Anda di halaman 1dari 6

EnviroScienteae 11 (2015) 88-93 ISSN 1978-8096

KARAKTERISTIK BENTUK DAN UKURAN SEL DARAH IKAN BETOK


(Anabas testudineus) DAN IKAN GABUS (Chana sriata)

Hidayaturrahmah

Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat


Jl A. Yani Km. 36 Kampus Unlam Banjarbaru Kalimantan Selatan 70714

Keywords: erythrocytes, haemoglobin, leukocytes, climbing perch, striped snakehead

Abstract

The study was conducted to assess the characteristics regarding the size and shape of blood
cells climbing perch and striped snakehead. Samples obtained from martapura river districts
banjar, South Kalimantan. Blood examination carried using hematology method. Results
showed that the cells form erythrocytes on climbing perch is round, while the oval-shaped
striped snakehead. The Form of leukocytes, platelets, lymphocytes, monocytes, neutrophils,
eosinophils and basophils Both betok fish and gabus fish everything Shaped round.
characteristics of Blood cell climbing perch have red cell (eritrocyt) size of 7.36 ± 0.65 x 106
µm; Platelet count of 3.59 ± 0.32 µm, lymphocytes 5.11 ± 1.02 µm, monocytes 7.76 ± 1.36
µm, Eosinophils 8.74 ± 0.47 µm, Bashophil 8:24 ± 0.33 µm. characteristics size of blood cells
striped snakehead are: erythrocytes 10.29 ± 0.33 µm, 3.59 ± 0.66 µm platelets, lymphocytes
6.85 ± 0.75 µm, monocytes 8.02 ± 0.41 µm, Eosinophils 7, 46 µm, Bashophil 9.63 ± 0.21 µm.

Pendahuluan Umumnya Sel darah pada ikan berbentuk


oval mempunyai volume oksigen lebih
Darah merupakan bagian dari sistem besar dibandingkan bentuk bikonkaf karena
sirkulasi yang berfungsi dalam bentuk oval lebih banyak ruang dalam
mengangkut oksigen, karbondioksida dan pengangkutan oksigen (Shadkhast, 2010;
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain Vajssi, 2012).
itu darah juga membawa hormon serta Adaptasi terhadap oksigen yang
membawa sisa hasil metabolisme dan bahan rendah tidak hanya merubah perilaku tetapi
patogen (Moyle & Cech, 2004). Darah juga juga merubah fisiologis dan anatomi tubuh.
mentranspor air dan makanan yang Ikan yang hidup di habitat hipoksia
disimpan dari jaringan ke jaringan memiliki lebih banyak hemoglobin dalam
berikutnya dan merupakan mekanisme darah sel merah. Hal ini berhubungan
pertahanan diri melawan invasi organisme dengan kapasitas sel darah untuk
berbahaya. Dengan demikian, darah mengambil dan mengangkut oksigen
memiliki peran besar untuk (Vajsii, 2012). Beberapa jenis ikan
mempertahankan kesehatan normal dalam memiliki alat pernafasan tambahan selain
melawan infeksi (Schalm, 1983). insang atau paru- paru adalah ikan
Parameter karakteristik sel darah golongan air breather. Kelompok Ikan
meliputi ukuran dan bentuk dari sel darah golongan air breather ini merupakan
baik berupa sel darah merah, trombosit dan golongan ikan yang dapat bernafas di udara
diferensiasi leukosit (Vazquez & Guerrero, yang telah berevolusi dengan air breathing
2007). Bentuk dan ukuran sel darah organ (ABO) untuk menyerap oksigen di
terutama eritrosit sangat berpengaruh udara dari atas permukaan air (Taylor, dkk.,
terhadap volume pengakutan oksigen 2010).
(Najiah, 2008; Nikmaa, 1997). Pada
Hidayaturrahmah/EnviroScienteae 11 (2015) 88-93 89

Beberapa kelompok ikan yang telah diambil menjadi darah stok ( Ronaldo,
tergolong air breather adalah ikan betok 2008).
dan ikan gabus. Olson (1981) melaporkan
bahwa ikan betok (Anabas tesudineus)
merupakan ikan air tawar yang memiliki 3. Pembuatan Preparat Ulas Darah dan
kemampuan air breathing dan organ Metode pengamatanya
pendukung air breathing (ABO). Gabus
(Chana sriata) merupakan family Pembuatan preparat ulas darah
channidae juga merupakan ikan yang dilakukan dengan menempatkan setetes
memiliki kemampuan air breathing di air darah pada gelas obyek, dibuat preparat
tawar.Berdasarkan bentuk adaptasi ikan air ulas dan dibiarkan kering. Setelah itu
breather terhadap lingkungannya, maka melanjutkan dengan proses fiksasi dengan
diduga juga terdapat karakteristik bentuk merendam preparat yang telah kering ke
dan ukuran sel darah ikan baik pada ikan dalam metanol selama 5 menit, kemudian
Betok maupun ikan gabus. dikering anginkan, memasukkan ke dalam
larutan Giemsa 10% selama 30 menit.
Setelah diwarnai, preparat dikeringkan dan
Prosedur Kerja siap untuk diamati di bawah mikroskop
(Subowo, 1992).
Penelitian terhadap gambaran Pengamatan Pengamatan sediaan
karakteristik sel darah ikan Betok dan Ikan karakteristik sel darah ikan betook dan ikan
gabus dilakukan dengan beberapa tahapan Gabus dengan tahapan berikut: mengamati
yang meliputi: preparat dibawah mikroskop dengan
menggunakan aplikasi dari mirkoskop
1. Pengambilan sampel Ikan Olympus DP2-BSW sehingga terlihat
bagian bentuk sel, ukuran sel darah, dan
Pengambilan sampel dilakukan secara cytoplasma. Objek sel yang akan diamati
random berdasarkan keberadaan ikan yang berupa sel eritrosit, trombosit dan
tersebar tidak homogen. Pengambilan diferensiasi leukosit (limfosit, monosit,
sampel ikan Betok dan ikan Gabus eosinophil, basophil dan heterophil) ikan
dilakukan di Sungai Martapura Kalimantan Betok dan ikan Gabus dicatat dan
Selatan. didokumentasikan.
2. Metode pengambilan darah
Hasil Dan Pembahasan
Pembuatan sediaan apusan darah
dilakukan dengan mengambil darah ikan Karakteristik bentuk dan ukuran sel
timpakul dari vena caudalis di antara sisik darah ikan Betok (Anabas testudineus) dan
ikan dekat ekor menggunakan syringe 1 Ikan Gabus (Chana sriata) dapat dilihat pada
mL.mengisi syringe dengan sedikit larutan Tabel 1 dan 2. Adapun gambaran histologi
EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acid). apusan sel darah terdapat pada gambar 1
Memasukan jarum syringe dari belakang dan 2.
anal ke arah vertebrate (tulang belakang)
hingga jarum syringe menyentuh tulang.
Menghisap darah perlahan sebanyak 1 mL
kemudian jarum syringe dilepas, dan
sampel darah dipindahkan ke dalam tabung
penyimpan darah (botol vial) yang telah
diisi dua tetes larutan EDTA . Darah yang
90 Hidayaturrahmah/EnviroScienteae 11 (2015) 88-93

Tabel 1. Bentuk sel darah ikan betok


(Anabas testudineus) dan ikan gabus
(Chana sriata)
Anabas
Chana sriata
Parameter testudineus
(Gabus)
(Betok)
Eritrosit Bundar Oval
Trombosit Bundar Bundar
Limfosit Bundar Bundar
Monosit Bundar Bundar
Neutrophil Bundar Bundar keterangan :
Eosinophil Bundar Bundar 1. Eritrosit
Basophil Bundar Bundar 2. Trombosit
Habitat Air tawar Air tawar 3. Eosimophil
4. Neutophil
Tabel 2. Ukuran (µm ) sel darah ikan betok
Gambar 2. Sel dara Chana sriata (Gabus),
(Anabas testudineus) dan ikan gabus
perbesaran 1000x, giemsa
(Chana sriata)
Anabas
Parameter testudineus
Chana sriata Olson (1981) melaporkan bahwa ikan
(Gabus) betok (Anabas tesudineus) merupakan ikan
(Betok)
Eritrosit 7,36 ± 0,65 10,29 ± 0.33 air tawar yang memiliki kemampuan air
3,41 ± 0,53 5,55 ± 1,08 breathing dan organ pendukung air
Trombosit 3,59 ± 0,32 3,59 ± 0,66 breathing (ABO). Gabus (Chana sriata)
Limfosit 5,11 ± 1,02 6,85 ± 0,75 merupakan family channidae juga
Monosit 7,76± 1,36 8,02 ± 0,41 merupakan ikan yang memiliki kemampuan
Neutrophil - 5,79 air breathing di air tawar. Namun kedua
Eosinophil 8,74 ± 0,47 7,46 ikan ini tidak terlalu banyak menghabiskan
Basophil 8.24 ± 0,33 9,63± 0,21 waktu di luar air seperti Periopthalmodon
Habitat Air tawar Air tawar schlosseri (Ishimatsu, 2012).
Berdasarkan hasil penelitian ini
diperoleh bahwa terdapat karakteristik sel
darah ikan Betok (Anabas testudineus) dan
ikan gabus (Chana sriata ) yang berbeda,
khususnya pada eritrosit. Bentuk sel
eritrosit pada ikan betok adalah bundar,
sedangkan pada ikan gabus berbentuk oval.
Adapun bentuk leukosit , trombosit,
limfosit, monosit, neutrofil, Eosinophil dan
basophil baik pada ikan betok dan gabus
keterangan : semuanya berbentuk bundar. Hal ini
1. Eritrosit berhubungan dengan aktifitas metabolisme
2. Limfosit dan kemampuan bertahan di atas air atau
3. Trombosit dalam keadaaan hipoksia.
Sel eritrosit pada Anabas tesudineus
Gambar1. Sel darah Anabas testudineus mempunyai ukuran yang lebih kecil di
(Betok), perbesaran 1000x, giemsa bandingkan dengan Chana sriata. Ukuran
sel eritrosit pada ikan betook mempunyai
kisaran 7,36 ± 0,65 µm, sedangkan pada ikan
Hidayaturrahmah/EnviroScienteae 11 (2015) 88-93 91

gabus eritrosit berukuran 10,29 ± 0.33 µm. berair. Adanya labyrinth pada ikan betook
Karakteristik sel darah Pada Ikan Betok ini memungkinkan untuk dapat hidup di
mempunyai ukuran; Trombosit 3,59 ± 0,32 berbagai wilayah perairan walaupun
µm, Limfosit 5,11 ± 1,02 µm, Monosit 7,76± kondisi perairan tersebut defisit oksigen dan
1,36 µm, Eosinophil 8,74 ± 0,47 µm, tidak memungkinkan bagi ikan lain untuk
Bashophil 8.24 ± 0,33 µm. Karakteristik sel hidup di daerah tersebut (Axelrod et al.,
darah Ikan Gabus yaitu: Trombosit 3,59 ± 0,66 1983; Berra, 2001; Kottelat, 1993). Ketika
µm, Limfosit 6,85 ± 0,75 µm, Monosit 8,02 ± malam, ikan ini juga dapat meninggalkan
0,41 µm, Eosinophil 7,46 µm, Bashophil 9,63± wilayah perairan dengan mengembara ke
0,21 µm. daratan sejauh 180 cm dari air (Masari,
Ukuran limfosit, Monosit, dan 2008). Betok mampu merayap naik dan
bashopil pada ikan Betok lebih kecil jika berjalan di daratan dengan menggunakan
dibandingkan dengan gabus .Adapun tutup insang yang dapat dimekarkan, dan
ukuran Eusinophil pada ikan gabus lebih berlaku sebagai semacam ‘kaki depan’.
besar jika dibandingkan dengan ikan Betok. Namun tentu saja ikan ini tidak dapat
Ukuran trombosit mempunyai ukuran yang terlalu lama bertahan di daratan, dan harus
hampir sama antara ikan Betok dan Ikan mendapatkan air dalam beberapa jam atau
gabus). ia akan mati (Bloch, 1792).
Adanya perbedaan bentuk sel Ikan gabus mempunyai habitat di
eritrosit dan perbedaan ukuran sel darah danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air
diduga adanya pengaruh dari bentuk hingga ke sawah-sawah. Ikan ini memangsa
adaftasi, perilaku hidup atau cara hidupnya aneka ikan kecil-kecil, serangga, dan
yang seperti apmhibi (air-breathing) dan berbagai hewan air lain termasuk berudu
wilayah perairan. Adanya bentuk adaftasi dan kodok. Ikan ini akan berupaya pindah
akan mempengaruhi metabolisme, fisiologi ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan
dan anatomi tubuh sebagai respon terhadap mengubur diri di dalam lumpur hingga
lingkungan. Metabolisme normal pada sel tempat itu kembali berair. Oleh sebab itu
hidup membutuhkan oksigen dan ikan ini sering kali ditemukan berjalan di
menghasilkan karbondioksida yang harus daratan, khususnya di malam hari di musim
dikeluarkan dari tubuh (Brown, 1957). kemarau, mencari tempat lain yang masih
Golongan ikan air breather seperti ikan berair. Hal ini karena gabus memiliki
betook dan ikan gabus memperoleh oksigen kemampuan bernapas langsung dari udara,
melalui permukaan insang, permukaan kulit dengan menggunakan semacam organ
atau mempunyai air breather organ (ABO) labirin seperti pada ikan betok namun lebih
(Tayler, 2010). Air breather organ (ABO) primitif.
terdiri atas perubahan anatomi insang, Setelah melalui perhitungan statistik
swimbladders, modifikasi, mulut, ruang dengan perangkat Chi-Square, analisis
insang serta kulit yang memiliki pembuluh ukuran tubuh terhadap sel darah ikan Betok
darah lebih banyak dan lebih permeable dan ikan gabus dapat terlihat bahwa seluruh
dibandingkan spesies lainnya (Ishimatsu, nilai Chi-Squarenya atau nilai sig. α = >
2012). 0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat
Ikan betok pada keadaan normal pengaruh yang nyata dari ukuran dan berat
bernapas dalam air dengan insang. Akan tubuh ikan tersebut terhadap ukuran
tetapi ikan tersebut juga memiliki masing-masing sel darah maupun terhadap
kemampuan untuk mengambil oksigen inti sel. Penelitan Sebastian & Helena
langsung dari udara. Ikan ini memiliki (2011), menyebutkan bahwa tidak ada
organ labirin (labyrinth organ) terletak di pengaruh antara ukuran tubuh dengan
kepalanya, Alat ini sangat berguna ukuran sel darah, namun berpengaruh pada
manakala ikan mengalami kekeringan dan ukuran tubuh dengan jumlah persentasi sel
harus berpindah ke tempat lain yang masih
92 Hidayaturrahmah/EnviroScienteae 11 (2015) 88-93

darah putih dan sel darah merah, Healthy freshwater fish spesies
haemoglobin, dan nilai hematokrit. from Malaysia. Research Journal
of Fisheries and Hydrology,
Kesimpulan 3(1):32-35.
Nikinmaa, M. 1997. Oxygen and
Berdasarkan hasil penelitian yang carbondioxide transfort in
telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan vertebrate erythrocytes; an
bahwa : evolutionary change in the role of
1. Bentuk sel eritrosit pada ikan betok membrane transfort. The Journal
adalah bundar, sedangkan pada ikan gabus of Experimnetal Biology, 200:369-
berbentuk oval. 380.
2. Bentuk leukosiit , trombosit, Masari, L. 2008. Kebiasaan Makanan Ikan
Limfosit, Monosit, Neutrofil, Eosinophil Betok (Anabas testudineus).
dan basophil baik pada ikan betok dan Diakses pada
gabus semuanya berbentuk bundar. http://repository.ipb.ac.id
Olson K.R, J.S.D Munshi, T.K,Ghosh, J.
Ojha. Gill microcirculation of the
Daftar Pustaka air-breathing climbing perch,
Anabastestudineus (Bloch):
Axelrod, h. r.,w. e. Burgess, n. pronek & j. Relationships with the accessory
Walls. 1990. Atlas of Aquarium respiratory organs and systemic
Fishes Reference book. volume circulation. Am. J.Anat. 1986; 176:
2. freshwater fishes. t. f. h. 305–320.
publications, New York. Schalm, OW, NC. Jain,& EJ Carroll. 1983.
Berra tm. 2001. Freshwater Fish Veterinary Hematology. 3 rd.Lea
Distribution. California: Academis & Febiger. Philadelphia.
press. 606 hal. Sebastian, N. & Helena Kontecka.2012.
Brown, M. E. 1957. The Physiology of Haematological, size of eritrocytes
Fishes volume 1 and haemoglobin saturation in
Metabolism.Academic Press. New broiler chickens kept in
York. commercial conditions. Animal
Ishimatsu, A., MA. Nancy, K. Ogawa, Y. Science paper and reports vol. 30.
Hishida, T. Takeda, S. Oikawa, 2012 no 2, 181-190. Poland.
T. Kanda & Khoo-khay-huat. Shadkhast, Mohammad. Homayoun, Reza,
1999. Arterial Blood gas levels Shabazkia. Amin, Bigham-
and Cardiosvascular Function Sadegh.Sayed, Ebrahim, Shariati.
During Vaying Environmental Taji, Mahmoudi.,& Mojdeh
Conditions In A Musdkipper, Shariffian, Fard. 2010. The
Peiopthalamdon schlosseri . The Morphological Charasterization of
Journal od Experimmental Biology the Blood Cells in the Central
202, 1753-1762. Asian Tortoise ( Testude
Kottelat, M.A.J. Whitten., S.N. Kartikasari horsfieldii). Veterinary Reseearch
dan S.Wirjoatmodjo, 1993. Ikan Forum. Vol:1, No 3, 134-141.
air tawar Idonesia bagian barat dan Subowo, 1992.Histologi Umum. Bumi
Sulawesi. Periplus editions. Aksara. Jakarta.
Moyle, P. B. & J. J. Cech. 1988. Fish an Taylor, E.W., C.A.C. Leite, D.J. McKenzie
Introduction to Ichthyology Second & T. Wang. 2010. Control of
Edition.Prentice Hall, New Jersey. respiration in fish, amphibians and
Najjiah M, Nadirah,.& H. Marina . 2008. reptiles. Brazilian Journal of
Erythrocyte Morphology in
Hidayaturrahmah/EnviroScienteae 11 (2015) 88-93 93

Medical and Biological Research


(2010) 43: 409-424
Vajsii, S. 2012. Variation in the size od
erythrocyte in the blood of
Neurergus kaiseri and Neurergus
microspilotus from Iran.
Department of Biology, Razi
university. Baghabriesham.
Vazquez, G. Rey & G. A. Guerrero.
2007. Characterization of blood
cells and hematological parameters
in Cichlasoma dimerus (Teleostei,
Perciformes). Tissue and Cell 39
(2007) 151–160

Anda mungkin juga menyukai