Anda di halaman 1dari 9

SATUAN A CA R A PENYULUHAN

Pokok bahasan : SLE ( sistemic lupus erythematosus )


Sub pokok bahasan : Pengetahuan tentang SLE
Sasaran : nona. H
Tempat : C3L1 Penyakit Dalam RSUP dr.KARIADI
Hari/Tanggal : 23 Agustus 2013
Waktu : 1 x 30 Menit

A. L A T A R B E L A K A N G

Tidak banyak yang mengetahui apa itu penyakit Lupus. Penyakit ini memang belum
banyak dikenal orang. Seabad lalu, penyebab penyakit ini diperkirakan adalah karena faktor
keturunan, selain faktor hormon dan lingkungan (seperti stres, sinar matahari, infeksi,
makanan dan obat-obatan). Namun, kini disimpulkan para ahli bahwa penyebab dari penyakit
Lupus adalah bukan merupakan penyakit keturunan. Penyakit Lupus tidak diturunkan, hanya
5-10% pasien Lupus yang diturunkan dalam keluarga. Sebagian besar (90%) pasien Lupus
tidak mempunyai saudara ataupun orangtua yang juga sakit Lupus. Penyakit Lupus
menyerang hampir 90% perempuan. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat
jumlah penderita penyakit Lupus di seluruh dunia dewasa ini mencapai lima juta orang.
Sebagian besar dari mereka adalah perempuan usia produktif dan setiap tahun ditemukan
lebih dari 100 ribu penderita baru. Data di Amerika menunjukkan angka kejadian penyakit
Lupus Ras Asia lebih tinggi dibandingkan ras Kaukasia. Di Indonesia jumlah penderita
Lupus yang tercatat sebagai anggota YLI 789 orang, tetapi bila kita melakukan pendataan
lebih seksama jumlah pasien Lupus di Indonesia akan lebih besar dari Amerika ( 1.500.000
orang).
B. T U J UA N
1. Tujuan Instruksional Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan tentang Penyakit Lupus.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang lupus diharapkan nona .H dan
keluarga dapat:
a. Menyebutkan Pengertian Lupus
b. Menyebutkan Penyebab Lupus
c. Menyebutkan Tanda dan Gejala Penyakit Lupus
d. Menjelaskan Pencegahan Lupus
e. Menyebutkan Pengobatan/Penatalaksanaan Lupus
C. M e t o d e Pembelajaran
Ø Ceramah
Ø tanya jawab
D . M e d i a Pemb elajaran
1. Lembar balik
2. Leaflet
E. Materi
Terlampir

F. Kegiatan Penyuluh an

No Tahapan dan Kegiatan Kegiatan Klien


Waktu Pembelajaran dan keluarga

1. Pembukaan (5’) 1. Mengucapkan 1. Menjawab


salam
2. Memperkenalkan
2. Mendengarkan
diri
3. Menjelaskan
tujuan umum
2. Kegiatan inti 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
(10’) pengertian Lupus
2. Penjelasan
penyebab 2. Memperhatika
penyakit Lupus n
3. Menjelaskan 3. Memperhatika
tanda gejala n
lupus
4. Menjelaskan cara 4. Memperhatikan
pencegahan
penyakit lupus
5. Menjelaskan cara 5. memperhatikan
penanganan
penyakit lupus

3. Penutup (5’) 1. Mengajukan 1. Menjawab


beberapa
pertanyaan
2. Memperhatika
2. Merangkum
n
hasil/ kesimpulan
materi
3. Menjawab
3. Salam penutup

g. Kriteria E v a lu a s i
a. Apakah yang dimaksud dengan penyakit Lupus?
b. Jelaskan cara masuk dari antibody yang berlebihan ke jaringan tubuh !
c. Sebut dan jelaskan tanda dan gejala dari penderita Lupus!

Jawab :

a. Pengertian Lupus :

Lupus dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan/serigala”. Istilah ini mulai dikenal
sekitar satu abad lalu. Hal ini disebabkan penderita penyakit ini pada umumnya
memiliki butterfly rash atau ruam merah berbentuk kupu-kupu di pipi yang serupa di pipi
serigala, tetapi berwarna putih.
b. Cara antibody berlebih masuk ke jaringan :

Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada
sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah yang mengakibatkan
penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.
Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan
antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun, yaitu gabungan antibodi dan
antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pembuluh darah kapiler akan
menimbulkan peradangan.
c. Tanda dan Gejala
· a. Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan
pencernaan.
· Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan,
demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan
pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
· Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip
kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram
bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat
banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih
gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
· Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh
penyakit LUPUS ini
· Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan
Lampiran materi

S L E ( sistemic lupus erithrmatosus )

A. PENGERTIAN LUPUS
Lupus dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan/serigala”. Istilah ini mulai dikenal
sekitar satu abad lalu. Hal ini disebabkan penderita penyakit ini pada umumnya
memiliki butterfly rash atau ruam merah berbentuk kupu-kupu di pipi yang serupa di pipi
serigala, tetapi berwarna putih. Penyakit Lupus dalam ilmu kedokteran disebut
dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu ketika penyakit ini sudah menyerang
seluruh tubuh atau sistem internal manusia. Dalam ilmu imunologi atau kekebalan tubuh,
penyakit ini adalah kebalikan dari kanker atau HIV/AIDS . Pada Penyakit Lupus, tubuh
menjadi overacting terhadap rangsangan dari sesuatu yang asing dan membuat terlalu banyak
antibodi atau semacam protein yang malah ditujukan untuk melawan jaringan tubuh sendiri.
Dengan demikian, Penyakit Lupus disebut sebagai autoimmune disease (penyakit dengan
kekebalan tubuh berlebihan). Pada penderita penyakit lupus , antibodi yang berlebihan ini,
bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu :.
- Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada sel-
sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah yang mengakibatkan
penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.
- Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi),
membentuk ikatan yang disebut kompleks imun, yaitu gabungan antibodi dan antigen
mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pembuluh darah kapiler akan menimbulkan
peradangan.
Gejala Lupus dapat terjadi dari ringan sampai berat. Gejala pada sebagian Odapus
cukup ringan. Sedangkan bagi yang lainnya, lupus bisa menjadi masalah serius dan dapat
berakibat fatal bahkan mengancam kelangsungan hidupnya. Pada kasus satu penyakit ini bisa
membuat kulit seperti ruam merah yang rasanya terbakar (lupus DLE). pada kasus lain ketika
system imun yang berlebihan itu menyerang persendian dapat menyebabkan kelumpuhan
(lupus SLE).
B. TANDA DAN GEJALA LUPUS
Adapun tanda dan gejala penyakit Lupus ialah :
1. Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan
pencernaan.

2. Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan,


demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif,
sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.

3. Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip
kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai
cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik.
Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua
atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.

4. Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh
penyakit LUPUS ini

5. Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan

C. PENYEBAB LUPUS
1. Faktor Genetik : Tidak diketahui gen atau gen – gen apa yang menjadi
penyebab penyakit tersebut, 10% dalam keluarga Lupus mempunyai keluarga
dekat ( orang tua atau kaka adik ) yang juga menderita lupus, 5 % bayi yang
dilahirkan dari penderita lupus terkena lupus juga, bila kembar identik,
kemungkinan yang terkena Lupus hanya salah satu dari kembar tersebut.
2. Faktor lingkungan sangat berperan sebagai pemicu Lupus, misalnya : infeksi,
stress, makanan, antibiotik (khususnya kelompok sulfa dan penisilin), cahaya
ultra violet (matahari) dan penggunaan obat – obat tertentu.
3. Faktor hormon , dapat menjelaskan mengapa kaum perempuan lebih sering
terkena penyakit lupus dibandingkan dengan laki-laki. Meningkatnya angka
pertumbuhan penyakit Lupus sebelum periode menstruasi atau selama masa
kehamilan mendukung keyakinan bahwa hormon, khususnya ekstrogen menjadi
penyebab pencetus penyakit Lupus. Akan tetapi hingga kini belum diketahui
jenis hormon apa yang menjadi penyebab besarnya prevalensi lupus pada
perempuan pada periode tertentu yang menyebabkan meningkatnya gejala Lupus
masih belum diketahui.
4. Faktor sinar matahari adalah salah satu kondisi yang dapat me mperburuk
gejala Lupus. Diduga oleh para dokter bahwa sinar matahari memiliki banyak
ekstrogen sehingga mempermudah terjadinya reaksi autoimmune. Tetapi bukan
berarti bahwa penderita hanya bisa keluar pada malam hari. Pasien Lupus bisa
saja keluar rumah sebelum pukul 09.00 atau sesudah pukul 16.00 dan disarankan
agar memakai krim pelindung dari sengatan matahari. Teriknya sinar matahari di
negara tropis seperti Indonesia, merupakan faktor pencetus kekambuhan bagi para
pasien yang peka terhadap sinar matahari dapat menimbulkan bercak-bercak
kemerahan di bagian muka.kepekaan terhadap sinar matahari (photosensitivity)
sebagai reaksi kulit yang tidak normal terhadap sinar matahari.

D. JENIS-JENIS LUPUS
Jenis-jenis penyakit Lupus ada 3 yaitu :
1. D iscoid L upus – organ tubuh yang terkena hanya bagian ku li t!

Dapat dikenali dari ruam yang muncul dimuka, leher dan kulit kepala, ruam di
sekujur tubuh, berwarna kemerahan, bersisik, kadang gatal. Pada Lupus jenis ini
dapat didiagnosa dengan menguji biopsi dari ruam. Pada discoid lupus hasil biopsi
akan terlihat ketidak normalan yang ditemukan pada kulit tanpa ruam. Dan, jenis ini
pada umumnya tidak melibatkan organ-organ tubuh bagian dalam. Oleh karena itu,
tes ANA (pemeriksaan darah yang digunakan untuk mengetahui keberadaan
sistemik lupus – hasilnya bisa saja bersifat negatif pada pasien pengidap discoid
lupus. Akan tetapi pada sebagian besar pasien dengan jenis discoid lupus – hasil
pemeriksaan ANA-nya positif, tetapi masih dalam tingkatan atau titer yang rendah.
10% pasien Discoid dapat menjadi SLE.
2. D r ug-I nduced L upus – lu pus yang timbu l akibat efek sampin g obat.

Pada lupus jenis ini baru muncul setelah odapus menggunakan jenis obat tertentu
dalam jangka waktu yang panjang. Ada 38 jenis obat yang dapat menyebabkan Drug
Induced. Salah satu contoh faktor yang mempengaruhi DIL adalah akibat
penggunaan obat-obatan hydralazine ( untuk mengobati darah tinggi )
dan procainamide ( untuk mengobati detak jantung yang tidak teratur ). Tapi tidak
semua penderita yang menggunakan obat-obatan ini akan berkembang menjadi drug
induced Lupus, hanya sekitar 4% orang-orang yang menggunakan obat-obatan
tersebut yang akan berkembang menjadi drug induced dan gejala akan mereda
apabila obat-obatan tersebut dihentikan.Gejala dari drug-induced lupus (DIL) serupa
dengan sistemik lupus. Umumnya gejala akan hilang dalam jangka waktu 6 bulan
setelah obat dihentikan. Pemeriksaan Tes AntiNuclear Antibody ( ANA ) dapat tetap
positif.
3. Sistemi c L upus Er ythematosus.
Lupus ini lebih berat dibandingkan dengan discoid lupus – karena gejalanya
menyerang banyak organ tubuh atau sistim tubuh pasien Lupus. Pada sebagian
orang hanya kulit dan sendinya saja yang terkena , akan tetapi pada sebagian pasien
lupus lainnya menyerang organ vital organ: Jantung – Paru, Ginjal, Syaraf, Otak.

E. CARA PENCEGAHAN LUPUS


Karena penyakit ini menyerang bagian kulit sebaiknya hindari terpaan sinar matahari
secara langung dan berkelebihan. Selain itu anda juga harus berganti pola hidup anda
dengan pola hidup sehat seperti olah raga yang teratur mengganti menu makanan anda
dengan di banyaki sayuran dan buah-buahan. Dalam makanan sendiri anda juga harus
memperhatikan kandungannya, untuk lebih baiknya sebaiknya konsumsi makanan yang
mengandung banyak vitamin D dan protein. Selain itu waspadai juga penyakit yang
menyerang bagian pencernaan, namun karena penyakit ini termasuk penyakit genetik
sehingga ada juga yang di sebabkan oleh keturunan. Secara ringkas, dapat disebutkan
cara pencegahan penyakit Lupus ialah :
1. Menghindari stress

2. Menjaga agar tidak langsung terkena sinar matahari

3. mengurangi beban kerja yang berlebihan

4. menghindari pemakaian obat tertentu.


DAFTAR PUSTAKA

Dongoes M. E. et all, 1989, Nursing Care Plans, Guidelines for Planning Patient Care,
Second Ed, F. A. Davis, Philadelpia.

Harsono (ED), 1996, Kapita Selekta Neurologi , Second Ed, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.

Hudack. M. C. R and Gallo B. M, 1997, Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik


(Terjemahan), Edisi VI, EGC, Jakarta Indonesia.

Kariasa Made, 1997, Asuhan Keperawatan Klien Epilepsi, FIK-UI, Jakarta.

Luckman and Sorensen S, 1993, Medikal Surgical Nursing Ps ychology Approach, Fourt Ed,
Philadelpia London.

Anda mungkin juga menyukai