DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Eirene Merson Ramu (301302192140020)
Emelia Tukan (301302192140022)
Fransiska Nona (301302192190032)
Muhamad Miftakul Huda (30130219210004)
Rosa Regina Mokoginta (301302192200042)
Yulia Talahatu (301302192190035)
JAMBATAN BULAN
TIMIKA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-Nya
makalah tentang “Kasus Korupsi Dana Haji Mantan Menteri Agama Suryadharma
Ali” dapat diselesaikan.
Tujuan dari makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Anti
Korupsi yang diampu oleh Ibu Ludia Panggalo,SH.,M.H.
Tentunya makalah ini tidak luput dari kesalahan, kesempurnaan baik dalam hal
kata maupun pengetikan dan memerlukan berbagai perbaikan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat menjadi nilai bagi kelompok kami dan
salah satu referensi bagi para pembaca dan semua pihak.
Kelompok 1
Penulis
2.3 Kerugian negara, Proses peradilan, dan Vonis yang dijatuhkan pada
Korupsi secara etimologis berasal dari bahasa latin corumpere yang bermakna
busuk, rusak, menyogok, dan menggoyahkan. Dalam hal ini kata korupsi merujuk
pada tindakan yang berupaya untuk menyalahgunakan kepercayaan publik guna
mendapatkan keuntungan tertentu secara sepihak. Dalam Bahasa Inggris, korupsi
berasal dari kata corrupt, corruption yang diartikan sebagai kecurangan yang
bersifat merusak. Hal ini menggambarkan bahwa korupsi mencakup pada
penyalahgunaan wewenang oleh pejabat pemerintah seperti penggelapan dan
nepotisme, juga penyalahgunaan yang menghubungkan sektor
Jabatan
Mundur
Tersangka Lain
Umum PPP
Ali
Triliun
3.1 Kesimpulan
Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali dinyatakan bersalah dalam
kasus korupsi penyelengaraan haji di Kementerian Agama tahun 2010-2011 dan
2012-2013. Dia divonis 6 tahun penjara dan denda Rp 300 juta. Vonis ini
dibacakan setelah Suryadharma menunggu 9 bulan pasca penetapan tersangka
dirinya, dan 8 bulan penahanan oleh lembaga antirasuah. Mantan Menteri Agama
Suryadharma Ali ditahan sejak 10 April 2015 lalu. Penahanan pertama dilakukan
selama 20 hari di Rumah Tahanan (Rutan) Guntur oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK). Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali didakwa memperkaya
diri sendiri hingga Rp 1,8 miliar dari pelaksanaan ibadah haji periode 2010-2013
dan menerima 1 lembar potongan kain penutup Ka'bah yang disebut kiswah.
Selain menerima sejumlah uang, Suryadharma Ali selaku Menteri Agama
periode 2009-2014, juga diduga melakukan korupsi dana haji, antara lain
menunjuk orang-orang tertentu yang tidak memenuhi persyaratan menjadi
Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, mengangkat
Petugas Pendamping Amirul Hajj tidak sesuai ketentuan, dan menggunakan Dana
Operasional Menteri (DOM) tidak sesuai dengan peruntukan. Perbuatan
Suryadharma juga memperkaya orang lain, yakni pendamping Amirul Hajj dan
hotel. Suryadharma mengarahkan tim penyewaan Perumahan Jemaah Haji
Indonesia di Arab Saudi untuk menunjuk penyedia perumahan jemaah Indonesia
tidak sesuai ketentuan dan memanfaatkan sisa kuota haji nasional tidak
berdasarkan prinsip keadilan dan proporsionalitas.
"Akibat perbuatan terdakwa telah merugikan keuangan negara sejumlah
Rp 27,283 miliar dan 17,967 juta riyal, atau setidak-tidaknya sejumlah itu,
sebagaimana laporan perhitungan kerugian negara dari Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan," kata Jaksa Penuntut Umum Supardi di Pengadilan
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi rekan-
rekan mahasiswa, dan bagi para pembaca. Dan makalah ini dapat dijadikan
referensi serta apabila ada kekurangan atau ada salah dalam penulisan makalah
ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini dapat lebih baik lagi.
https://id.scribd.com/doc/233039143/Analisa-Kasus-Korupsi-Dana-Haji-Surya-
Dharma-Ali.
https://news.detik.com/berita/3115925/terbukti-korupsi-ibadah-haji-
suryadharma-ali-dihukum-6-tahun-penjara.