Resume Cermin Dan Lensa
Resume Cermin Dan Lensa
NIM : 06111181722007
Cermin dan Lensa merupakan alat optik. Alat optik adalah alat yang prinsip kerjanya
berdasarkan hukum-hukum pemantulan dan pembiasan cahaya. Kalau cermin, prinsip
kerjanya berdasarkan hukum pemantulan cahaya sedangkan pada lensa, prinsip kerjanya
berdasarkan hukum pembiasan cahaya. Berdasarkan kelengkungannya, cermin dan lensa
dibedakan menjadi dua macam, yaitu cembung dan cekung.
A. Cermin
1. Cermin Cekung
a) Pengertian
Cermin cekung (konkaf) adalah cermin lengkung yang bagian dalamnya dapat
memantulkan cahaya. Cermin cekung disebut juga cermin positif atau cermin
konvergen, karena sifat cermin cekung yang mengumpulkan atau memusatkan
sinar yang jatuh padanya. Bagian-bagian cermin cekung, diperlihatkan pada
gambar berikut ini.
1 1 1
= +
f s s'
2 1 1
= +
R s s'
Keterangan:
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
f = jarak fokus
R = jari-jari cermin
h' s’
M = =
h s
Keterangan:
M = perbesaran bayangan
h = tinggi benda
s’ = jarak bayangan
s = jarak benda
2. Cermin Cembung
a) Pengertian
Cermin cembung (konveks) adalah cermin lengkung yang bagian luarnya
dapat memantulkan cahaya. Cermin cembung disebut juga cermin negatif dan
cermin divergen, karena cermin cekung menyebarkan sinar cahaya yang jatuh
pada permukaannya. Adapun bagian-bagian cermin cekung, diperlihatkan pada
gambar berikut ini.
□ Maya
□ Tegak
□ Diperkecil
□ Terletak di belakang cermin, yaitu di antara titik pusat optik (O)
dan titik fokus (F)
□ Jarak bayangan lebih kecil dari jarak benda (s’ < s)
□ Jarak bayangan selalu bernilai negatif (s’ = −)
1 1 1
= +
−f s s'
2 1 1
= +
−R s s'
Keterangan:
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
f = jarak fokus
R = jari-jari cermin
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
h' s’
M = =
H s
Keterangan:
M = perbesaran bayangan
h = tinggi benda
s’ = jarak bayangan
s = jarak benda
B. Lensa
1. Lensa Cembung
a) Pengertian
Lensa cembung adalah lensa dengan bagian tengah lebih tebal daripada bagian
tepi. Cahaya yang jatuh pada permukaan lensa cembung akan mengalami
pembiasan. Berkas-berkas sinar datang akan dibiaskan sehingga berkas-berkas
sinar biasnya mengumpul. Oleh karena itu, lensa cembung disebut juga lensa
konvergen. Adapun bagian-bagian lensa cembung ditunjukkan pada gambar
berikut ini.
b) Sifat-Sifat Bayangan Lensa Cembung
Letak dan sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bergantung pada
letak benda. Sebuah objek yang diletakkan di depan sebuah lensa cembung akan
memiliki bayangan dengan sifat tertentu. Berikut ini adalah daftar posisi benda,
sifat bayangan dan letak bayangan pada peristiwa pembiasan cahaya pada lensa
cembung.
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat kita simpulkan beberapa hal mengenai sifat
bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung, yaitu sebagai berikut.
1 1 1
= +
F s s'
2 1 1
= +
R s s'
Keterangan:
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
f = jarak fokus
R = jari-jari lensa
Sementara perbesaran bayangan (M) dapat dicari melalui perbandingan antara
tinggi bayangan dengan tinggi benda atau jarak bayangan dengan jarak benda yang
dirumuskan sebagai berikut.
h' s’
M = =
h s
Keterangan:
M = perbesaran bayangan
h = tinggi benda
s’ = jarak bayangan
s = jarak benda
Pada lensa cembung, makin kecil jarak titik fokusnya, maka makin kuat lensa
tersebut memancarkan sinar. Hal ini berarti bahwa kekuatan lensa berbanding
terbalik dengan jarak titik fokusnya. Secara matematis, kekuatan lensa dirumuskan
sebagai berikut.
1
P =
f
Keterangan:
2. Lensa Cekung
a) Pengertian
Lensa cekung merupakan lensa yang permukaan lengkungnya menghadap ke
dalam. Ciri utama lensa cekung adalah bagian tengah lebih tipis daripada bagian
pinggir atau tepi. Berbeda dengan lensa cembung yang mengumpulkan sinar
(konvergen), lensa cekung memiliki sifat memancarkan/menyebarkan sinar
(divergen). Adapun bagian-bagian lensa cekung diilustrasikan pada gambar
berikut.
b) Sifat-Sifat Bayangan Lensa Cekung
Adapun sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung adalah sebagai
berikut.
□ Maya
□ Tegak
□ Diperkecil
□ Terletak di depan lensa, yaitu di antara titik pusat optik
(O) dan titik fokus aktif (F1).
□ Jarak bayangan lebih kecil dari jarak benda (s’ < s)
□ Jarak bayangan selalu bernilai negatif (s’ = −)
1 1 1
= +
f s s'
2 1 1
= +
R s s'
Keterangan:
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
f = jarak fokus
R = jari-jari lensa
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
h' s’
M = =
h s
Keterangan:
M = perbesaran bayangan
h = tinggi benda
s’ = jarak bayangan
s = jarak benda
1
P =
f
Keterangan: