A. DEFINISI
Definisi Menurut World Health Organization (WHO), stroke adalah suatu tanda klinis yang
berkembang cepat akibat gangguan fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya
penyebab lain yang jelas selain vaskuler (Frtzsimmons, 2007). Sekitar 80% sampai 85% stroke
adalah stroke iskemik, yang terjadi akibat obstruksi atau bekuan di satu atau lebih arteri
Stroke adalah kumpulan gejala defisit neurologs akibat gangguan fungsi otak baik fokal
maupun global yang terjadi mendadak , disebabkan oleh berkurangnya aliran darah otak
pada parenkim otak akibat penyumbatan aliran darah otak dan pecahnya pembuluh darah
otak ( 3 )
B. KLASIFIKASI STROKE
1. stroke Iskemik
b. Trombosisi serebri
c. Emboli serebri
2. Stroke Hemoragik
1. TIA
2. 2. Sroke-in- volution
3. Complete Stroke
1. Sistim karotis
2. Sistim vertebrobasiler (2 )
C. FAKTOR RESIKO
Pada dasarnya , proses terjadinya stroke iskemik diawali oleh adanya sumbatan
Secara umum faktor resiko stroke terbagi menjadi dua yaitu faktor resiko yang dapat
merokok, obesitas, asam urat dan hiperkolesterol serta faktor resiko yang tidakdapat
1. Hipertensi
2. Diabetes militus
3. Merokok
diduga berpengaruh pada sistim saraf simpatis akan meningkatkan jalur sistim
saraf simpatis sehingga akan terjadi peningkatan tekanan darah , denut jantung,
4. Asam Urat
5. Dislepedemia
D. PATOFISIOLOGI
Pada dasarnya , proses terjadinya stroke iskemik diawali oleh adanya sumbatan
pembuluh darah otak oleh trombus maupun embolus yang mengakibatkan sel otak
menglami ganggua metabolisme , karena tidak mendapat suplai darah , oksigen dan energi. .
Trombus terbentuk oleh adanya proses aterosclerosis pada arkus aorta , arteri karotis
maupun pembulluh darah serebral . Proses ini diawali oleh cedera endotel dan inflamasi
yang mnegakibatkan terbentuknya plak pada dinding pembuluh dar ah . Plak akan
berkembang semakin lama semakin tebal dan sclerotik . Trombosit kemudian akan melekat
pada plak serta melepaskan faktor – faktor yang menginisiasi kaskade koagulasi dan
pembentukan trombus .
Trombus dapat lepas dan menjadi embolus atau tetap pada lokasi asal dan
menyebabakan oklusi dalam pembuluh darah tersebut . Emboli merupkan bagian dari
trombus yang terlepas dan menyumbat pembuluh darah dibagian yang lebih distal .
aneurysm) akibat hipertensi maligna. Hal ini paling sering terjadi di daerah subkortikal,
berdiameter 100 – 400 mikrometer mengalami perubahan patologi pada dinding pembuluh
darah tersebut berupa lipohialinosis, nekrosis fibrinoid serta timbulnya aneurisma tipe
Bouchard. Pada kebanyakan pasien, peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba
menyebabkan rupturnya penetrating arteri yang kecil. Keluarnya darah dari pembuluh darah
kecil membuat efek penekanan pada arteriole dan pembuluh kapiler yang akhirnya
membuat pembuluh ini pecah juga. Hal ini mengakibatkan volume perdarahan semakin
dan sekitarnya lebih tertekan lagi. Gejala neurologik timbul karena ekstravasasi darah ke
jaringan otak yang menyebabkan nekrosis (Caplan, 2000). Perdarahan subarachnoid (PSA)
terjadi akibat pembuluh darah disekitar permukaan otak pecah, sehingga terjadi ekstravasasi