Anda di halaman 1dari 8

Learning objektif :

1. Bagaimana mendiagnosis pasien pada skenario? (klinis, topis, etiologi)

2. Bagaimana pembagian nyeri kepala serta perbedaannya?

3. Penatalaksanaan sesuai kasus bagaimana?

4. Patofisiologi yang terjadi pada pasien sehingga menimbulkan gejala yang


terjadi?

5. DD dari kasus?

6. Apakah ada kelainan dari pemeriksaan fisik dan neurologis dari nyeri
kepala?

7. Prognosis pada pasien sesuai kasus?

8. Anjuran yang disampaikan kepada pasien?


1. Bagaimana mendiagnosis pasien pada skenario? (klinis, topis, etiologi)

Diagnosis klinis : cephalgia

Diagnosis topis : Musculus pericranium

Diagnosis etiologi : tension type headache

2. Bagaimana pembagian nyeri kepala serta perbedaannya?

A. Primary headache atau sakit kepala primer

Primary headache atau sakit kepala primer adalah kondisi sakit kepala
yang tidak dipicu oleh penyakit atau kondisi tubuh lainnya. Sakit kepala
ini dapat bersifat episodik yaitu yaitu terjadi sering atau sesekali dan dapat
bertahan mulai dari 30 menit hingga beberapa jam. Selain itu kondisi ini
juga dapat bersifat kronis, yang dapat muncul setiap hari dan selama
berhari-hari atau bahkan hingga satu bulan.

Tipe sakit kepala primer yang paling umum adalah:

1. Gejala tension headache

Tension headache atau sakit kapala tegang merupakan jenis sakit


kepala yang paling umum. Cephalgia jenis ini sering digambarkan
dengan perasaan adanya pita ketat di sekitar kepala. Rasa sakit muncul
akibat mengencangnya otot-otot leher dan kulit kepala. Gejala tension
headache adalah sebagai berikut:

 Leher kaku
 Nyeri yang tumpul dan sakit
 Kulit kepala lebih sensitif terhadap rasa sakit
 Bahu terasa kaku
 Dahi terasa tertekan dan kencang dan rasa ini dapat meluas higga
belakang kepala.

Terkadang gejala tension headache mirip dengan migrain, namun


tidak menyebabkan gangguan penglihatan seperti migrain. Jenis
cephalgia satu ini umumnya berlangsung beberapa menit atau sebagian
dapat bertahan selama beberapa hari dan cenderung berulang.
2. Gejala cluster headache

Cluster headache adalah sakit kepala tidak berdenyut-denyut yang


menyebabkan rasa sakit menyiksa di satu sisi kepala atau di belakang
mata. Sakit kepala ini dapat berlangsung lama, yang dikenal dengan
periode cluster yang bisa berlangsung hingga enam minggu. Gejala
cluster headache ditandai dengan:

 Rasa sakit muncul di bagian belakang mata


 Rasa sakit muncul di satu sisi
 Sakit kepala dapat menyebabkan mata berair dan hidung tersumbat
 Terjadi satu hingga dua jam setelah seseorang tidur.

Beberapa gejala cephalgia jenis ini juga mirip migrain, tapi


umumnya cluster headache tidak menyebabkan mual.

3. Gejala migrain

Migraine headache atau migrain atau dikenal juga dengan sakit


kepala sebelah adalah sakit kepala berat yang dapat menyebabkan
jantung berdenyut-denyut. Gejala migrain adalah sebagai berikut ini:

 Perasaan berdenyut di kepala


 Mual
 Rasa sakit di satu sisi kepala
 Sensitif terhadap suara dan cahaya
 Muntah

Sakit kepala migrain dapat sanagt parah hingga seseorang menjadi


sulit berkonsentrasi dan sulit untuk beraktivitas sehari-hari.

B. Secondary headache atau sakit kepala sekunder

Secondary headache atau sakit kepala sekunder adalah jenis cephalgia


yang dipicu oleh penyakit lain. Hal ini dapat diartikan bahwa sakit kepala
yang dialami merupakan gejala dari penyakit tertentu. Tipe sakit kepala
sekunder yang paling umum adalah:

1. Gejala rebound headache

Rebound headache merupakan jenis cephalgia yang terjadi akibat


seseorang berhentuk mengonsumsi obat tertentu yang digunakan secara
teratur untuk mengatasi sakit kepala. Gejala sakit kepala rebound
meliputi:

 Sifat mudah marah


 Mual
 Gelisah
 Kesulitan mengingat detail penting

Gejala dapat berbeda tergantung pada obat yang dikonsumsi. Sakit


kepala ini cendering terjadi seitap hari dan umumnya lebih buruk di
pagi hari. Kondisi ini dapat membaik dengan obat, tetapi dapat muncul
kembali setelah obat habis.

2. Gejala thunderclap headache

Sakit kepala jenis ini adalah sakit kepala parah yang terjadi sangat
dengan sangat cepat. Kemunculannya dapat tiba-tiba dan dapat bertahan
hingga lima menit. Sakit kepala jenis ini dapat mengindikasikan
masalah dengan pembuluh darah di otak. Gejala dari thunderclap
headache adalah durasinya yang pendek, namiun sifatnya intens.

3. Gejala sakit kepala alergi atau sinus

Sakit kepala alergi atau sinus terjadi akibat reaksi alergi. Sakit
kepala ini juga sering tertukar dengan migrain. Sakit kepala sinus atau
alergi adalah jika sakit kepala diberengi dengan gejala seperti berikut
ini:

 Rasa sakit dan tekanan pada pipi, alis, atau dahi


 Rasa sakit yang bertambah ketika membungkuk ke depan atau
berbaring
 Hidung tersumbat
 Kelelahan
 Sakit gigi bagian atas

4. Gejala sakit kepala hormonal

Sakit kepala hormonal adalah sakit kepala yang disebabkan oleh


naik turunnya hormon dalam tubuh. Wanita umumnya mengalami ini
ketika menstruasi, akibat konsumsi pil KB, atau akibat kehamilan. Sakit
kepala hormonal biasanya dibarengi dengan gejala:

 Nafsu makan menurun


 Kelelahan
 Jerawat
 Nyeri sendi
 Sembelit
 Koordinasi tubuh menurun
 Intensitas buang air kecil menurun
5. Gejala sakit kepala akibat kafein

Kafein memberikan pengaruh terhadap aliran darah ke otak. Hal ini


menyebabkan terlalu banyak kafein menyebabkan Anda sakit kepala.
Sakit kepala akibat kafein biasanya dibarengi dengan gejala seperti
berikut ini:

 Kelelahan
 Cemas
 Sulit berkonsentrasi
 Menekan mood
 Mudah marah
 Energi menurun
 Tremor

6. Gejala sakit kepala darah tinggi

Sakit kepala memang dikenal sebagai salah satu gejala darah tinggi.
Jika mengalami sakit kepala akibat darah tinggi, gejala yang mungkin
dirasakan adalah sebagai berikut ini:

 Sakit di kedua sisi kepala hingga kesulitan beraktivitas


 Lelah dan kebingungan
 Gangguan penglihatan
 Nyeri dada
 Kesulitan bernapas
 Detak jantung tidak teratur
 Ada darah dalam utin
 Berdebar di dada, leher, dan telinga.

7. Gejala exertion headache

Exertion headache adalah sakit kepala yang terjadi dengan cepat


setelah melakukan aktivitas fisik yang intens, seperti berolahraga. Sakit
kepala ini umumnya tidak bertahan terlalu lama. Gejala dari exertion
headache adalah seperti:

 Sakit kepala di kedua sisi kepala


 Muntah
 Leher kaku
 Penglihatan ganda
 Hilang kesadaran.

8. Gejala post-traumatic headache


Post-traumatic headache atau sakit kepala pasca-trauma adalah
sakit kepala yang terjadi setelah adanya cedera kepala. Gejala sakit
kepala ini terasa seperti migrain atau tension headache. Gejala lain
yang mungkin muncul adalah seperti:

 Sakit leher
 Sakit kepala yang semakin kuat ketika bergerak, batuk,
membungkuk, atau menggerakkan kepala
 Penglihatan ganda
 Mata lelah
 Sulit berkonsentasi
 Gelisah
 Depresi
 Hilang selera makan
 Kesulitan mendengar
 Sulit tidur
 Gelisah
 Gangguan pendengaran
 Mual dan muntah
 Sensitif terhadap kebisingan
 Sensitif terhadap cahaya
 Telinga mendengung

3. Penatalaksanaan sesuai kasus bagaimana?

Pemberian analgesik pada kasus akut

 Aspirin 1000mg/ hari


 Acetaminophen 1000mg/ hari
 Ibuprofen 800-1200/ hari
 Caffeine 6mg/ hari atau kombinasi (adjuvant)
Antidepresant
 Amitriptilin
Antianxietas
 Alprazolam 0,25-0,5mg/ hari
Muskulorelaksan
 Eperisone
 Diazepam

Penangan tidak bisa diberikan pengobatan bila keluhan tidak lebih dari 2
hari dalam seminggu. Pemberian antihipertensi sesuai keluhan pasien
amlodipin 5mg 0-0-1.
4. Patofisiologi yang terjadi pada pasien sehingga menimbulkan gejala
yang terjadi?

- Berhubungan stres, kecemasan maupun depresi  mengaiktifkan nuclear


factor (nfkb)  aktifasi Cox2 & INOS  mengaktifkan glukokortikoid
adrenal axis meningkatkan glutaminergic di SSP  mengaktifkan reseptor
NFKB  memproduksi nitrik oksida mengakibatkan vasodilatasi dan
perubahan oksidatif pada pembuluh darah intrakranial

- Iskemik pada jaringan diperikranium menimbulkan spasme pada otot

5. DD dari kasus?
A. Cluster headache

Cluster headache adalah sakit kepala tidak berdenyut-denyut yang


menyebabkan rasa sakit menyiksa di satu sisi kepala atau di belakang
mata. Sakit kepala ini dapat berlangsung lama, yang dikenal dengan
periode cluster yang bisa berlangsung hingga enam minggu. Gejala
cluster headache ditandai dengan:

 Rasa sakit muncul di bagian belakang mata


 Rasa sakit muncul di satu sisi
 Sakit kepala dapat menyebabkan mata berair dan hidung tersumbat
 Terjadi satu hingga dua jam setelah seseorang tidur.

Beberapa gejala cephalgia jenis ini juga mirip migrain, tapi


umumnya cluster headache tidak menyebabkan mual.

B. Gejala migrain

Migraine headache atau migrain atau dikenal juga dengan sakit


kepala sebelah adalah sakit kepala berat yang dapat menyebabkan
jantung berdenyut-denyut. Gejala migrain adalah sebagai berikut ini:

 Perasaan berdenyut di kepala


 Mual
 Rasa sakit di satu sisi kepala
 Sensitif terhadap suara dan cahaya
 Muntah

Sakit kepala migrain dapat sanagt parah hingga seseorang menjadi


sulit berkonsentrasi dan sulit untuk beraktivitas sehari-hari.
6. Apakah ada kelainan dari pemeriksaan fisik dan neurologis dari nyeri
kepala?

Cephalgia primer : TTH, Cluster Headache, Migraine tidak ada defisit


neurologis

Cephalgia sekunder bisa dijumpai defisit neurologis

7. Prognosis pada pasien sesuai kasus?

 Qua at vitam : Bonam

 Qua at sanationam : Bonam

Apabila tatalaksana sesuai dan ketaatan terapi yang baik, dapat menghasilkan
prognosis yang baik bagi pasien.

8. Anjuran yang disampaikan kepada pasien?

Faktor pencetus  HINDARI


- Psikogenik
- Obat-obatan
- Hindari penggunaan obat analgetik
- Behaviour treatment  bila stres bisa melakukan kegiatan olahraga,
relaksasi setelah bekerja, saat tidur malam hari dengan suasana tenang,
tidak bekerja didepan komputer terlalu lama
- Kontrol diet, mengurangi makanan mengandung MSG, menjaga pola
makan

Sumber :

American Headache Society. 2011. Epidemiology and Impact of Headache and


Migraine. American Heart Association . 2013.

Sjahrir H. Nyeri kepala. Kelompok Studi Nyeri Kepala. Medan: USU. Press;
2016.

Anda mungkin juga menyukai