IPS SMA Negeri 11 Medan Tahun Ajaran 2017/2018

Jumlah siswa Jumlah siswa


yang Persentase yang Persentase
Kelas Test KKM
memperoleh Ketuntasan memperoleh Ketuntasan
nilai  KKM nilai  KKM
UH 1 75 14 38,88 % 22 61,11 %
XII UH 2 75 16 44,44 % 20 55,55 %
IPS 3 UH 3 75 13 36,11 % 23 63,88 %
Rata-rata 39,81 % 60,18 %
UH 1 75 13 36,11 % 23 63,88 %
XII UH 2 75 11 30,55 % 25 69,44 %
IPS 4 UH 3 75 10 27,77 % 26 72,22 %
Rata-rata 31,48 % 68,51 %
Sumber: Daftar nilai ulangan mata pelajaran akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Negeri 11
Medan T.A 2016/2017.

Dari tabel diatas dapat dilihat kreatif, berusaha menciptakan strategi-


bahwa sebagian besar siswa belum strategi ataupun ide-ide dalam
memahami materi akuntansi yang memecahkan masalah. Dalam hal ini siswa
diajarkan. Jika hal ini terus terjadi dan dituntut untuk berpikir kreatif dalam
siswa yang mendapatkan nilai ketuntasan memecahkan masalah dan dalam model ini
tidak mengalami kenaikkan maka hasil siswa terlibat langsung dalam proses
belajar siswa akan menjadi semakin pembelajaran dikelas. Model pembelajaran
rendah. Hal ini disebabkan karena metode ini memberikan kesempatan kepada siswa
pembelajaran yang diterapkan guru untuk terampil dalam memecahkan
cenderung tetap yaitu pembelajaran masalah melalui kemampuan kreatif yang
konvensional yang menyebabkan siswa dimiliki, dan mengajak siswa untuk aktif
kurang aktif dan tidak terlibat dalam dalam proses pembelajaran.
proses pembelajaran. Salah satu yang Metode pembelajaran Drill
dapat dilakukan guru sebagai tenaga merupakan metode pembelajaran yang
pendidik yaitu dengan mengembangkan bertujuan agar siswa dapat memiliki
model dan metode pembelajaran yang keterampilan yang lebih tinggi dari pada
dapat melibatkan siswa secara aktif dan hal-hal yang telah dipelajari melalui
berpikir kreatif dalam memecahkan kegiatan pemberian soal ataupun latihan.
masalah. Banyak model dan metode yang Sehingga dapat membantu siswa untuk
dapat digunakan tenaga pendidik dalam lebih menguasai materi yang sudah
menyampaikan materi Salah satunya yaitu diajarkan kepada mereka.
dengan menggunakan model pembelajaran Pada saat menggunakan model
Creative Problem Solving dengan metode pembelajaran creative problem solving
pembelajaran Drilldi dalam proses belajar dengan metode pembelajaran drillsiswa
mengajar. harus mngeluarkan pemikiran kreatifnya
Model pembelajaran Creative dalam memecahkan masalah yang
Problem Solving merupakan model diberikan dan mampu terlibat langsung
pembelajaran yang dirancang untuk dalam menyampaikan pemikirannya
mengembangkan pemikiran siswa secara didepan kelas, setelah itu siswa akan

36
diberikan latihan yang berhubungan memberikan perubahan pada siswa dan
dengan materi yang telah disampaikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
dengan kata lain guru melihat pemahaman perubahan yang dimaksud disini adalah
siswa terhadap materi yang disampaikan perubahan pada diri siswa yang tidak tahu
dengan memberikan latihan-latihan menjadi tahu.Banyak model dan metode
tersebut. Dengan demikian siswa akan yang bisa digunakan guru dalam
mengingat materi yang telah diberikan dan menyampaikan materi pembelajaran,
mampu lebih menguasai dari apa yang namun model dan metode yang digunakan
sudah dipelajari sebelumnya. guru harus sesuai dengan materi yang akan
Berdasarkan hasil penelitian disampaikan agar siswa menjadi aktif ,
sebelumnya yang dilakukan oleh hasil belajar meningkat, dan tujuan
Oktaviani dan Nugroho (2015) yang pembelajaranpun tercapai. Jika tujuan
menunjukkan bahwa Penerapan Model pembelajaran tercapai maka dapat
Creative Problem Solving dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam
meningkatkan PemahamanKonsep Dan mengajar.
Keterampilan Komunikasi. Model pembelajaran Creative
Handayani (2015) hasil Problem Solving merupakan model
penelitiannya menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang berpusat pada kegiatan
pembelajaran Drill berbantuan modul pemecahan masalah secara kreatif dan
dapat meningkatkan hasil belajar serta kritis.Sehingga siswa diharapkan mampu
efektif dalam meningkatkan hasil belajar mengeksplor segala keterampilan yang
akuntansi siswa kompetensi dasar jurnal dimiliki.Kegiatan ini memberikan
khusus. kesempatan atau peluang kepada siswa
Berdasakan penelitian yang pernah untuk mengaplikasikan semua
dilakukan sebelumnya, membuktikan keterampilan dan pengetahuan yang ada
bahwa model pembelajaran Creative dalam memecahkan masalah sehingga
Problem Solving dengan metode mereka dapat mengembangkan berbagai
pembelajaran Drill menunjukkan pengaruh kreatifitasnya dalam berpikir. Ide-ide
yang baik pada hasil belajar siswa.untuk kreatif yang dituangkannya untuk
itu penulis tertarik untuk meneliti model menyelesaikan masalah juga akan
pembelajaran Creative Problem Solving membantu siswa untuk terus berpikir
dengan metode pembelajaran Drillpada memberikan ide-ide dan mengungkapkan
mata pelajaran akuntansi disekolah yang atau menyampaikan segala pendapatnya
diteliti. karena jika siswa dituntut untuk terus
berpikir mencari cara untuk menyelesaikan
KAJIAN PUSTAKA masalah itu akan memberikan manfaat
Proses belajar mengajar bertujuan kepada siswa itu sendiri yaitu dapat
untuk mendapatkan hasil yang maksimal, memperluas proses berpikir siswa dan
dalam kata lain dapat menguasai materi mampu menemukan langkah-langkah yang
yang telah dipelajari dan mendapatkan harus dilakukan dalam memecahkan
nilai yang baik dalam menyelesaikan masalah.
masalah ataupun latihan yang diberikan. Namun dalam model pembelajaran
Guru harus menemukan cara agar proses Creative Problem Solvingtidak semua
pembelajaran dikelas menjadi menarik dan siswa akan aktif dalam proses
tidak bosan, sehingga siswa dapat aktif pemebelajaran karena setiap siswa
didalam kelas dan hasil belajar mempunyai kemampuan yang berbeda
meningkatserta tujuan pembelajaran ataupun heterogen.Setiap siswa yang
tercapai. pintar pasti akan mendominasi pada
Guru harus menggunakan model pembelajaran dengan kata lain siswa itu
dan metode pembelajaran yang dapat pasti akan tampak lebih aktif dalam

37
memecahkan masalah, berbeda dengan menggunakan model pembelajaran
siswa yang kurang memiliki kemampuan Creative Problem Solving.
kompetensi akan tampak menjadi pasif dan
ketepatan waktu dalam menyelesaikan
masalah pasti akan berbeda. METODOLOGI PENELITIAN
Metode pembelajaran Lokasi dan Waktu Penelitian
Drillmengarah pada penyelesaian soal-soal Penelitian ini dilakukan di kelas
dan latihan. Sehingga akan meningkatkan XIIIPS SMA Negeri 11 Medan yang
pemahaman siswa dari materi yang sudah beralamat di Jalan Pertiwi No.93
dipelajarinya. Dalam Kegiatan ini siswa Medan.Waktu penelitian dilakukan pada
diminta untuk mengerjakan berbagai soal semester ganjil Tahun Ajaran 2017/2018.
yang diberikan guru mulai dari soal yang .
mudah sampai soal yang rumit.Dengan Populasi Penelitian
adanya soal atau latihan yang selalu Populasi dalam penelitian ini
diberikan guru, maka dapat membantu adalah seluruh siswa kelas XII IPS SMA
siswa mengingat, menguasai dan memiliki Negeri 11 Medan Tahun Ajaran
keterampilan yang lebih dari materi yang 2017/2018, yaitu sebanyak 144 orang.
telah dipelajari serta dapat menjawab soal Sampel Penelitian
soal yang diberikan dengan tepat tanpa Pengambilan sampel dalam
harus selalu melihat kembali catatan penelitian ini dilakukan dengn dua tahap
sebelumnya. yaitu, tahap pertama purposive sampling
Dengan demikian, model untuk menentukan kelas dan simple
pembelajaran Creative Problem Solving random sampling dalam menentukan
dengan Metode Pembelajaran Drill jumlah siswa dan kelas.Purposive
diharapkan dapat memberikan pengaruh sampling adalah sampel didasarkan atas
yang besar dalam pembelajaran. Dan adanya tujuan tertentu.Sedangkan simple
mampu menciptakan suasana belajar yang random sampling adalah pengambilan
bisa membantu siswa menjadi aktif, serta sampel dari populasi dilakukan secara acak
dapat meningkatkan hasil belajar siswa tanpa memperhatikan stara yang ada dalam
terutama pada mata pelajaran akuntansi populasi itu.Penggunaan teknik simple
sehingga tujuan dari pembelajaran random sampling ini dilakukan untuk
tercapai.Model pembelajaran Creative menjaga kehilangan anggota sampel dan
Problem Solving dengan metode hal yang mengganggu pelaksanaan
pembelajaran Drill dapat mengembangkan penelitian seperti sisiwa yang tidak hadir
ide kreatif siswa dalam memecahkan pada saat dilakukan penelitian.Adapun
masalah dan dapat meningkatkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini
keterampilan siswa setelah menyelesaikan adalah kelas XII IPS 3 dan kelas XII IPS
berbagai soal dan latihan.Serta 4dengan jumlah 60 siswa.
merangsang siswa agar lebih terampil Prosedur penelitian
maupun berpikir kreatif lagi dalam Penelitian ini melibatkan dua kelas
memilih berbagai alternatif dalam yang berbeda. Sebelum melakukan
menyelesaikan permasalahan yang eksperimen, kedua kelas terlebih dahulu
diberikan. diberikan tes yang sama. Sampel
penelitian dibagi menjadi dua yaitu Kelas
Berdasarkan uraian diatas, maka eksperimen 1 diajarkan dengan model
diduga hasil belajar akuntansi yang pembelajaran Creative Problem
diajarkan dengan model pembelajaran Solvingdengan metode pembelajaran Drill
Creative Problem Solving dengan metode dan kelas eksperimen 2 dengan model
pembelajaran Drill lebih tinggi daripada pembelajaran Creative Problem Solving.
hasil belajar akuntansi dengan

38
Dalam penelitian ini diberikan tes 𝑥̅ = Nilai rata-rata skor
sebanyak dua kali yaitu pre tes dan post
test. Dengan demikian rancangan Ʃ𝑥𝑖 = Jumlah semua harga x
penelitiannya adalah sebagai berikut:
𝑛 = Jumlah sampel
Tabel 3.2
Tabel rancangan penelitian 3.6.2. Standar Deviasi
Standar deviasi atau simpangan
Kelas Sampel Pre tes Perlakuan Post tes baku ditentukan dengan rumus sebagai
Eksperimen 1 O1 X1 O2
Eksperimen 2 O3 X2 O4
berikut :
sumber: Sugiyono, (2017:113)
Keterangan: 𝑛 Ʃ 𝑥𝑖2 − (Ʃ 𝑥𝑖 )2
𝑆= √
O1 = Pre test pada kelas eksperimen 𝑛(𝑛 − 1)
pertama
X1 =Perlakuan yang akan diberikan (Sudjana, 2016:94)
pada kelas eksperimen 1 dengan
model pembelajaran Creative Dimana :
Problem Solvingdengan metode
pemebelajaran Drill S = Standar deviasi
O2 =Post testyang diberikan pada kelas 𝑥𝑖 = Harga data ke-i
eksperimen 1 pertama
O3 = pretest yang diberikn pada kelas n = Jumlah sampel
eksperimen kedua
X2 =Perlakuan yang akan diberikan 3.6.3. Varians
pada kelas eksperimen 2 dengan Pangkat dua dari simpangan baku
menggunakan model (standar deviasi) disebut dengan varians.
pembelajaran Creative Problem Atau dapat dicari dengan rumus :
Solving
𝑛 Ʃ 𝑥𝑖2 − (Ʃ 𝑥𝑖 )2
O4 = posttes yang akan diberikan pada 𝑆2 =
kelas eksperimen kedua 𝑛(𝑛 − 1)
Analisis data bertujuan untuk
(Sudjana, 2016:94)
mengolah data agar penelitian dapat
dipertanggungjawabkan
kebenarannya.Sebelum dilakukan
pengujian hipotesis, terlebih dahulu 3.6.4. Uji Normalitas
dilakukan uji prasyarat analisis data.Dalam Uji ini bertujuan untuk melihat
hal ini dihitung uji normalitas dan apakah sampel berdistribusi normal atau
homogenitas data. Adapun langkah- tidak. Uji yang digunakan dikenal dengan
langkah dalam melakukan analisis data nama uji Lilliefors, (Sudjana 2016:466)
adalah sebagai berikut : dengan langkah-langkah sebagai berikut :

3.6.1. Menentukan Nilai Rata- 1. Menyusun skor siswa dari yang


Rata terendah ke skor yang tertinggi.
Untuk menentukan nilai rata-rata 2. Pengamatan 𝑥1 , 𝑥2 ,……,𝑥𝑛 dijadikan
digunakan rumus : bilangan baku 𝑧1 , 𝑧2 ,……,𝑧𝑛 dengan
menggunakan rumus :
Ʃ𝑥𝑖 𝑥𝑖 − 𝑥̅
𝑥̅ = 𝑧𝑖 =
𝑛 𝑆
Dimana :
(Sudjana, 2016:67)
Dimana :

39
Ʃ𝑥1 𝑆22 = Varian dari kelompok kecil
𝑥̅ = 𝑆
𝑛
Kriteria penilaian :
𝑛 Ʃ 𝑥12 − (Ʃ 𝑥1 )2
=√ Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka sampel
𝑛(𝑛 − 1)
mempunyai varian yang sama.
3. Untuk tiap bilangan baku ini
menggunakan daftar distribusi normal Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka sampel tidak
baku, kemudian dihitung peluang mempunyai varian yang sama.
𝐹(𝑧𝑖 ) = 𝑃(𝑧 ≤ 𝑧𝑖 ). 3.6.6. Uji Hipotesis
4. Selanjutnya dihitung proporsi Setelah kedua data penelitian telah
𝑧1 , 𝑧2 ,……,𝑧𝑛 yang lebih kecil atau memenuhi kiteria berdistribusi normal dan
sama dengan 𝑧𝑖 .Jika proporsi ini homogen, selanjutnya dilakukan pengujian
dinyatakan oleh 𝑆(𝑧𝑖 ), maka : hipotesis untuk melihat hasil belajar
𝑆(𝑧𝑖 ) variabel yang diteliti lebih tinggi secara
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑧1 , 𝑧2 , … … , 𝑧𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 ≤ 𝑧𝑖 signifikan dibanding variabel lain. Untuk
=
𝑛 pengujian hipotesis digunakan rumus uji-t
5. Menghitung selisih 𝐹(𝑧𝑖 ) − 𝑆(𝑧𝑖 ), :
kemudian tentukan harga mutlaknya.
6. Ambil harga yang paling besar di 𝑥̅1 − 𝑥̅2
𝑡=
antara harga-harga mutlak selisih 1 1
tersebut. 𝑠√𝑛 + 𝑛
1 2
Sebutlah harga terbesar ini 𝐿0 .
Untuk menerima atau menolak Dengan S adalah varians gabungan yang
distribusi normal data penelitian dapat dihitung dengan rumus :
dibandingkan 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan nilai
𝑆2
kritis 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang diambil dari daftar
(𝑛1 − 1)𝑆12 + (𝑛2 − 1)𝑆22
table uji Lilliefors dengan taraf α = = 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑆
5%. (𝑛1 + 𝑛2 ) − 2
Kriteria pengujian : = √𝑆 2
Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka sampel
berdistribusikan normal. (Sudjana, 2016:239)
Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka sampel tidak Keterangan :
berdistribusikan normal.
𝑥̅1 = Nilai rata-rata hasil belajar siswa
3.6.5. Uji Homogenitas kelompok eksperimen 1
Uji homogenitas bertujuan untuk
mengetahui data mempunyai varians yang 𝑥̅2 = Nilai rata-rata hasil belajar siswa
homogen atau tidak. Rumus yang kelompok eksperimen 2
digunakan adalah :
𝑛1 = Jumlah siswa dalam kelompok
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑆12 eksperimen 1
𝐹= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐹 =
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑆22 𝑛2 = Jumlah siswa dalam kelompok
eksperimen 2
(Sudjana, 2016:249)
𝑆12 = Varians nilai hasil belajar
Keterangan :
kelompok eksperimen 1
𝑆12 = Varian dari kelompok yang lebih
𝑆22 = Varians nilai hasil belajar
besar
kelompok eksperimen 2

40
𝑆2 = Varians kedua kelompok sampel eksperimen 2). Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen yang melibatkan
Berdasarkan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dapat ditentukan bahwa dua kelas yang diberi perlakuan yang
: berbeda yaitu pada kelas eksperimen 1
dengan menggunakan model pembelajaran
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka hipotesis
creative problem solving dengan metode
diterima. pembelajaran drill dan kelas eksperimen 2
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka hipotesi dengan menggunakan model pembelajaran
creative problem solving.
s ditolak. Hasil belajar merupakan tingkat
keberhasilan yang dicapai setelah
Kriteria pengujian hipotesis adalah melakukan proses pembelajaran, yang
jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka hipotesis diterima biasanya dapat dilihat dari nilai tes yang
pada signifikan 95% atau pada α = 0,05 diberikan guru. Dengan adanya hasil
pada (dk) = 𝑛1 + 𝑛2 − 2 dan sebaliknya belajar tersebut dapat diketahui tinggi
hipotesis ditolak jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . rendahnya nilai siswa saat mengikuti
proses pembelajaran. Jika hasil yang
Adapun yang menjadi hipotesis dicapai siswa lebih tinggi dari hasil
statistiknya adalah sebagai berikut : sebelumnya maka tujuan pembelajaran
tercapai, Agar tujuan pembelajaran
𝐻0 = 𝑥̅1 = 𝑥̅2 tercapai ataupun mengalami peningkatan
𝐻𝑎 = 𝑥̅1 > 𝑥̅2 dari sebelumnya, maka guru harus
memilih model pembelajaran yang tepat
Dimana : dalam proses pembelajaran yang
berlangsung.
𝐻0 = Hipotesis nol Penelitian ini merupakan jenis
penelitian eksperimen yang bertujuan
𝐻𝑎 = Hipotesis alternative untuk mengetahui bahwa pembelajaran
𝑥̅1 = Rata-rata hasil belajar akuntansi dengan model pembelajaran creative
yang diajarkan dengan model problem solving dengan metode
pembelajaran Creativ Problem pembelajaran drill dapat meningkatkan
Solving(CPS) dengan metode hasil belajar akuntansi siswa dan lebih
pembelajaran Drill efektif dalam meningkatkan hasil belajar
jika dibanding dengan model pembelajaran
𝑥̅2 = Rata-rata hasil belajar akuntansi creative problem solving pada materi
yang diajarkan dengan model jurnal khusus dan buku besar pembantu.
pembelajaran Creativ Problem Sistem pembelajaran dengan
Solving (CPS) menggunakan model pembelajaran
creative problem solving dengan metode
pembelajaran drill, akan membuat siswa
HASIL PENELITIAN DAN dapat berfikir kreatif dan mengeluarkan
PEMBAHASAN gagasan atau pendapat dalam memecahkan
Penelitian ini dilaksanakan di SMA masalah dan dapat mengerjakan latihan-
Negeri 11 MedanTahun Ajaran 2017/2018 latihan selanjutnya yang diberikan guru
yang beralmat di Jalan Pertiwi No.93 serta lebih menguasai materi dari yang
Medan.. Jumlah sampel yang diambil telah dipelajari sebelumnya.
dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 Penelitian ini merupakan penelitian
siswa yaitu kelas XII IPS 3 sebanyak 30 eksperimen, yang melibatkan dua kelas
siswa (kelas eksperimen 1) dan kelas XII yang diberi perlakuan yang berbeda yaitu
IPS 4 sebanyak 30 siswa (kelas XII IPS 3 sebagai kelas eksperimen 1

41
menggunakan model pembelajaran dimana nilai rata-rata kelas eksperimen 1
creative problem solving dengan metode yaitu 86,33 dengan standar deviasi yaitu
pembelajaran drill dan XII IPS 4 sebagai 7,64 dan nilai rata-rata yang diperoleh
kelas eksperimen 2 dengan menggunakan kelas eksperimen 2 yaitu 78,66 dengan
model pembelajaran creative problem standar deviasi yaitu 7,30.
solving, dimana masing-masing kelas Dari kedua kelas yang diteliti,
berjumlah 30 orang siswa. tampak bahwa pembelajaran dengan
Sebelum memberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran
kepada kedua kelas, terlebih dahulu diberi creative problem solving dengan metode
pretest yang bertujuan untuk melihat pembelajaran drill lebih membuat siswa
kemampuan awal siswa pada materi pokok menjadi aktif dan kreatif serta lebih dapat
“jurnal khusus dan buku besar pembantu ”. menguasai materi dari apa yang telah
Diperoleh nilai rata-rata pretest siswa kelas dipelajari. Dengan kata lain hasil belajar
eksperimen 1 yaitu 53,16, sedangkan nilai akuntansi kelas eksperimen 1 yang diajar
rata-rata pretest siswa kelas eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran
yaitu 51,66. Materi diajarkan sesuai creative problem solving dengan metode
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran pembelajaran drill lebih tinggi
dengan menerapkan model pembelajaran dibandingkan hasil belajar akuntansi kelas
creative problem solving dengan metode eksperimen 2 yang diajar menggunakan
pembelajaran drill pada kelas eksperimen1 model pembelajaran creative problem
dan model pembelajaran creative problem solving, Karena model pembelajaran
solving pada kelas eksperimen 2. creative problem solving dengan metode
Pada kelas eksperimen 1 yang pembelajaran drill, siswa dituntut untuk
diajarkan dengan model pembelajaran mengeluarkan gagasan ataupun
creative problem solving dengan metode pendapatnya dalam memecahkan msalah,
pembelajaran driil, setelah siswa berfikir selain itu siswa juga mengerjakan latihan-
kreatif dan mengaplikasikan pengetahuan latihan yang berhubungan dengan materi
mereka dalam memecahkan masalah- yang telah dipelajari agar siswa terbiasa
masalah yang diberikan, kemudian siswa dalam menjawab latihandengan tepat
diberikan latihan agar memiliki waktu.
kemampuan yang lebih tinggi dari apa Setelah diberikan posttest langkah
yang telah dipelajari dan siswa lebih selanjutnya adalah menghitung uji
menguasai materi serta mengingat lebih normalitas pretest. Untuk kelas eksperimen
lama akan materi yang telah dipelajari. 1 diperoleh Lhitung = 0,0163. Dari daftar
Sedangkan pada kelas eksperimen 2 uji liliefors dengan taraf nyata  = 0,05
yang diajar dengan model creative dengan n=30 maka diperoleh Ltabel =
problem solving siswa hanya dituntut 0.1610. Hal ini berarti Lhitung
untuk menemukan pemecahan masalah Ltabel(0,0163<0,1610) data berdistribusi
yang diberikan pada mereka dengan normal. Nilai uji normalitas posttest kelas
penguatan kreativitas tanpa diberikannya eksperimen 1diperoleh Lhitung = -0.0167.
latihan.yang dapat meningkatkan Dari daftar uji liliefors dengan taraf nyata
kemampuan mereka dari apa yang telah  = 0,05 dengan n=30 maka diperoleh
dipelajari. Sehingga ketika siswa diberikan Ltabel = 0.1610. Hal ini berarti Lhitung  Ltabel
masalah baru siswa terlihat lebih sulit (-0,0167<0,1610) data berdistribusi
dalam memecahkannya karena siswa tidak normal. Sedangkan uji normalitas untuk
dilatih untuk penguatan keterampilan pretest kelas eksperimen 2 diperoleh Lhitung
mereka yang pada akhirnya siswa menjadi = 0.0295. Dari daftar uji liliefors dengan
pasif dah hasil belajar siswa rendah. taraf nyata  = 0,05 dengan n=30 maka
Setelah diberikan perlakuan diperoleh Ltabel = 0.1610. Hal ini berarti
selanjutnya kedua kelas diberikan posttest Lhitung  Ltabel (0,0295<0,1610) data

42
berdistribusi normal. Uji normalitas demikian hasil belajar siswa dapat
posttest kelas eksperimen 2 diperoleh meningkat.
Lhitung = -0,0026. Dari daftar uji liliefors Menurut Ngalimun (2016:238)
dengan taraf nyata  = 0,05 dengan n=30 “pembelajaran tipe Creative Problem
maka diperoleh Ltabel = 0.1610. Hal ini Solving merupakan variasi dari
berarti Lhitung  Ltabel (0,0026<0,1610) data pembelajaran dengan pemecahan masalah
berdistribusi normal. melalui teknik sistematik dalam
Dari perhitungan homogenitas mengorganisasikan gagasan kreatif untuk
diperoleh Ftabel = 1,84, maka data pre-tes menyelesaikan suatu permasalah”.
diperoleh Fhitung = 1,04 dan untuk data Berdasarkan pemahaman ini sangat sesuai
post-tes diperoleh Fhitung = 1,09. Dengan dengan pembahasan yang dikemukakan di
membandingkan harga tersebut data pre- atas bahwa pengaruh model pembelajaran
tes diperoleh Fhitung< Ftabel (1,04<1,84) dan creative problem solving sangat cocok
data post-tes diperoleh Fhitung< Ftabel (1.09 untuk melatih siswa agar menemukan
<1,84), maka dapat dikatakan bahwa data gagasan atau ide kreatif dalam
pre-tes dan post-tes untuk kedua kelas memecahkan masalah.
mempunyai varians yang sama. Hasil peneltian ini sejalan dengan
hasil penelitian Tamrin (2012) “hasil
Karena kedua kelas mempunyai
penelitian menunjukkan bahwa Model
varians yang sama maka selanjutnya Pembelajaran Creative Problem Solving
dilakukan uji hipotesis.Berdasarkan hasil Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung = Pada Materi Limit Fungsi Aljabar”.
4,107 dan pada tingkat keprcayaan 95% Menunjukkan bahwa pembelajaran limit
san taraf α = 0,05 dengan dk = (n1 + n2) – fungsi aljabar dengan menggunakan model
2, diperoleh nilai ttabel sebesar 1,671. pembelajaran creative problem solving
Dengan membandingkan kedua nilai secara signifikan dapat meningkatkan hasil
tersebut maka dapat disimpulkan thitung
belajar siswa dibandingkan kelas control
>ttabel yaitu 4,107> 1,671 maka hipotesis yang tidak menggunakan model
diterima. pembelajaran creative problem solving.
Dengan kata lain, hasil belajar Menurut Lubis (2015:44) “metode
akuntansi yang diajar dengan pembelajaran drill merupakan metode
menggunakan model pembelajaran yang mengajarkan siswa untuk
creative problem solving dengan metode melaksanakan kegiatan latihan agar siswa
pembelajaran drill lebih tinggi secara memiliki ketegasan atau keterampilan
signifikan dibanding hasil belajar yang lebih tinggi daripada hal-hal yang
akuntansi yang diajar dengan model telah dipelajari”. Berdasarkan pemahaman
pembelajaran creative problem solving ini sangat sesuai dengan pembahasan yang
terhadap hasil belajar akuntansi siswa dikemukakan di atas bahwa pengaruh
kelas XII IPS 3 di SMA Negeri11 Medan metode pembelajaran drill sangat cocok
Tahun Ajaran 2017/2018.
untuk melatih siswa agar siswa lebih
Dengan penggunaan model tangkas dan menguasai dari materi yang
pembelajarancreative problem solving telah dipelajar.
dengan metode pembelajaran drill, siswa Hasil penelitian ini sejalan dengan
lebih mudah memahami materi hasil penelitian Handayani (2014) “hasil
pembelajaran yang diajarkan oleh peneltian menunjukkan bahwa efektivitas
guru.Ditambah lagi dengan adanya latihan metode drill berbantuan modul
yang diberikan guru yang dapat membantu pembelajaran dalam upaya meningkatkan
siswa lebih menguasai materi dan hasil belajar siswa kompetensi jurnal
mempermudah mereka dalam mengerjakan khusus perusahaan dagang”.Menunjukkan
permasalahan selanjutnya.Dengan bahwa kompetensi jurnal khusus

43
perusahaan dagang dengan menggunakan IPS SMA Negeri11 Medan Tahun Ajaran
metode drill berbantuan modul 2017/2018.
pembelajaran secara signifikan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa serta Saran
efektif dalam meningkatkan hasil belajar Berdasarkan kesimpulan diatas,
siswa kompetensi jurnal khusus. maka disarankan :
Berdasarkan hasil analisis dan 1. Bagi guru bidang studi akuntansi agar
pengujian data serta hasil penelitian menggunakan model pembelajaran
terdahulu maka peneliti menyimpulkan creative problem solving dengan
bahwa hasil belajar siswa dengan model metode pembelajaran drill dalam
pembelajaran creative problem solving proses belajar mengajar agar siswa
dengan metode pembelajaran drill lebih lebih antusias dalam belajar sehingga
tinggi secara signifikan dibanding model hasil belajar akuntansi siswa tinggi
pembelajaran creative problem solving. pada materi jurnal khusus dan buku
besar pembantu. Karena kelebihan
kelebihan model pembelajaran model pembelajaran creative problem
creative problem solving dengan metode solving dengan metode pembelajaran
pembelajaran drill yaitu melatih siswa drill yaitu melatih siswa untuk berfikir
untuk berfikir kreatif dalam menemukan kreatif dalam menemukan pemecahan
pemecahan masalah dari suatu masalah masalah dari suatu masalah yang
yang diberikan dan dapat memiliki diberikan dan dapat memiliki
keterampilan yang lebih tinggi dari apa keterampilan yang lebih tinggi dari apa
yang telah dipelajari serta dapat yang telah dipelajari serta dapat
menambah ketepatan dan kecepatan dalam menambah ketepatan dan kecepatan
mengerjakan latihan yang diberikan guru dalam mengerjakan latihan yang
karena saat memberikan latihan guru diberikan guru karena saat
mengawasi bagian-bagian yangdianggap memberikan latihan guru mengawasi
sulit oleh siswa. Namun model bagian-bagian yang dianggap sulit oleh
pembelajaran creative problem solving siswa. Namun model pembelajaran
dengan metode pembelajaran drill juga creative problem solving dengan
memiliki kelemahan yaitu tidak bisa metode pembelajaran drill juga
diterapkan pada semua pokok bahasan memiliki kelemahan yaitu tidak bisa
hanya beberapa saja dan latihan yang diterapkan pada semua pokok bahasan
diberikan secara berulang-ulang membuat hanya beberapa saja dan latihan yang
siswa menjadi bosan, tidak inisiatif dan diberikan secara berulang-ulang
pembelajaran menjadi monoton. membuat siswa menjadi bosan, tidak
inisiatif dan pembelajaran menjadi
KESIMPULAN DAN SARAN monoton
Kesimpulan 2. Bagi peneliti lain yang ingin
Berdasarkan hasil penelitian dan melakukan penelitian sejenis
pembahasan, maka dapat disimpulkan disarankan agar dapat menguasai
bahwa hasil belajar akuntansi pada materi secara keseluruhan model
jurnal khusus dan buku besar pembantu pembelajaran dan metode
dengan menggunakan model pembelajaran pembelajarandan dapat mengatur
creative problem solving dengan metode waktu sebaik mungkin selama
pembelajaran drill lebih tinggi secara mengadakan perlakuan dikelas agar
signifikan dibanding dengan hasil belajar tercapai tujuan yang diharapkan.
akuntansi yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran DAFTAR PUSTAKA
creative problem solving pada kelas XII

44
B, Marwia Thamrin. 2012. Efektivitas Problem Solving Assisted Interactive
Model Pembelajaran Creative Compact Disk To Improve Creative
Problem Solving (CPS) Dalam Thinking Ability. Vol.3, No.1, Hal
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa 207-216 Tahun 2015 . ISSN: 2201-
Pada Materi Limit Fungsi Aljabar 6333 (Print) & ISSN: 2201-6740
Pada Siswa Kelas XI IPA SMA (Online).
Negeri 4 Kota Ternate. Program
Studi Pendidikan Matematika, Ngalimun.2016. Strategi Dan Model
Jurusan Pendidikan Matematika Dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Ilmu Pengetahuan Alam, FKIP aswajaPressindo.
universitas khairun. Jurnal
matematika dan pendidikan Roestiyah. 2012. Strategi 67
Belajar
matematika.Vol. 1, No. 2 Hal 31- 42 Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Tahun 2012. ISSN: 2089-855X.
Sanjaya, Wina. 2014. Penelitian
Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan zain. Pendidikan: Jenis, Metode, Dan,
2013. Strategi Belajar Mengajar. Prosedur.Jakarta. Kencana
Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil
Handayani, Meta Aditya. 2014. Efektivitas Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Metode Drill Berbantuan Modul Remaja Rosdakarya.
Pembelajaran Dalam Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Syaerozi, dkk.2015. Penerapan Metode
Kompetensi Dasar Jurnal Khusus Pembelajaran Drill Berbantuan
Perusahaan Dagang Pada Siswa Multimedia Interaktif Dalam Materi
Kelas Xii Ips Sma Negeri 10 Microsoft Excel 2007.Prodi PTIK
Semarang Tahun Ajaran 2013/2014. Teknik Elektro Fakultas Teknik,
Jurusan Pendidikan Ekonomi, Unnes. Jurnal Penelitian Tindakan
Fakultas Ekonomi, Universitas Kelas. Vol. 16, No.4 Tahun 2015.
Negeri Semarang, ISSN:2087- 3557
Indonesia.Economic Education
Analysis Journal 2 (3) Tahun 2014. Trianto.2016. Mendesain Model
ISSN: 2252-6544. Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Jakarta:Kencana.
Huda, Miftahul.2014. Model-Model
Pengajaran Dan Pembelajaran : Uno, Hamzah B & Nurdin Mohamad.
Isu-Isu Metodis Dan Paradigmatis. 2012. Belajar Degan Pendekatan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Paikem: Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Lingkungan, Kreatif,
Istarani, dkk. 2017. Strategi Pembelajaran Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi
Kooperatif: Mengenal Tipe Strategi Aksara.
Model Dan Teknik Pembelajaran
Kooperatif. Medan: Media Persada.

Lubis, Effi Aswita. 2015. Strategi Belajar


Mengajar. Medan: Perdana
Publishing.

Maharani, H.R. dkk. 2015. Humanistic


Mathematics Learning With Creative

45

Anda mungkin juga menyukai