1. PENDAHULUAN
Ikan tambakan (H. temmincki) merupakan salah satu ikan air tawar yang
kering (ikan asin) maupun dalam keadaan segar. Produksi ikan tambakan saat ini
dalam wadah yang terkontrol belum banyak dilakukan oleh petani. Ikan
kadar oksigen terlarutnya rendah dan tergolong dalam kelompok ikan yang
mempunyai nilai fekunditas tinggi (Efriyeldi dan Pulungan : 1995 dalam Joko et
al: 2013).
Dari berbagai jenis ikan yang ada, terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan untuk melihat dan mengetahui lebih dalam lagi tentang ikan itu
fekunditas telur ikan tersebut. Studi mengenai jenis kelamin dari suatu spesies
yang memiliki banyak strain merupakan suatu hal yang sangat menarik dan
ini karena setiap individu dari setiap spesies ikan memiliki ciri–ciri khusus
sebagai penentu apakah indi-vidu ikan itu berjenis kelamin jantan atau betina.
(gamet). Gonad yang terdapat pada tubuh ikan jantan tersebut disebut testes yang
2
Selanjutnya dikatakan juga bahwa gonad yang terdapat didalam tubuh mengalami
perkembangan dari bentuk sehelai benang yang berisi cairan bening kemudian
berkembang dan membesar sesuai dengan kapasitas rongga perut yang dimiliki
gamet yang diproduksi oleh gonad itu sendiri. Semakin matang gonad suatu in-
dividu ikan maka semakin besar bentuk dan berat gonad serta tubuh individu ikan.
Sifat seksual ikan merupakan sifat biologis dari suatu ikan untuk
melakukan suatu proses reproduksi itu sendiri ada yang besifat hermaprodit yaitu
bila dalam tubuhnya terdapat jaringan ovarium yang sebagai penentu indvidu
betina dan terhadap juga testis sebagi penentu indvidu jantan. Keduanya terdapat
dalam satu organ dan letaknya seperti letak gonad indvidu normal (Effendi : 2002)
Kesteven dalam penentuan Tingkat Kematangan Gonad pada ikan dikarenakan isi
beserta fekunditas pada telur ikan sehingga dapat menentukan jenis kelamin ikan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal jenis kelamin individu
membandingkan antara ikan yang belum matang gonad dengan yang sudah
matang gonad, antara ikan yang belum dewasa dengan yang sudah dewasa, antara
ikan yang belum bereproduksi dengan ikan yang telah bereproduksi, untuk
Manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana dan apa
jumlah fekunditas dan juga dapat melihat nilai fekunditas yang berfariasi antara
speies ikan.
4
Pada prinsipnya, seksualitas hewan terdiri dari dua jenis kelamin yaitu
jantan dan betina. Begitu pula seksualitas pada ikan, yang dikatakan ikan jantan
adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma, sedangkan ikan betina
adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur. Suatu populasi terdiri dari
heteroseksual, bila populasi tersebut terdiri dari ikan-ikan betina saja maka
Pada dasarnya sifat seksual sekunder dapat dibagi menjadi dua yaitu :
I. sifat seksual sekunder yang bersifat sementara, hanya muncul pada waktu
musim pemijahan saja. Misalnya “ovipositor”, yaitu alat yang dipakai untuk
pada waktu musim pemijahan. Banyaknya jerawat dengan susunan yang khas
pada spesies tertentu bisa dipakai untuk tanda menentukan spesies, contohnya
b) Sifat seksual sekunder yang bersifat permanen atau tetap, yaitu tanda ini tetap
ada sebelum, selama dan sesudah musim pemijahan. Misalnya tanda bulatan
hitam pada ekor ikan Amia calva jantan, gonopodium pada Gambusia affinis,
clasper pada golongan ikan Elasmobranchia, warna yang lebih menyala pada
5
ikan Lebistes, Beta dan ikan-ikan karang, ikan Photocornycus yang berparasit
Biasanya tanda seksualitas skunder itu terdapat positif pada ikan jantan
saja. Apa bila ikan jantan tadi dikastrasi (testisnya di hilangkan), bagian yang
menjadi tanda sekunder menghilang, tetapi pada ikan betina tidak menunjukkan
sesuatu perubahan. Sebaliknya tanda bulat hitam pada ikan Amia betina akan
muncul pada bagian ekornya seperti pada ikan Amia jantan apabila ovariumnya
dihilangkan. Hal ini disebabkan adanya pengaruh dari hormon yang dikeluarkan
mempunya peranan pada tanda seksual sekunder, sedangkan tanda hitam pada
ikan amia menunjukkan bahwa hormon yang dikeluarkan oleh ikan betina
terpisah.Akan tetapi, pada beberapa family seperti Sparidae dan Serrinadae jantan
dan betinanya bisa terdapat pada satu invidu sehinga mereka dapat melakukan
Hermaphroditic, telur dan sperma sama-sama dihasilkan (baik pada waktu sama,
Pembuahan sendiri secara eksternal bisa terjadi pada ikan hermaphrodit yang akan
mengeluarkan telur dan sperma secara simultan. Pada jenis hermaphrodit yang
laku seksual. Pada beberapa spesies, ikan jantan tertarik untuk berintegrasi dengan
betina melalui bau. Steroid seks merupakan salah satu bahan kimia yang secara
6
jantan dewasa dapat membedakan ikan betina matang gonad melalui feromon
yang terkandung dalam cairan ovary yang dilepaskan sesaat setelah ovulasi.
Substansi daya tarik dari gonad umumnya bersumber dari feromon seks yang
terlarut dalam air. Selain itu, ikan-ikan betina yang siap memijah biasanya akan
alamiah hal ini berhubungan dengan ukuran dan berat tubuh ikan keseluruhannya
atau tanpa berat gonad. Pengamatan kematangan gonad dilakukan dengan 2 cara,
yang pertama cara histologi dilakukan di laboratorium dan yang kedua dengan
dengan cara anatomi, sedangkan pada morfologi ialah dilihat bentuk, ukuran,
panjang, berat, warna, dan perkembangan isi gonad. Perkembangan gonad ikan
betina lebih banyak diperhatikan karena perkembangan diameter telur pada ikan
betina lebih mudah dilihat daripada sperma yang terdapat di dalam testis ikan
jantan.
yang berasal dari telur yang menetas pada waktu yang bersamaam akan mencapai
tingkat kematangan gonad pada umur yang berlainan. Ukuran ikan jika pertama
kali matang gonad tidak selalu sama, disebabkan antara lain oleh suhu air dan dan
(gamet). Gonad yang terdapat pada tubuh ikan jantan tersebut disebut testes yang
bahwa gonad yang terdapat didalam tubuh mengalami perkembangan dari bentuk
sehelai benang yang berisi cairan bening kemudian berkembang dan membesar
sesuai dengan kapasitas rongga perut yang dimiliki individu ikan. Perkembangan
gonad ini dipengaruhi oleh adanya perkembangan gamet yang diproduksi oleh
gonad itu sendiri. Semakin matang gonad suatu individu ikan maka semakin besar
bentuk dan berat gonad serta tubuh individu ikan ( Pulungan et. Al : 2006 ).
menyimpulkan bahwa pada dasarnya bila data panjang dan fekunditas diplotkan
dalam bentuk regresi, maka mempunyai kecenderungan slope yang sama yaitu
hubungan positif. Namun terjadi variasi yang besar pula pada fekunditas
sifat rasial, produksi dan persoalan stok-rekruitmen. Arti fekunditas secara tidak
langsung kita dapat menaksir jumlah anak ikan yang akan dihasilkan dan akan
menentukan pula jumlah ikan dalam kelas umur yang bersangkutan. Jumlah telur
yang dikeluarkan merupakan satu mata rantai penghubung antara satu generasi
dengan generasi berikutnya, tetapi secara umum tidak ada hubungan yang jelas
kehadiran spesies itu di alam. Fekunditas juga merupakan suatu subjek yang dapat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah 25 ekor ikan tambakan
kertas label, objek glass, cover glass, dan wadah untuk menyimpan gonad, saluran
disediakan, kemudian ukur TL, SL, HdL dan BdH, timbang masing-masing berat
ikan tersebut, setelah ditimbang ikan dibedah dan dikeluarkan gonadnya serta
Untuk menentukan fekunditas dan diameter telur ovari dibagi menjadi tiga
yaitu dibagian kiri atas, tengah kanan , dan kiri bawah. Bagian-bagain tersebut
10
menunjukkan angka 0,03 gram. Setelah itu ukur diameter telurnya dengan
4.1. Hasil
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Upaordo : Anabantoidei
Famili : Helostomatidae
Genus : Helostoma
temmincki
17 H. 17 13 4 7 B 120 20,2 IV 16,87
temmincki
18 H. 21 12 4 6,5 B 97 15,3 IV 15,77
temmincki
19 H. 16 12,5 4,5 6 J 68 1,97 III 2,89
temmincki
20 H. 15,5 11,5 4 5 J 59 1,43 III 2,42
temmincki
21 H. 14,8 11,2 3,9 4,8 J 50 1,11 III 2,22
temmincki
22 H. 14,4 11,5 3,5 5 J 52 2,24 III 4,30
temmincki
23 H. 14 11 4 6 B 54 7,41 IV 13,79
temmincki
24 H. 14 11,5 4,5 6 J 58 1,40 III 2,41
temmincki
25 H. 14 11 3 5 J 57 2,63 IV 4,61
temmincki
4.2 Pembahasan
Ikan tambakan (H. temmincki) merupakan salah satu ikan air tawar yang
kering (ikan asin) maupun dalam keadaan segar. Produksi ikan tambakan saat ini
dalam wadah yang terkontrol belum banyak dilakukan oleh petani. Ikan tambakan
seperti kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perairan yang kadar oksigen
terlarutnya rendah dan tergolong dalam kelompok ikan yang mempunyai nilai
fekunditas tinggi (Efriyeldi dan Pulungan : 1995 dalam Joko et al: 2013).
– 19 cm, SL antara 9 - 17 cm, HDL berkisar 3 – 5 cm, BDH antara 4,6 – 9 cm,
berat tubuh bervariasi mulai 31 gram hingga 202 gram. 13 ekor ikan sampel
berjenis kelamin jantan dan 12 ekor berjenis kelamin betina. Berat gonad berkisar
15
antara 1,11 hingga 35,3 gram. Tingkat Kematangan Gonad beragam mulai dari
TKG II hingga TKG IV. Indeks Kematangan Gonad beragam pula mulai dari 2,22
% - 17,44 %.
Kesteven dalam penentuan Tingkat Kematangan Gonad pada ikan dikarenakan isi
berat tubuh. Individu-individu ikan yang sudah matang gonad sempurna berat
testes mempengaruhi pertambahan berat tubuh ikan jantan sekitas 10-15%, betina
Sifat seksual ikan merupakan sifat biologis dari suatu ikan untuk
melakukan suatu proses reproduksi itu sendiri ada yang besifat hermaprodit yaitu
bila dalam tubuhnya terdapat jaringan ovarium yang sebagai penentu indvidu
betina dan terhadap juga testis sebagi penentu indvidu jantan. Keduanya terdapat
dalam satu organ dan letaknya seperti letak gonad indvidu normal.
Sifat seksual sekunder yang bersifat permanen atau tetap, yaitu tanda ini
tetap ada sebelum, selama dan sesudah musim pemijahan. Misalnya tanda bulatan
hitam pada ekor ikan Amia calva jantan, gonopodium pada Gambusia affinis,
clasper pada golongan ikan Elasmobranchia, warna yang lebih menyala pada ikan
16
Lebistes, Beta dan ikan-ikan karang, ikan Photocornycus yang berparasit pada
Dari hasil pengamatan saya bahwa pada gonad ikan jantan berwarna putih
dan pada gonad betina berwarna kuning kemerahan. Ukuran tubuh ikan jantan
lebih kecil dari ikan betina. Bentuk tengkuk pada kepala pada ikan jantan agak
datar sedangkan pada ikan betina agak cekung. Permukaan kepala ikan jantan
kasar sedangkan betina halus. Jumlah lubang genital jantan dan batina yaitu 1
buah. Bentuk ujung sirip punggung pada ikan jantan membulat sedangkan pada
ikan betina meruncig. Bentuk abdominal ikan jantan sempit dan betina lebar.
Warna badan ikan jantan lebih gelap dari pada warna badan ikan betina.
Sedangkan warna pada sirip punggung dan ekor pada ikana jantan gelap dan
betina agak terang. Garis warna pada sirip ekor dan badan pada ikan jantan gelap
sedangkan pada ikan betina agak terang. Warna noktah pada batang ekor ikan
jantan hitam pekat sedangkan pada ikan betina agak terang.Warna pada dasar sirip
dada dan sirip perut pada ikan jantan terang sedangkan pada ikan betina gelap dan
Pada ovary terdapat tiga bagian yaitu anterior, tengah, dan posterior. Bagian
diambil sampelnya seberat 0,03 gram adalah anterior kiri, tengah kanan, dan
posterior kiri. Butir telur pada anterior kiri dengan diameter 30 mm hingga 40
mm, butir telur pada tengah kanan dengan diameter 30 mm hingga 35 mm, butir
5.1. Kesimpulan
ikan terbagi menjadi dua, yaitu Jantan ditandai dengan adanya testes dan Betina
ditandai dengan adanya ovari. Seksualitas ini dapat pula ditentukan dengan
kematangan gonad pada 25 Ikan sampel juga beragam ada yang TKG II dan TKG
IV.
gonad yang tidak sama dan dapat diketahui bahwa ikan Tambakan ini setiap kali
5.2. Saran
Selain itu sarana untuk mendukung pelaksanaan praktikum seperti timbangan dan
DAFTAR PUSTAKA
Joko et al. 2013. Pendederan Larva Ikan Tambakan (H. temmincki) dengan padat
tebar berbeda. Jurnal Perikanan dan Kelautan.
Lesmana. D. 2001. Kualitas Air Untuk Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya:
Jakarta.
Makmur, Safran. 2006. Fekunditas dan Diameter Telur Ikan Gabus ( channa
striata) di Daerah Banjiran Sungai musi Sumatra Selatan. Jurnal
Perikanan, VIII (2): 254-259.
LAMPIRAN
20
Mikro Alkohol
Nampan Plastik
IKG = BG X 100%
BT
BG = berat gonad
BT = berat ikan
IKG 1