Anda di halaman 1dari 7

Critical Book Review

(Tugas 1)

Bacterial Bioluminescent Biosensor Characterisation for On-line


Monitoring of Heavy Metals Pollutions in Waste Water Treatment
Plant Effluents

Oleh
Nama : Dessy Novianty Pakpahan
Nim : 8196142005
Kelas : EKS’B Pendidikan Kimia 2019

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Kimia Analitik

PRODI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
I. PENDAHULUAN

Lingkungan yang tercemar biasanya ditandai dengan adanya logam – logam berat seperti
kadmium, timbal dan merkuri. Oleh karena itu diperlukan pengembangan metode pengukuran
polutan alternative dalam air dan bakteri patogen dalam industri makanan baik sebagai bioassay
atau biosensor. Biosensor merupakan alat analisis yang mengkombinasikan komponen biologis
dengan transduser fisikokimia untuk menghasilkan sinyal elektronik yang akan baca oleh detector.

II. RINGKASAN ISI BUKU

2. Gambaran Umum Mengenai Bioluminescence, Logam Berat, dan Biosensor


2.1 Bakteri Bioluminesen

Bioluminescence adalah emisi cahaya oleh organisme hidup. Bioluminesensi terjadi secara
luas pada vertebrata laut dan invertebrata, serta pada beberapa jamur, mikroorganisme termasuk
beberapa bakteri bioluminesen dan invertebrata darat.

Ada 11 spesies bakteri bioluminesen yang diklasifikasikan dalam 4 genus yaitu 3 genus
berasal dari laut seperti Vibrio, Photobacterium dan Alteromonas dan 1 genus berasal dari daratan
seperti Photorhabdus (ex Xenorhabdus).

Reaksi bioluminesensi dikatalis dengan enzim luciferase. Luciferase adalah enzim oksidatif
yang menghasilkan bioluminesensi dan biasanya digunakan dalam bioteknologi untuk mikroskopi
dan sebagai gen reporter. Luciferases tidak memerlukan sumber cahaya eksternal, tetapi
membutuhkan penambahan luciferin, substrat yang dapat dikonsumsi.

2.2 Logam Berat dan Ketahanan Bakteri


a. Logam Berat
Diperlukan pemisahan antara logam seperti pengelompokkan unsur ensensial seperti
tembaga, seng, besi dan selenium dan unsur non esensial seperti cadmium dan merkuri.
b. Mekanisme Resistensi Logam Berat Bakteri
Pada dasarnya, aksi logam berat dalam sitoplasma bakteri mengarah pada tekanan oksidatif
yang penting. Konsentrasi penghambatan minimal logam berat (MIC) untuk Escherichia coli dapat
dilihat pada tabel 1.

Masuknya logam berat ke dalam sel bakteri dilakukan dalam system regulasi kation atau
oksidasi divalent. Dapat dijelaskan pada gambar dibawah ini.

c. Dasar Molekuler Dari Sistem ZntA / ZntR Dari Escherichia Coli

Regulasi promotor pzntA, oleh protein ZntR adalah contoh mekanisme regulasi tipe MerR.
Regulator dari tipe MerR adalah aktivator / penindas. Keluarga protein ini memiliki bagian N-
terminalnya tempat untuk fiksasi DNA dan ligan dipasang pada terminal C.

2.3 Deteksi Logam Berat Dengan Bakteri Bioluminescent: Pilihan Mekanisme Resistensi
Bakteri Logam Berat.

Bakteri bioluminescent di induksi untuk mendeteksi adanya polutan atau efek racun. Pilihan
sistem resistansi diinduksi untuk membangun strain sensitif terutama dibenarkan oleh
sensitivitasnya terhadap logam in vivo. Sensitivitas tergantung pada asal usul sistem genetik dan
strain inang.

Regulasi Promotor adalah elemen DNA yang dapat mengikat RNA polimerase dan protein
lain untuk keberhasilan inisiasi transkripsi langsung ke hulu gen.

2.4 Biosensor Bakteri Bioluminescent

Bioassay adalah alat sekali pakai yang digunakan dalam biosensor. Biosensor mikroba
dilakukan dengan teknik biologi dimana dengan menggunakan bakteri, dapat mendeteksi polutan
dalam sampel.

3. Prosedur Eksperimental

Adapun prosedur dalam eksperimen ini yaitu :

a. Biologi Molekuler, yaitu untuk menyelidiki tentang interaksi molekul dalam berbagai sistem
dalam sel, termasuk interaksi DNA, RNA, dan sintesis protein.
b. Strain dan Media Bakteri, yaitu media cair atau padat yang dibuat untuk mendukung
pertumbuhan mikroorganisme.
c. Prosedur Imobilisasi Sel yang bertujuan untuk menempatkan enzim, sel atau protein secara
kimia ke dalam bahan padat atau membrane.
d. Bahan Kimia
e. Bioassay yaitu untuk menganalisis atau mengukur keberadaan atau dampak dari suatu zat.
f. Perawatan dan Analisis Sampel lingkungan
g. Deskripsi dan Pengoperasian Lumisens2 Biosensor
4. Hasil

Dari 14 sampel logam yang digunakan ada 8 logam yang terdeteksi oleh E. coli yaitu logam
cadmium, merkuri, timbal, seng, zink, nikel, cobalt, kalium kromium sedangkan 6 logam lainnya
tidak terdeteksi oleh E.coli.

III. KEUNGGULAN BUKU

a. Keterkaitan Antar Bab


Materi yang terdapat didalam buku ini setiap bab nya memiliki keterkaitan yaitu menjelaskan
mengenai biosensor. Materi pada setiap babnya dijelaskan mulai dari yang umum sampai dengan
yang khusus.
b. Kemuktahiran Isi Buku
Materi dalam isi buku yang saya analisis sangat baik dimana setiap gambar/grafik memiliki
penjelasan dan gambar yang disajikan juga bewarna sehingga memudahkan pembaca untuk
memahaminya. Di dalam isi buku terdapat aplikasi percobaan yang detail mengenai penerapan
bakteri bioluminescent untuk mendeteksi polutan logam berat dengan menggunakan biosensor.
IV. KELEMAHAN BUKU

a. Keterkaitan Antar Bab

Ada beberapa Bab dalam buku ini ada yang tidak terdapat percobaan mengenai
penerapan/penelitian dalam biosensor. Pada sebagian Bab dalam buku ini juga tidak memiliki
gambar yang bewarna sehingga kurang menarik.

b. Kemuktahiran Isi Buku


Di dalam buku terdapat Bahasa biologi yang sulit untuk dimengerti. Alangkah baiknya
didalam buku terdapat penjelasan mengenai Bahasa biologi yang tidak umum di ketahui.

V. IMPLIKASI

a. Teori/Konsep

Buku ini membahas mengenai biosensor dan terdapat penelitan yang mendukung materi
biosensor sehingga konsep yang diberikan dalam buku ini sangat jelas. Materi yang saya analisis
disajikan dalam pengetahuan umum tentang biosensor, bakteri biolumencent dan logam berat,
prosedur eksperimental penelitian yang dilengkapi dengan data – data hasil penelitan berupa table
dan grafik, hasil dari penelitian dan kesimpulan.

b. Program Pembangunan di Indonesia

Pada zaman melenial ini segala sesuatunya sangat praktis. Seperti yang sering kita ketahui
dengan adanya biosensor dapat mengontrol penyakit didalam tubuh dengan cepat. Sehingga
diharapkan aplikasi biosensor dapat dikembangkan dalam bidang medis dan farmasi, lingkungan
hidup, kimia, pertanian, dan kepolisian.

c. Analisis Mahasiswa

Didalam buku ini terdapat beberapa Bab dan pada setiap bab membahas mengenai
Biosensor. Buku yang saya analisis secara procedural sangat lengkap namun terdapat beberapa
Bahasa yang sulit untuk dipahami pembaca. Keruntutan dalam isi buku juga sangat baik dan
dilengkapi dengan prosedur penelitian yang mendukung materi dalam buku ini.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Biosensor Lumisens2 dirancang dengan bakteri E.coli DH1 pBzntlux untuk memahami
deteksi logam. Logam yang terdeteksi oleh E. coli yaitu logam cadmium, merkuri, timbal, seng,
zink, nikel, cobalt, kalium kromium.

b. Saran

Secara kualitatif kebutuhan akan biosensor sangat penting. Sehingga diharapkan bagi
peneliti untuk dapat mengembangkan aplikasi biosensor dengan ide – ide keterbarukan yang lebih
kreatif dan baik ke depannya.

VII. KEPUSTAKAAN

Serra, P.A., (2010). Biosensors. Intech : University of Sassari ,Italy

Anda mungkin juga menyukai