1. Penduduk di salah satu desa terpencil, masih banyak yang belum mengenal jamban leher angsa.

Hanya 20 dari 100 rumah penduduk desa tersebut yang memiliki jamban leher angsa.
Dampaknya yaitu, angka kasus diare pun cukup tinggi , walaupun balita dan anak-anak selalu
datang ke Posyandu tiap bulannya. Petugas kesehatan dari Puskesmas sudah melakukan
tindakan promotif.

Kasus di atas termasuk ke dalam pengembangan kebijakan...

a. Pelayanan kesehatan
b. Jaminan kesehatan
c. Tenaga kesehatan tidak merata
d. Upaya kesehatan lingkungan
e. Infrastruktur
JAWABAN: D. Upaya kesehatan Lingkungan

2. Seorang ibu hamil tinggal di desa X, salah satu daerah terpencil dimana pembangunan
fasilitas pendidikan dan kesehatan sangat minim. Selama periode kehamilan, si ibu tersebut
tidak bisa selektif memilih asupan makanan yang tepat untuk kehamilan karena kurangnya
pengetahuan yang ia miliki. Lokasi puskesmas yang terlampau jauh juga menjadi salah satu
penyebab si ibu enggan pergi berkonsultasi dengan ahli gizi/ tenaga medis. Setelah
melahirkan, anaknya terkena stunting akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang
berlangsung lama.

Penyebab langsung kasus di atas adalah…

a. Kemiskinan
b. Perilaku hidup
c. Malnutrisi
d. Infeksi
e. Fasilitas kesehatan

JAWABAN: C. Malnutrisi